Salmonellosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella sp.

Walaupun bakteri ini utamanya menghuni usus, Salmonella sp. Tersebar luas di lingkungan yang berhubungan dengan peternakan atau pembuangan limbah (tinja) manusia. Penyakit ini menjadi problem yang cukup besar, terutama di daerah berkembang dengan tingkat sanitasi yang kurang memadai. Bebas Salmonella sp. Sering dipersyaratkan untuk bahan makanan asal hewan, termasuk ikan yang akan di ekspor ke maca negara. Kapal laut dari luar negri yang singgah di pelabuhan indonesia juga menghendaki telur dan bahan makanan lain bebas Salmonella sp. Untuk keperluan awak kapal dan penumpangnya. 1. Penyebab Penyebab salmonellosis adalah Genus Salmonella. Bakteri ini bersifat Gram negatif dan terbagi-bagi dalam grup, subgrup, dan serotipe. Klasifikasi Salmonela sp telah menjadi perdebatan di antara para ahli selama bertahun-tahun. Berdasarkan nomenklatur yang disusun tahun 1996, Genus Salmonella hanya dibagi menjadi dua spesies, yakni S enterica dan S bongori. S enterica dibagi menjadi 6 subspecies , yakni : enterica, salamae, arizonae, diarizonae, houtanae dan indiaca. Menurut klasifikasi Kauffman-White, yang didasarkan atas antigen somatik O dan antigen flagella H ditemukan sekitar 2.000 serotip di dunia. Berdasarkan spesivitas induk semang, serotipe yang ada dikelompokkan menjadi : a. S. typhi, S paratyphi A, B dan C penyebab demam enterik (typhoid) pada manusia. Kelompok ini telah beradaptasi pada manusia, sehingga tidak dibahas lebih lanjut dalam buku ini. b. S.diblin (sapi), S.gallinarum dan S.pullorum (unggas), S.abortus equi (kuda), dan S abortus ovis (domba). Salmonella sp yang beradaptasi pada jenis hewan tertentu jarang menimbulkan penyakit pada manusia. Salmonella sp berkembang biak dengan baik pada suhu di atas 42C, terhambat perkembangannya pada suhu 10C, dan tidak berkembang sama sekali pada suhu di bawah 5C. Soeharsono.2002 .Zoonosis Penyakit Menular Dari Hewan Ke Manusia.Kanisius.Yogyakarta