Anda di halaman 1dari 14

Disusun oleh

Martvera

Melia

Dimas

Ryan

Galih

Kejahatan seksual

(sexual offences)

berkaitan erat dengan Ilmu Kedokteran Forensik

yaitu di dalam upaya pembuktian bahwasanya kejahatan tersebut memang telah terjadi.

Keterbatasan
Ilmu kedokteran Faktor waktu Faktor keaslian dari barang bukti (korban) Faktor dari pelaku kejahatan seksual

Pembuktian
Tanda Persetubuhan Tanda Kekerasan

Perkiraan Umur
Mampu Atau Tidak

Pemeriksaan dilakukan oleh


Dokter ahli Kebidanan dan Kandungan

Dokter Umum

HASIL membebaskan terdakwa dari penuntutan

Visum et Repertum

menjatuhkan hukuman

Persetubuhan yang Merupakan Kejahatan


Pasal 288 KUHP
Barang siapa dalam PERKAWINAN bersetubuh dengan seorang wanita yang DIKETAHUINYA atau sepatutnya harus diduganya bahwa yang bersangkutan BELUM WAKTUNYA UNTUK DIKAWIN, apabila perbuatan mengakibatkan LUKA-LUKA diancam dengan pidana penjara paling lama 4TAHUN. Jika perbuatan itu mengakibatkan LUKA-LUKA BERAT, dijatuhkan pidana penjara paling lama 8TAHUN. Jika mengakibatkan MATI, dijatuhkan pidana penjara paling lama 12TAHUN.

Upaya penentuan seseorang belum mampu dikawin

Biologis Mampu Undangundang

Telah siap untuk dapat memberikan keturunan

Menstruasi

Batas umur termuda

16 tahun

DI LUAR PERKAW INAN

PEREMPUAN SETUJU

KASUS-KASUS PERSETUBUHAN

PASAL 284

PASAL 287

Penjara max 9bln


Pria yang bersangkutan telah kawin Wanita yang bersangkutan telah kawin Pria mengetahui bhw wanita tlh kawin Wanita mengetahui bhw pria tlh kawin
Pasal 27 BW

Dalam waktu yang sama seorang laki hanya diperbolehkan mempunyai satu orang perempuan sebagai isterinya seorang perempuan hanya satu orang laki sebagai suaminya

Bersetubuh diluar perkawinan

dengan wanita <15thn/umurnya tidak jelas/belum waktunya untuk dikawin

Pidana penjara max 9 tahun

Berakibat luka berat

Berakibat matinya orang Penjara max 15 thn

Penjara max 12 thn

Pasal 291 KUHP

DI LUAR PERKAWI NAN

PEREMPUAN TIDAK SETUJU

KASUS-KASUS PERSETUBUHAN

PASAL 285

PASAL 286

Pembuktian Persetubuhan
Besarnya penis dan derajat penetrasinya Bentuk dan elastisitas selaput dara (hymen) Ada tidaknya ejakulasi dan keadaan ejakulat itu sendiri Posisi persetubuhan Keaslian barang bukti serta waktu pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai