Anda di halaman 1dari 39

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi tiga phasa dan motor induksi satu phasa. Motor induksi tiga phasa dioperasikan pada sistem tiga phasa dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri, sedangkan motor induksi satu phasa dioperasikan pada sistem satu phasa yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi satu phasa mempunyai daya keluaran yang rendah. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motormotor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

1.2 Tujuan Setelah melakukan kegiatan diskusi, mahasiswa diharapkan dapat : Memahami pengertian motor asinkron (motor induksi) tipe rotor sangkar Mengetahui klasifikasi motor induksi Mengetahui perbedaan motor sinkron dan motor asinkron Memahami prinsip kerja motor asinkron Mengetahui perbedaan motor asinkron tipe rotor sangkar dan tipe lainnya Mengetahui perbedaan motor induksi satu phasa dan tiga phasa

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Motor Asinkron Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW). Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilikinya, sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan. Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang mengatur rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level efisiensi dari EU. Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang menjadi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya. Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik. Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata konsumsi listrik untuk

motor listrik adalah sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi biaya overhead produksi, sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan.

2.2 Pengertian Motor Asinkron Motor asinkron (motor tak serempak) merupakan salah satu pengklasifikasian dari segi hubungan putaran dan frekuensi fluks magnet stator. Disebut sebagai motor asinkron karena putaran rotor tidak sama dengan putaran fluks magnet statornya, perbedaan kecepatan inilah yang disebut sebagai slip. Motor asinkron (motor tak serempak) atau motor induksi merupakan salah satu motor arus bolak balik. Arus yang timbul dalam motor ini bukan berasal langsung dari arus sumber, tetapi akibat dari adanya perbedaan antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan oleh arus rotor. Dengan sebab inilah, motor tersebut disebut sebagai motor induksi. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron. Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, apabila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.

Gambar 1. Bentuk fisik dari motor induksi 2.3 Pembagian Motor Induksi 2.3.1 Motor Induksi 1 Phasa Motor induksi satu fasa sering disebut dengan motor asinkron atau motor tak serempak, karena putaran medan stator tidak sama dengan putaran medan rotor. Putaran sinkron stator (ns) selalu mendahului atau lebih cepat dari putaran medan rotor (nr). Putaran medan stator dihasilkan karena adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan oleh kumparan stator atau rotor dari motor. Medan putar akan terjadi bila kumparan stator atau rotor dialiri arus listrik dengan fasa banyak, misalnya dua fasa, tiga fasa dan sebagainya. Motor induksi satu fasa bila dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik tidak akan menghasilkan medan putar pada kumparan statornya, tetapi malah medan pulsasilah yang akan terjadi. Medan pulsasi adalah suatu medan yang punya dua besaran yang sama besar, tetapi berlawanan arah dengan kecepatan sudut yang sama pula. Kedua komponen tersebut akan bergerak berlawanan arah dan dengan kecepatan sudut yang sama, sehingga kedudukannya terhadap ruang seolaholah tetap (diam). Kedua komponen ini tentunya akan menghasilkan kopel yang sama besar dan berlawanan arah pula. Pada dasarnya, kopel yang dihasilkan mempunyai kemampuan untuk menggerakkan motor dengan arah maju atau mundur, akan tetapi dalam

gerak mulanya kemampuan gerak maju dan gerak mundur sama besar, oleh sebab itu motor akan tetap diam. Apabila dengan suatu bantuan gerak mula yang diberikan pada arah maju atau arah mundur, maka motor akan berputar sesuai dengan arah gerak yang diberikan. Sesuai dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk beroperasi menggunakan suplai tegangan satu fasa. Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan yang memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal ini disebabkan karena motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu konstruksi yang cukup sederhana, kecepatan putar yang hampir konstan terhadap perubahan beban, dan umumnya digunakan pada sumber jala-jala satu fasa yang banyak terdapat pada peralatan domestik. Walaupun demikian motor ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu kapasitas pembebanan yang relatif rendah, tidak dapat melakukan pengasutan sendiri tanpa pertolongan alat bantu dan efisiensi yang rendah.

2.3.1.1 Konstruksi Motor Induksi satu phasa Konstruksi motor induksi satu fasa hampir sama dengan konstruksi motor induksi tiga fasa, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Keduanya merupakan rangkaian magnetik yang berbentuk silinder dan simetris. Di antara rotor dan stator ini terdapat celah udara yang sempit. Stator merupakan bagian yang diam sebagai rangka tempat kumparan stator yang terpasang. Stator terdiri dari : inti stator, kumparan stator, dan alur stator. Motor induksi satu fasa dilengkapi dengan dua kumparan stator yang dipasang terpisah, yaitu kumparan utama (main winding) atau sering disebut dengan kumparan berputar dan kumparan bantu (auxiliary winding) atau sering disebut dengan kumparan start.

Rotor merupakan bagian yang berputar. Bagian ini terdiri dari : inti rotor, kumparan rotor dan alur rotor. Pada umumnya ada dua jenis rotor yang sering digunakan pada motor induksi, yaitu rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar (squirrel cage rotor).

Gambar 2. Konstruksi stator

Gambar 3. Konstruksi rotor

Gambar 4. Bentangan kumparan stator

Bentuk kutub stator motor induksi satu phasa

Gambar 5. Kutub stator menonjol (Salient pole)

Gambar 6. Kutub stator tidak menonjol (nonsalient pole)

Rangkaian listrik motor induksi satu phasa

Gambar 7. Rangkaian equivalen motor induksi satu phasa Motor induksi satu phasa mempunyai beda fasa 30-60 sedangkan yang diinginkan adalah 90. Untuk mengatasi hal tersebut maka ditambahkanlah sebuah kapasitor untuk mendapatkan beda fasa yang diinginkan.

2.3.1.2 Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa Teori Medan Putar Silang Prinsip kerja motor induksi satu fasa dapat dijelaskan dengan menggunakan teori medan putar silang (cross-field theory). Jika motor induksi satu fasa diberikan tegangan bolak-balik satu fasa maka arus bolak-balik akan mengalir pada kumparan stator. Arus pada kumparan stator ini menghasilkan medan magnet. Arus stator yang mengalir setengah periode pertama akan membentuk kutub utara di A dan kutub selatan di C pada permukaan stator. Pada setengah periode berikutnya, arah kutub-kutub stator menjadi terbalik. Meskipun kuat medan magnet stator berubah-ubah yaitu maksimum pada saat arus maksimum dan nol pada saat arus nol serta polaritasnya terbalik secara periodik, aksi ini akan terjadi hanya sepanjang sumbu AC. Dengan demikian, medan magnet ini tidak berputar tetapi hanya merupakan sebuah medan magnet yang berpulsa pada posisi yang tetap (stationary).

2.3.1.3 Jenis-Jenis Motor Induksi Satu Fasa Cara paling mudah untuk menjalankan motor induksi satu fasa adalah dengan menambahkan sebuah kumparan bantu pada kumparan utama di bagian stator sehingga motor dapat dijalankan. Jika dua kumparan terpisah 90 listrik pada stator motor dan eksitasi dengan dua GGL bolak-balik yang berbeda fasa sebesar 90 listrik, dihasilkan medan magnet putar. Jika dua kumparan terpisah demikian dihubungkan paralel ke suatu sumber fasa, medan yang dihasilkan akan bolak-balik, tetapi tidak berputar Karena kedua kumparannya ekivalen dengan satu

kumparan fasa. Akan tetapi, jika suatu impedansi dihubungkan seri dengan salah satu kumparan ini, arusnya akan berbeda fasa. Dengan pemilihan impedansi yang cocok, arus dapat dibuat agar berbeda fasa sampai 90 listrik, sehingga menghasilkan medan putar sama seperti medan dari motor dua fasa. Inilah prinsip dari pemisahan fasa (phase splitting). Pada keadaan berputar, motor induksi satu fasa dapat menghasilkan momen putar hanya dengan satu kumparan. Sehingga dengan bertambahnya kecepatan motor kumparan bantu dapat dilepas dari rangkaian. Pada kebanyakan motor, hal ini dilakukan dengan menghubungkan sebuah saklar sentrifugal yang bekerja melepaskan hubungan kumparan bantu sistem. Motor induksi satu fasa dikenal dengan beberapa nama. Penerapannya menjelaskan cara-cara yang dipakai untuk

menghasilkan perbedaan fasa antara arus yang mengalir pada kumparan utama dan arus yang mengalir pada kumparan bantu. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut: 1. Motor Fasa Terpisah 2. Motor Kapasitor Start 3. Motor Kapasitor Permanen 4. Motor Kapasitor Start Kapasitor Run 5. Motor Shaded Pole

10

2.3.2

Motor Induksi 3 Phasa

Gambar 8. Motor induksi 3 phasa

Motor tiga phasa sesuai dengan namanya adalah motor yang menggunakan suplai tegangan tiga phasa, dan jarak antar phasa adalah 120 derajat listrik. Motor jenis ini banya digunakan di kalangan industri. Motor AC 3 phasa bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar pada rotornya. Jika pada motor AC 1 phasa untuk menghasilkan beda phasa diperlukan penambahan komponen kapasitor, pada motor 3 phasa perbedaan phasa sudah didapat langsung dari sumber seperti terlihat pada gambar arus 3 phasa berikut ini:

11

Gambar 9. Grafik arus 3 fasa

Pada gambar di atas, arus 3 phasa memiliki perbedaan phase 60 derajat antarphasanya. Dengan perbedaan ini, maka penambahan kapasitor tidak diperlukan. Motor listrik merupakan beban listrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dengan medan rotor. Penamaan motor ini berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan arus stator. Motor induksi memiliki konstruksi yang kuat, sederhana, handal, serta berbiaya murah. Di samping itu motor ini juga memiliki effisiensi yang tinggi saat keadaan normal dan tidak membutuhkan perawatan yang banyak. Namun, motor induksi memiliki kelemahan dalam hal pengaturan kecepatan. Dimana pada motor induksi pengaturan

12

kecepatan tidak bisa dilakukan tanpa merubah efisensi.

2.3.2.1 Konstruksi Motor Induksi 3 Fasa Secara umum konstruksi motor induksi tiga fasa terdiri dari stator dan rotor. Stator merupakanbagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Sedangkan rotor merupakan bagian dari mesin yang berputar dan letaknya pada bagian dalam. Konstruksi motor induksi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 10. Konstruksi motor induksi 3 fasa

Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga

13

membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain. 3 4 5 6 7 8

Gambar 12. Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa

Gambar 11. Bagian-bagian motor induksi 3 fasa


2.3.2.2 Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :

Dimana : Ns = Kecepatan Putar f p = Frekuensi Sumber = Kutub motor

Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan magnet akan menimbulkan

14

gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr). Kecepatan putaran rotor motor induksi harus lebih lambat dari kecepatan sinkronnya supaya konduktor pada rotor selalu dipotong oleh medan putar, sehingga pada rotor timbul tegangan induksi yang akan menghasilkan arus induksi pada rotor. Arus induksi ini kemudian berinteraksi dengan fluks yang dihasilkan stator sehingga menghasilkan torsi. Selisih antara kecepatan putaran rotor dengan kecepatan sinkronnya disebut slip (s). Pada umumnya slip dinyatakan dalam persen dari kecepatan sinkron. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan :

Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron. Perputaran motor pada mesin arus bolakbalik ditimbulkan oleh adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan

15

dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak umumnya fasa 3. hubungan dapat berupa hubungan bintang atau delta. Ada beberapa prinsip kerja motor induksi yaitu : 1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan medan (stator), timbullah medan putar dengan kecepatan ...........rpm dengan fs = frekuensi stator (Stator line frequency) atau frekuensi jala-jala dan p = jumlah kutub pada motor. 2. Medan stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. 3. Akibatnya pada kumparan jangkar (rotor) timbul

tegangan induksi (GGL). 4. Karena kumparan jangkar merupakan kumparan

tertutup, ggl (E) akan menghasilkan arus (I). 5. Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor. 6. Bila kopel mula yng dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor besar akan memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. 7. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan stator dengan kecepatan berputar rotor (nr). 8. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.

16

Motor induksi adalah peralatan pengubah energi listrik ke bentuk energi mekanik. Listrik yang diubah merupakan listrik tiga fasa. Dalam motor induksi, tidak ada hubungan listrik ke rotor, arus rotor merupakan arus induksi. Tetapi ada kondisi yang sama seperti motor DC, dimana pada rotor mengalir arus. Arus ini berada dalam medan magnetik sehingga akan terjadi gaya (F) pada rotor yang akan menggerakkan rotor dalam arah tegak lurus medan. Untuk memperjelas prinsip kerja motor induksi tiga fasa, maka dapat dijabarkan dalam langkah langkah berikut :

17

2.3.2.3 Hubungan antara Beban, Kecepatan dan Torsi Gambar di bawah ini menunjukkan grafik hubungan antara torsikecepatan dengan arus pada motor induksi 3 fasa berikut :

Gambar 12. Grafik torsi-kecepatan motor induksi 3 fasa

Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi akan tetapi torque-nya rendah. Saat motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torque-nya mencapai titik tertinggi dan arusnya mulai menurun. Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.

2.3.2.4 Keuntungan dan Kerugian Motor Induksi 3 Fasa Keuntungan motor 3 fasa yaitu : Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.

18

Kerugian penggunaan motor induksi yaitu : Kecepatan tidak mudah dikontrol Power faktor rendah pada beban ringan Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal

2.3.2.5 Pengasutan Motor Induksi 3 Fasa Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparankumparan dalam motor 3 fasa. Ada 2 model penyambungan kumparan pada motor 3 fasa yaitu : 1. Sambungan Bintang/Star/Y

Gambar 13. Sambungan bintang

Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu ujung dari ketiga kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang digabung tersebut menjadi titik

19

netral, karena sifat arus 3 phase yang jika dijumlahkan ketiganya hasilnya netral atau nol. Nilai tegangan phase pada sambungan bintang = 3 x tegangan antar phase.

2.

Sambungan Delta

Gambar 14. Sambungan Delta

Sambungan

delta

atau

segitiga

didapat

dengan

menghubungkan kumparan-kumparan motor sehingga membentuk segitiga. Pada sambungan delta tegangan kumparan = tegangan antar phase akan tetapi arus jaringan sebesar 3 arus line.

20

2.3.2.6 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa Sebuah motor induksi identik dengan sebuah transformator. Oleh sebab itu, rangkaian ekivalen motor induksi mirip dengan rangkaian ekivalen transformator. Perbedaannya hanyalah bahwa kumparan rotor dari motor induksi berputar, yang berfungsi untuk menghasilkan daya mekanik.

Gambar 15. Rangkaian ekivalen motor induksi 3 fasa

Rangkaian Ekivalen Lengkap Di bawah kondisi kerja normal pada tegangan dan frekuensi konstan, rugi inti pada motor induksi biasanya juga konstan. Dalam pandangan pada kenyataan ini, tahanan rugi inti Rc yang mewakili rugi inti motor, dapat dihilangkan dari rangkaian ekivalen motor induksi. Akan tetapi, untuk menentukan daya poros atau torsi poros, rugi inti yang konstan harus diikut-sertakan dalam

21

pertimbangan, bersama dengan gesekan, rugi-rugi beban buta (stray-load losses) dan angin.

Gambar 16. Rangkaian ekivalen lengkap motor induksi 3 fasa

Semua karakteristik kinerja motor induksi tiga fasa dapat ditentukan dari rangkaian ekivalennya. Dalam menganalisis rangkaian ekivalen sebuah transformator, bagian parallel dari rangkaian yang terdiri dari Re dan X dapat diabaikan atau menggeser bagian parallel tersebut ke arah terminal primer. Namun cara ini tidak diijinkan dalam menganalisis rangkaian ekivalen motor induksi. Hal ini dikarenakan kenyataan bahwa arus penguatan pada transformator berkisar antara 2% sampai 6% dari arus beban penuh dan juga reaktansi bocor primer per unitnya juga sangat kecil. Sedangkan pada motor induksi, arus penguatan berkisar antara 30% sampai 50% dari arus beban penuh dan juga reaktansi bocor primer per unit cukup besar. Oleh sebab itu, apabila komponen parallel rangkaian ekivalen motor induksi diabaikan maka akan terdapat kesalahan yang besar dalam hal perhitungan daya dan torsi motor induksi.

22

2.4 Bagian-bagian Motor Induksi Secara umum, motor induksi terdiri dari rotor dan stator. Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang berputar. diantara keduanya, terdapat celah kecil udara yang jaraknya sangat kecil dan celah ini nantinya sangat berpengaruh terhadap proses pengiduksian. Untuk menentukan jarak celah udara dapat digunakan persamaan : Dimana : lg = Jarak celah udara (mm) D = Diameter stator (m) dalam pengukuran = 120 mm L = Panjang stator (m) dalam pengukuran = 210 mm

2.4.1

Stator Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar yang terletak pada bagian luar dan merupakan tempat mengalirkan arus beban. Stator terbuat dari besi bundar berlaminasi yang mempunyai alur alur sebagai tempat meletakkan kumparan. Komponen stator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam dan mengalirkan arus tiga fasa. Arus tiga fasa ini merupakan arus yang berasal dari sumber. Stator terdiri dari suatu rangka besi baja yang mengelilingi suatu bagian yang berlubang. Merupakan suatu silinder yang dibuat dari lembaran-lembaran tipis besi baja dengan laminasi yang berlapis-lapis. Laminasi ini bertujuan agar rugi arus eddy yang timbul menjadi kecil. Laminasi ini pada umumnya menggunakan kertas, papan, varnish dan sprayed china clay. Secara umum, bagian-bagian stator yaitu : 1. Rumah Stator (Rangka Stator) Untuk melindungi inti stator maka dibuat rumah stator. Rumah stator dibuat dari besi, baja tuang atau besi plat yang dilengkungkan. Rumah stator dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

23

a) Tipe Terbuka Pada tipe ini bagian luar rumah stator tidak bergerigi atau bersirip, dan dilengkapi dengan kipas untuk mensirkulasi udara sebagai pendingin. Motor ini digunakan di tempattempat terbuka yang dilindungi oleh atap, untuk udara kering dan tidak berdebu. b) Tipe Tertutup Pada tipe ini bagian luar stator bergerigi Rangka stator motor induksi didesain dengan baik dengan empat tujuan yaitu :

a) Menutupi inti dan kumparannya. b) Melindungi bagian-bagian mesin yang bergerak dari
kontak langsung dengan manusia dan dari goresan yang disebabkan oleh gangguan objek atau gangguan udara terbuka (cuaca luar).

c) Menyalurkan torsi ke bagian peralatan pendukung mesin


dan oleh karena itu stator didisain untuk tahan terhadap gaya putar dan goncangan.

d) Berguna sebagai sarana rumahan ventilasi udara


sehingga pendinginan lebih efektif.

2. Inti Stator Inti stator terbuat dari besi lunak atau baja silicon. Inti stator mempunyai alur-alur dimana kumparan stator 3 phasa diletakkan. Bentuk alur pada umumnya dibedakan menjadi 3 bentuk yaitu : a) Alur Terbuka Alur ini mempunyai keuntungan, dapat dengan mudah memasukkan dan mengeluarkan kumparan stator, tetapi distribusi fluks di celah udara menjadi tidak baik yang menyebabkan terjadinya ripples pada tegangan yang dihasilkan.

24

b) Alur Setengah Tertutup Alur ini agak sulit untuk memasukkan dan mengeluarkan kumparan stator, tetapi distribusi fluks yang dihasilkan menjadi lebih baik. c) Alur Tertutup Sangat sulit untuk memasukkan kumparan pada alur, karena harus dimasukkan satu per satu. Selain itu, induksi dari kumparan menjadi lebih besar.

Gambar 17. Bentuk alur stator

Gambar 18. Bagian-bagian stator

25

3. Belitan (Kumparan) Stator Kumparan (belitan) stator ini terbuat dari tembaga. Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan phasa dimana untuk motor tiga phasa, maka masing-masing belitan akan terpisah sebesar 120 derajat. Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapisi dengan isolasi tipis. kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang silindris. Berikut ini contoh lempengan laminasi inti, lempengenan inti yang telah disatukan, belitan stsator yang telah diletakkan pada cangkang luar untuk motor induksi. Pada dasarnya belitan stator motor induksi tiga fasa sama dengan belitan motor sinkron. Konstruksi statornya belapis-lapis dan mempunyai alur untuk melilitkan kumparan. Stator mempunyai tiga buah kumparan, ujung-ujung belitan kumparan dihubungkan melalui terminal untuk memudahkan penyambungan dengan sumber tegangan. Masing-masing kumparan stator mempunyai beberapa buah kutub, jumlah kutub ini menentukan kecepatan motor tersebut. Semakin banyak jumlah kutubnya maka putaran yang terjadi semakin rendah.

Gambar 19. Pengelompokan belitan stator

26

Analisa Kumparan Untuk dapat menentukan model kumparan ini, kita harus melakukan analisa dari data data kumparan motor. Untuk motor fasa tunggal umumnya direncanakan dengan model kumparan penuh sehingga tidak perlu analisa lagi, tetapi untuk motor tiga fasa analisa ini mutlak perlu karena ada yang direncanakan dengan model penuh (full winding) dan ada pula yang direncanakan dengan model kumparan setengah penuh. Data yang diperlukan untuk analisa yaitu : 1. Jumlah kumparan (C) 2. Langkah kumparan (Ys) 3. Jumlah kumparan setiap group (c/g) 4. Jumlah alur (S) Kumparan fasa belah Kumparan stator motor fasa belah terdiri dari dua macam kumparan yaitu Kumparan Utama dan Kumparan Bantu. Kumparan Bantu diletakkan diatas Kumparan Utama (kumparan utama yang pertama dimasukkan kedalam alur kemudian kumparan bantu) dan saling digeserkan sebesar 90 listrik. Syarat syarat kumparan motor fasa belah antara lain : 1. Kumparan utama dibuat dari kawat email yang berdiameter besar dan mempunyai jumlah lilitan yang banyak, sehingga tahanan kumparan tersebut lebih kecil dan reaktansinya besar. 2. Kumparan bantu dibuat dari kawat email yang berdiameter kecil dan mempunyai jumlah lilitan yang sedikit, sehingga tahanan kumparannya lebih besar dan reaktansinya kecil.

27

Bentuk kumparan motor fasa belah Bentuk kumparan utama maupun kumparan bantu biasanya dibuat dengan bentuk konsentris. Untuk kumparan utama dan kumparan bantu dapat digulung dengan menggunakan mal. Pembagian kumparan utama dan kumparan bantu dapat bervariasi yaitu : 1. Alur untuk kumparan utama 50%, 60% dan 70% 2. Alur untuk kumparan bantu 50%, 40% dan 30%

Motor fasa tunggal kecepatan rangkap Kumparan stator motor fasa tunggal kecepatan rangkap pada umumnya terdiri dari dua atau lebih kumparan utama yang langkah alur masing masing kumparan berbeda. Untuk motor yang berdaya rendah misalnya motor fan ( kipas angin) perubahan kecepatan biasanya menggunakan auto trafo. Ada kalanya perubahan kecepatan menggunakan auxiliary.

Saklar centrifugal dan starting relay Saklar centrifugal terdiri dari dua bagian yaitu yang tetap dan bagian yang bergerak. Prinsip kerja saklar ini adalah dengan memanfaatkan efek gaya centrifugal. Saklar ini ditempatkan pada poros motor. Dalam keadaan diam maka saklar menutup tetapi bila poros berputar maka saklar akan terbuka. Untuk motor motor dari unit tertutup (unit hermatik), maka tidak dapat menggunakan saklar centrifugal. Sebagai pengganti saklar centrifugal dapat digunakan Relay starting. Relay starting ini ada yang magnetic dan ada juga yang elektronik. Relay starting ini banyak digunakan pada moror komposer dari unit pendingin (refrigerasi)

28

Relay starting magnetic Relay starting magnetic ada 2 jenis yaitu : 1. Jenis relay arus 2. Jenis relay tegangan Di pasaran tersedia bermacam macam ukuran, oleh karena itu berhati hatilah sewaktu mengganti relay ini. Karena salah ukuran dapat berakibat fatal.

Relay starting elektronik Relay ini lazim disebut dengan istilah Solid State Relay. Relay ini merupakan sebuah Varistor, pada waktu dingin tahanannya sangat rendah ( 5 ohm) tetapi bila panas tahanannya dapat mencapai puluhan ribu ohm.

4. Pelat Penutup

2.4.2

Rotor Rotor adalah salah satu komponen motor induksi selain stator, dimana bagian ini merupakan bagian yang bergerak. Fungsi rotor adalah mengubah gaya dari stator menjadi energi mekanik. Terdapat dua tipe rotor dalam motor induksi, yang ternyata tipe rotor tersebut juga menjadi dasar dalam pengelompokan motor induksi. 2.4.2.1 Rotor Sangkar Tupai (Squirrel Cage Motor) Motor induksi jenis rotor sangkar lebih banyak digunakan daripada jenis rotor lilit, sebab rotor sangkar mempunyai bentuk yang sederhana. Belitan rotor terdiri atas batang-batang penghantar yang ditempatkan di dalam alur rotor. Batang penghantar ini terbuat dari tembaga, alloy atau alumunium. Ujung-ujung batang penghantar dihubung singkat oleh cincin penghubung singkat, sehingga berbentuk sangkar burung.

29

Gambar 20. Tipe rotor sangkar

Motor induksi yang menggunakan rotor ini disebut motor induksi rotor sangkar. Karena batang penghantar rotor yang telah dihubung singkat, maka tidak dibutuhkan tahanan luar yang dihubungkan seri dengan rangkaian rotor pada saat awal berputar. Alur-alur rotor biasanya tidak dihubungkan sejajar dengan sumbu (poros) tetapi sedikit miring. Penampang rotor sangkar tupai memiliki konstruksi yang sederhana. Batang rotor dan cincin ujung sangkar tupai yang kecil merupakan coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor. Pada motor yang lebih besar, batang rotor dibenamkan dalam alur rotor dan kemudian di las dengan kuat ke cincin ujung. Apabila dilihat tanpa inti rotor, maka batang rotor ini kelihatan seperti kandang tupai.oleh karena itu motor induksi dengan rotor sangkar tupai dinamakan motor induksi sangkar tupai. Mengenai gambaran umum dari motor induksi tiga fasa sangkar ini, kita dapat membahasnya sebagai berikut : a) Terdiri dari batang penghantar tebal yang diletakkan pada petak-petak slot parallel b) Kedua ujungnya dihubung singkat dengan cincin

30

Penampang motor sangkar tupai memiliki konstruksi yang sederhana. Inti stator pada motor sangkar tupai tiga fasa terbuat dari lapisan-lapisan pelat baja beralur yang didukung dalam rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau pelat baja yang dipabrikasi. Lilitan-lilitan kumparan stator diletakkan dalam alur stator yang terpisah 120 derajat listrik. Lilitan fasa ini dapat tersambung dalam hubungan delta ataupun bintang. Batang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil adalah coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor. Dalam motor yang lebih besar, batang rotor tidak dicor melainkan dibenamkan ke dalam alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat ke cincin ujung. Batang rotor motor sangkar tupai tidak selalu ditempatkan paralel terhadap poros motor tetapi kerap kali dimiringkan. Hal ini akan menghasilkan torsi yang lebih seragam dan juga mengurangi derau dengung magnetik sewaktu motor sedang bergerak. Berikut ini contoh gambar motor induksi tiga fasa sangkar tupai :

Gambar 21. Bagian-bagian dari tipe rotor sangkar

31

2.4.2.2 Rotor Belitan (Wound-Rotor) Rotor lilit terdiri atas belitan fasa banyak, belitan ini dimasukkan ke dalam alur-alur inti rotor. Belitan ini sama dengan belitan stator, tetapi belitan selalu dihubungkan secara bintang. Tiga buah ujung-ujung belitan dihubungkan ke terminal-terminal sikat/cincin seret yang terletak pada poros rotor. Pada jenis rotor lilit kita dapat mengatur kecepatan motor dengan cara mengatur tahanan belitan rotor tersebut. Pada keadaan kerja normal sikat karbon yang berhubungan dengan cincin seret tadi dihubung singkat. Motor induksi rotor lilit dikenal dengan sebutan motor induksi slipring atau motor induksi rotor lilit. Pada tipe rotor belitan, slot rotor menampung belitan terisolasi yang mirip dengan belitan pada stator. Belitan rotor terdistribusi merata, biasanya terhubung bintang dan masing masing ujung fasa terbuka yang terhubung pada cincin slip yang terpasang pada rotor. Pada motor rotor belitan, sikat karbon menekan cincin slip, oleh karena itu tahanan eksternal dapat dihubungkan seri dengan belitan rotor untuk mengontrol torsi start dan kecepatan selama pengasutan. Penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor belitan menghasilkan torsi yang lebih besar dengan arus pengasutan yang lebih kecil dibanding rotor sangkar.

Gambar 22. Tipe rotor belit (lilit)

32

Jenis motor induksi berdasarkan motornya selain sangkar tupai adalah rotor belitan. Berikut gambaran umumnya : a) Konduktor yang digunakan adalah belitan b) Belitan terhubung ke cincin geser yang dipasang pada shaft c) Belitan terhubung ke resistor melalaui sikat karbon Motor belitan berbeda dengan motor sangkar tupai. Perbedaan ini terdapat pada hal konstuksi rotornya. Rotor dililit dengan lilitan terisolasi serupa lilitan stator. Lilitan fasa motor dihungungkan secara Y dan masing-masing fasa ujung-ujung terbuka yang dikeluarkan ske cincin slip yang terpasang pada poros rotor. Pada motor jenis ini, cincin slip yang terhubung ke seluruh tahanan variabel eksternal yang berfungsi membatasi arus pengasutan yang bertanggung jawab terhadap pemanasan rotor. Selama pengasutan, penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor belitan menghasilkan torsi pengasutan yang lebih besar dengan arus pengasutan yang lebih kecil dibanding dengan rotor sangkar.

Gambar 23. Bagian-bagian dari tipe rotor lilit

33

Tetapi walaupun jenisnya berbeda, secara umum komponenkomponen yang ada di dalam rotornya tetap sama. Berikut ini komponen-komponen yang ada yaitu : Inti besi rotor Kumparan atau batang penghantar Cincin Poros (shaft) Konstruksi rotor terdiri dari : Inti rotor bahannya sama dengan inti stator. Alur dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat meletakan belitan. Belitan rotor bahannya dari tembaga, dari konstruksi lilitan akan memberikan dua macam rotor yakni : Motor induksi dengan rotor sangkar Motor induksi dengan rotor belitan

Poros atau as. Rotor dan stator membentuk rangkaian magnetis, berbentuk

silindris yang simetris dan diantaranya terdapat celah udara. Celah udara antara stator dan rotor, kalau terlalu luas maka effisiensi rendah, sebalikanya jika terlalu sempit menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin. apabila ada beda perputaran maka akan menimbulkan slip.

Gambar 24. Bagian-bagian motor induksi

34

2.5 Prinsip Kerja Motor Induksi Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator ke kumparan rotor. Garis garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul GGL (gaya gerak listrik/tegangan induksi) dank arena penghantar rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorenzt yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai arah medan induksi stator. 2.6 Perbedaan Motor Sinkron dan Motor Asinkron

Gambar 25 (a) Motor Sinkron

(b) Motor Asinkron

Beberapa perbedaan antara motor sinkron dan motor asinkron yaitu sebagai berikut : 1) Untuk frekuensi tertentu, motor sinkron bekerja pada putaran konstan ----- ns = f x 60 / P sedangkan motor asinkron bila dibebani n ( putaran ) akan turun 2) Motor sinkron dapat bekerja pada power factor yang berbeda, lagging atau leading sedangkan motor asinkron selalu lagging 3) Motor sinkron kopel startnya kecil

35

4) Pada motor sinkron perubahan tegangan input tidak terlalu mempengaruhi torsi, tidak seperti motor asinkron 5) Motor sinkron memerlukan eksitasi DC 6) Motor sinkron lebih kompleks dan lebih mahal dibanding motor asinkron.

36

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 1. Motor asinkron (motor tak serempak) atau motor induksi merupakan salah satu motor arus bolak balik. Arus yang timbul dalam motor ini bukan berasal langsung dari arus sumber, tetapi akibat dari adanya perbedaan antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan oleh arus rotor. 2. Motor induksi satu fasa sering disebut dengan motor asinkron atau motor tak serempak, karena putaran medan stator tidak sama dengan putaran medan rotor. Putaran sinkron stator (ns) selalu mendahului atau lebih cepat dari putaran medan rotor (nr). 3. Motor tiga phasa sesuai dengan namanya adalah motor yang menggunakan suplai tegangan tiga phasa, dan jarak antar phasa adalah 120 derajat listrik. Motor jenis ini banya digunakan di kalangan industri. 4. Secara umum, motor induksi terdiri dari rotor dan stator. Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang berputar. diantara keduanya, terdapat celah kecil udara yang jaraknya sangat kecil dan celah ini nantinya sangat berpengaruh terhadap proses pengiduksian. 5. Motor induksi jenis rotor sangkar lebih banyak digunakan daripada jenis rotor lilit, sebab rotor sangkar mempunyai bentuk yang sederhana. Belitan rotor terdiri atas batang-batang penghantar yang ditempatkan di dalam alur rotor. Batang penghantar ini terbuat dari tembaga, alloy atau alumunium. Ujungujung batang penghantar dihubung singkat oleh cincin penghubung singkat, sehingga berbentuk sangkar burung. 6. Rotor lilit terdiri atas belitan fasa banyak, belitan ini dimasukkan ke dalam alur-alur inti rotor. Belitan ini sama dengan belitan stator, tetapi belitan selalu dihubungkan secara bintang. Pada keadaan kerja normal sikat karbon yang berhubungan dengan cincin seret tadi dihubung singkat. Motor induksi rotor lilit dikenal dengan sebutan motor induksi slipring atau motor induksi rotor lilit.

37

7. Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator ke kumparan rotor. 8. Perbedaan motor sinkron dan motor asinkron yaitu : a) Untuk frekuensi tertentu, motor sinkron bekerja pada putaran konstan ---- ns = f x 60 / P sedangkan motor asinkron bila dibebani n ( putaran ) akan turun b) Motor sinkron dapat bekerja pada power factor yang berbeda, lagging atau leading sedangkan motor asinkron selalu lagging

38

DAFTAR PUSTAKA
http://elektrikbank.blogspot.com/2013/05/motor-induksi-tiga-fasa.html. Published by GalleryBloggerTemplates.com http://www.dunialistrik.blogspot.com

39

Anda mungkin juga menyukai