Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Saat ini peran perawat professional seharusnya menjadi peran yang sangat begitu berpengaruh dalam hal peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit atau dimana pun tempat perawat itu bekerja,Tetapi masih juga didapati perawat_perawat yang hanya memberikan peran nya sebagai pelayanan fisik semata, tampa Memperhatikan kebutuhan psikologis pasien tersebut.Pelayanan Kesehatan merupakan suatu struktur multidisipliner ,Yang bertujuan mencapai derajat kesehatan yang optimal,keperawatan yang merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan secara keseluruhan,Mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan,hal ini dapat di lihat dari kenyataanya,dimana tenaga kesehatan yang selama 24 jam berada disisi pasien adalah tenaga perawat, Definisi Pelayanan keperawatan yang professional berdasarkan hasil seminar nasional keperawatan yaitu suatu pelayanan yang konprehensif,meliputi aspek

biologi(fisik),aspek psikologis,aspek sosial dan aspek spiritual(Azwar,A 2000). Begitu pula dengan tuntutan masyarakat akan hak nya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,telah bergeser pula kearah yang lebih bermutu .dimana secara umum pelayanan bermutu disini adalah pelayanan kesehatan/keperawatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan tersebut,serta penyelengaraannya sesuai dengan standar pelayanan profesi dan kode etik yang telah di

tetapkan(Wijono,1999).

Dimana masa dulu perawat hanya berperan memberikan perawatan serta rasa Nyaman dikarenakan mereka menjalankanya secara spesifik,Namun sekarang hal ini telah berubah ,Peran perawat menjadi lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit,dan juga memandang pasien secara

komprehensif,perawat kontemporer menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran (Potter&Perry,2005) Sementara itu peran perawat yang juga sebagai konselor yaitu proses interpersonal yang membantu pasien untuk membuat keputusan yang dapat

meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.Anggota keluarga atau bagian penting lainya sering juga termasuk didalam proses konseling,sehinga setiap orang yang berpartisipasi pasti merasakan kenyamanan dalam situasi lingkungan sekitar(Kozier,2004) Hasil langsung dari konseling adalah menghasilkan sesuatu yang dinilai tadinya tidak ada sebelum adanya sesi pertolongan,Rasa takut yang tidak beralasan akan berkurang ke tahap yang mampu untuk ditangganinya,Kepercayaan akan mengantikan keraguan diri,dan sebuah operasi akan dihadapi dengan keberanian,sebuah pekerjaan yang lebih baik akan ditemukan ,dimana harapan baru muncul dari dalam diri pasien (Ellish,1999) Selain mengalami ganguan fisik,pasien juga akan mengalami ganguan psikis atau ketegangan jiwa,Sebagian besar dari mereka akan sulit untuk sembuh dan komunikasi secara baik.seseorang dikatakan sehat idak hanya dinilai dari fisiknya,tapi juga jiwanya ,Manusia terdiri dari jasmani dan rohani akal pikiranyang saling berkaitan erat,

Keseimbangan antara tiga elemen tersebut akan melahirkan ketegangan jiwa pada seseorang,sehinga dia dapat bekerja dengan tenang.ketika sesorang sakit fisiknya maka kesempatan untuk sembuh 50% dipengaruhi oleh kesehatan

mental/emosional.Emosi,Empati,Perhatian,Prilaku positif penolong dan Keiklasan Dapat meringankan beban psikis pasien selama proses konseling berlangsung (Soemino,2004) Berdasarkan uraian latar belakang diatas dimana peran perawat bukan hanya sebagai pemberi pelayanan fisik,Tapi banyak peran lainnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan/perawatan di rumah sakit,maka peneliti ingin sekali melakukan penelitian tentang Tingkat pemahaman Perawat Tentang Konseling Berdasarkan Peran Perawat Sebagai Konselor Di Ruang Rawat Inap RSU Meuraxa Kota Banda Aceh

B. Rumusan Masalah Berdasarkan Uraian pada latar belakang diatas,Peneliti dapat Merumuskan Permasalahan penelitian sebagai berikut: Bagaimana tingkat pemahaman perawat tentang konseling berdasarkan peran perawat sebagai konselor di ruang rawat inap RSU Meuraxa kota Banda Aceh. C. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman perawat tentang konseling berdasarkan peran perawat sebagai konselor di RSU Meuraxa kota Banda Aceh

2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat pemahaman perawat tentang pengertian konseling berdasarkan peran perawat sebagai konselor di ruang rawat inap RSU meuraxa. b. Untuk mengetahui tingkat pemahaman perawat tentang tujuan konseling berdasarkan peran konselor di ruang rawat inap RSU Meuraxa. c. Untuk mengetahui tingkat pemahaman perawat tentang syarat-syarat inti dari konseling diruang rawat RSU Meuraxa. d. Untuk mengetahui tingkat pemahaman perawat tentang tipe-tipe konseling berdasarkan peran perawat sebagai konselor di ruang rawat inap RSU Meuraxa. e. Untuk mengetahui tingkat pemahaman perawat tentang bagaimana penolong yang terampil berdasarkan peran perawat sebagai konselor di ruang rawat inap RSU Meuraxa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan nantinya,dapat mengetahui bagaimana tingkat pemahaman perawat tentang konseling berdasarkan peran perawat sebagai konselor di ruang rawat inap RSU Meuraxa sehinga dapat bermamfaat bagi :

1. Bagi intitusi pendidikan Keperawatan Hasil dari penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan keilmuan dibidang manajemen keperawatan,sehinga peserta didik dapat

memahamitentang konseling berdasarkan peran perawat sebagai konselor.

2. Bagi RSU Meuraxa kota banda aceh Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pemahaman perawat tentang pentingnya konseling berdasarkan peran perawat sebagai konselor,dan

menggalakkan pelaksanaanya agar dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kepada masyarakat.

3. Bagi peneliti lainnya Diharapkan dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk melanjutkan penelitian serta memfokuskan pada pengaruh konseling terhadap kesembuhan dan kepuasan pasien

4. Bagi profesi Keperawatan Sebagai bahan evaluasi terhadap pengalamanpengalamannya,mendapat pemahaman yang lebih jelastentang tujuan,dan pentingnya konseling untuk meningkatkan kinerja perawat dalam melaksanakan perannya.

5. Bagi peneliti sendiri Untuk menambah wawasan dalam memahami tentang tingkat pemahaman perawat tentang konseling berdasarkan peran perawat sebagai konselor di ruang rawat inap RSU Meuraxa banda aceh.

E. Kerangka konsep penelitian Kerangka konsep penelitian ini berdasarkan teori sistem yang di kemukakan oleh Chester I Bernard yaitu sistem yang terdiri dari input dan output (Azwar,1996). Yang menjadi input dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap RSU Meuraxa .sementara itu yang menjadi proses adalah pemahaman perawat terhadap Pengertian konseling,Berdasarkan konseling,Tujuan teori Egan &

Rogers,1990.meliputi:

konseling,syarat-syarat

konseling,tipe konseling dan penolong yang terampil,Yang menjadi output adalah hasil baik,cukup dan kurang.dengan mengunakan pendekatan sistem seperti yang tersaji pada gambar dbawah ini :

INPUT

PROSES Pemahaman perawat tentang Konseling(Egan&rogers,1990 )meliputi: Pengertian konseling Tujuan konseling Syarat-syarat konseling Tipe konseling Penolong yang Baik

OUTPUT
Baik

Perawat Pelaksana

Sedang

Kurang

DAFTAR PUSTAKA

Azwar ,A (2000)Pengantar admistrasi Kesehatan ,Jakarta ,Bina rupa aksara. Wijono,D,(1999)Manajemen Mutu Pelayanan kesehatan :theory strategi dan aplikasi,Edisi 2,Surabaya ,Airlangga Potter & perry.(2005).Fundamental Keperawatan .Jakarta,EGC. Kozier, B; G. Erb; A. Berman; and S. Snyder. 2004. Fundamental of Nursing Concept, Process, and Pratice. Seven Edition. NEW Jersey. Pearson Education, Inc. Ellis, dan Taylor, C, (1992),Fundamental of Nursing the art and the Science of nursing care, Third Ed, Philadelphia: Lippincott Company. Soemino, ef al, (2004), Jadi Muslimah Kudu Sukses, Bandung: Syamil Cipta Media.

Anda mungkin juga menyukai