Anda di halaman 1dari 4

1) Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis.

Analisis bisnis merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya. 2) Anjak piutang disebut juga factoring, adalah pengalihan piutang dari satu pihak kepada pihak lain, biasanya dengan diskon. Misalnya PT A memiliki piutang kepada PT B sejumlah Rp 100 yang akan jatuh tempo 3 bulan mendatang. Berhubung pada saat ini PT A membutuhkan dana maka ia mengalihkan/menjual piutang tersebut kepada PT C dengan memberi diskon Rp 10. Maka pada saat ini PT C membayar kepada PT A sejumlah Rp 90 dan piutang PT A kepada PT B beralih kepada PT C. Pada saat jatuh tempo 3 bulan mendatang, PT B akan membayar hutang sebesar Rp 100 kepada PT C dan bukan kepada PT A. 3) Pemberi kerja sering menyediakan imbalan bagi pekerja pascapensiun. Terdapat dua bentuk imbalan pascapensiun (postretirement benefit) : A. Imbalan pensiun (pension benefit) ,dimana pemberi kerja menjanjikam imbalan moneter kepada pekerja pasca pensiun, dan B. Imbalan pasca pensiun lainnya ( other postretirement employee benefitOPEB), dimana pemberi kerja menyediakan imbalan lain(non moneter) terutama pemeliharaan kesehatan dan asuransi jiwa. Biaya imbalan pasca pensiun ini perlu diestimasi berdasarkan asumsi aktuaria atas harapan hidup, perputaran pegawai, kompensasi, biaya perawatan kesehatan, tingkat pengembalian yang diharapkan, dan tingkat bunga. Imbalan pensiun dan OPEB menjadi bagian besar dalam kewajiban banyak perusahaan. Selain itu, pensiun menjadi bagian besar dalam tabungan dan investasi ekonomi. 4) Laba Akuntansi merupakan perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan tersebut. Laba dari sisi ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor dari hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi seluruh biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut. laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham. Laba ekonomi mengukur dampak keuangan terhadap seluruh kejadian secara komprehensif yang ada di dalam perusahaan atau organisasi. Namun demikian perlu diperhatikan adalah dalam laba ekonomi meruapakan gabungan dari laba untuk kompenen berualang dan laba untuk komponen yang tidak berulang. Atas hal itu laba ekonomi tidak bermanfaat untuk meramalkan kondisi di masa yang akan datang, hal ini dikarenakan kompenen laba yang digunakan adalah komponen laba yang tidak berulang, sedangkan untuk peramalan tingkat pengembalian di masa yang akan datang atas saham yang telah diinvestasikan.

5) mengurangi konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi pada saat pengumuman deviden. Penerapan akuntansi konservatif akan menghasilkan tingkat pengembalian yang temporer atau laba yang berfluktuasi. Penjelasannya adalah praktik akuntansi konservatif akan membebankan biaya mengakui rugi pada periode terjadinya, sebaliknya mengakui pendapatan dan keuantungan apabila benar-benar telah terealisasi Laba yang berfluktuasi akan atau tidak persisten akan memiliki daya prediksi yang rendah. Penurunan daya prediksi laba dapat mengakibatkan informasi laba tahun berjalan menjadi kurang bermanfaat dalam memprediksi laba masa depan. memiliki daya prediksi yang lebih rendah dari pada laba yang lebih stabil untuk memprediksi aliran kas masa depan. 6) Relevan (Relevance) Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Implikasinya adalah tepat waktu (Timeliness) yang berarti informasi hendaknya diberikan sedini mungkin agar dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Andal (reliabiality) untuk menjadi andal informasi harus dapat diverifikasi(informasi dapat dikonformasi), disajikan dengan jujur(informasi mencerminkan realitas) dan netral(informasinya benar dan tidak bias). Daya banding (comparability) berarti informasi diukur dengan cara yang sama pada berbagai perusahaa. Konsistensi berarti metode yang sama digunakan untuk transaksi yang sama sepanjang waktu.

7) Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi (Schipper, 1989). Manajemen laba dapat berupa kosmetik, jika manajer memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kas. Manajemen laba juga dapat murni jika manajer memilih tindakan dengan konsekuensi arus kas dengan tujuan mengubah laba. Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba, antara lain : Meningkatkan Laba (Increasing Income). Salah satu strategi manajemen laba adalah meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik. Mandi Besar (Big Bath). Strategi ini dilakukan melalui penghapusan sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk

(sering kali pada masa resesi di mana perusahaan lain juga melaporkan laba yang buruk) atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan manajemen, merger, atau restrukturisasi. Penataan laba (Income Smoothing). Perataan laba merupakan bentuk umum manajemen laba. Pada strategi ini, manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya. Motivasi melakukan manajemen laba biasanya dilatari oleh hal-hal sebagai berikut : Intensif Perjanjian. Banyak perjanjian yang menggunakan angka akuntansi. Misalnya manajer tidak mendapat bonus jika laba lebih rendah dari batas bawah dan tidak mendapatkan bonus tambahan saat laba lebih tinggi dari batas atas. Dampak Harga Saham. Intensif manajemen laba lainnya adalah potensi dampak terhadap harga saham. Misalnya, manajer dapat meningkatkan laba untuk menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian tertentu seperti merger yang dilakukan atau penawaran surat berharga, atau rencana untuk menjual saham atau melaksanakan opsi. Intensif lain. Terdapat beberapa alasan manajemen laba lainnya. Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang dilakukan badan pemerintah misalnya untuk ketaatn undang-undang antimonopoli dan IRS. 8) Operasi yang dihentikan : bagian bisnis yang akan dijual Extraordinary item : kejadian dan transaksi yang mempunyai efek material yang tidak diharapkan sering terjadi dan tidak dianggap sebagai faktor yang berulang-ulang dalam setiap evaluasi proses bisnis yang wajar. Perubahan prinsip akuntansi : jenis perubahan ini terjadi jika suatu entitas mengadopsi GAAP yang berbeda dari yang sebelumnya digunakan untuk tujuan pelaporan. Contohnya perubahan penghitungan persediaan dari LIFO ke FIFO. Perubahaan estimasi akuntansi : Contohnya perubahan perkiraan umur aktiva yang dapat didepresiasi atau estimasi kolektabilitas piutang. 9) aktivitas investasi : mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk/jasa, menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam asset dapat dibagi menjadi dua yaitu current assets (kas,setara kas, piutang, persediaan, beban diterima dimuka) dan noncurrent assets(property, pabrik, peralatan, asset tak berwujud). Dalam analisis dibagi menjadi 2 lagi yaitu financial assets (surat berharga dan investasi obligasi,reksa dana). Asset ini dinilai pada nilai pasar dan diharapkan dapat memberikan imbal hasi yang setara dengan modalnya. Operating assets (sebagain besar

asset perusahaan) dinilai pada biayanya dan diharapkan memberikan imbal hjasil diatas laba normal. Membahas masalah akuntansi yang terkait dengan penilaian asset dan alokasi biaya yang mengikutinya, dijelaskan pula implikasi akuntansi asset untuk analisis kredit dan keuntungan berikut penilian ekuitas. 10) aktivitas operasi mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan investasi. Aktivitas operasi setidaknya melibatkan 5 komponen Penelitian dan pengembangan Pembelian Produksi Pemasaran administrasi

manajemen memutuskan bauran yang paling efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Aktivitas operasi perushaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Laba mencerminkan kesukesan perusahaan. Seberapa baik perusahaan menjalankan rencana bisnis dan strateginya, menentukan bauran aktivitas operasinya menentukan kesuksesan atau kegagalan perusahaan. Analisis angka laba dan bagian komponen-komponennya mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai