Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam pertemuan yang Insya Allah dimuliakan oleh Nya. Shalawat dan Salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW. Kepada para sahabatnya para Tabiit Tabiinnya dan semoga kepada kita selaku ummatnya mendapatkan syafaatul udzma di Yaumil Jaza. Amin Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Shalahudin Sirezar .Lc selaku dosen yang telah memberikan kami kesempatan menjelaskan Al-Quran sebagai sebagai sumber hukum Islam yang pertama. Suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh bapak pengampu untuk menjelaskan hal tersebut. Maka dari itu, kami sebagai pihak yang diberkan tugas, mencoba memaparkan beberapa ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk makalah yang akan kami presentasikan ini. Dalam makalah ini terdapat beberapa pelajaran penting yang wajib diketahui oleh kami khususnya dan mahasiswa pada umumnya. Diantara materi yang akan kami bahas diantaranya : Pengertian Al Quran, Kedudukan Al-Quran sebagai sumber Islam,Penjelasan Al-Quran Terhadap Hukum dan Al-Quran Sebagai Sumber Hukum, Sekian dari kami, mohon maaf bila terdapat kesalahan baik dalam segi penulisan maupun dalam redaksi. Kritik dan saran sangat kami harapkan. Billahi fi Sabililhaq Pastabiqul Khairot.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi A. Latar Belakang ....1 2 3

BAB I PENDAHULUAN

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al-Quran B. Kedudukan Al-Quran sebagai Sumber Hukum Islam C. Fungsi Al-Quran D. Penjelasan Al-Quran Terhadap Hukum Dan Alquran Sebagai Sumber Hukum. BAB III PENUTUP 9 5 6 7 8

A. Saran-Saran ............................................................................................................ B. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran merupakan sumber hukum dalam Islam. Kata sumber dalam artian ini hanya dapat digunakan untuk Al-Quran maupun sunnah, karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat ditimba hukum syara, tetapi tidak mungkin kata ini digunakan untuk ijma dan qiyas karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat dotimba norma hukum. Ijma dan qiyas juga termasuk cara dalam menemukan hukum. Sedangkan dalil adalah bukti yang melengkapi atau memberi petunjuk dalam Al-Quran untuk menemukan hukum Allah, yaitu larangan atau perintah Allah. Apabila terdapat suatu kejadian, maka pertama kali yang harus dicari sumber hukum dalam Al-Quran seperti macam-macam hukum di bawah ini yang terkandung dalam Al-Quran, yaitu: 1. Hukum-hukum akidah (keimanan) yang bersangkut paut dengan hal-hal yang harus dipercaya oleh setiap mukallaf mengenai malaikatNya, kitabNya, para rasulNya, dan hari kemudian (Doktrin Aqoid). 2. Hukum-hukum Allah yang bersangkut paut dengan hal-hal yang harus dijadikan perhiasan oleh setiap mukallaf berupa hal-hal keutamaan dan menghindarkan diri dari hal kehinaan (Doktrin Akhlak). 3. Hukum-hukum amaliah yang bersangkut paut dengan tindakan setiap mukallaf, meliputi masalahucapan perbuatan akad (Contract) dan pembelanjaan pengelolaan harta benda, ibadah, muamalah dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh penulis mencoba membahasnya dengan sebuah makalah yang berjudul AL-QURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM UTAMA. B. Rumusan Masaah 1. Apa yang di maksud Al-Quran ? 2. Bagaimana Kedudukan al-quran sebagai sumber hokum islam ? 3. Apa Fungsi Al-Quran ? 4. Bagaimanakah itu Al-Quran menjelaskan Terhadap Hukum Dan Alquran Sebagai Sumber Hukum ?

3 C. TUJUAN PENULISAN Tentunya kami sebagai penulis makalah ini mempunyai tujuan terkait dengan rumusan masalah, yang dengan tujuan tersebut kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah: 1. Supaya penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang Al-Quran. 2. Supaya penulis dan pembaca bisa mengetahui terhadap argumin tentang Al-Quran sebagai sumber yang Utama.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Quran Secara Bahasa (Etimologi) Merupakan bentuk mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-a ( )yang bermakna membaca atau bacaan, seperti terdapat dalam surat Al-Qiamah (75) : 17-18 : ) 71-71 : ( Artinya: sesungguhnya tangguangan kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai ) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu. (Al-Qiamah : 17-18). Secara Istilah (Terminologi) Adapun difinisi alquran secara istilah menurut sebagian ulamak ushul fiqih adalah: Artinya: Kalam Allah taala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. Dari devinisi tersebut, para ulama menafsirkan Al Quran dengan beberapa variasi pendapat yang dapat kami simpulkan menurut beberapa ulama Ushul Fiqh :1[1] 1. Al-Quran merupakan kalam allah yang diturunkan kepada Nabi Muahmmad SAW. dengan demikian, apabila tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan dengan AlQuran. Seperti diantaranya wahyu yang allah turunkan kepada Nabi Ibrahim (zabur) Isma il (taurat) Isa (injil). Memang hal tersebut diatas memang kalamullah, tetapi dikarebakan diturunkan bukan kepada nabi Muhammad saw, maka tidak dapat disebut alquran. 2. Bahasa Al-Quran adalah bahasa arab qurasiy. Seperti ditunjukan dalam beberapa ayat AlQuran, antara lain : QS. As-Syuara : 192-195, Yusuf : 2 AZzumar : 28 An- NAhl 103 dan
5

ibrahim : 4 maka para ulama sepakat bahwa penafsiran dan terjemahan Alquran tidak dinamakan Alquran serta tidak bernilai ibadah membacanya. Dan tidak Sah Shalat dengan hanya membaca tafsir atau terjemahan alquran, sekalipun ulma hanafi membolehkan Shalat dengan bahasa farsi (Selain Arab), tetapi kebolehan ini hanya bersifat rukhsoh (keringanan hukum). 3. Al-Quran dinukilkan kepada beberapa generasi sesudahnya secara mutawattir tanpa perubahan dan penggantian satu kata pun (Al-Bukhori : 24) 4. Membaca setiap kata dalam alquran mendapatkan pahala dari Allah baik berasal dari bacaan sendiri (Hafalan) maupun dibaca langsung dari mushaf alquran. 5. Al-Quran dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, tata urutan surat yag terdapat dalam Al-Quran, disusun sesuai dengan petunjuk Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. tidak boleh diubah dan digamti letaknya. Dengan demikian doa doa, yang biasanya ditambahkan di akhirnya dengan Al-Quran dan itu tidak termasuk katagori AlQuran. Di dalam buku Ushul Fiqih, Prof. DR. Amir Syarifudin, Penerbit Zikrul Hakim. Hal: 18. Bahwa Al-Quran itu: Kalamullah yang diturunkannya perantaraan Malaikat Jibril kedalam hati Rosulullah Muhammad Ibnu Abdulah dengan bahasa Arab dan makna-maknanya benar supaya menjadi bukti bagi Rosul tentang kebenaranya sebagai Rosul, menjadi aturan bagi manusia yang

menjadikannya sebagai petunjuk, dipandang beribadah membacanya, dan ia di bukukan di antara dua kulit mushaf, di awali dengan surah al-fatihah dan di akhiri dengan surat an-nas, di sampaikan kepada kita secara mutawatir baik secara tertulis maupun hafalan dari generasi kegenerasi dan terpelihara dari segala perubahan dan pergantian sejalan dengan kebenaran jaminan allah saw. Dalam surat al-hijr, ayat 9: sesungguhnya kamilah yang menurunkan AlQuran , dan sesungguhnya kami benar benar memeliharanya. Dari difinisi di atas ada beberapa hal yang dapat di pahami di antaranya: 1. Lafal dan maknanya langsung berasal dari allah sehingga segala sesuatu yang di ilhamkan allah kepada nabi bukan di sebut al-quran, melainkan di namakan hadits. 2. Tafsiran surat atau ayat Al-Quran yang ber bahasa Arab, meskipun mirip dengan Al-Quran itu, tidak dinamakan Al-Quran. Dan juga terjemahan surat dan ayat al-quran dengan bahasa lain (bahasa selain arab), tidak di pandang sebagai bagian dari Al-Quran, meskipun terjemahan itu menggunakan bahasa yang baikdan mengandung makna yang dalam.

6 B. Kedudukan Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Para Ulama sepakat menjadikan Al-Quran sebagai sumber pertama dan utama bagi Syariat Islam, termasuk hukum islam. dan menganggapnya al-quran sebagai hukum islam karena di latar belakangi sejumlah alasan, dintaranya : 1. Kebenaran Al-Quran Abdul Wahab Khallaf mengatakan bahwa kehujjahan Al-Quran itu terletak pada kebenaran dan kepastian isinya yang sedikitpun tidak ada keraguan atasnya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT yang Artinya: Kitab (Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (Q. S. Al-Baqarah, 2 :2). Berdasarkan ayat di atas yang menyatakan bahwa kebenaran Al-Quran itu tidak ada keraguan padanya, maka seluruh hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-Quran merupakan Aturan-Aturan Allah yang wajib diikuti oleh seluruh ummat manusia sepanjang masa hidupnya. M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa seluruh Al-Quran sebagai wahyu, merupakan bukti kebenaran Nabi SAW sebagai utusan Allah, tetapi fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk bagi seluruh ummat manusia.2[2] 2. Kemukjizatan Al-Quran Mukjizat memiliki arti sesuatu yang luar biasa yang tiada kuasa manusia membuatnya karena hal itu adalah di luar kesanggupannya. Mukjizat merupakan suatu kelebihan yang Allah SWT berikan kepada para Nabi dan Rasul untuk menguatkan kenabian dan kerasulan mereka, dan untuk menunjukan bahwa agama yang mereka bawa bukanlah buatan mereka sendiri melainkan benar-benar datang dari Allah SWT. Seluruh nabi dan rasul memiliki mukjizat, termasuk di antara mereka adalah Rasulullah Muhammad SAW yang salah satu mukjizatnya adalah Kitab Suci Al-Quran. Al-Quran merupakan mukjizat terbesar yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW, karena Al-Quran adalah suatu mukjizat yang dapat disaksikan oleh seluruh ummat manusia sepanjang masa, karena Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk keselamatan manusia

kapan dan dimana pun mereka berada. Allah telah menjamin keselamatan Al-Quran sepanjang masa, hal tersebut sesuai dengan firman-Nya yangArtinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya (Q. S. Al-Hijr, 15:9). Adapun beberapa bukti dari kemukjizatan Al-Quran, antara lain: 1. Di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang berisi tentang kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa mendatang, dan apa-apa yang telah tercantum di dalam ayat-ayat tersebut adalah benar adanya. 2. Di dalam Al-Quran terdapat fakta-fakta ilmiah yang ternyata dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan pada zaman yang semakin berkembang ini.3[3] C. Fungsi Al-Quran

Fungsi utama dari al-Qur'an adalah sebagai petunjuk dan sumber hidayah Selain itu Al-Qur'an memiliki fungsi lainnya, antara lain: -Naba wal akhbar) (QS 78:1-2) -hukmu wasy syariah) (QS 5:49-50) itabut tarbiyyah) (QS 3: 79)

8 D. Penjelasan Al-Quran Terhadap Hukum Dan Alquran Sebagai Sumber Hukum. 1. Ayat-ayat yang menjelaskan Hukum diantaranya: Uraian al-Quran tentang puasa Ramadhan, ditemukan dalam surat al-Baqarah: 183, 184, 185 dan 187. Ini berarti bahwa puasa ramadhan baru diwajibkan setelah Nabi SAW tiba di Madinah, karena ulama Al-Quran sepakat bahwa Surat al-Baqarah turun di Madinah. Para sejarawan menyatakan bahwa kewajiban melaksanakan puasa ramadhan ditetapkan Allah SWT pada 10 Syaban tahun kedua Hijriyah. Allah swt berfirman: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183). Ayat ini yang menjadi dasar hukum diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang yang beriman. 2. Ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan persoalan Shalat: a. firman Allah SWT Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orangorang yang beriman. (QS. An Nisa:103). Artinya: sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Thahaa: 14). Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al-kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Ankabut: 45).4[5]

BAB III PENUTUP


A. Saran Saran

Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari Makalah yang penulis buat ini, hedaknya Pembaca Memberikan Kritik dan saran serta melakukan Pengkajian Ulang (diskusi) terhadap penulisan sehingga penulis terhindar dari Kekeliruan.
B. Kesimpulan

Al-Quran adalah satu mukjizat yang tersebar dan teragung yang diturunkan dalam bahasa Arab dalam tujuh huruf. Banyak hadith yang diriwayatkan oleh para sahabat mengenai Al-Quran diturunkan dalam tujuh huruf dan hadith tersebut adalah mutawatir, di antaranya yang berpendapat demikian ialah Abu Ubayd al-Qasim bin Salam. Hadits-hadits berkenaan dengan Al-Quran dengan tujuh huruf sangat banyak. AsSuyuthi menyebutkan bahwa hadits-hadits tersebut diriwayatkan oleh lebih dari dua puluh orang sahabat. Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam menetapkan kemutawatiran hadits mengenai Al-Quran dengan tujuh huruf. Para ulama berselisih pendapat mengenai makna tujuh huruf sehingga 40 pendapat. Pendapat ini boleh diambil iktibar, Pendapat yang paling rajih dari semua pendapat pra ulama adalah yang mengatakan tujuh huruf sebagai tujuh macam bahasa daripada bahasa-bahasa Arab yang mempunyai satu arti atau makna. Pendapat ini dipegang oleh Sufyan bin Uyainah, Ibnu Jarir, Ibnu wahb dan lain-lain. Qiraah sabah itu berbeda dengan ahrufus sabah. Qiraah sabah menjadi bagian dari ahrufus sabah. Qiraah sabah adalah bacaan-bacaan yang dipilih oleh imam tujuh dari bacaanbacaan yang mereka dapatkan dari guru-guru mereka. Hikmah di sebalik Allah menurunkan AlQuran dengan tujuh huruf ialah untuk memudahkan umat Islam membacanya , sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang bermaksud, Sesungguhnya Al-Quran itu diturunkan dengan tujuh huruf, maka bacalah ia dengan bacaan yang mudah daripadanya.

10

MAKALAH TENTANG AL-QURAN

Kelompok 1 Anggota : Ade Dian Fatonah Agum Gumelar Bella Tiana Choirunisa Syahbella Cicih Sariningsih

SMK Kesehatan Bhakti Kencana Ciamis Jl. Sudirman No.263 Sindang Rasa Ciamis

Anda mungkin juga menyukai