Anda di halaman 1dari 11

REFERAT

Hipoglikemia merupakan salah satu gangguan metabolic yang sering terjadi pada bayi, namun kepustakaan mengenai hipoglikemia pada bayi terutama mengenai diagnosis dalam kegawatan dan pengobatan masih kontroversi. Penyebab hipoglikemi masih kompleks, dapat bermacam-macam dan unik, sehingga evaluasi dan pengelolaannya memerlukan pengetahuan tentang mekanisme fisiologik yang mempertahankan keadaan euglikemia. 1 Bayi yang lahir dari ibu dengan baik. Bayi dengan ibu iabetes !elitus, beresiko untuk terjadi hipoglikemia pada " hari pertama setelah lahir, walaupun bayi minum dengan ! mengalami transient hiperinsulism yang dapat mengakibatkan hipoglikemia, makrosomia pada bayi yang dilahirkan. #anda bayi hipoglikemia antara lain distress pernafasan, malas minum, jitteriness, mudang kejang.$ Definisi Hipoglikemia neonates adalah bila kadar glukosa darah kurang dari %& mg'd( ) $,* mmol'( +. ,riteria hipoglikemia neonates - $ a. .lukose darah kurang $& mg'd( ) 1,1 mmol'( + atau terdapat tanda hipoglikemi. b. .lukose darah $& mg'd( ) 1,1 mmol'( + - %& mg'd( ) $,* mmol'( + tanpa tanda Hipoglikemia Insiden i /ndonesia masih belum ada data yang jelas, secara umum insiden hipoglikemia pada bayi baru lahir berkisar antara 1-& per 1000 kelahiran hidup. Pada bayi yang lahir dari ibu diabetes $&1, bayi preterm 1&1, secarra umum bayi beresiko tinggi "01 terjadi hipoglikemia. .utbenlet dan 2oenbbath mengevaluasi hipoglikemi secara prospektif dari tahun 1341-134", mendapatkan insidens pada

neonates %,% per 1000 kelahiran hidup, untuk BB(5 1&,&'1000 BB(5, .uthirler )1340+ dalam penelitiannya pada bayi beresiko tinggi, mendapatkan insiden hipoglikemia asimptomatik 4,&1. Pada neonates insiden $"1 sebagian besar karena berat badan lahir rendah. " Etiologi 4 1. 2adangan energy yang kurang a. .angguan perkembangan intra-uterin b. .angguan penyimpanan glikogen c. Penyakit bawaan ) misalnya, intoleransi fruktosa + d. Prematuritas e. #erlalu lama kelaparan tanpa infuse glukosa $. Hiperinsullinemia a. Bayi dengan ibu diabetes mellitus b. Hiperplasia sel islet c. 6ritroblastosis fetalis d. Pasca transfusi e. 7indrome Beckwith 8iedemann f. /bu dengan 9-mimesis agen tokolitik g. Perhentian tiba-tiba infuse glukosa ". ,elainan endokrin a. Pan-hypopituitarism b. Hypothyroidism c. /nsufisien adrenal %. Peningkatan kebutuhan glukosa a. ,edinginan b. Peningkatan pernapasan c. 7epsis d. :sphy;ia perinatal &. ,ondisi lainnya a. Polycythemia

b. 2ongenital heart disease c. 2<7 abnormalities Faktor Resiko #erdapat % kelompok neonatus yang beresiko tinggi menderita hipoglikemia, antara lain - " 1. Bayi dari ibu yang menderita diabetes mellitus atau diabetes selama kehamilan ) diabetic gestasional +, bayi dengan eritroblastosis fetalis berat, insulinoma, nesidioblastosis sel =, hyperplasia sel = $. Bayi dengan gangguan pertumbuhan intra-uterine ) intra-uteherine growth retardation ' />.5 + atau bayi preterm, sehingga penyimpanan glikogen hati dan lemak tubuh menjadi rendah. ?aktor lain yang menimbulkan hipoglikemi antara lain gangguan glukoneogenesis, berkurangnya oksidasi asam lemak bebas, kecepatan produksi kortisol rendah dan kenaikan insulin. ". Bayi imatur atau sakit berat dapat menderita hipoglikemi karena kenaikan kebutuhan metabolism, pada bayi berat badan lahir rendah, distress pernapasan, asfiksia perinatal, hipotermia dan infeksi sistemik. %. Bayi-bayi dengan defek metabolic galaktosemia, intoleransi fruktosa. Manifestasi Klinis .ejala hipoglikemi pada bayi sering samar-samar dan tidak spesifik. Pada neonates gejalanya antara lain jittery, tremor, apnoe, sianosis, hipotoni, irritable, sulit minum, kejang, koma, tangisan kencang, nafas cepat dan pucat. <amun gejala-gejala ini dapat terjadi pada neonates tanpa hipoglikemi, misalnya pada kelainan bawaan pada susunan saraf pusat, cedera lahir, mikrosefali, kerinketerus. apat juga terjadi hipoglikemia berhubungan dengan sepsis, distress pernapasan, penyakit jantung, asfiksia, anomaly kelainan multiple dan kelainan endokrin. ,adang juga hipoglikemi bersifat asimptomatik. 1 genetic atau primer, seperti

"

7ecara garis besar, gejala hipoglikemia dibagi menjadi

$, yaitu berasal

dari sistem otonom dan berhubungan dengan kurangnya suplai glukosa ke otak ) neuroglikopeni +. .ejala akibat kelainan otonom adalah berkeringat, gemetar, gelisah dan nausea. :kibat neuroglikopenia adalah pening, bingung, rasa lelah, sulit biacara, susah berkonsentrasi dan sakit kepala. " #anda-tanda yang terkait dengan #anda-tanda yang terkait dengan

:ktivasi sistem otonom ,ecemasan Berkeringat Palpitasi Pucat .emetar (emah (apar !ual !untah

neuroglikopenia <yeri kepala .angguan penglihatan ) penurunan ketajaman, diplopia + Perubahhan kepribadian 7usah berkonsentrasi isatria ,ejang :taksia, inkoordinasi gerak !engantuk, lesu ,oma @ertigo

Klasifikasi Hipoglikemia pada Bayi <eonatus #ransien 1. Berhubungan dengan enAim a. Prematur b. 7.: ) small gestation age + c. Bayi kembar kecil d. Bayi dengan distress pernapasan berat e. Bayi dengan ibu to;emia gravidarum c. d. $. <eonatus !enetap 1. Hiperinsuliemia a. Hiperplasia sel beta b. :denoma sel beta efisiensi hormone a. Panhipopituitarisme b. efisiensi pertumbuhan efisiensi :2#H efisiensi glukakon % hormone

fungsi

$. Berhubungan hiperinsulinemia

dengan

". ,ekurangan substrat %. .angguan glukoneogenesis a. /ntoksikasi alcohol akut b. Hipoglisin c. /ntoksikasi salisilat d. e. &. efisiensi fruktosa efisiensi karboksilase efek enAim lain a. .alaktosemia b. /ntoleransi fruktosa piruvat

a. Bayi dengan ibu diabetes b. 6ritroblastosis fetalis

Patofisiiologi 7elama dalam kandungan, energy yang digunakan janin antara lain glukosa ) &01 +, asam amino dan laktat. .lukosa ibu masuk melalui plasenta ke janin karena perbedaan konsentrasi, kadar glukosa plasma janin 40-B01 kadar dalam vena ibu. .lukosa yang masuk dalam ke janin untuk kebutuhan energy dengan kecepatan &-4 mg'kgBB'menit, sesuai kecepatan produksi glukosa endogensetelah lahir. >ntuk mempertahankan euglikemia, bayi baru lahir tidak memproduksi glukosa, produksi glukosa hepar dan glukoneogenesis timbul beberapa jam setelah lahir, termasuk bayi premature. Pada saat lahir kadar glukosa plasma umbilical *0-B01 glukosa ibu.Pada bayi aterm, $ jam setelah lahir kadar glukosa tidak pernah di bawah %0 mg'dl, %-* jam glukosa dipertahankan %&-B0 mg'dl. ,adar glukosa dipertahan dengan pemecahan glikogen hepar )glikogenolisis+ karena pengaruh glucagon dan efinefrin yang difasilitasi turunnya insulin. B-1$ jam pertama, glikogen berkurang sehingga produksi glukosa dipertahankan dengan pembentukkan glukosa dari laktat, gliserol dan alanin )glukoneogenesis+. 7eyelah mendapatkan makanan, glukoneogenesis tidak diperlukan lagi.

&

/nsulin dan glucagon merupakan dua hormone yang penting dalam hemostasis glukosa. Bila gula darah meningkat maka sekresi indulin meningkat dan penyimpanan glikogen di hepar ikut meningkat. Bila sel kelebihan glukosa maka pembentukan lemak. <amun bila kadar glukosa rendaah, fungsi glucagon meningkat dimana merangsang hepar melakukan glikohenolisis dan melepaskan glukosa ke darah.$ Diagnosis >ntuk menegakkan diagnosis hioglikemi diperlukan criteria 8hipples, antara lain 1. !anifestasi klinis yang khas $. ,linis disertai dengan . 7 yang rendah yang diukur secara akurat ". .ejala klinis menghilang dalam berapa menit sapai beberapa jam setelah normoglikemia Bila ketiganya dipenuhi maka diagnosis klinis hipoglikemia dapat ditetapkan. <amun untuk menentukkan diagnose hipoglikemia asimptomatik lebih sulit, walaupun merupakan penyebab kerusakan otak juga." Pendekatan dilakukan bila dicurigai hipoglikemi dengan anamnesis yang teliti dan pemeriksaan fisik yang detail member petunjuk pada penegakkan diagnosis. Hipoglikemia yang dipicu oleh makanan tertentu, seperti galaktosemia, intoleransi fruktosa. Cbesitas saat lahir mengarah ke hiperinsulisme. ,olestasis dan micropenis mengarah pada hipopituitarisme. Hepatomegali pada glycogen storage disease.1 Tatalaksana P6<.6(C(::< H/PC.(/,6!/: $ a. .lukose darah kurang $& mg'd( )1,1 mmol'(+ atau terdapat tanda hipoglikemi Pasang jalur /@ jika belum terpasang. Berikan glukose 101 $ m('kg secara /@ bolus pelan dalam lima menit /nfus glukose 101 sesuai kebutuhan rumatan.

Periksa kadar glukose darah satu jam setelah bolus glukose dan kemudian tiap tiga jam o Dika kadar glukose darah masih k rang !" mg#d$ )1,1 mmol'(+, ulangi pemberian %ol s glukose seperti tersebut di atas dan lanjutkan pemberian infuse o Dika kadar glukose darah !"&4" mg#d$ )1,1-$,* mmol'(+, lanjutkan infuse dan ulangi pemeriksaan kadar glukose setiap tiga jam sampai kadar glukose %& mg'd( )$,* mmol'(+ atau lebih E o Bila kadar glukose darah 4" mg#d$ )$,* mmol'(+ atau lebih dalam dua kali pemeriksaan berturut-turut, lanjutkan ke frekuensi pemeriksaan kadar glukose darah setelah kadar glukose darah kembali normal. o :njurkan ibu menyusui. Bila bayi tidak dapat menyusu, berikan :7/ peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum.

b. .lukose darah $& mg'd( )1,1 mmol'(+-%& mg'd( )$,* mmol'(+ tanpa tanda Hipoglikemia :njurkan ibu menyusui. Bila bayi tidak dapat menyusui, berikan :7/ peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. Pantau tanda hipoglikemia dan bila dijumpai tanda tersebut, tangani seperti tersebut di atas. Periksa kadar glukose darah dalam tiga jam atau sebelum pemberian minum berikutnya o Dika kadar glukose darah kurang $& mg'd( )1,1 mmol'(+, atau terdapat tanda hipoglikemia, tangani seperti tersebut di atasE o Dika kadar glukose darah masih antara $&-%& mg'd( )1,1$,* mmol'(+, naikkan frekuensi pemberian minum :7/ atau

naikkan volume pemberian minum dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minumE o Dika kadar glukose darah 4" mg#d$ '!() mmol#$* ata le%ih, lihat tentang frekuensi pemeriksaan kadar glukose darah di bawah ini. FREK+E,-I PEMERIK-AA, .$+K/-E DARAH -ETE$AH KADAR .$+K/-E DARAH ,/RMA$ a. Dika bayi mendapatkan cairan /@, untuk alasan apapun, lanjutkan pemeriksaan kadar glukose darah setiap 1$ jam selama bayi masih memerlukan infus. Dika kapan saja kadar glukose darah turun, tangani seperti tersebut di atas. b. Dika bayi sudah tidak lagi mendapat infus cairan /@, periksa kadar glukose darah setiap 1$ jam sebanyak dua kali pemeriksaan Dika kapan saja kadar glukose darah turun, tangani seperti tersebut di atasE Dika kadar glukose darah tetap normal selama waktu tersebut, maka pengukuran dihentikan. :njurkan ibu untuk menyusui secara dini dan lebih sering, paling tidak B kali sehari, siang dan malam. Bila bayi berumur k rang 0 hari( amati sampai m r 0 hari( periksa kadar glucose pada a. saat bayi datang atau pada umur " jamE b. tiga jam setelah pemeriksaan pertama, kemudian tiap * jam selama $% jam atau sampai kadar glukose dalam batas normal dalam $ kali pemeriksaan berturutFturut. Bila kadar glukose %& mg'd( atau bayi menunjukkan tanda hipoglikemi )tremor atau letargi+, tangani untuk hipoglikemiE Bila dalam pengamatan tidak ada tanda hipoglikemi atau masalah lain, bayi dapat minum dengan baik, pulangkan bayi pada hari ke ". Bila bayi berumur " hari atau lebih dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, bayi tidak perlu pengamatan. Bila bayi dapat minum baik B

dan tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan. Penatalaksanaan 1 0 1. ?eeding enteral <eonatus dengan hipoglikemia asimptomatik ringan, dapat diberika feeding enteral untuk meningkatkan glukosa darah. engan susu formula dapat tersedianya karbohidrat, lemak dan protein. Pemberian lemak dapat menurunkan penggunaan glukosa sel dan menstimulasi terjadinya glukoneogenesis yang membantu homeostasis glukosa normal. $. /nfus e;trosa Bila tidak terdapat kejang, bolus terjadi kejang % mg'kgBB 101. >ntuk infusnya disesuaikan dengan menghitung penggunaan glukosa rata-rata, digunakan rumus sebagai berikut ./5 ) glukosa /nfusion 5ate mg'kgBB'menit + G H /v rate ) ml'hr + ; konsentrasi dekstrose )1+ ; 0.1*4 I ' BB ) kg + <eunatus akan terjadi euglikemia bila ./5 mencapai &-B mg'kg'menit. engan nilai maksimal ./5 yang dibutuhkan untuk nutrisi glikogen optimal 1% mg'kg'menit. <eonatus dengan hiperinsulinemia atau penyimpanan rendah membutuhkan ./5 lebih tinggi &-B mg'kg'menit untuk mempertahankan euglikemia. ,ebutuhan ./5 J $0 mg'kg'menit merupakan diagnosis esensial untuk hiperinsulinemia. 101 $ mg'kgBB namun bila

Prognosis

#ergantung dari penyebab yang mendasari hipoglikemia. >ntuk Kinborn error of metabolismL dan defisiensi hormone membutuhkan pengobatan seumur hidup. >ntuk hiperinsulisme, tergantung berat penyakit, respon pengobatan, dan terdapatnya lesi fokal atau difus. $ <amun, prognosis untuk hidup baik. Hipoglikemia kambuh pada 10,1&1 bayi yang sudah mendapat pengobatan ade kuat, sering kambuh pada usia B tahun. Prognosis untuk fungsi intelektual ditentukan hati-hati karena hipoglikemia lama dan berat sering disertai sekuele neurologis. Bayi dengan berat badan lahir rendah dari ibu diabetes memiliki prognosis yang lebih jelek untuk perkembangan intelektual dibandingkan bayi asimptomatik hipoglikemia."

10

DAFTAR P+-TAKA 1. 7usanto,5udi. Hipoglikemia pada Bayi dan Anak.Bagian anak ?, >< /P 7emarang. <ovember $004. $. ?atimah, /ndarso dr. Penatalaksaan Bayi Baru Lahir dari Ibu yang Bermasalah. Bagian :nak ?, ><:/5. 7urabaya - $003

11

Anda mungkin juga menyukai