Anda di halaman 1dari 4

PENYELESAIAN TUGAS SISTEM ANGKUTAN UMUM

OLEH : KEMALA DEWI 1015011099

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

1.

Integrasi Moda Sistem Integrasi = Keterpaduan Keterpaduan sistem maksudnya tidak perlu satu bangunan, tetapi ada kesatuan dalam pengelolaannya, misalnya dalam jadwal perjalanan, pembelian tiket, dan jaringan pelayanan. Kombinasi dan integrasi dengan moda angkutan tak bermotor, termasuk berjalan kaki, dan moda angkutan umum (masal) merupakan upaya untuk mempertahankan keberlanjutan lingkungan dengan meminimalkan dampak lingkungan.

Keterpaduan Sistem: Satu tiket untuk berbagai moda/jenis angkutan, bahkan dipadukan dengan tiket untuk berbagai kegiatan (misalnya tiket pertunjukan yang dapat digunakan untuk penggunaan angkutan umum atau tiket busway yang dapat digunakan untuk tiket KRL). Perpindahan moda dengan jadwal sudah terpadu Jaringan trayek yang saling mendukung

Contoh integrasi secara sistem: Smart card (kartu pintar) Kartu magnetic yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai karcis angkutan umum, seperti yang diterapkan di Roma , Italia, dengan membeli tiket sekali jalan seharga 1 Euro yang dapat digunakan selama 75 menit atau bisa membeli tiket terusan yang berlaku satu hari seharga 4 Euro, dan ada juga tiket bulanan serta tahunanyang bisa digunakan untuk berbagai moda transportasi di sana seperti tram, busway, atau metro.

Pencatatan secara elektronik, langsung dikirim ke pusat melalui pemancar dari antenna yang dipasang di halte atau di dalam bus.

2.

Public Service Obligation (PSO) PSO adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh negara akibat

disparitas/perbedaan harga pokok penjualan BUMN/swasta dengan harga atas produk/jasa tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah agar pelayanan produk/jasa tetap terjamin dan terjangkau oleh sebagian besar masyarakat (publik).

Tujuan utama PSO adalah menjembatani pelayanan publik. Yaitu menyediakan kebutuhan masyarakat dengan biaya yang mudah dijangkau yang berupa infrastruktur seperti penyediaan ketenagalistrikan, beras sebagai bahan pokok makanan, sarana transportasi, sarana informasi dan komunikasi dan sebagainya.

Subsidi adalah peristiwa dimana pemerintah mengeluarkan dana untuk membiaya pengeluaran dari masyarakat miskin atau tidak mampu. Di masa lalu subsidi untuk produk pelayanan yang non-consumtion disebut subsidi, sebagaimana untuk yang produk yang dikonsumsi (secara habis). Jadi, pada masa lalu ada subsidi pendidikan, subsidi kesehatan, subsidi pupuk, dan subsidi BBM.

Ada perbedaan pengertian antara PSO dan subsidi. Walaupun PSO yang kita kenal dalam APBN merupakan bagian dari belanja subsidi. Subsidi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh negara akibat disparitas/perbedaan harga pasar dengan harga atas produk/jasa tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin.

Dasar hukum PSO adalah Undang-Undang RI No 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 66 ayat 1. Menurut UU No. 19 Tahun 2003 tersebut, pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap

memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN. Apabila penugasan tersebut menurut kajian secara finansial tidak visibel, pemerintah harus memberikan kompensasi atas semua biaya yang telah dikeluarkan oleh BUMN tersebut termasuk margin yang diharapkan. Dalam hal ini, terdapat intervensi politik dalam penetapan harga.

Anda mungkin juga menyukai