Pembimbing :
Sistem
koagulasi adalah keseimbangan kompleks komponen prokoagulan dan antikoagulan yang berfungsi dalam homeostasis yang unik dan memberikan respon cepat terhadap gangguan endotel dengan deposisi fibrin, agregasi platelet, dan pembentukan bekuan
Hati adalah organ utama untuk produksi banyak prokoagulan faktor pembekuan yaitu faktor II, V, VII, IX, X, XI, kekurangan relatif dalam faktor-faktor ini peningkatan kecenderungan perdarahan penurunan produksi antikoagulan endogen, seperti protein C, protein S, thrombomodulin, dan aktivator plasminogen jaringan (t-PA) hiperkoagulasi
hemostasis
hemostasis terdiri dari 4 macam hal :
- vasokonstriksi - platelet atau trombosit - faktor pembekuan ekstrinsik dan intrinsik bersama dengan agregasi trombin - pembentukan jaring fibrin.
Trombosit lengket, shngga menmpel pd serat kolagen Trombosit aktif mengikat trombosit tambahan Luka tertutup
luka
Trombosit pecah
Trombokinase
Ion Ca2+ & vit K
Aktivator protombin
Protombin
fibrinogen
Trombin
Ion Ca2+
Benang fibrin
sistemik dan stasis vaskular yg disebabkan oleh fluktuasi mediator seperti oksida nitrat dan endothelins
Pada
-jumlah vWF mempengaruhi kemampuan trombosit untuk melekat satu sama lain peningkatan pengumpulan trombosit
Faktor-faktor
prokoagulan protrombin, V, VII, IX, X, dan XI juga biasanya rendah pada pasien yang memiliki penyakit hati
Pada
sirosis defisiensi protein C lokal mengakibatkan lingkungan prothrombotik mengakibatkan pembentukan bekuan di beberapa pengaturan
Pada
sirosis penurunan relatif jumlah tPA (tissue plasminogen activator) dan uPA (urokinase like- plasminogen activator) mengganggu stabilitas penggumpalan DIC (disseminated intravascular coagulation)
2.
sindrom hiperkoagulasi menyebabkan trombosis makrovaskular, seperti trombosis vena portal (PVT), (nonsplanchnic) deed venous trombosis(DVT), dan pulmonary embolism (PE).
Karena
banyak dari trombosis terjadi pada pasien yang telah sirosis dekompensasi dengan krieria Child C, gejala-gejala PVT dapat mengakibatkan keadaan seperti memburuknya ascites atau perburukan dari perdarahan varises esofagus
portopulmonary mengakibatan banyak pasien yang mengalami sirosis memiliki tekanan arteri paru sedikit meningkat, tetapi 3% sampai 8% memiliki mean arterial pressure lebih besar dari 35 mm Hg
patofisiologi :
- fungsi endotel barier - aktivasi koagulasi - lapisan otot polos vasokonstriksi, proliferasi - Adanya sinyal trombotik, dan perkembangan akhir dari arteriopathy plexogenic
Gambar 1. Ultrasound (A) dan Doppler (B) gambaran dari seorang pasien wanita berusia 33 tahun yang menderita steatohepatitis dengan sirosis dan dekompensata akut, dengan trombosis vena basiler kanan spontan (panah putih). Trombus merupakan nonocclusif dan terlihat aliran darah pada pembuluh darah. Pada trombosis, rasio normal internasional adalah 4,7, prothrombin time 47 dan hitung jenis trombosit 91,000/mL.
Gambar 2. Foto thorax (A) and Doppler (B) ultrasonografi memperlihatkan gambaran pasien pria usia 75 tahun menderita steatohepatitis dengan sirosis dan kemudian didiagnosis karsinoma hepatoselular yang mengalami emboli paru. Gambaran foto thorax memperlihatkan hydropneumothorax kiri (panah A) dan ultrasonografi memperlihatkan noncompressible vena femoralis kanan tanpa aliran darah konsiten dari trombosis vena dalam (DVT) (panah B). Pada keadaan ini, rasio normal internasional yaitu 1,9, protrombin time sebesar 22 detik.
summary
Koagulopati pada penyakit hati adalah suatu kondisi sangat kompleks dan tak terduga, terutama dengan tes konvensional seperti waktu protrombin dan rasio normalisasi internasional
summary
Konsekuensi dari hiperkoagulabilitas -trombosis vena portal -DVT -PE
TERIMA KASIH