Skripsi
Skripsi
702009016
Pembimbing 1 : dr. Hj. Siti Hildani Thaib, M.Kes Pembimbing 2 : Nurindah Fitria, M.Psi
Sindrom Down sampai tahun 2011 sekitar 350 ribu kasus ; 15% dari jumlah kasus sindrom Down di dunia Di Indonesia 3,7% dari populasi dunia (ISDI)
Kebanyakan anak dengan sindrom Down memiliki ekstra kromosom 21 (trisomi 21), sebagian kecil dari translokasi kromosom 21, mosaik (Fatusi, 2005)
Frekuensi penderita sindrom Down di Indonesia 1 dalam 600 kelahiran hidup. Rasio kejadian untuk usia ibu saat kehamilan ibu muda < 20 tahun 1 : 2000 setiap kelahiran 1:100 pada usia ibu > 30 45 tahun Meningkat pada usia ibu > 45 tahun yaitu 1 : 50
Penderita sindrom Down umumnya menghadapi masalah : cara berkomunikasi, perilaku, emosional, kegiatan kemandirian, sosialisasi.
Peran Keluarga
Dukungan informasi Dukungan emosional Dukungan instrumen Dukungan penghargaan Dukungan jaringan sosial (Sarafino, 2006)
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui gambaran peran keluarga terhadap anak dengan sindrom Down
Tujuan Khusus :
Untuk mengetahui gambaran peran keluarga secara umum terhadap perkembangan anak dengan sindrom Down secara optimal Untuk mengetahui gambaran dukungan (informasi , penghargaan, instrumen, emosional, jaringan sosial) yang diberikan oleh keluarga dalam mengoptimalkan perkembangan anak dengan sindrom Down
* Bagi Peneliti :
1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan materi penelitian. 2. Dapat menambah pengalaman untuk melaksanakan secara langsung sebuah penelitian.
* Bagi Instansi :
1.Memberikan informasi mengenai usaha pengoptimalan perkembangan anak melalui pendekatan keluarga. 2.Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengadakan penelitian selanjutnya yang sejenis dan terkait.
* Bagi Masyarakat :
Menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang peran keluarga terhadap anak dengan sindrom Down.
Kerangka Teori
Keterangan :
3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif - dilakukan dengan pendekatan cross sectional
* Waktu : bulan November 2012 sampai Januarin 2013 * Tempat : di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Palembang
Semua anak yang menderita sindrom Down yang terdapat di rekam medik YPAC Palembang periode Januari Oktober 2012
Sampel
acidentall sampling
Jumlah anak menderita sindrom Down yang keluarganya bersedia untuk menjadi responden
Hasil ukur
1. sindrom Down 2. bukan sindrom Down
Skala ukur
Sindrom Down
kumpulan gejala atau kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom, biasanya trisomi kromosom 21 (Fatusi, 2005) lama waktu hidup atau ada sejak anak dilahirkan
nominal
Usia anak
Rekam medik
1. 5 11 tahun (masa kanak kanak) 2. 12 16 tahun (masa remaja awal) 3. 17 25 tahun (masa remaja akhir) (Depkes RI, 2009)
Ordinal
Jumlah saudara
Kuesioner
Ordinal
Alat ukur
kuesioner
Hasil ukur
1. 26 35 tahun (2635 tahun : masa dewasa awal) 2. 36 45 tahun (masa dewasa akhir) 3. > 45 tahun (masa lansia) (Depkes RI, 2009) 1. 26 35 tahun (2635 tahun : masa dewasa awal) 2. 36 45 tahun (masa dewasa akhir) 3. > 45 tahun (masa lansia) (Depkes RI, 2009)
Skala ukur
ordinal
lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan pada ibu (KBBI)
kuesioner
ordinal
kuesioner
ordinal
lama pendidikan formal terakhir, dihitung berdasarkan penggolongan dasar atau tingkat yang diakui pemerintah (KBBI)
kuesioner
ordinal
3.5. Definisi Operasional Data Keluarga : Definisi Pekerjaan Orang Tua Pendapatan Orang Tua
suatu tugas atau kegiatan yang dilakukan ayah atau ibu sebagai orang tua untuk menghasilkan uang dan menafkahkan keluarga (KBBI) jumlah rupiah penghasilan ratarata perbulan berdasarkan hasil suatu usaha atau pekerjaan (KBBI). Standar UMR (Upah Minimal Regional) di Sumatera Selatan tahun 2012 sebesar Rp.1.195.200,00 perbulannya Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan memiliki garis keturunan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 2002) dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga seperti pemberian nasehat (Sarafino, 2006)
Alat ukur
kuesioner
1. 2. 3. 4.
Hasil ukur
PNS Pegawai swasta Buruh 5. Tidak bekerja Pedagang 6. Lain-lain
Skala ukur
nominal
kuesioner
1. Kurang : < Rp. 1.195.200,00 2. Cukup : Rp. 1.195.200,00 3.000.000,00 3. Baik : > Rp. 3.000.000,00 Selain keluarga inti (ayah, ibu, dan anak), termasuk : 1. Nenek / kakek 2. Paman / bibi 3. Dan lain-lain 4. Tidak ada
ordinal
kuesioner
nominal
Dukungan informasi
ordinal
Alat ukur
Kuesioner (check list): Skor 3 : SL Skor 2 : SR Skor 1 : KK Skor 0 : TP Kuesioner (check list): Skor 3 : SL Skor 2 : SR Skor 1 : KK Skor 0 : TP Kuesioner (check list): Skor 3 : SL Skor 2 : SR Skor 1 : KK Skor 0 : TP Kuesioner (check list): Skor 3 : SL Skor 2 : SR Skor 1 : KK Skor 0 : TP
Hasil ukur
ada 2 kategori: 1. Rendah : 0 - 7 2. Tinggi : 8 - 15
Skala ukur
ordinal
Dukungan instrumen
ordinal
Dukungan emosional
ordinal
dukungan yang dapat menyebabkan suatu individu merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu kelompok dimana anggotaanggotanya dapat saling berbagi (Sarafino, 2006)
ordinal
3.6. Cara Pengumpulan Data data yang didapatkan dengan menggunakan kuesioner pada keluarga yang memiliki anak dengan sindrom Down di YPAC Palembang
Data primer
Data sekunder
3.7. Metode Teknis Analisis Data 3.7.1. Pengolahan Data 1. Editing 2. Coding 3. Entry data 4. Cleaning 5. Tabulating
Statistik deskriptif : a. Frekuensi karakteristik keluarga dan dukungan sosial keluarga seperti : dukungan informasi, dukungan instrumen, dukungan penghargaan, dukungan emosional dan dukungan jaringan sosial. b. Persentase c. Crosstab untuk melihat gambaran karakteristik keluarga yang dikaitkan dengan tingkat dukungan sosial keluarga dalam bentuk tabulasi silang.
3.8.1.Uji Reliabilitas : dukungan informasi 0,823 ,dukungan instrumen 0,840 ,dukungan penghargaan 0,794 ,dukungan emosional 0,797 ,dan dukungan jaringan sosial 0,778 maka semua hasil berada pada rentang reliabel (0,700 0,900)
> 40 tahun : 65% (20 orang) 20 39 tahun : 35% (11 orang) 20 tahun : 0% (tidak ada)
Lanjutan Hasil
Usia Ayah : > 40 tahun : 77% (24 orang) 21 39 tahun : 23% (7 orang) < 20 tahun : 0% (tidak ada) Usia Ibu : > 40 tahun : 68% (21 orang) 21 39 tahun : 32% (10 orang) < 20 tahun : 0% (tidak ada)
Lanjutan Hasil
Pendidikan Terakhir Orang Tua Lulus SD atau sederajat Lulus SMP atau sederajat Lulus SMA atau sederajat Lulus Perguruan Tinggi atau sederajat Tidak sekolah Total
Presentase (%) Ayah Ibu 20% 7% 3% 16% 42% 39% 35% 35% 0% 100% 3% 100%
Lanjutan Hasil
Pekerjaan Ayah PNS Pegawai Swasta Buruh Wiraswasta Pedagang Pekerjaan lain Tidak bekerja Total
Presentase (%) Ayah Ibu 14% 14% 25% 3% 23% 0% 14% 3% 5% 0% 19% 3% 0% 77% 100% 100%
Lanjutan Hasil
49% (15 orang) : Rp.1.195.200,00 - Rp.3.000.000,00 30% (9 orang) : < Rp.1.195.200,00 21% (7 orang) > Rp.3.000.000,00
Lanjutan Hasil
jumlah saudara 1-3 orang : 61% data 25% anak memiliki lebih dari 3 saudara 14% (4 orang) anak tidak memiliki saudara atau disebut juga anak tunggal
Lanjutan Hasil
Rendah : dukungan informasi 61%, dukungan penghargaan 54%, dukungan jaringan sosial 52% Tinggi : dukungan instrumen 54%, dan dukungan emosional 61%
Lanjutan Hasil
Umumnya rendahnya yaitu 52% (16 orang). Beberapa keluarga memberikan dukungan sosial yang tinggi 42% (13 orang), sedangkan dukungan sosial keluarga yang sangat tinggi sebesar 6% (2 orang).
4.1.3. Gambaran Karakteristik Keluarga yang Dikaitkankan dengan Tingkat Dukungan Sosial Keluarga
Tabel 8. Usia Orang Tua (Ayah) Dukungan Sosial Keluarga Usia Ayah (tahun) 21-39 Dukungan Sosial Rendah Keluarga Tinggi Frekuensi % Total Frekuensi % of Total Sangat Tinggi Frekuensi % Total Total Frekuensi % Total 1 3.2% 5 16.1% 1 3.2% 7 22.6% > 40 15 48.4% 8 25.8% 1 3.2% 24 Total 16 51.6% 13 41.9% 2 6.5% 31
48.4% para Ayah yang berusia lebih dari 40 tahun memberikan dukungan sosial rendah
77.4% 100.0%
Tabel 9. Usia Orang Tua (Ibu) Dukungan Sosial Keluarga Usia Ibu (tahun) 21-39 > 40 13 41.9% 7 22.6% 1 3.2% 21 67.7% Total 16 51.6% 13 41.9% 2 6.5% 31 100.0%
41,9 % para Ibu yang berusia lebih dari 40 tahun memberikan dukungan sosial rendah
Lanjutan Hasil
Tabel 10. Pendidikan Orang Tua (Ayah) Dukungan Sosial Keluarga Pendidikan Ayah SD Dukungan Rendah Frekuensi 4 Sosial % Total 12.9% Keluarga Tinggi Frekuensi 2 % Total Sangat Frekuensi Tinggi % Total Total Frekuensi % Total 6.5% 0 .0% 6 19.4% SMP 0 .0% 1 3.2% 0 .0% 1 3.2% SMA 5 7 22.6% 1 3.2% 13 PT 7 3 9.7% 1 3.2% 11 Total 16 13 41.9% 2 6.5% 31
Tabel 11. Pendidikan Orang Tua (Ibu) Dukungan Sosial Keluarga Pendidikan Ibu TS Dukungan Rendah Frekuensi Sosial % Total Keluarga Tinggi Frekuensi % Total Sangat Frekuensi Tinggi % Total Total Frekuensi % Total 1 0 .0% 0 .0% 1 SD 1 1 0 .0% 2 SMP SMA 2 3 0 .0% 5 6 6 0 .0% 12 PT 6 3 2 6.5% 11 Total 16 13 2 6.5% 31
3.2% 3.2% 6.5% 19.4% 19.4% 51.6% 3.2% 9.7% 19.4% 9.7% 41.9%
Lanjutan Hasil Tabel 12. Pekerjaan Orang Tua (Ayah) Dukungan Sosial Keluarga Pekerjaan Ayah PNS Swasta Buruh Dukungan Sosial Keluarga Rendah Tinggi Sangat Tinggi Total Frekuensi 4 0 .0% 0 .0% 4 4 4 12.9% 0 .0% 8 2 6.5% 5 16.1% 0 .0% 7 22.6%
Wiraswasta Pedagang
% Total
Frekuensi
12.9% 12.9%
% Total
Frekuensi
% Total
Frekuensi % Total
12.9% 25.8%
19.4% 100.0%
Tabel 13. Pekerjaan Orang Tua (Ibu) Dukungan Sosial Keluarga Pekerjaan Ibu PNS Swasta Dukungan Rendah Frekuensi Sosial % Total Keluarga Tinggi Frekuensi % Total Sangat Frekuensi Tinggi % Total Total Frekuensi % Total 3 9.7% 1 3.2% 0 .0% 4 1 3.2% 0 .0% 0 .0% 1
Wiraswasta
Lain 0 0 1 3.2% 1
TK 12 12 0 .0% 24
Total 16 13 2 6.5% 31
12.9% 3.2%
Lanjutan Hasil
Tabel 14. Pendapatan Perbulan Orang Tua Dukungan Sosial Keluarga Pendapatan Orang Tua
< Rp. 1.195.200 Rp.1.195.200 3.000.000 >Rp.3.000.000
Dukungan Rendah Frekuensi Sosial % Total Keluarga Tinggi Frekuensi % Total Sangat Frekuensi Tinggi % Total Total Frekuensi % Total
Lanjutan Hasil
Tabel 15. Jumlah Saudara Dukungan Sosial Keluarga Jumlah Saudara Tidak ada Dukungan Rendah Frekuensi Sosial % Total Keluarga Tinggi Frekuensi % Total Sangat Frekuensi Tinggi % Total Total Frekuensi % Total 0 .0% 3 9.7% 1 3.2% 4 12.9% 13 10 32.3% 8 25.8% 1 3.2% 19 61.3% >3 6 19.4% 2 6.5% 0 .0% 8 25.8% Total 16 51.6% 13 41.9% 2 6.5% 31 100.0%
4.3. Pembahasan
Dari data terbanyak orang tua usia > 40 tahun, cenderung memberikan dukungan sosial yang rendah
faktor potensi: penerima dukungan, penyedia dukungan, dan struktur jaringan sosial (Sarafino, 2006)
Lanjutan Pembahasan
Kelas Sosial Ekonomi Keluarga (Pendidikan, Pekerjaan & Pendapatan Orang Tua) Dukungan Sosial Keluarga
Dari data terbanyak keluarga anak termasuk tingkat sosial ekonomi kelas menengah cenderung memberikan dukungan sosial yang rendah
faktor potensi: penerima dukungan, penyedia dukungan, dan struktur jaringan sosial (Sarafino, 2006)
Lanjutan Pembahasan
Dari data terbanyak anak yang memiliki saudara cenderung lebih rendah mendapatkan dukungan sosial keluarga
5.1. Kesimpulan 31 responden menyatakan 91% (28 orang) perempuan, 9% (3 orang) laki-laki. Responden sebagian besar berusia di atas 40 tahun sebesar 65% (20 orang), selebihnya responden dengan usia 20 39 tahun 35% (11 orang) dan usia 20 tahun tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar aspek-aspek dari dukungan sosial yang diberikan keluarga pada anak di YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) Palembang pada umumnya rendah yaitu 52% ; dukungan informasi 61%, dukungan penghargaan 54%, dukungan jaringan sosial 52%. Hanya ada dua aspek yang tinggi yaitu dukungan instrumen sebanyak 54%, dan dukungan emosional 61%. Gambaran peran keluarga berupa dukungan sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu usia orang tua, jumlah saudara dan kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan, pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan.
5.2. Saran Instansi : Pihak instansi terkait meningkatkan pelayanan pendidikan melibatkan orang tua dan keluarga proses pendidikan maupun latihan perkembangan anak. diharapkan dapat dan fasilitas & dalam mendukung untuk membantu
Masyarakat : Pihak masyarakat diharapkan mampu ikut serta dalam membangun komunikasi & orang tua dan keluarga sebaiknya mampu memberikan peran yang baik kepada anak yang mengalami sindrom Down