Anda di halaman 1dari 15

Mat-Kim/Peers.

Differensial/
3. PERSAMAAN DIFFERENSIAL
1. Pendahuluan
Sangat banyak problem terapan yang melibatkan turunan atau derivatif. Persamaan yang
mengadung derivatif disebut persamaan differensial. Jika persamaan itu mengandung derivetif parsial
maka ia disebut persamaan differensial parsial. Sedang yang tidak parsial tadi disebut persamaan
differesial ordiner. Pada bab ini kita akan membahas problem-problem persamaan differensial
ordiner ordiner yang sering digunakan dalam aplikasi problem fisik. Lihatlah beberapa ontoh berikut!
Dalam kinetika kita tahu bah"a la#u reaksi order satu adalah sebanding dengan konsentrasi
reaktan. Jadi misal untku reaksi order satu!
$ %
maka !
v & k . $ '(-()
dengan v adalah la#u reaksi yang didefinisikan sebagai berkurangnya konsntrasi reaktan atau
bertambahnya konsentrasi produk persatuan "aktu dan k adalah tetapan la#u reaksi. Jadi!
v &
dt
d$
'(-*)
atau
v &
dt
d%
'(-+)
Jika gunakan '(-*) dan disubstitusikan ke '(-(), maka!
$ . k
dt
d$
'(--)
persamaan '(--) di atas adalah salah satu ontoh persamaan differensial ordiner ordiner order satu.
.ntuk menyelesaikannya aranya adalah sebagai berikut!
dt k
$
d$
'(-/)
Jika pada saat t & t konsentrasi yang tersisa adalah $t sedang pada keadaa mula-mula, konsentrasinya
$o, maka integrasi kedua ruas adalah!


t
0
$t
$o
dt k d$
$
(
'(-1)
atau!
t
0
$t
$o
t k $ ln
1
]
1


1
]
1

'(-2)
atau!
ln $t 3 ln $o & kt '(-4)
atau!
$o
$t
ln & kt '(-5)
atau!
$o
$t
&
kt
e

'(-(0)
%iasanya dari '(-(0) orang menari persamaan untuk menentukan "aktu paruh 'half life). 6aranya
adalah sebagai berikut!
Jika t & "aktu paruh & 7, maka $t & 8 $o, sehingga '(-(0) men#adi!
8 &
k7
e

'(-(()
atau!
ln 8 & k7
atau
/1
Mat-Kim/Peers. Differensial/
7 &
k
(/* ln
&
k
15+ , 0
'(-(*)
9tu tadi adalah salah satu ontoh aplikasi persamaan differensial ordiner ordiner dalam kinetika.
Sekarang kita akan membahas #enis-#enis persamaan differensial ordiner ordiner. .ntuk itu
perhatikan bentuk-bentuk berikut!
'() y : ;y
*
& (
'*) ;y : y & (
'+) y : y : k; & 0
6ontoh '() dan '*) merupakan ontoh persamaan differensial ordiner ordiner order pertama karena
operator differensial yang ada hanya operator turunan pertama dan tidak ada operator turunan yang
lebih tinggi sedang ontoh '+) merupakan ontoh persamaan differensial ordiner order kedua karena
mengandung y. <ang perlu diperhatikan adalah bah"a ada perbedaan mendasar antara pengertian
persamaan linear dengan persamaan order pertama. =rder sebuah persamaan differensial ditentukan
oleh dera#at differensial tertinggi yang dimiliki oleh persamaan differensial itu sedang linear atau
tidaknya sebuah persamaan ditentukan oleh pangkat variabelnya. Ditin#au dari pangkat variabelnya
6ontoh '() adalah persamaan kuadrat, tetapi ditin#au dari sisi persamaan differensial ontoh '()
adalah persamaan diferensial order pertama. 6ontoh '*) adalah persamaan linear #ika ditin#au dari
pangkat variabelnya dan merupakan persamaan diferensial order pertama karena adanya y dan
operator differensial yang lebih tinggi dera#atnya tidak ada. 6ontoh '+) merupakan persamaan linear
#ika ditin#au dari pangkatnya variabel, tetapi persamaan tersebut merupakan persamaan differensial
ordiner order kedua.
2. Penyelesaian Persamaan Linear Orde ke satu denan Met!de Pemisahan "aria#el.
Perhatikan bentuk persamaan diferensial berikut!
y & ;
*
'*-()
%entuk di atas bukan merupakan bentuk terpisah karena bentuk di atas dapat ditulis!
d;
dy
& ;
*
'*-*)
dan tampak bah"a di ruas kiri masih ada y dan ;. %entuk tersebut akan men#adi bentuk terpisah
#ika d; dipindah ke ruas kanan sehingga bentuknya men#adi!
dy & ;
*
d; '*-+)
Persamaan '*-+) disebut persamaan terpisah karena ruas kiri hanya mengandung variabel ; sedang
ruas kanan hanya mengandung variabel y. Penyelesaian persamaan differensial dengan ara seperti
ini disebut teknik pemisahan variabel.
Jika sebuah persamaan differensial dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan terpisah, maka
penyelesaiannya dengan mudah dapat diperoleh, yaitu dengan #alan mengintegrasi kedua ruas. Jadi
penyelesaian untuk persamaan terpisah '*-+) di atas adalah!
y &

d; ;
*
&
+
;
+
(
: '*-+)
Persamaan '*-+) di atas merupakan bentuk umum dari penyelesaian persamaan differensial '*-().
.ntuk memperoleh bentuk khusus harus dimasukkan harga y untuk ; tertentu. Misal persamaan
'*-+) tersebut mempunyai harga y & (0 untuk ; & +, maka penyelesaiannya adalah!
(0 &
+
+ .
+
(
: & 2
Sehingga persamaan '*-+) dapat ditulis!
y &
+
;
+
(
: - '*--)
Persamaan '*--) di atas adalah salah satu bentuk khusus dari penyelesaian persamaan '*-() untuk
'+,(0).
S!al 2
$entukan #entuk umum %enyelesaiannya dulu& kemudian tentukan %ula %enyelesaian
khususnya untuk hara yan ' dan y yan ditentukan.
(. ; y & y y & + #ika ; & *
*. ;
*
y ( d; : y
*
; (
dy &0 y & 8 #ika ; & 8
/2
Mat-Kim/Peers. Differensial/
+. '( : y
*
) d; : ;y dy & 0 y & 0 #ika ; & /
-. ;y 3 ;y & y y & ( #ika ; & (
/. y &
y y
*
;
;
*
;y *

+
y &0 #ika ; & *
1. ydy : ';y
*
3 4;) d; & 0 y & + #ika ; & (
2. y : *;y
*
& 0 y & ( #ika ; & *
4. '( : y) y & y y & ( #ika ; & (
5. y 3 ;y & ; y & ( #ika ; & (
(0. y : ky & 0 y & y
0
#ika ; & 0
3 Penyelesaian Persamaan Di((erensial Linear Order kesatu denan Met!de Standar
Persamaan differensial linear order kesatu mempunyai bentuk umum baku!
y ) Py * + '+-()
P dan > dapat merupakan bilangan konstan, tetapi #uga dapat merupakan fungsi ;. Jika P atau >
tidak nol, maka penyelesaian dengan ara pemisahan variabel tidak dapat dilakukan. .ntuk itu kita
gunakan rumus sebagai berikut!
Jika y : Py & > maka!
y =
9
e

( ) d; . e . >
9
+

dengan I =
d; P
'+-*)
Persamaan '+-*) di atas diperoleh dari langkah-langkah sebagai berikut!
Pertama, kita ambil bentuk '+-() yang paling lebih sederhana, yaitu untuk > & 0, sehingga '+-
() men#adi!
y : Py & 0 atau
d;
dy
& Py '+-+)
yang dapat dipisahkan men#adi bentuk!
dy
y
(
& P d; atau ln y &

+ d; P
atau!
y &
+ d; P
e
& $
d; P
e
'+--)
dengan $ &

e
. $gar tampak sederhana, marilah untuk selan#utnya kita nyatakan!
9 &

d; P
'+-/)
sehingga!
d;
d9
& P '+-1)
dan persamaan '+--) dapat ditulis y & $ . e
9
atau!
y . e
9
& $ '+-2)
Sekarang kita dapat melihat, bagaimana menyelesaikan persamaan '+-(). Jika '+-2) diturunkan
terhadap ; dan kita gunakan '+-1)!
( )
9
e . y
d;
d
&
d;
dy
e
9
: y
9
e
d;
d
&
9
e
y : y .
9
e
.
d;
d9
&
9
e
y : y .
9
e
. P
Jadi!
( )
9
e . y
d;
d
&
9
e
'y : Py) & > .
9
e
atau!
d 'y .
9
e
) & > .
9
e
'+-4)
Jika persamaan '+-4) diintegralkan!
y
9
e
&

d; . e . >
9
: atau y &
9
e

( ) d; . e . >
9
+

/4
Mat-Kim/Peers. Differensial/
,!nt!h 1-
6arilah bentuk umum persamaan differensial '
2
y ) 2'y * 1.'.
Ja"ab!
;
*
y *;y & (/; dibagi dengan ;
*
agar men#adi bentuk baku persamaan differensial linear
order kesatu!
y
;
*
y *
+
;
(
Jadi!
P &
;
*
dan > &
+
;
(
dengan demikian!
I *

d;
;
*
* 2 ln '
Penyelesaiannya adalah!
y *

+
9 9 9
.e d; e . > e
&

+
ln ; * ln ; *
+
; ln *
e . d; e
;
(
e
?arga e
* ln ;

& ;
*
sedang e
* ln ;
& ;
*
, #adi!
y & ;
*

+
* *
+
; . d; ;
;
(
& ;
*

+
* /
; . d; ;
& ;
*

* -
; . ;
-
(
+
,
_


atau! y &
*
*
;
; -
(
+

S!al 3
6arilah bentuk umum penyelesaian persamaan differensial berikut!
() y@ : y & e
;
*) ;
*
y@ : + ; y & (
+) dy : '* ;y - ;
*
;
e

)d; & 0 -) *; y@ : y & * ;//+


/) y@
( ;
*
+
: ;y & ; 1) '( 3 ;
*

) dy 3 ';y : *;
*
; ( ) d; & 0
/ Met!de Lain 0ntuk Persamaan Order 1esatu
Metode pemisahan variabel dan metode persamaan linear yang sudah kita kenal
adalah dua tipe persamaan order pertama yang akan sering banyak anda pergunakan. %erikut
ini akan kita biarakan metode lain untuk menyelesaikan persamaan order kesatu yang tidak
dapat diselesaikan dengan dua metode yang telah kita kenal itu.
Persamaan 2ern!ulli
<ang dimaksud dengan persamaan %ernoulli adalah persamaan differensial linear
order kesatu yang mempunyai bentuk !
y + P y = Q y
n
'--()
dengan P dan > adalah fungsi ;. %entuk di atas bukan persamaan linear, tetapi melalui
perubahan variabel, persamaan tersebut dapat dengan mudah direduksi men#adi persamaan
linear. Kita buat perubahan variabel sebagai berikut!
/5
Mat-Kim/Peers. Differensial/
3 * y
14n
'--*)
sehingga!
35 * 614n7 y
4n
y5 '--+)
selan#utnya kita kalikan '--() dengan 614n7 y
4n
sehingga diperoleh!
614n7 y
n
y5 ) 614n7 y
1 n
P * 61 n7 + '---)
Jika '--*) dan '--+) disubstitusikan ke dalam '---) maka diperoleh bentuk!
35 ) 61 8 n7 P 3 * 61 8 n7 + '--/)
Jika '( 3 n) P diganti A dan '( 3 n) > diganti S maka '--/) men#adi!
35 ) R 3 * S ini analog dg y ) Py * + '--1)
Persamaan '--1) di atas sudah merupakan bentuk baku persamaan differensial linear order ke satu
dalam B, sehingga penyelesaiannya adalah !
3 * e
I

d; S e
9
) 9 . e
I
dengan I *
d; A
atau!
y
1 n
* e
I

d; > n) '( e
9
) 9 . e
I
denan I *
( ) d; P n (


6/4:7

,!nt!h-
6arilah bentuk umum penyelesaian dari persamaan ; y@ : *y : +y
*
& 0.
Penyelesaian!
Kita #adi persamaan yang diketahui ke dalam bentuk %ernoulli, sehingga bentuknya men#adi!
y5 ) 6
2
.
'
7 y * 4 6
3
.
'
7 y
2

dengan demikian maka P & '
*
/
;
) C > & -'
+
/
;
) dan n & *, sehingga penyelesaiannya
adalah! y
1 4 n
* e
4I

d; > n) '( e
9
) 9 . e4
I
dengan 9 &
( ) d; P n (


atau! y
( - *
& e
-9


,
_

d;
;
+
) * '( e
9
: . e
-9
dengan 9 & ( ) d;
;
*
* (

& - * ln ;
atau! y
- (
& e
*l n ;


d;
;
+
e
ln ; *
: . e
* l n ;
atau! y
- (
& ;
*


d; ; +
+
: . ;
*

Jadi! y
4 1
* 4
*
+
) 9 . '
2
atau 1.y * 4
*
+
) 9 . '
2
Persamaan Di((erensial Eksak
.ntuk memahami persamaan differensial eksak marilah kita ingat kembali mengenai
differensial total dari sebuah fungsi yang variabelnya lebih dari satu maam, misal diferensial
total dari D'; , y). Menurut yang telah kita pela#ari pada bab -,
10
Mat-Kim/Peers. Differensial/
d D'; , y) &
dx
x
F

y

,
_

:
dy
y
D

,
_

'--4)
Jika

;
D

,
_

diganti P dan

y
D

,
_

diganti > maka '--4) dapat ditulis!


d D'; , y) & P d; : > dy '--5)
Selan#utnya #ika
y
P

harganya sama dengan


;
>

atau P dan > diturunkan silang harganya


sama, maka bentuk! d D & P d; : > dy & 0
disebut persamaan differensial eksak. D dapat diperoleh dengan ara mengintegralparsialkan
P terhadap ; dan konstanta dari hasil integral itu yang mungkin masih mengandung y dan kita
sebut 6'y) dapat diari harga

y
D

,
_

. $nda #uga dapat menari D dengan ara sebaliknya,


yaitu mengintegralparsialkan > terhadap y dan konstanta dari hasil integral itu yang mungkin
masih mengandung ; dan kita sebut 6';) dapat diari harga

;
D

,
_

.
,!nt!h 1-
Diketahui persamaan differensial! ';
*
y : /) d; : > dy & 0. 7entukan harga > yang paling
sederhana agar men#adi eksak.
Ja"ab! Jika ';
*
y : /) disebut P, maka dD & ';
*
y : /) d; : > dy & 0 adalah diff. eksak #ika!
y
P

&
;
>

atau ;
*
&
;
>

atau d> & ;


*
d;
#adi! > &
+
(
;
+
: 6 dan harga > yang paling sederhana adalah
+
(
;
+
.
,!nt!h 2-
Diketahui persamaan differensial! ';
*
y : /) d; : '
+
(
;
+
: /y) dy & 0. 7entukan apakah
persamaan tersebut differensial eksak, dan arilah bentuk umum penyelesaiannya.
Ja"ab!
';
*
y : /) d; : '
+
(
;
+
: /y) dy & 0 dapat dinyatakan dalam bentuk!
dD & P d; : > dy & 0.
1(
Mat-Kim/Peers. Differensial/
Kita hitung ?arga !
y
P

& ;
*
;
>

& ;
*
Jadi! dD & ';
*
y : /) d; : '
+
(
;
+
: /y) dy & 0 adalah persamaan differensial eksak.
.ntuk menghitung D kita integral parsialkan P terhadap ;, #adi!
D &

d; p
&
( )

+ d; / y ;
*
&
+
(
;
+
y : / ; : 6 'y)
Selan#utnya 6'y) dihitung dari!

y
D

,
_

&
+
(
;
+
:

y
) y ' 6

,
_

Padahal

y
D

,
_

& > &


+
(
;
+
: / y
Jadi!

y
) y ' 6

,
_

& / y atau d 6'y) & / y dy atau 6 'y) &


*
/
y
#adi ! D &
+
(
;
+
y : / ; :
*
/
y
Selan#utnya kita #uga tahu bah"a dD & 0, #adi D & konstan. Dengan demikian maka
penyelesaian persamaan tersebut adalah!
+
(
;
+
y : / ; :
*
/
y & konstan
S!al /-
6arilah bentuk umum penyelesaian persamaan berikut!
(. y@ : y & ; y
* / +
*. y@ :
;
(
y & *;
* / +
y
* / (
+. +; y
*
y@ : +y
+
& (
-. '*; e
y +
: e
;
) d; : '+ ;
* y +
e
- y
*
) dy & 0
/. 'y : ; : () d; : ' ; 3 y) dy & 0
1. ( ) dy y e d; y e
* ; ;
+ + & 0
; Persamaan Di((erensial Linear Order 1edua
<ang akan kita bahas adalah persamaan yang bentuknya sebagai berikut!
a
*
yE : a
(
y@ : a
0
y & > '/-()
1*
Mat-Kim/Peers. Differensial/
dengan a
*
C a
(
dan a
0
adalah bilangan konstanC yFF &
*
*
d;
y d
C yF &
d;
dy
dan > dapat berupa
fungsi ; 'misal k ;
n
, k e
m ;
, k e
i m ;
, k sin m;, k os m;) bilangan konstan maupun nol,
sehingga persamaan '/-() #uga boleh ditulis!
a
0

*
*
d;
y d
: a
(

d;
dy
: a
*
y & > '/-*)
Jika d/d; ditulis D, maka persamaan '/-*) boleh ditulis!
a
(
D
*
y : a
*
Dy : a
*
y & >
atau! 'a0 D
*
: a( D : a*) y & > '/-+)
Dungsi 'a
0
D
*
: a
(
D : a
*
) disebut fungsi karakteristik, sedang persamaan!
a
0
D
*
: a
(
D : a
*
& 0 '/--)
biasa disebut persamaan karakteristik. Penyelesaian persamaan differensial '/-() yang kita
bahas ini sangat ditentukan oleh akar-akar persamaan karakteristik tersebut.
Misal dua akar persamaan karakteristik itu adalah a dan b, maka persamaan '/-+)
dapat ditulis sebagai berikut!
'D 3 a) 'D 3 b) y & > '/-/)
.ntuk menyelesaikannya, kita misalkan!
'D 3 b) y & u '/-1)
Jika u disubstitusikan pada '/-/) maka '/-/) akan men#adi!
'D 3 a) u & >
yang #uga boleh ditulis Du 3 a u & > atau u a
d;
du
& > atau!
u@ 3 au & > '/-2)
Persamaan '/-2) adalah sebuah persamaan differensial linear order ke satu dalam u yang
dengan mudah kita peroleh penyelesaiannya dengan metode Standar. Penyelesaiannya adalah!
u & e
G9

d; e . >
9
:
(.
e
G9
'/-4)
?arga u yang diperoleh itu 'agar tampak sederhana kita tulis sa#a A) disubstitusikan pada
persamaan '/-1) sehingga men#adi!
'D 3 b) y & A atau Dy 3 by & A atau!
y@ 3 by & A '/-5)
Persamaan '/-5) adalah persamaan differensial linear orde ke satu, sehingga penyelesaiannya
yaitu y dapat diperoleh dengan metode standar. .ntuk #elasnya perhatikan ontoh berikut!
,!nt!h 1-
1+
Mat-Kim/Peers. Differensial/
Diketahui sebuah persamaan differensial linear orde kedua sebagai berikut! yE : /y@ : -y & 0.
6arilah bentuk umum penyelesaiannya.
Ja"ab!
Persamaan yang diketahui dapat ditulis!
D
*
y : /D y : - y & 0 atau 'D
*
: /D : -) y & 0
Persamaan karateristiknya mempunyai akar 3 - dan 3( sehingga persamaan di atas dapat
ditulis! 'D : -) 'D : () y & 0 '/-(0)
Misal! 'D : () y & u '/-(()
Maka '/-(0) men#adi! 'D : -) u & 0 atau! u@ : - u & 0 '/-(*)
yang merupakan pers. linear order ke satu dengan P & :- dan > & 0, #adi!
9 &

P
d; & -; dan!
u e
-;
&

> . e
-;
d; :
Karena > & 0 maka

> . e
-;
d; & sehingga! u e
-;
& :
Jumlah dua konstanta : kita sebut sebagai konstanta baru misal $, maka!
u e
-;
& $ dan u & $. e
GH-;
'/-(+)
?arga u yang diperoleh dimasukkan ke dalam '/-((), sehingga diperoleh!
'D : () y & $ e
GH -;
atau! y@ : ( y & $ e
GH-;
'/-(-)
yang merupakan persamaan linear order ke satu dengan P & :( dan > & $e
GH-;
#adi 9 & ; dan
penyelesaiannya adalah! y . e
I
&

;
e . >
d; : 6
7etapan yang munul lagi kita tulis 6, karena sebelumnya sudah ada 6
(
. Selan#utnya!
y . e
I
&

$
e
GH -;
. e
;
d; : 6 &
+
$

e
G +;
: 6
Jika tetapan baru
+
$

kita tulis %, maka! y . e


I
& % e
G+;
: 6
Jadi! y & % e
GH-H;
: 6. e
H ;
2aaimana <ika Akar Persamaan 1arakteristiknya Sama =
,!nt!h 2-
7entukan penyelesaian persamaan differensial orde dua yang kedua akar persamaan
karakteristiknya sama dan ruas kanannya nol. Ja"ab!
Misal persamaan differential yang persamaan karakteristiknya mempunyai dua akar
yang sama yaitu a maka persamaan differential itu dapat ditulis!
'D 3 a) 'D 3 a) y & 0 '/-(/).
Jika 'D 3 a) y dimisalkan & u #adi!
'D 3 a) y & u '/-(1)
1-
Mat-Kim/Peers. Differensial/
dan persamaan '/-(/) men#adi!
'D 3 a) u & 0 atau !
uF 3 au & 0 dan ini adalah persamaan differensial orde satu bentuk standar dengan P &
Ga dan > & 0, #adi! 9 & GHaH ; dan penyelesaiannya adalah!
u .
9
e &

d; e . >
9
:
&

d; 0
: & : & $
u & $ . e
G9
& $ . e
a;
'/-(2)
Jika '/-(2) ini dimasukkan ke dalam '/-(1) maka diperoleh!
'D 3 a) y & $ . e
a;
yF 3 ay & $ . e
a;
'/-(4)
Persamaan '/-(4) adalah persamaan orde ( bentuk baku dengan P & G a dan > & $ . e
a;
#adi! 9
& G a;
y. e
9
&

d; e . >
9
:
&


d; e . e . $
a; a;
: & $; :
y & '$; : ) e
-9
& '$; : ) e
a;
yang #uga laBim ditulis!
y & '$; : %) e
a;
'/-(5)
Persamaan '/-(5) adalah penyelesaian persamaan differensial orde dua akar-akar
karakteristiknya sama.
1esim%ulan-
Jika diketahui!
yFF : ayF : by & 0 ditulis 'D
*
: aD : b) y & 0 maka!
(. Jika akar-akar persamaan karateristiknya berbeda, misal m dan n, maka penyelesaian yFF :
ayF : by & 0 adalah ! y & $. e
m ;
: %. e
n ;
*. Jika akar-akar persamaan karakteristiknya sama, misal m , maka penyelesaian <FF : a<F :
b< & 0 adalah ! y & '$; : %) e
m ;
2aaimana >ika ruas kanan tidak n!l Misal y?? ) ay? ) #y * R denan R #!leh
#ilanan k!nstan mau%un (unsi ' =
.ntuk ini penyelesaiannya dilakukan dengan ara yang sama, yaitu menari dulu persamaan
karakteristik-nya, misal akar-akarnya adalah m dan n, maka persamaan differensialnya ditulis!
'D 3 m ) ' D 3 n ) y & A
1/
Mat-Kim/Peers. Differensial/
.ntuk penyelesaiannya dilakukan dengan ara yang sama, yaitu kita misalkan 'D 3 n ) y & u
sehingga! 'D 3 m ) u & A atau uF 3 m u & A
sehingga u diperoleh, selan#utnya kita selesaikan ' D 3 n )y & u atau yF 3 n y & u
sehingga y diperoleh.
2aaimana <ika R #ilanan k!nstan tidak n!l-
,!nt!h 3-
$entukan y >ika y?? 4 : y? ) 12 y * ;
6ontoh * ini adalah ontoh #ika ruas kanan bilangan konstan yang bukan nol.
Persamaan tersebut boleh ditulis D
*
y - 2 Dy : (* y & / atau 'D
*
- 2 D : (*) y & 4. $kar
persamaan karakteristiknya adalah + dan -, sehingga persamaan differensialnya dapat ditulis!
' D 3 + ) ' D 3 - ) y & /
misal & u
'D 3 + ) u & / atau uF 3 + u & / P & G + dan > & / 9 &

Pd;
& - + ;
#adi! u . e
9
&

d; e . >
9
: &

+;
e . /
d; : & G
/
/
+
e
G+;
: #adi!
u & G
/
/
+
: . e
+;
Selan#utnya!
' D 3 - ) y & u yF 3 - y & u P & G- dan > & G
/
/
+
: . e
+;
9 &

Pd;
& -
- ; #adi!
y . e
9
&

d; e . >
9
: &
{ }


+
; - +;
+
/
e ). e . / '
d; : &


+ d; . e . d; e /
; ; -
+
/
:
&
/
/
(*
e
G-;
G
(
. e
G ;
:
*
Jadi! y &
/
/
(*
G
(
. e
+;
:
*
. e
-;
Jika G
(
diganti $ dan
*
diganti %, maka! penyelesaiannya men#adi!
y &
/
/
(*
JHH $ . e
+;
: %. e
-;
'/-*0)
Persamaan '/-*0) adalah penyelesaian dari yFF : 2 yF : (* y & /
Marilah kita amati persamaan '/-*0) lagi!
y &
/
/
(*
JHH $ . e
+;
: %. e
-;
'/-*0)
Disebut penyelesaian komplementer atau y

Disebut Penyelesaian Partikuler atau y


p
Penyelesaian komplementer adalah penyelesaian mana kala ruas kanan persamaan adalah nol
sedang penyelesaian partikular adalah penyelesaian utamanya. %eberapa hal penting yang
perlu diperhatikan adalah!
(. ternyata penyelesaiannya seara umum dapat ditulis!
11
Mat-Kim/Peers. Differensial/
y & y
p
: y


*. Jika A pada yFF : p yF : K y & A adalah bilangan konstan, ternyata y
p
& A/K sedang!
y

& $. e
m ;
: % . e
n ;
#ika persamaan karakteristik mempunyai * akar berbeda
yaitu m dan n
atau! y & '$; : %) e
m ;
#ika persamaan karakteristik mempunyai * akar yang sama
yaitu m.
,!nt!h <ika R adalah a'
#
,!nt!h /-
Selesaikan yFF : * yF G (/ y & *;
$kar 3 akar persamaan karakteristiknya adalah G/ dan + #adi!
' D 3 + ) ' D : / ) y & *;
misal & u
'D 3 + ) u & *; atau uF 3 + u & *; P & G + dan > & *; 9 &

Pd;
& -
+ ; #adi! u . e
9
&

d; e . >
9
: &

+;
e . ; *
d; : &

+;
de . ;
+
*
:
& [ ] { }


d; e e . ;
+
*
; + +;
: &
[ ]

'

+
; + +;
e
+
(
e . ;
+
*
:
& G [ ]
; +
e . ;
+
*

G
+;
e
5
*

: #adi!
u & GH
+
*
; G
5
*
: . e
+ ;
Selan#utnya!
' D 3 / ) y & u yF 3 / y & u P & GH dan > & GH
+
*
; G
5
*
: . e
+ ;
9 &

Pd;
& -
/ ; #adi! y . e
9
&

d; e . >
9
: & . . . . . . .dst
2aaimana >ika A & k . e
m ;

.ntuk memperoleh harga kF, masukkan sa#a yp , ypF dan ypFF ke dalam persamaan yFF : p yF
: K & A.
,!nt!h ;! Selesaikan yFF : * yF G (/ y & + . e
- ;

$kar 3 akar persamaan karakteristiknya adalah G/ dan + #adi!
' D 3 + ) ' D : / ) y & + . e
- ;
misal & u
12
Mat-Kim/Peers. Differensial/
'D 3 + ) u & + . e
- ;
atau uF 3 + u & + . e
- ;
P & G + dan > & *; 9 &

Pd;
& G + ;
#adi! u . e
9
&

d; e . >
9
: &

+; -;
e . e +
d; : &

d; e +
;
: & + . e
;
:
u & + . e
- ;
: . e
+ ;
Selan#utnya!
' D : /) y & u yF : /y & + . e
- ;
: . e
+ ;
C #adi P & / 9 & /; dan diperoleh!
y . e
9
&

d; e . >
9
: &
( )

+ d; e . e . e . +
/; ; + ; -
: &

+ .d; e . d; e . +
; 4 ; 5

:
&
(
/
+
e
5 ;
:

/
4
e
4 ;
:
y &
(
/
+
e
- ;
JHH $ . e
+;
: %. e
GH ;
'/-*()
Disebut penyelesaian komplementer atau
y

Disebut Penyelesaian Partikuler atau y


p
7ampak bah"a #ika ruas kanan PD 99 adalah fungsi eksponensial ternyata y
p
#uga fungsi
eksponensial se#enis yang berbeda koefisiennnya.
Jadi #ika ruas kanan PD 99 adalah & k e
m ;
y
p
& & kF e
m ;
6ara yang epat untuk menari y
p
adalah memasukkan kF e
m ;
ke dalam PD 99 asalnya
sehingga kF diperoleh dan dengan sendirinya y
p
#uga diperoleh.
2aaimana <ika R * k . e
i m '
Penyelesaian dapat dilakukan seara kronologis seperti yang sudah kita lakukan di
atas, tetapi #uga dapat kita selesaikan seara praktis dengan menggunakan sifat, bah"a
penyelesaian!
y & y
p
: y
p
dengan y
p
& $ . e
m ;
: %
L% ;
#ika persamaan karakteristik mempunyai * akar beda yaitu
m dan n
y & '$66 : %) e
m ;
#ika persamaan karakteristik mempunyai * akar yang
sama yaitu m.
sedang y
p
& kF M
.9. m ;
,!nt!h @- Selesaikan yFF : * yF G (/ y & + . e
9 - ;

$kar 3 akar persamaan karakteristiknya adalah G/ dan + #adi!
y
p
& $ . e
G / ;
: %. e
+;
y
p
& kF e
9 - ;
untuk menari kF , kita ari turunan pertama dan kedua dari yp kemudian dimasukkan ke
dalam persamaan asal.
14
Mat-Kim/Peers. Differensial/
y
p
F & - i kF e
i - ;
dan y
p
FF & (1 i
*
kF e
i - ;
& G (1 kF e
i - ;
Kita masukkan ke persamaan asal!
G (1 kF e
i - ;
: * '- i kF e
i - ;
) G (/ kF e
i - ;
& + . e
i - ;
G(1 kF : 4 i kF G (/ kF & +
'G+( : 4 i ) kF & + kF &
i 4 +(
+
+
&
i 4 +(
+
+
.
i 4 +(
i 4 +(


&
( )
(0*/
i *- 5+ +
Jadi y
p
&
( )
(0*/
i *- 5+ +
e
i - ;
Penyelesaian persamaan tersebut adalah!
y & y
p
: y

&
( )
(0*/
i *- 5+ +
e
i - ;
: $ . e
G/ ;
: %. e
+;
H
2aaimana >ika R (unsi sinus atau 9!sinus =
,!nt!h : ! Selesaikan yFF : * yF G (/ y & + . sin *; '/-**)
Jika ruas kanan fungsi sinus atau osinus, maka ia tidak mungkin dapat diselesaikan seara
kronologis, karena kita tidak akan mungkin dapat mengevaluasi bentuk

d; . e . . >
9

dengan > sinus atau osinus.
.ntuk mengatasi itu kita selesaikan dulu bentuk!
<FF : * <F G (/ < & + . e
i - ;
'/-*+)
Kita tahu bah"a e
i - ;
& os -; : i sin -; , #adi Persamaan '/-**) adalah komponen ima#iner
dari '/-*+). Mengapa komponen ima#iner N Sebab ruas kanan '/-**) fungsi sinus. Jika ruas
kanan '/-**) adalah osinus maka '/-**) merupakan komponen real dari '/-*).
Penyelesaian '/-*+) dapat dilihat dari 9!nt!h @ di atas, yaitu!
<

& $ . e
G / ;
: %. e
+;
H
<
p
&
( )
(0*/
i *- 5+ +
e
i - ;

?arga y

langsung dapat dipakai karena harganya hanya ditentukan oleh akar-akar persamaan
karakteristik, #adi!
y

& <

& $ . e
G/ ;
: %. e
+;

tetapi harga <
p
harus hanya diambil komponen ima#inernya sa#a untuk diadopsi men#adi y
p
.
.ntuk itu ditempuh langkah sebagai berikut!
15
Mat-Kim/Peers. Differensial/
<
p
&
( )
(0*/
i *- 5+ +
e
i - ;
&
( )
(0*/
i *- 5+ +
' os -; : i sin -;) &
,
_


(0*/
*-
i
(0*/
5+
' os -; :
i sin -; )
HHHHH H
(0*/
5+
Hos -;
(0*/
5+
i H sin -;
(0*/
*-
i os -;
(0*/
*-
i
*
sin -;
HHHHH H
(0*/
5+
Hos -;
(0*/
5+
i H sin -;
(0*/
*-
i os -;
(0*/
*-
+ sin -;
HHHHH H
(0*/
*-
+ sin -;H H
(0*/
5+
Hos -; GH
,
_

+ ; - os
(0*/
*-
; - sin
(0*/
5+
H i
y
p
komponen ima#iner
y
p
komponen real
<ang digunakan adalah y
p
komponen ima#iner #adi!
y
p
& GH
,
_

+ ; - os
(0*/
*-
; - sin
(0*/
5+
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH'Komponen ima#iner tidak termasuk i nya)
Jadi penyelesaian '/-**) adalah! y & y
p
: y

& GH
,
_

+ ; - os
(0*/
*-
; - sin
(0*/
5+
HJH $ . e
G/ ;
: %. e
+;
6atatan!
Jika ruas kanan PD 99 adalah suatu fungsi 'bukan bilangan konstan), maka fungsi itu
disebut fungsi gaya ontohnya gaya emf 'gaya motor listrik). Jika fungsi yang dimaksud
adalah fungsi sinus atau osinus, maka fungsi gayanya merupakan fungsi gaya periodik
'alternating emf & gaya motor listrik bolak-balik).
S!al A.;-
6arilah bentuk umum penyelesaian persamaan berikut!
() yFF : y@ 3 *y & 0 *) yFF G -y@ : -y & 0
+) yFF : 5y & 0 -) D'D : /)y & 0
/) yFF 3 -y & (0 1) yFF : y & * e
2) /yFF : 1y@ : *y & ;
*
: 1; 4) yFF : y & * ; e
;
5) /yFF : (*yF : *0 y & (*0 sin *; (0) /yFF : (*yF : *0 y & (*0 os *;
&&000&&
20

Anda mungkin juga menyukai