Anda di halaman 1dari 17

AGAMA DAN HUKUM

KELOMPOK 8
RINALDI SEPTIAN TANTI FEBRIZA VEGA MAYAN FEBRI ZALIANSYAH

Kelas: 1 ANA

Pengertian Hukum Berhubungan dengan Hukum Islam

Apabila membicarakan pengertian hukum, perlu mengetahui dan memahami bahwa para ahli hukum hampir sependapat tidak ada kemungkinan memberi definisi mengenai hukum .Namun demikian, mereka sepakat bahwa hukum itu hanya ada dalam masyarakat umat manusia . Selain itu, perlu juga mengetahui dan memahami bahwa setiap masyarakat yang di

dalamnya terjadi tata tertib yang diatur oleh hukum,


tentunya hukum yang dimaksud adalah hukum yang ada dalam masyarakat itu sendiri

Lain halnya hukum Islam. Hukum Islam biasa disebut syariah dalam hal tertentu, dan dalam hal yang lain biasa disebut fikih (disebut fiqih dalam bahasa Arab). Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari agama Islam.

Sebagai sistem hukum, hukum Islam tidak boleh dan tidak dapat disamakan dengan sistem hukum yang lain yang pada umumnya terbentuk dan berasal dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan hasil pemikiran manusia serta budaya manusia pada suatu saat di suatu masa.

Berbeda dengan sistem hukum yang lain, hukum Islam tidak samua merupakan hasil pemikiran dipengaruhi oleh kebudayaan manusia di suatu tempat pada suatu masa, tetap dasarnya ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang kini terdapat dalam al-Quran dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadis.

Itulah dasar yang membedakan hukum Islam secara fundamental dengan hukum-hukum lain yang semata-mata lahir dari kebiasaan dan hasil pemikiran atau buatan manusia belaka.

Ruang Lingkup Hukum Islam


Hukum Islam baik dalam pengertian syariat maupun fikih dibagi ke dalam dua bagian besar yang mencangkup peraturan-peraturan sebagai berikut:

Ibadah Muamalah Jinayah Siyasah Akhlak Peraturan lainnya diantaranya makanan, minuman, dembelihan, berburu nazar, pengentasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim,masjid, dakwah, perang dan lain-lain.

Adapun tujuan hukum Islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka; mengarahkan mereka kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak, dengan jalan mengambil segala yang manfaat dan mencegah atau menolak yang madharat, yakni yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan manusia.

Abu ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan hukum Islam, yakni memelihara

agama, jIwa, akal, keturunan harta yang disebut maqashid alkahamsah.

Peran Agama dalam Perumusan dan Penegakan Hukum

Jika kita bicara tentang Peran agama dalam perumusan dan penegakan hukum maka kita dapat mengambil contoh agama islam. Islam mempunyai makna yang spesifik tentang keadilan. Keadilan adalah kata jadian dari kata adil yang diambil dari bahasa arab yaitu adl. Yang artinya sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat materi.

Dalam kamus besar bahsa Indonesia di artikan Tidak berat sebelah atau tidak memihak Berpihak kepada kebenaran Sepatutnya atau tudak sewenagwenang.

Filsafat Hukum Islam


Istilah pendekatan filsafat dalam hukum Islam atau filsafat hukum Islam, dipakai dengan sangat hati-hati oleh para ahli hukum Islam Kata falsafah dalam bahasa Arab diserap dari bahasa Yunani, sama halnya dengan kata filsafat dalam bahasa Indonesia. Namun demikian, padanan katanya menurut para ahli adalah kata hikmah

Sehingga kebanyakan penulis Arab menempatkan kata hikmah di tempat kata falsafah, definisi hikmah yaitu memperoleh kebenaran dengan perantaraan ilmu dan akal.

Dari pemahaman di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kata falsafah identik dengan hikmah. Sehingga apabila disebut Filsafat Hukum Islam

Perbedaan Filsafat Hukum Islam dengan Filsafat Hukum Lain


Hukum Islam merupakan hukum wahyu, sedangkan hukum pada umumnya adalah hasil pemikiran manusia semata. Hukum Islam merupakan hukum yang berangkat, berjalan dan berakhir pada tujuan wahyu. Ia ada dan memiliki kekuatan berdasarkan wahyu. Ia memberikan perintah dan larangan berdasarkan wahyu. Dengan demikian, apa

yang dianggap benar adalah apa yang dianggap benar


oleh wahyu. Apa yang dianggap keliru, adalah apa yang disalahkan oleh wahyu.

Peranannya dalam Menalar Hukum Islam


Peranan Filsafat Hukum Islam dalam menalar hukum Islam dapat diterangkan sebagai berikut:

Filsafat Hukum Islam adalah Kajian Filsafat Filsafat Hukum Islam adalah Kajian Filsafat Hukum Filsafat Hukum Islam adalah Kajian Keislaman

Fungsi Profetik dalam Hukum

Sebagaimana sudah dikemukakan dalam pembahasan ruang lingkup hukum Islam, bahwa hukum islam sangat luas. Yang

diatur dalam hukum islam bukan hanya hubungan manusia


dengan Tuhan, tetapi juga hubungan antara manusia lain dalam masyarakat, manusia dengan benda dan manusia

dengan lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, kehadiran


Nabi Muhammad SAW yang di utus oleh Allah SWT juga untuk menyampaikan misi profetik untuk menghilangkan klasifikasi sosial tertentu yang mengakibatkan kebal terhadap hukum, membebaskan masyarakat dari berbagai system struktur yang melestarikan ketidakadilan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai