Anda di halaman 1dari 72

YUDHISTIRA

Latihan
Soal Nomor 1-3 Halaman 104
1. Pembahasan:
K
c
=
[

[]

]


2. Pembahasan:
K
c
=
[]

[]

[]



3. Pembahasan:
a. 2SO
3
(g) 2SO
2
(g) + O
2
(g)
b. N
2
(g) + 3H
2
(g) 2NH
3
(g)

Soal Nomor 1-4 Halaman 107
1. Pembahasan:
Jawaban: e.
2SO
2
(g) + O
2
(g) 2SO
3
(g) K
c
= 25
2SO
3
(g) O
2
(g) + 2SO
2
(g) reaksi dibalik, sehingga K
c
=


2. Pembahasan:
2SO
3
2SO
2
+ O
2
K = 10.000 = 1 x 10
4

4SO
3
4SO
2
+ 2O
2
reaksi di kali 2, sehingga K = K
2
= 1 x 10
8


3. Pembahasan:
2X + 2Y 4Z K = 0,04
2Z X + Y reaksi di balik dan di bagi 2, sehingga K =

= 5

4. Pembahasan:
N
2
(g) + 3H
2
(g) 2NH
3
(g) K = 25

NH
3
(g)


(g) +

(g) reaksi di bagi 2 dan di balik, sehingga K =



Soal Nomor 1-3 Halaman 108
1. Pembahasan:
[COCl
2
] =


= 0,3 M
[CO] =


= 0,2 M
[Cl
2
] =


= 0,2 M
K
c
=
[][

]
[

]

=
()()


= 0,1333
2. Pembahasan:
Jawaban: b.4,6 x 10
-2

V = 1L
2HBr(g) H
2
(g) + Br
2
(g)
m 0,1 mol - -
b 0,03 mol 0,015 mol 0,015 mol
s 0,07 mol 0,015 mol 0,015 mol

K
c
=
[

][

]
[]


=
(

) (

)
(


= 0,0459
4,6 x 10
2

3. Pembahasan:
A + B C + D
m =1 mol 1 mol - -
b =0,8 mol 0,8 mol 0,8 mol 0,8 mol
s =0,2 mol 0,2 mol 0,8 mol 0,8 mol

K
c
=
[][]
[][]

=
()()
()()

= 16

Soal Nomor 1-3 Halaman 109
1. Pembahasan:
Jawaban: e. K = [O
2
]
Penentuan K
c
tidak melibatkan zat yang berfase padat (solid).Sehingga dalam
perhitungan Kc hanya yang berfase g saja yang diikutsertakan.Maka;Kc=[O
2
]

2. Pembahasan:
K =
[

][]
[

]

=
(

)(

)
(

)

= 0,2
3. Pembahasan:
Jawaban: d. Kc=[

][

]
Penentuan K
c
tidak melibatkan zat yang berfase padat (s).Maka Kc=[

][

]

Soal Nomor 1-4 Halaman 112
1. Pembahasan:
H
2
+ I
2
2HI
K
p
= K
c
(RT)
n
n = 0, maka
K
p
= K
c

=
[]

][

]
=
(

)(

)
=

= 25

2. Pembahasan :
Koefisien kiri dan kanan(jumlah mol kiri dan kanan sama ,maka:
K
p
= K
c
(RT)
n

n = 0, maka
K
p
= K
c

= 4,2 x 10
2


3. Pembahasan:
Jawaban: (4)
Reaksi yang mempunyai harga K
p
= K
c
adalah reaksi yang memiliki n = 0.
Reaksi 1 (tidak termasuk),karena pada reaksi 1hasil reaksi berfase liquid (l) dan dalam
persamaan kesetimbangan zat yang berfase s dan l tidak dimasukkan.

4. Pembahasan:
Jawaban: a.0,028
=


K
c
=
[

][

[]

0,25 =

=
()()
()


Mol zat terurai = 0,25 x 0,2 = 0,05 mol =
()


= 0,0277
0,028
2HI(g) H
2
(g) + I
2
(g)
m 0,2
b 0,05 0,025 0,025
s 0,15 0,025 0,025


Soal Nomor 1 dan 2 Halaman 113
1. Pembahasan:
Qc =
()

()

()
= 1, Qc > Kc reaksi berlangsung ke arah kiri.
2. Pembahasan:
Qc =
(

)(

)
()

= 1,6 x 10
-5
, Qc > Kc reaksi berlangsung ke arah
kiri

Soal Nomor 1 dan 2 Halaman 117
1. Pembahasan:
a. Reaksi akan berlangsung ke arah kanan (hasil reaksi) pada penambahan
konsentrasi gas CO.
b. Reaksi tidak bergeser karena penambahan konsentrasi zat padat tidak
mempengaruhi pergeseran reaksi.


2. Pembahasan:
CO
2
(g) + H
2
(g) CO(g) + H
2
O(g)
a. Penambahan 1 mol CO
2
menyebabkan reaksi bergeser ke kanan
b. Kc sebelum penambahan CO
2

Kc =
(

)(

)
(

)(

)
= 9
Perubahan konsentrasi tidak mengubah Kc sehingga Kc sebelum dan setelah
penambahan CO
2
adalah sama.
c. Konsentrasi setiap zat setelah penambahan 1 mol CO
2

CO
2
(g) + H
2
(g) CO(g) + H
2
O(g)
m 2 1 3 3
b x x x x
s (2 x) (1 x) (3 + x) (3 + x)

[][

]
[

][

]

( )( )
( )( )


x
2
+ 6x + 9 = 9x
2
27x + 18
8x
2
33x + 9 = 0

()

()()
()



[CO
2
] =


[H
2
] =


[CO] = [ H
2
O] =



Soal Nomor 1-3 Halaman 118
1. Pembahasan:
H = +x kJ (reaksi endoterm)
a. Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ke arah
eksoterm)
b. Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (ke arah
endoterm)

2. Pembahasan:
Jika ingin memperoleh NH
4
Cl lebih banyak, maka suhu diturunkan sehingga reaksi
akan bergeser ke kanan (ke arah eksoterm)

3. Pembahasan:
Jawaban:b.T
1
< T
2
Pada reaksi endoterm,jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
produk (endoterm).Sedangkan jika suhu diturunkan maka kesetimbangan akan
bergeser kearah reaktan(eksoterm).Pada kasus kali ini,reaktannya berkurang dan
produk bertambah.Maka,jika dimisalkan suhu awal= T
1
sedangkan suhu setelah
pergeseran kesetimbangan= T
2.
Artinya kesetimbangan bergeser kearah endoterm
maka artinya suhunya dinaikkan.Oleh karena itu, T
1
< T
2


Soal Nomor 1-4 Halaman 121
1. Pembahasan:
a. Jika volume diperkecil, maka reaksi akan bergeser ke kanan (ke arah yang jumlah
koefisien reaksinya lebih kecil)
b. Reaksi bergeser ke kanan (ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih besar)

2. Pembahasan:
Jawaban: c. CO
(g)
+ H
2
O
(g)
CO
2(g)
+ H
2(g)

Pada reaksi ini, jumlah koefisien pereaksi dan produk adalah sama.

3. Pembahasan:
Jawaban: d. N
2
+ 3H
2
2NH
3

Apabila tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah
koefisiennya lebih kecil. Pada reaksi d, jumlah koefisien reaksi produk lebih kecil.

4. Pembahasan:
Jawaban: a dan c.
Produk lebih sedikit kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi (ke kiri).
Kesetimbangan bergeser ke kiri jumlah koefisien reaksi pereaksi lebih kecil
daripada jumlah koefisien pereaksi produk (jika tekanan diperbesar).

EVALUASI BAB 4
A. Pilihan Ganda
Konsep Kesetimbangan Kimia
Soal Nomor 1-5 Halaman 131
1. Pembahasan:
Jawaban: d. secara mikroskopis reaksi tetap berlangsung ke dua arah
Untuk suatu reaksi bolak-balik, keadaan sistem dicapai saat tidak ada lagi
perubahan (secara makroskopis) yang dapat diamati atau diukur dari reaksi tersebut.
Baik itu reaksi maju maupun reaksi balik (dua arah). Namun, secara mikroskopis,
reaksi tersebut tetap berlangsung ke dua arah.

2. Pembahasan:
Jawaban: d. laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
Untuk suatu reaksi bolak-balik, jika laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri, maka
jumlah masing-masing komponen yang terlibat dalam reaksi tersebut tidak berubah
terhadap waktu. Artinya, reaksi telah setimbang.

3. Pembahasan:
Jawaban: b. Konsentrasi zat-zat dalam campuran reaksi tidak berubah
Pada keadaan setimbang, laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri sehingga jumlah
masing-masing zat yang terlibat dalam reaksi tidak berubah terhadap waktu. Artinya,
konsentrasi zat-zat dalam campuran reaksi tidak berubah.

4. Pembahasan :
Jawaban: b. jumlah partikel yang terbentuk kembali

5. Pembahasan:
Jawaban: e. tidak dipengaruhi oleh volume
Jumlah molekul sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Karena jumlah koefisien
reaksi pereaksi dan produk juga sama, berarti reaksi tidak dipengaruhi tekanan dan
volum, tetapi dipengaruhi oleh perubahan suhu. Katalis tidak mempengaruhi
kesetimbangan karena sifatnya hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan
(bukan mengubah komposisi kesetimbangan).


Pengaruh Konsentrasi, Suhu, Volum dan Tekanan pada Pergeseran Kesetimbangan
Soal Nomor 6 dan 7 Halaman 131
6. Pembahasan:
Jawaban: a.suhu diturunkan
reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm. Jika suhu sistem diturunkan, maka reaksi
akan bergeser ke arah eksoterm (ke kiri). Akibatnya, jumlah NO yang terbentuk
sedikit.

7. Pembahasan:
Jawaban: d. 2HCl H
2
+ Cl
2

Pada reaksi tersebut, jumlah koefisien reaksi pereaksi = jumlah koefisien reaksi
produk sehingga tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu.

Soal Nomor 8-17 Halaman 132
8. Pembahasan:
Jawaban: e.ruangan dimampatkan
Ruangan di mampatkan, berarti tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih kecil.

9. Pembahasan:
Jawaban: c. T
1
< T
2

Reaksi ini merupakan reaksi eksoterm yang mencapai kesetimbangan pada suhu T
1
.
Saat suhu diubah menjadi T
2
, ternyata NH
4
Cl makin berkurang. Berarti suhu reaksi
dinaikkan dari T
1
menjadi T
2
(T
1
< T
2
).

10. Pembahasan:
Jawaban: a.tekanan rendah,suhu tinggi
Tekanan rendah: menggeser kesetimbangan ke kanan karena jumlah koefisien reaksi
produknya lebih besar.
Suhu tinggi: menggeser kesetimbangan ke kanan (ke arah endoterm).

11. Pembahasan:
Jawaban: d.mempercepat tercapainya kesetimbangan
Katalis tidak mempengaruhi komposisi kesetimbangan, melainkan hanya membantu
mempercepat tercapainya kesetimbangan.

12. Pembahasan:
Jawaban: e. gas NH
3
yang terbentuk dibiarkan
Jika gas NH
3
yang terbentuk dibiarkan, maka konsentrasinya akan semakin besar
sehingga kesetimbangan akan bergeser ke kiri untuk tetap berada dalam keadaan
setimbang.

13. Pembahasan:
Jawaban: a. 2NO
(g)
+ O
2(g)
2NO
2(g)

Reaksi kesetimbangan yang menghasilkan lebih banyak produk reaksi jika volumnya
diperkecil adalah reaksi yang jumlah koefisien produknya < jumlah koefisien
pereaksinya.

14. Pembahasan:
Jawaban: a.memperbesar tekanan dan memperkecil suhu
2SO
2
(g) + O
2
(g) 2SO
3
(g) H = 190 kJ
Tekanan besar: menggeser kesetimbangan ke kanan karena jumlah koefisien reaksi
produk < jumlah koefisien reaksi pereaksi.
Suhu rendah: menggeser kesetimbangan ke arah eksoterm (dalam hal ini ke kanan).

15. Pembahasan:
Jawaban: d.Tekanan diperkecil
Agar SO
3
yang terurai semakin banyak, maka kesetimbangan reaksi harus bergeser ke
kanan. Jika tekanan diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
jumlah koefisien reaksinya lebih besar (ke kanan).

16. Pembahasan:
Jawaban: c. massa XY
3
makin kecil
Karena kesetimbangan bergeser ke kiri (ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih
besar), sehingga massa XY
3
makin kecil.


17. Pembahasan:
Jawaban: e. N
2(g)
+ 3H
2(g)
2NH
3(g)

Reaksi yang bergeser ke kanan jika tekanan diperbesar adalah reaksi yang jumlah
yang koefisien reaksi lebih kecil.

Menghitung Kc dan Kp serta Derajat Disosiasi
Soal Nomor 18-28 Halaman 133
18. Pembahasan:
Jawaban: d.5
2Z X + Y reaksi dibalik dan dibagi 2, sehingga K =

= 5.

19. Pembahasan:
Jawaban: b. K
2
/K
1
2NO(g) N
2
(g) + O
2
(g) reaksi dibalik, jadi K =



N
2
O g) N
2
(g) + O
2
(g) reaksi tetap, K
2

N
2
O(g) + O
2
(g) 2NO(g) Kc = K
2
/K
1

20. Pembahasan:
Jawaban: b.2,0
Kp =
(


(Py)
3
= Kp (Px)
2

Py
3
= 0,5 x (4)
2
= 8
Py =


= 2
21. Pembahasan:
Jawaban: b.1,6
COCl
2
(g) CO(g) + Cl
2
(g)
m 0,5
b 0,4 0,4 0,4
s 0,1 0,4 0,4

Kc =
()()
()
= 1,6

22. Pembahasan:
Jawaban: c.0,4
2HI(g) H
2
(g) + I
2
(g)
m 0,1
b 0,04 0,02 0,02
s 0,06 0,02 0,02

=

= 0,4


23. Pembahasan:
Jawaban: d. 4 x 10
-6

Kc =
()()

()

= 4 x 10
-6

24. Pembahasan:
Jawaban: c.0,2
NH
3
(g) N
2
(g) + H (g) reaksi dibalik, dibagi 2, sehingga K =

= 0,2.

25. Pembahasan:
Jawaban: e.K=[O
2
]
Penentuan harga Kc tidak dipengaruhi oleh konsentrasi zat padat.

26. Pembahasan:
Jawaban: a.0,27
AB A + B
m 1
b 0,4 0,4 0,4
s 0,6 0,4 0,4

Kc =
()()
()
= 0,2667 0,27

27. Pembahasan:
Jawaban: Tidak ada jawaban
Seharusnya:
=



0,2 =


Mol zat terurai = 0,1

PCl
5
PCl
3
+ Cl
2

m 0,5
b 0,1 0,1 0,1
s 0,4 0,1 0,1

Kc =
()()
()
= 2,5 x 10
-2

28. Pembahasan:
Jawaban: b.0,250
= 0,5


= 0,5
Mol zat terurai = 0,5 mol zat mula-mula misalkan: mol zat mula-mula = x
2HI H
2
+ I
2
m x
b 0,5 x 0,25 x 0,25 x
s 0,5 x 0,25 x 0,25 x

Kc =
[

][

]
[]


=
( )( )
( )


= 0,25

Soal Nomor 29 dan 30 Halaman 134
29. Pembahasan:
Jawaban: d.80
A + 2BC AC
2
+ 2B K = 5 reaksinya tetap
B + AC
2
BC + AC K = 4 reaksi dikali 2, sehingga K = K
2
= 16
A + AC
2
2AC K = 5 x 16 = 80

30. Pembahasan:
Soal tidak bisa diselesaikan karena jumlah mol SO
3
yang terurai (0,1 mol) > jumlah
mol SO
3
mula-mula).

B. Uraian
Soal Nomor 1-7 Halaman 134
1. Pembahasan:
Faktor-faktor luar yang dapat memengaruhi kesetimbangan adalah:
a. Perubahan konsentrasi
b. Perubahan tekanan
c. Perubahan suhu
d. Perubahan volume
e. Menambah katalis

2. Pembahasan:
a. Jika ditambahkan salah satu zat pereaksi, maka kesetimbangan akan bergeser ke
kanan.
b. Jika salah satu produk dikurangi, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
c. Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm.
d. Jika tekanan diperbesar dengan memperkecil volum, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih kecil.
e. Jika ditambahkan katalisator, maka kesetimbangan tidak akan bergeser, hanya
saja pencapaiannya lebih cepat.


3. Pembahasan:
Berdasarkan prinsip kesetimbangan, pengaruh suhu dan tekanan yang menguntungkan
pada pembentukan SO
3
, yaitu suhu rendah dan tekanan tinggi. Suhu yang rendah akan
menggeser kesetimbangan ke arah eksoterm, sedangkan tekanan yang tinggi akan
menggeser kesetimbangan ke arah yang jumlah keofisien reaksinya lebih kecil.
Artinya, kedua keadaan ini menggeser kesetimbangan ke arah kanan (ke arah SO
3

sehingga jumlahnya bertambah.

4. Pembahasan:
a. Jika ditambah BiCl
3
, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
b. Jika ditambah air, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
c. Jika ditambah BiOCl, maka kesetimbangan tidak akan bergeser.
d. Jika ditambah HCl, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
e. Jika ditambah NaOH, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

5. Pembahasan:
a. Kc =
[

][


b. Kc =
[

][

]

c. Kc = [Cl
2
]
3


6. Pembahasan:
PV = nRT T = -197
0
C = 76
0
K P total = 5 atm
n =


n =



= 2 mol
2H
2
+ O
2
2H
2
O [H
2
]=1,8-2x = 1,8 (2x0,75)=0,3
m 1,8 0,95 [O
2
] =0,95-x = 0,95 0,75 =0,2
b 2x x 2x [H
2
O]= 2x = 2 x 0,75 = 1,5
s 1,8-x 0,95-x 2x
( 1,8 2x + 0,95 x + 2x ) = 2
2,75 x = 2
x = 0,75
Kc =
(
[

)


(

)
= 312,5
Kp =


= 312,5.(0,082 x 76)
-1

= 50,144

7. Pembahasan:
CO
2
(g) + NO(g) NO
2
(g) + CO
2
(g)
m 4,5 4
b 3,5 3,5 3,5 3,5
s 1,0 0,5 3,5 3,5

Kc =
()()
()()
=

= 24,5

Soal Nomor 8-10 Halaman 135
8. Pembahasan:
mol SO
3
mula-mula =
Mr
massa

=
1
80
80

mol gram
gram

= 1 mol
2SO
3
(g) 2SO
2
(g) + O
2
(g)
m 1 mol - -
b 2x 2x 3x
s 1 - 2x 2x 3x

1 2x = 2x
4x = 1
x =


= 0,25

% SO
3
yang terurai =

()




9. Pembahasan:
P NH
3
= 2,8 atm (0,8 + 0,4) atm
= 1,6 atm
Kp =
()

()()

= 50

10. Pembahasan :
4NH
3(g)
+ 5O
2(g)
4NO
(g )
+ 6H
2
O
(g)
H = -904,5 kJ
T
1
m 4 mol 7mol 5 mol 6 mol
b 1 mol 5/4x1=1,25 mol +1 mol 6/4x1=1,5 mol
T
2
s 3 mol 5,75 mol 6 mol 7,5 mol

a. T
1
> T
2

4NH
3(g)
+ 5O
2(g)
4NO
(g )
+ 6H
2
O
(g)

b. T
2
3 mol 5,75 mol 6 mol 7,5 mol



ganeca
MANDIRI KIMIA
Hal : 111
a.Pembahasan
1) CH
3
COOH
(aq)
CH
3
COO
-
(aq)
+ H
+
(aq)

K =
COOH] [CH
] ][H COO [CH
3
3
+

2) 2 SO
2(g)
+ O
2(g)
2 SO
3(g)

K =
] [O ] [SO
] [SO
2
2
2
2
3

b. Tetapan kesetimbangan adalah hasil kali produk dipangkatkan koefisien reaksinya dibagi
dengan hasil kali reaktan dipangkatkan koefisien reaksinya.Tetapan kesetimbangan dapat
meramalkan jumlah konsentrasi zat yang terjadi pada reaksi kesetimbangan tertentu. Tetapan
K nilainya selalu tetap pada suhu tertentu.

MANDIRI KIMIA
Hal : 113
Jika gas H
2
dikurangi, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah H
2
dan I
2.

Sedangakan jika gas I
2
ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah HI.

MANDIRI KIMIA
Hal : 114
1.Pembahasan:
H
2 (g)
+ I
2 (g)
2 HI
(g)
H = +52 kJ/mol
Tak berwarna Ungu Tak berwarna
Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm, karena H berharga positif (+). Oleh karena itu,
jika suhu dinaikkan, reaksi kesetimbangan bergeser ke reaksi endoterm; yaitu ke arah kanan
2HI.

2.Pembahasan:
Ag
+
(aq)
+ Cl
-
(aq)
AgCl
(aq)
H = -112 kJ/mol
Karena pada reaksi tersebut H berharga negatif (-), maka merupakan reaksi eksoterm. Oleh
karena itu, jika suhu dinaikkan, reaksi kesetimbangan akan bergeser reaksi endoterm; yaitu ke
arah kiri Ag
+
danCl
-
.

KAJIAN KIMIA
Hal : 114
1) Pembahasan:
Jika ditambahkan CH
3
OH, reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri yaitu ke arah CO dan
H
2
.
2)Pembahasan:
Jika terjadi peningkatan tekanan, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
mempunyai jumlah koefisien zat lebih kecil. Tetapi pada reaksi tersebut jumlah koefisien ruas
kiri sama dengan ruas kanan, maka reaksi kesetimbangan tidak bergeser.
3)Pembahasan:
Jika terjadi penurunan tekanan, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
jumlah koefisiennya lebih besar. Tetapi pada reaksi di atas kesetimbangan tidak bergeser,
karena jumlah koefisien ruas kiri sama dengan jumlah koefisien ruas kanan.
4) Pembahasan:
Karena terjadi peningkatan tekanan, maka reaksi bergeser ke arah zat yang jumlah
koefisiennya lebih kecil, yaitu ke arah kanan H
2
O dan Cl
2
.
5) Pembahasan:
Jika konsentrasi Cl
2
ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser dari Cl
2
ke arah PCl
5
.
6) Pembahasan:
Karena terjadi penambahan H
2
O, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser dari arah zat
tesebut ke kanan.

MANDIRI KIMIA
Hal : 121
1. Pembahasan:
4 HCl
(g)
+ O
2(g)
2 H
2
O
(g)
+ 2 Cl
2 (g)

M 0,5 0,5 - -
T 0,4 0,1 0,2 0,2
S 0,1 0,4 0,2 0,2
Kc =
] [O [HCl]
] [Cl O] [H
2
4
2
2
2
2

=
] 4 , 0 [ ] 1 , 0 [
] 2 , 0 [ ] 2 , 0 [
4
2 2

=
] 4 , 0 ][ 10 1 [
] 04 , 0 ][ 04 , 0 [
4


=
] 10 4 [
10 6 , 1 [
5
] 3


Kc = 40

2 Pembahasan:
H
2(g)
+ I
2(g)
2 HI
(g)
m 0,3 0,3
b x x 2x
s (0,3 x) (0,3 x) (2x)

[]

][

( )( )

( )( )

45x
2
29,4x + 4,41 = 0

()

()()
()



[HI] =


[H
2
] =


[I
2
] =



MANDIRI KIMIA
Soal halaman 123
Pembahasan :
Kp=


0,12 = Kc.(0,082 x 298)
1
Kc = 4,91 x 10
-3


Kc =
[

]

4,91 x 10
-3
=


4x
2
- 4,91 x 10
-3
+ 0 = 0

()()
()


[NO
2
] = 2x = 2 x

= 2,44 x 10
-3
M
[N
2
O
4
] = x =

M
Mol NO
2
= 2,44 x 10
-3

Mol N
2
O
4
=


P
NO2
=

= 0,37 atm
P N2O4
=


x =

= 0,19 atm

ASAH KIMIA
A. Hal : 127-129
1. C.Laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri
Pembahasan: Reaksi kesetimbangan terjadi jika reaksi berlangsung dalam dua arah, ke
kanan dan ke kiri, yang berlangsung terus-menerus, sampai pada kondisi laju reaksi ke
kanan sama dengan laju reaksi ke kiri.
2. A. Reaksi terus berlangsung dua arah berlawanan secara mikroskopis
Pembahasan: Secara mikro dalam skala molekuler reaksi kesetimbangan bersifat dinamis.
Artinya saat tercapai kesetimbangan reaksi tidak berhenti , melainkan terus berlangsung.
Kesetimbangan dinamis terjadi saat jumlah reaktan dan produk tidak berubah serta
berlangsung dua arah berlawanan dengan laju sama.
3. B.[A] dan [B]> [C] dan [D]
Pembahasan: Merupakan grafik perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju
keadaan setimbang untuk reaksi:
A + B C + D
Konsentrasi A dan B (pereaksi) turun, konsentrasi C dan D (hasil reaksi) naikhanya sedikit.
Jadi berkurangnya A dab B dalam pembentukan C dan D hanya sedikit.oleh karena itu,[ A]
dan [B]> [C] dan [D]
4. D. 2 NO
2 (g)
2 NO
(g)
+ O
2 g)

Pembahasan: Kesetimbangan homogen adalah reaksi kesetimbangan yang memiliki fasa
reaktan dan produk sama.

5. D. Reaksi bergeser ke kanan
Pembahasan: Fe
3+
(aq)
+ SCN
-
(aq)
FeSCN
2+
(aq)

kuning jingga tidak berwarna merah muda

Ion Fe
3+
berasal dari FeCl
3
. Warna larutan pada FeSCN
2+
menjadi berwarna merah yang
menunjukkan peningkatan konsentrasi FeSCN
2+
, kesetimbangan bergeser ke kanan dari
arah FeCl
3
(dari arah zat yang konsentrasinya ditambah).
6. D. Digunakan katalis
Pembahasan: Katalis dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan , tetapi tidak dapat
mengubah komposisi zat-zat dalam kesetimbangan.
7. D.Tekanan rendah dan suhu tinggi
Pembahasan:Jika tekanan rendah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke jumlah
koefisien zat yang lebih besar, ke kanan; yaitu ke arah XY
2
.
Jika suhu tinggi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke reaksi endoterm, ke kanan;
yaitu ke arah XY
2
.
8. B. 9
Pembahasan:
AB + CD AD + BC
M 1 1
T
4
3
4
3
4
3
4
3

S
4
1
4
1
4
3
4
3


Kc =
[AB][CD]
[AD][BC]

=
(

4
1
4
1
4
3
4
3

=
(

16
1
16
9

=
(

1
16
16
9

= 9
9. A. Kesetimbangan bergeser ke kiri
Pembahasan: Karena dalam reaksi ditambahkan 1 mol senyawa NH
3
, maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah zat yang jumlah koefisiennya lebih besar, yaitu ke arah kiri.
10. C. 0,40
Pembahasan :
2SO
3
2SO
2
+ O
2
20% = 0,2
m 1
b 2 x0,2=0,4 0,2
s 0,6 0,2





11. B.
2n
m

Pembahasan:
A
2
B
2
2 A + 2 B
M n - -
T m
2
1
m m
S n - m
2
1
m m

o = mol zat terurai
mol zat mula-mula
=
n
m
2
1

=
n
1
2
m

=
2n
m

12. B. [X] < [Y]
Pembahasan :
3X + Y 3P + Q
1 1
3a a
1-3a 1-a
Artinya [X] itu lebih kecil dari [Y] karena untuk pengurangan dengan a,misalkan
a=0,5,maka untuk [X] = 1-3x0,2 =0,4 sedangkan untuk [Y] = 1-a = 1-0,2 = 0,8.Jadi, [X]
< [Y]

13. D. 1,1 x 10
-1

Pembahasan:
2 HI
(g)
H
2 (g)
+ I
2 (g)

M 0,1
T 0,04 0,02 0,02
S 0,06 0,02 0,02

[H
2
] =
1L
0,02mol
= 0,02 M
[I
2
] =
1L
0,02mol
=0,02 M
[HI] =
1L
0,06mol
= 0,06 M

Kc =
2
2 2
[HI]
] ][I [H

=
2
] 06 , 0 [
] 02 , 0 ][ 02 , 0 [

=
] 0036 , 0 [
] 0004 , 0 [

= 1,1 10
-1

14. A.[O
2
]
-1/2

Pembahasan:
2SO
2
+ O
2
2 SO
3
K =
[

]

K [

] =[

= K [

]
[

]
[

]
= K [

]
[

]
=


= K = [



15. A. Konsentrasi O
2
ditambah
Pembahasan: Jika konsentrasi suatu zat ditingkatkan,maka kesetimbangan bergeser
menjauhi zat tersebut.Jika konsentrasi O
2
ditambah maka kesetimbangan akan bergeser
dari arah O
2
, ke kiri.
16. A. 4
Pembahasan:
3 A
(g)
+ 2 B
(g)
A
3
B
2 (g)

M 2 2
T 1,5 1 0,5
S 0,5 1 0,5

[A] =
1L
0,5mol
= 0,5 M
[B] =
1L
1mol
= 1 M
[A
3
B
2
] =
1L
0,5mol
= 0,5 M

Kc =
2 3
2 3
[B] [A]
] B [A

=
2 3
] 1 [ ] 5 , 0 [
] 5 , 0 [

=
] 1 ][ 125 , 0 [
] 5 , 0 [

= 4
17. D. 2 NO
(g)
+ O
2 (g)
2 NO
2 (g)

Pembahasan: Jika tekanan diperbesar, reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan,
karena jumlah koefisien ruas kanan lebih kecil dari ruas kiri.
18. B.1,35 10
-1

Pembahasan:
n NOBr =
Mr
Massa
=
110
22gr
= 0,2 mol

2 NOBr
(g)
2 NO
(g)
+ Br
2(g)

M 0,2
T 0,2 60% 0,12 0,06
= 0,12
S 0,08 0,12 0,06

[NOBr] =
3
1dm
0,08mol
= 0,08 M
[NO] =
3
1dm
0,12mol
= 0,12 M
[Br
2
] =
3
1dm
0,06mol
= 0,06 M

Kc =
2
2
[NOBr]
[Br] [NO]

=
2
2
] 08 , 0 [
] 06 , 0 [ ] 12 , 0 [

=
] 0064 , 0 [
] 06 , 0 ][ 0144 , 0 [

=
] 10 4 , 6 [
] 10 64 , 8 [
3
4


= 1,35 10
-1

19. D. 0,06
Pembahasan:
2 A
(g)
+ B
(g)
2 C
(g)
n = koefisien zat produk - koefisien zat reaktan
= 2 (2 + 1)
= -1
R = 0,082 L atm K
-1
mol
-1

T = 325 + 273 = 598 K
Kc = 2,95

Kp = Kc (RT)
n

= 2,95 (0,082 L atm K
-1
mol
-1
598 K)
-1

= 0,06
20. A 0,25
Pembahasan:
o = mol zat terurai
mol zat mula-mula
0,5 =
4
x

x = 0,5 4
= 2

2 HI
(g)
H
2 (g)
+ I
2 (g)

M 4
T 2 1 1
S 2 1 1

[HI] =
2L
2mol
= 1 M
[H
2
] =
2L
1mol
= 0,5 M
[I
2
] =
2L
1mol
= 0,5 M

Kc =
2
2 2
] [
] ][ [
HI
I H

=
2
] 1 [
] 5 , 0 ][ 5 , 0 [

=
1
25 , 0

= 0,25

n = koefisien zat produk - koefisien zat reaktan
= (1 + 1) 2
= 0
R = 0,082 L atm K
-1
mol
-1

T = 127 + 273 = 400 K
Kc = 0,25

Kp = Kc (RT)
n

= 0,25 (0,082 L atm K
-1
mol
-1
400 K)
0

= 0,25 1
= 0,25
21. C. 5
Pembahasan:
2 NO
(g)
+ O
2 (g)
2 NO
2 (g)

M 3 3
T 2 1 2
S 1 2 2

P
total
= 2 atm
n
total
= n NO + n O
2
+ n NO
2

= 1 + 2 + 2
= 5

P NO = 2atm
5
1
= 0,4 atm
P O
2
= 2atm
5
2
= 0,8 atm
P NO
2
= 2atm
5
2
= 0,8 atm

Kp =
( )
( ) ( ) 2
2
2
2
O NO
NO
P P
P

=
( )
( ) ( ) 8 , 0 4 , 0
8 , 0
2
2

=
( )
( )( ) 8 , 0 16 , 0
64 , 0

=
128 , 0
64 , 0

= 5
22. C.Supaya reaksi berlangsung cepat
Pembahasan:Karena pada suhu rendah laju reaksi berjalan lambat sekali. Maka suhu
dinaikkan (suhu tinggi), agar reaksi berlangsung jauh lebih cepat.
23. A.26,0
Pembahasan:
C + 2D CD
2
K=0,25 L
2
/mol
2
V = 5 L
m x 4
b 1 2 1
s (x-1) (2) (1)
K =
[

[]

[]


0,25 =

)(


0,25 =

)(

)

(0,25 )(x-1)(4) = 25
( x 1) = 25
( x ) = 25 + 1 = 26

24. E. 4,00
Pembahasan:
A
(g)
+ B
(g)
C
(g)
+ D
(g)

M 1 1
T 0,67 0,67 0,67 0,67
S 0,33 0,33 0,67 0,67

Kc =
[A][B]
[C][D]

=
] 33 , 0 ][ 33 , 0 [
] 67 , 0 ][ 67 , 0 [

=
] 1089 , 0 [
] 4489 , 0 [

= 4,12
25. B.
3
1

Pembahasan:
Misalkan pada keadaan setimbang mol N
2
O
4
= mol NO
2
= x mol
N
2
O
4 (g)
2 NO
2 (g)

M x +
2
1
x -
=
2
1
1 x
T
2
1
x x
S x x

o = mol zat terurai
mol zat mula-mula
=
x
2
1
1
x
2
1
=
3
1





B. Hal 129
1. Pembahasan:
CO
(g)
+ H
2
O
(g)
CO
2 (g)
+ H
2 (g)
M 1 1
R 0,8 0,8 0,8 0,8
S 0,2 0,2 0,8 0,8
Kc =
O] [H [CO]
] H [ ] [CO
2
2
2
=
] 2 , 0 [ ] 2 , 0 [
] 8 , 0 [ ] 8 , 0 [
=
04 , 0
64 , 0
=
2
2
10 . 4
10 . 64

= 16
Jadi, harga Kc adalah 16.

2. Pembahasan:
2 CO
(g)
+ O
2 (g)
2 CO
2 (g)
H = -556 kJ/mol
Asas le Chatelier yang mengurangi kadar CO
2
:
1. Faktor perubahan suhu dimana jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah reaksi endoterm (+), ke kiri yaitu pada CO dan O
2.

2. Faktor konsentrasi dimana jika konsentrasi CO
2
ditambah maka kesetimbangan akan
bergeser dari arah zat tersebut ke kiri sehingga kadar CO
2
berkurang.
3. Faktor tekanan dimana jika tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah zat yang memiliki koefisien lebih besar (ke kiri) sehingga kadar CO
2
akan
berkurang.
4. Faktor volume dimana jika volume diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah zat yang memiliki jumlah koefisien yang lebih besar (ke kiri) sehingga kadar CO
2

akan berkurang.
4. Pembahasan :
PCl
5 (g)
PCl
3 (g)
+ Cl
2 (g)
x = 1-0,1=0,9
1 0,9 x 100% = 90%
x
0,1

5. Pembahasan:
Pembuatan Amonia:
Amonia (NH
3
) dapat dibuat dengan mereaksikan N
2
dan O
2.

Reaksi yang berlangsung adalah:
N
2(g)
+ 3 H
2 (g)
2 NH
3 (g)
H = -92 kJ/mol
Agar dihasilkan gas NH
3
dalam jumlah maksimum , reaksi harus bergeser ke kanan. Oleh
karena itu, kondisi reaksi perlu diatur. Jika suhu terlalu rendah laju reaksi menjadi lambat.
Oleh karena itu, tekanan dan suhu harus diatur sedemikian rupa pada kondisi optimum
sehingga diperoleh jumlah gas NH
3
sebanyak-banyaknya. Selama proses berlangsung, untuk
menghasilkan jumlah amonia sebesar-besarnya, gas nitrogen dan hidrogen ditambahkan
secara terus-menerus ke dalam sistem. Amonia yang terbentuk harus segera dipisahkan dari
campuran dengan cara mengembunkannya sebab titik didih amonia jauh lebih tinggi dari
titik didih nitrogen dan hidrogen.
5. Pembahasan:
Proses kesetimbangan dalam kehidupan sehari-sehari
1. Proses pemanasan air dalam wadah tertutup rapat
Dimana air yang menguap akan menempel pada dinding penutup wadah, kemudian
mengembun. Air mengembun tadi akan menetes kembali ke dalam wadah. Keadaan
seperti itu berlangsung secara terus menerus karena terjadi kesetimbangan.
2. Proses Penguapan air dari permukaan bumi dengan proses turunnya hujan.
Dimana dalam waktu kurun waktu tertentu jumlah air yang menguap dari permukaan
bumi sama dengan jumlah air yang jatuh kepermukaan bumi melalui turunnya hujan,
maka kesetimbangan air dialam dapat dipertahankan.
C. Hal 129
1. Suhu dinaikkan
Pembahasan :
Pada reaksi di atas, jika suhu dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan,
ke reaksi endoterm; yaitu ke arah CO
2
.
jumlah produk bertambah
2. Produk akan bertambah
Pembahasan:
Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm, sehingga jika suhu diturunkan maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, ke reaksi eksoterm; yaitu ke arah SO
3
3. Kc = 160
Pembahasan:
2 SO
2(g)
+ O
2 (g)
2 SO
3 (g)

M 0,5 0,3 -
T 0,4 0,2 0,4
S 0,1 0,1 0,4

[SO
2
] =
1L
0,1mol
= 0,1 M
[O
2
] =
1L
0,1mol
= 0,1 M
[SO
3
] =
1L
0,4mol
= 0,4 M
Kc =
] [O ] [SO
] [SO
2
2
2
2
3

=
] 1 , 0 [ ] 1 , 0 [
] 4 , 0 [
2
2

=
] 1 , 0 ][ 01 , 0 [
] 16 , 0 [

=
] 001 , 0 [
] 16 , 0 [

= 160
4. Kc = 16
Pembahasan:
A + B C + D
M 1 1 - -
T 0,8 0,8 0,8 0,8
S 0,2 0,2 0,8 0,8

[A] =
1L
0,2mol
= 0,2 M
[B] =
1L
0,2mol
= 0,2 M
[C] =
1L
0,8mol
= 0,8 M
[D] =
1L
0,8mol
= 0,8 M

Kc =
[A][B]
[C][D]

=
] 2 , 0 ][ 2 , 0 [
] 8 , 0 ][ 8 , 0 [

=
] 04 , 0 [
] 64 , 0 [

= 16
5. Suhu dinaikkan
Pembahasan:
Reasksi tersebut adalah reaksi eksoterm, sehingga jika suhu dinaikkan reaksi kesetimbangan
akan bergeser ke reaksi endoterm, ke arah kiri yaitu ke arah SO
3
.Selain itu juga bisa dengan
memperbesar tekanan, memperkecil volume,menambah konsentrasi SO
3
dan dengan
menambah katalis agar reaksinya berlangsung cepat.












4
1
16
1
1
1
2
=
=
=
K
K













INTAN PARIWARA

UJI KOMPETENSI A
1. Kesetimbangan dinamis adalah secara makroskopis pada saat setimbang tidak terjadi
perubahan konsentrasi dan warna, namun secara mikrokopis reaksi bolak-balik selalu
terjadi perubahan terus menerus. Keadaan demikian hanya dapat terjadi dalam sistem
tertutup.
Contohnya, proses penguapan air dalam wadah tertutup.

2.


3. Reaksi NO
2(g)
O
2(g)
+ NO
(g)
merupakan kebalikan dari reaksi 2NO
(g)
+ O
2(g)

2NO
2(g)
yang koefisien reaksinya dibagi dua, sehingga
1
2
1
K
K = .
5014 , 0
] 55 , 0 ][ 47 , 0 [
] 36 , 0 [
] ][ [
] [
2
2
=
=
=
B A
C
K
c



4. Harga K
c
tetap selama suhu reaksi tetap.
5. Reaksi SO
3(g)
O
2(g)
+ SO
2(g)
merupakan kebalikan dari reaksi 2SO
2(g)
+ O
2(g)

2SO
3(g)
yang koefisien reaksinya dibagi dua, sehingga
1
2
1
K
K = .





UJI KOMPETENSI B
HAL 129
1. a. Jika jumlah reaktan ditambah maka reaksi kesetimbanagn akan bergeser ke arah produk
(kanan).
b. Jika jumlah BiOCl dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan.
c. Jika jumlah HCl ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri
(reaktan).
2. Jika ditambahkan 1 mol SO
3
maka kesetimbangan akan bergeser dari SO
3
ke SO
2
dan O
2,
sehinga jumlah SO
2
dan O
2
semakin banyak.
3. Jika suhu diturunkan , reaksi akan bergeser ke HBr yaitu ke arah reaksi eksoterm.
4. Jika tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah kiri , yaitu ke arah N
2
O
5
karena
jumlah koefisienya lebih kecil. Penambahan tekanan menyebabkan reaksi kesetimbangan
bergeser ke arah zat yang memiliki jumlah koefisien lebih kecil.
5. Jika volume diperbesar maka reaksi kesetimbangan tidak bergeser karena jumlah
koefisien reaktan, yaitu HI sama dengan jumlah koefisien produk, yaitu koefisien
H
2
dan I
2
.Pergeseran reaksi kesetimbangan yang diakibatkan oleh perubahan
5
1
25
1
1
1
2
=
=
=
K
K
volume terjadi jika terdapat perbedaan jumlah koefisien reaktan dengan jumlah
koefisien produk .
UJI KOMPETENSI C
HAL 133
1. Suhu tidak boleh terlalu tinggi agar hasil atau produksinya maksimal. Agar dihasilkan
NH
3
dalam jumlah maksimum, reaksi harus selalu bergeser ke kanan. Oleh karena reaksi
ke kanan bersifat eksoterm maka bila suhu dinaikkan terus, reaksi ke arah reaktan akan
berlangsung lebih cepat. Artinya, NH
3
akan terurai kembali menjadi H
2
dan N
2
padahal
yang dikehendaki adalah produk maksimal. Oleh karena itu tekanan dan suhu harus diatur
sedemikian rupa pada kondisi optimum agar diperoleh gas NH
3
sebanyak-banyaknya.
2. Agar hasil maksimal, pada pembuatan asam sulfat dengan proses kontak yang perlu
diperhatikan adalah kondisi tekanan dan suhu. Tekanan yang diterapkan ke dalam reaktor
harus tinggi atau memperkecil volume, agar kesetimbangan bergeser ke arah produk. Suhu
tidak boleh terlalu tinggi atau rendah, jadi diperlukan suhu yang tepat, yaitu 400-500
0
C.

UJI KOMPETENSI D
1. Pembahasan:
V=1L terurai 40%=0,4 mol

AB A + B
m 1 mol
b 0,6 mol 0,4 mol 0,4 mol
s 0,6 mol 0,4 mol 0,4 mol

Kc =
[][]
[]

= 0,2667
0,27

2. Pembahasan :
Kp = (P H2O)(P CO2)
2

3. Pembahasan:
2SO
3(g)
2SO
2(g)
+ O
2(g)

m 3,6 mol
b 1,2 mol 1,2 mol 0,6 mol
s 2,4 mol 1,2 mol 0,6 mol
maka;
[SO
3
] =


=1,2
[SO
2
] =


= 0,6
[O
2
] =


= 0,3
Kc =
[

]
[

]


Kc =
[]

[]
[]


= 0,075
K
p
= K
c
(RT)
n
n =3-2 = 1
= 0,075 x (0,082 L atm/mol K x 300 K)
1

= 1,845
ULANGAN HARIAN
HAL 141
1. E. Laju reaksi ke arah hasil dan ke arah pereaksi sama.
Pembahasan: karena kesetimbangan terjadi jika laju pembentukan produk sama dengan laju
terbentuknya reaktan kembali.
2. Tidak ada jawaban
Pembahasan: Reaksi terus berlangsung dalam dua arah yang berlawanan secara
mikroskopis.karena reaksi kesetimbangan dinamis terjadi saat jumlah reaktan dan produk
tidak berubah serta reaksi berlangsung dua arah berlawanan dengan laju sama dan secara
mikroskopis.
3. B. SO
3
bertambah
Pembahasan: Karena jika suhu diturunkan, reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
eksoterm,yaitu ke arah SO
3
sehingga konsentrasi SO
3
bertambah.
4. B. Tekanan tinggi dan suhu tinggi
Pembahasan: karena jika tekanan ditingkatkan reaksi kesetimbangan bergeser ke arah zat
yang memiliki jumlah koefisien lebih kecil dan jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah reaksi endoterm. Jadi , pada reaksi tersebut akan dihasilkan ozon sebanyak-
banyaknya.
5. C. H
2
O bertambah
Pembahasan: karena jika suhu diturunkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah
reaksi eksoterm, yaitu ke arah H
2
O sehingga jumlah H
2
O akan bertambah.
6. B. Tekanan diperbesar
Pembahasan: Karena jika tekanan ditingkatkan reaksi kesetimbangan bergeser ke arah zat
yang memiliki jumlah koefisien lebih kecil ,yaitu ke arah pembentukan O.
7. C. T
1
> T
2

Pembahasan: bertambahnya jumlah mol SO
2
ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan suhu
yang mana jika suhu diturunkan makareaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi
eksoterm, yaitu ke arahSO
2 .
Ini artinya suhu awal lebih besar daripada suhu ke dua.
8. C. Katalis
Pembahasan: karena keberadaan katalis tidak dapat menggeser kesetimbangan . Katalis
hanya dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan , tetapi tidak dapat mengubah komposisi
zat-zat dalam kesetimbangan.
9. D. Digunakan katalis
Pembahasan:Katalis dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan.
10. A .CO
2

Pembahasan : Karena kesetimbangan diatas merupakan kesetimbangan heterogen dimana
perubahan konsentrasi zat padat dalam sistem kesetimbangan tidak berpengaruh terhadap
pergeseran kesetimbangan.
11. B. 1)dan 3)
Pembahasan: Karena pada reaksi 1) dan 3) produk memiliki jumlah koefisien yang lebih
kecil. Jika tekanan diperbesar maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
memiliki jumlah koefisien yang lebih kecil.
12. D.

kali konsentrasi Z
Pembahasan: misalkan ; Y = 6, Z = 4, W = 2Y, X =...
K =
[][]
[][]

1 =
[][]
[][]

1 =


X =


X = 2
Jadi, konsentrasi X adalah

kali konsentrasi Z.

13. B. K =
[

[]


Pembahasan:
Karena setelah disetarakan reaksinya menjadi Fe
2
O
3(S)
+ 3CO
(g)
2Fe
(s)
+ 3CO
2(g)
.
Hanya CO dan CO
2
yang berfase gas selainnya berfase solid. Dalam persamaan
kesetimbangan,zat yang berfase padat tidak diikut sertakan.
14. B. 0,33
Pembahasan:
A
(g)
+ B
(g)
C
(g)
+ D
(g)

M 1 2
T 0,5 0,5 0,5 0,5
S 0,5 1,5 0,5 0,5

Kc =
[A][B]
[C][D]

=
] 5 , 1 ][ 5 , 0 [
] 5 , 0 ][ 5 , 0 [

=
] 75 , 0 [
] 25 , 0 [

= 0,33
15. D. 2C + D 3A+ 2B
Pembahasan: karena tetapan kesetimbangan merupakan hasil kali produk dipangkatkan
koefisien reaksinya dibagi dengan hasil kali reaktan dipangkatkan koefisien reaksinya.

16. C.Kesetimbangan tidak bergeser
Pembahasan:
2HI
(g)


H
2(g)
+ I
2(g)

Jumlah koefisien di ruas kiri = 2 sedangkan di ruas kanan = 2. Maka kesetimbangan tidak
bergeser.
17. A. 5 x 10
2

Pembahasan:
Reaksi NO + O
2
NO
2
merupakan kebalikan dari reaksi 2NO
2(g)
2NO
(g)
+ O
2(g)
yang
k oefisien reaksinya dibagi dua, sehingga
1
2
1
K
K = .


2
6
1
2
10 5
10 4
1
1
x
x
K
K
=
=
=

18. D.5
Pembahasan :
Reaksi 2Z X + Y

merupakan kebalikan dari reaksi 2X + 2Y 4Z yang koefisien
reaksinya dibagi dua, sehingga
1
2
1
K
K = .


19. D. 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
Pembahasan:
Tekanan diperbesar kesetimbangan bergeser ke arah yang jumlah koefisien
reaksinya lebih kecil (hanya untuk fase gas).
20. C. Volume dan tekanan
Pembahasan:
H
2(g)
+ Br
2(g)
2HBr
(g)
H = -25kkal
Jika tekanan ditingkatkan atau volume dikurangi , reaksi kesetimbangan bergeser ke
arah zat yang memiliki jumlah koefisien lebih kecil.
Jika tekanan diturunkan atau volume diperbesar , reaksi kesetimbangan bergeser kea rah zat
yang memiliki jumlah koefisien lebih besar.Karena mol pereaksi dan mol hasil reaksi nya
sama maka volume dan tekanan tidak mempengaruhi reaksi ini.
21. D.

] [
] [
3
3
+
+
=
Al
H
K
c

Pembahasan:
Persamaan tetapan kesetimbangan tidak menyertakan zat padat murni maupun zat cair
murni karena harganya tidak dipengaruhi oleh kedua jenis zat tersebut.

5
04 , 0
1
1
1
2
=
=
=
K
K
22.
23. e. Kp=1/4 P
2
Pembahasan:
2NaHCO3
(s)
Na
2
CO
3(s)
+ H
2
O
(g)
+ CO
2(g)

Kp= (P CO
2
)(P H
2
O)
= (

) (


24. A. H
2(g)
+ S
(s)
H
2
S(
(s)

Pembahasan:
Karena konsentrasi zat padat (s) tidak mengalami perubahan selama reaksi berlangsung
sehingga zat yang berfase padat (s) tidak dilibatkan dalam persamaan reaksi. Jadi, pada
kesetimbangan heterogen, penentuan K
c
hanya melibatkan zat berfase gas dan tidak
melibatkan zat yang berfase cair murni dan padat.
25. A.1/2
Pembahasan:
A + B C K
c
= 4
2A + D C K
c
= 8
C + D 2B K
c
= ?

2C 2A + 2B K
c
= ()
2

2A + D C K
c
= 8
C + D 2B K
c
=



26. D.


Reaksi SO
3(g)
SO
2(g)
+ O
2(g)
merupakan kebalikan dari reaksi 2SO
2(g)
+ O
2(g)
2SO
3(g)

yang koefisien reaksinya dibagi dua, sehingga
1
2
1
K
K = .



27. A.
2
10 5 , 2

x
Pembahasan:





28. C.4
Harga K
c
tetap selama suhu reaksi tetap.
29. D. (3) dan (5)
Pembahasan:
Reaksi kesetimbangan yang mempunyai Kc dan Kp sama adalah reaksi 3 dan 5 ,karena jumlah
mol hasil reaksi dengan mol pereaksi atau ,maka Kp=Kc.(RT)
0
=Kp=Kc

30. A.1,8
K
p
= K
c
(RT)
n
n = 0
K
p
= K
c

5 / 1
25
1
1
1
2
=
=
=
K
K
2
2
2
2
3
2
2
2
10 5 , 2
] 4 , 0 [
] 1 , 0 [ ] 2 , 0 [
] [
] [ ] [

=
=
=
x
SO
O SO
K
c
= 1,8

31. e. 50%
Pembahasan:
V = 1L
Mol HI = 0,2 mol
2HI
(g)
H
2(g)
+ I
2(g)

m 0,2 mol
b ----- mol
s 0,1 mol
Maka untuk mencari mol zat terurai/bereaksi = mol mula-mula mol saat setimbang= 0,2-
0,1=0,1 mol.Jadi;
=


=


= 0,5 = 50%

32. d. 8
Pembahasan:
Diket: mol N
2
O
4(g)
= 1 mol
Gas N
2
O
4(g)
terdisosiasi 50 %,artinya tersisosiasi sebanyak 50% dari zat mula-mula.
=



0,5 =



mol terurai = 0,5 mol
N
2
O
4(g)
2NO
2(g)

m 1 mol
t 0,5 mol 1 mol
s 0,5 mol 1 mol
Maka ,P
N2O4
=

2 atm
P
NO2
=

= 4 atm
Kp =
(

)
=
()

( )
= 8
33. a.


Pembahasan :
PCl
5(g)
PCl
3(g)
+ Cl
2(g)
misalkan; mol PCl5 dan PCl3 masing masing adalah x,maka:
m 2x
b x x x
s x x x
Jika,saat setimbang adalah x dan saat bereaksi adalah x,maka mol mula-mula adalah 2x.Maka
;
=



=


=


34. d. Le Chatelier
Pembahasan:
Pada tahun 1884,Henri Louis Le Chatelier berhasil menyimpulkan pengaruh factor luar
terhadap kesetimbangan dalam suatu asa yang dikenal dengan asas Le Chatelier.Asas Le
Chatelier menyatakan : apabila dalam suatu sistemkesetimbangan yang sedang
berlangsung dilakukan aksi maka timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi
tersebut dapat diperkecil.
35. soal tidak bisa dikerjakan,karena semua zatnya berfasa solid.Jadi tidak dapat
diselesaikan.

B. Jawablah dengan singkat.
1. Pembahasan :
Pernyataan diatas merupakan pernyataan dari Keadaan setimbang dinamis,dimana
secara makroskopis pada keadaan setimbang tidak terjadi perubahan konsentrasi dan
warna.Namun,secara makroskopis reaksi bolak-balik selalu terjadi perubahan terus-
menerus.Keadaan demikian hanya dapat terjadi jika reaksi berada dalam sistem
tertutup.contoh:proses penguapan air dalam wadah tertutup.

2. Pembahasan :
Reaksi berikut ; 2AB
(g)
A
2(g)
+ B
2(g)
f =-x kJ
Merupakan suatu reaksi eksoterm dimana kesetimbangan akan bergeser ke kanan atau
kea rah hasil reaksi(produk) apabila suhu diturunkan.Oleh karena itu,jika ingin
memperoleh zat A
2
dan B
2
lebih banyak dari zat 2AB yang terurai,maka suhu
diturunkan.
3. Pembahasan :
a. Jika ditambahkan larutan AgNO
3
maka konsentrasi pereaksi naik dan
kesetimbangan akan bergeser kearah produk atau hasil reaksi.
b. Tidak mempengaruhi kesetimbangan,karena pada reaksi kesetimbangan diatas
koefisien ruas kiri dan kanan adalah sama.Jadi,kesetimbangan tetap.
c. Jika ditambahkan larutan Fe(NO
3
)
3
, maka konsentrasi pereaksi naik dan
kesetimbangan akan bergeser kearah produk atau hasil reaksi.

4. Pembahasan :
Reaksi diatas merupakan reaksi endoterm.Oleh karena itu,untuk bisa mendapatkan
AB
2
yang banyak,mak kita harus melakukan:
a. Menaikkan suhu,kesetimbangan akan bergeser ke kiri atau kearah endoterm agar
pereaksinya besar dan akan memperbesar produk.
b. Menambahkan jumlah konsentrasi zat A
2
B
3
dan B
2
,kesetimbangan akan bergeser
ke kanan atau kearah produk.Dan Produk yang dihasilkan akan semakin besar.
c. Memperbesar volume dan memperkecil tekanan,kesetimbangan akan bergeser
kearah jumlah koefisiennya yang lebih besar,yaitu kearah AB
2.
Dan produk yang
diperoleh semakin besar.
d. Menambahkan katalis agar reaksi dapat berangsung cepat.




Erlangga

Uji Kepahaman Anda
Soal Nomor 1 Halaman 137
1. a. Dapat. Reaksi di atas dikatakan berlangsung tidak tuntas karena belum semua
pereaksi yang bereaksi (masih ada gas nitrogen dan hidrogen yang bersisa).
b. Molekul nitrogen yang masih tersisa yaitu

c. Perubahan jumlah molekul nitrogen, hidrogen dan amonia berbanding lurus dengan
perubahan konsentrasi masing-masing zat tersebut.

()

()



Keterangan: n = mol L = bilangan Avogadro
M = konsentrasi V = volum
x = jumlah molekul

Konsentrasi N
2
dan H
2
(pereaksi) turun, sedangkan konsentrasi NH
3
(produk) naik. Ini
artinya, jumlah molekul pereaksi berkurang dan jumlah molekul produk bertambah.
Pada keadaan setimbang, konsentrasi masing-masing zat tetap (yang juga berarti bahwa
jumlah molekul masing-masing zat tersebut tetap).
d. Reaksi tuntas adalah reaksi yang berlangsung sesuai dengan persamaan reaksi kimia.
Jika reaksi berlangsung tuntas, maka jumlah molekul amonia yang dapat terbentuk
tidak bisa ditentukan secara pasti. Dari gambar, terdapat 5 N
2
dan 10 H
2
. Jika dituliskan
reaksinya, maka tidak akan ditemukan reaksi yang setara.

Soal Nomor 2 Halaman 139
2. a.
3
2
2
2
2
2
2
2
] [ ] [
] [ ] [
O S H
SO O H
K
c
=
b.
3
2
4
3
6
2
2
2
] [ ] [
] [ ] [
O NH
O H N
K
c
=

Soal Nomor 3 dan 4 Halaman 140
3. I
2
(aq) + I

(aq) I
3

(aq)
Nilai tetapan kesetimbangan dihitung menggunakan persamaan:

] ][ [
] [
2
3

=
I I
I
K
c

Substitusi data pada tabel ke persamaan tersebut.
Untuk data 1

) 10 218 , 0 ( ) 10 31 , 4 (
) 10 680 , 0 (
) 1 (
5 5
5



=
c
K

7623 , 372 . 72 =
Dengan cara yang sama untuk data 2, 3 dan 4, maka diperoleh
K
c
(2) = 72.212,38938

K
c
(3) = 72.342,99517
K
c
(4) = 72.277,87897
Jadi, nilai tetapan kesetimbangan rata-rata adalah 72.301,50646.

4. a.
3 2
2 2
) ( ) (
) ( ) (
2 2
2 2
O S H
SO O H
p
P P
P P
K =
b.
2
) (
) ( ) (
2 2
HI
I H
p
P
P P
K =
5. a.
2
1
2 2
2
] [ ] [
] [
O SO
CO
K
c
=

b. ] [ ] [
2
4
2 +
= CrO Ag K
c


6.
2
1
) ( ) (
) (
2 2
2
O SO
CO
p
P P
P
K =

7. K
p
= K
c
(RT)
n

= 1,2 x 10
3
M
1
(0,082 L atm mol
1
K
1
x 900 K)
1

= 16,2602

atm
1

8.

1 6
1
2 1
4 2
2
2
10 6923 , 7
) 13 , 0 (
) 001 , 0 (
] [
] [

=
=
=
L mol
L mol
L mol
O N
NO
K
c


K
p
= K
c
(RT)
n
= 7,6923 x 10
6
mol L
1
(0,082 L atm mol
1
K
1
x 298 K)
= 1,8797 x 10
4
atm

9. a.
] [ ] [
] [
2 3
5
1
Cl PCl
PCl
K =

] [
] [ ] [
5
2 3
2
PCl
Cl PCl
K =

1
2
1
K
K =


] [ ] [
] [
1
] [
] [ ] [
2 3
5
5
2 3
Cl PCl
PCl
PCl
Cl PCl
=

] [
] [ ] [
] [
] [ ] [
5
2 3
5
2 3
PCl
Cl PCl
PCl
Cl PCl
= terbukti
b.
1
2
1
K
K =


8182 , 1
55 , 0
1
=
=


10. Reaksi (2) merupakan kebalikan dari reaksi (1) yang koefisien reaksinya dibagi dua,
sehingga
1
2
1
K
K = .

3
4
1
2
10 5
10 4
1
1

=

=
=
K
K


11. H
2
O(l) H
+
(aq) + OH

(aq) K
1
= 1 x 10
14

CH
3
COO

(aq) + H
+
(aq) CH
3
COOH(aq)
5
2
10 1
1

= K
CH
3
COO

(aq) + H
2
O(l) CH
3
COOH(aq) + OH

(aq) K
3
= 1 x 10
9


12. a. Jika pada suhu tetap konsentrasi SO
2
diperbesar, maka reaksi akan bergeser ke
kanan.
Pengaruh aksi ini terhadap:
i. Konsentrasi kesetimbangan oksigen adalah berkurang.
ii. Konsentrasi kesetimbangan belerang trioksida adalah bertambah.
b. Jika pada suhu tetap volum campuran diperkecil, maka reaksi akan bergeser ke
kanan.
Pengaruh aksi ini terhadap:
i. Jumlah mol SO
2
adalah berkurang.
ii. Jumlah mol SO
3
adalah bertambah.

13. a. Kesetimbangan bergeser ke kiri (ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih
kecil).
b. sda.

14. a. Kesetimbangan tidak bergeser.
b. Kesetimbangan tidak bergeser.
c. Kesetimbangan bergeser ke kiri (ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih
kecil).

15. a. Kesetimbangan akan bergeser ke kiri jika suhunya dinaikkan.
(kenaikan suhu menggeser kesetimbangan ke arah endoterm).
b. Kesetimbangan akan bergeser ke kanan jika suhunya dinaikkan.

16. Reaksi N
2
(g) + O
2
(g) 2NO(g) adalah reaksi endoterm. Hal ini karena reaksi
tersebut menjadi sempurna pada suhu tinggi. Semakin tinggi suhu, semakin sempurna
reaksi di atas berlangsung. Ini mencirikan suatu reaksi yang endoterm.

17. a. Berdasarkan prinsip kesetimbangan, kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan
reaksi ke kanan (dalam hal ini pembentukan NH
3
) adalah tekanan tinggi dan suhu
rendah. Tekanan yang tinggi akan menggeser kesetimbangan ke arah yang jumlah
koefisien reaksinya lebih kecil. Sementara itu, suhu yang rendah seharusnya juga akan
menggeser kesetimbangan ke kanan (ke arah eksoterm). Namun, pada kenyataannya
reaksi tersebut berlangsung sangat lambat jika terjadi pada suhu rendah.
Menurut proses Haber-Bosch, pembuatan amonia dilakukan dengan tekanan tinggi
(sekitar 250 atm) dan suhu yang relatif tinggi (sekitar 500C). Pemilihan kondisi yang
seperti itu bertujuan untuk efisiensi, yaitu untuk menggeser kesetimbangan ke arah
produk dan meminimalkan reaksi balik.

b. Ada keuntungannya menggunakan katalis. Dengan digunakannya katalis, laju reaksi
maju sekaligus laju reaksi balik menjadi dipercepat sehingga akan mempercepat
tercapainya keadaan setimbang.

18. a. Berdasarkan prinsip kesetimbangan, pengaturan suhu dan tekanan yang
menguntungkan pembentukan SO
3
adalah pada suhu rendah dan tekanan tinggi. Kedua
Penambahan atau pengurangan konsentrasi
zat padat tidak mempengaruhi kesetimbangan
hal ini pada prinsipnya akan menggeser kesetimbangan ke kanan (suhu rendah
menggeser kesetimbangan ke arah eksoterm dan tekanan tinggi menggeser
kesetimbangan ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih kecil).

b. Penggunaan tekanan normal (1 atm) dan suhu yang relatif tinggi (sekitar 500C)
pada proses kontak tidak sesuai dengan prinsip kesetimbangan. Namun, sebenarnya
keadaan yang seperti itulah yang lebih menguntungkan. Suhu rendah menjadikan reaksi
berlangsung lambat. Sebaliknya, suhu tinggi menjadikan reaksi berlangsung lebih baik.
Pemilihan kondisi ini harus diikuti dengan penggunaan katalis (V
2
O
5
). Sementara itu,
tekanan tinggi tidak memberikan penambahan hasil yang memadai. Karena itulah
digunakan tekanan normal (1 atm).

Latihan 4.1
Soal Nomor 1-5 Halaman 138
1. Suatu reaksi bolak-balik mencapai keadaan setimbang saat laju reaksi maju, v
1
, sama
dengan laju reaksi balik, v
2
, (v
1
= v
2
). Hal ini berarti laju menghilangnya suatu
komponen sama dengan laju pembentukan komponen itu.
2. Cara mengetahui bahwa suatu reaksi bolak-balik telah mencapai kesetimbangan adalah
dengan mengamati reaksi tersebut. Jika sudah tidak ada perubahan (secara
makroskopis) yang dapat diamati atau diukur, maka reaksi tersebut telah mencapai
kesetimbangan.
3. Pada kesetimbangan tidak terjadi perubahan makroskopis karena jumlah masing-
masing komponen yang terlibat dalam reaksi tidak berubah terhadap waktu.
4. Kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis. Penjelasannya adalah sebagai
berikut.
Untuk suatu reaksi bolak-balik, keadaan setimbang (kesetimbangan) dicapai saat tidak
ada lagi perubahan (secara makroskopis) yang dapat diamati atau diukur dari reaksi
tersebut. Namun, secara mikroskopis (pada tingkat molekul), ternyata reaksi tetap
berlangsung, baik itu reaksi maju maupun reaksi balik. Oleh karena itu, kesetimbangan
kimia disebut kesetimbangan dinamis.
5. a. Kesetimbangan tersebut tergolong kesetimbangan heterogen.
b. sda.

Latihan 4.2
Soal Nomor 1-4 Halaman 145
1. a. K
c
= [CO
2
]
K
p
= (
2
CO
P )
b. K
c
= [Ca
2+
]
3
[PO
4
3
]
2

K
p
= -

2. 2HI(g) H
2
(g) + I
2
(g)
m 4 mol - -
b 1 mol 0,5 mol 0,5 mol
s 3 mol 0,5 mol 0,5 mol


0278 , 0
5
3
5
5 , 0
5
5 , 0
] [
] ][ [
2
2
2 2
=
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
=
L
mol
L
mol
L
mol
HI
I H
K
c

K
p
= K
c
(RT)
n
n = 0, maka
K
p
= K
c

= 0,0278

3. atm P
CO
2 , 0
6
3
=
atm 1 , 0 =

CO CO
P P =
2

atm 1 , 0 =

6
6
3 3
3 3
10
) 1 , 0 (
) 1 , 0 ( ) 1 , 0 (
) ( ) (
2

=
=
=
=
CO CO p
P P K



4. N
2
O
4
(g) 2NO
2
(g) K
c
= 0,25 (1)

a. 2NO
2
(g) N
2
O
4
(g) K
c
= ?
Reaksi ini merupakan kebalikan dari reaksi (1), sehingga

4
25 , 0
1
1
'
=
=
=
c
c
K
K

b. NO
2
(g) N
2
O
4
(g) K
c
= ?
Reaksi ini merupakan reaksi pada poin a yang koefisiennya dibagi 2, sehingga

2
4
' '
=
=
=
c c
K K

Soal Nomor 5-7 Halaman 146
5. 2NO
2
(g) 2NO(g) + O
2
(g) K
c
=
2
1
A

N
2
O
4
(g) 2NO
2
(g) K
c
=
B
1

N
2
O
4
(g) 2NO(g) + O
2
(g) K
c
=
B A
2
1


6. 2A(g) + B(g) 2C(g) K
c
= 4
m 5 mol x mol -
b 2 mol 1 mol 2 mol
s 3 mol (x 1) mol 2 mol


M x
x
x
x
x
x
x
x
K
B A
C
c
5556 , 1
9
14
1
9
5
1
9
5
5
1
9
1
5
) 1 (
36 , 0 04 , 0
4
5
) 1 (
) 36 , 0 (
16 , 0
4
5
) 1 (
5
3
5
2
] [ ] [
] [
2
2
2
2
=
=
+ =
=

=
|
.
|

\
|
=
=
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=


7. Pembahasan:
A
(g)
+ B
(g)
C
(g)
+ D
(g)
m 0,1 0,1 0,3 0,3
b x x -x -x
s (0,1+x) (0,1+x) (0,3-x)(0,3-x)

Kc =
()

()


2 =


0,2 + 2x = 0,3 x
3x = 0,1
x = 0,0333



Latihan 4.3
Soal Nomor 1-4 Halaman 154
1. a. Kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk menguragi konsentrasi salah satu zat
pereaksi sampai kesetimbangan baru tercapai.
b. Kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk menambah konsentrasi salah satu
produk sampai kesetimbangan baru tercapai.
c. Kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm.
d. Kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih kecil.
e. Kesetimbangan akan semakin cepat tercapai karena laju reaksi maju dan laju reaksi
balik dipercepat, namun tidak mengubah komposisi kesetimbangan.
2. a. Jika pada suhu tetap ditambahkan larutan AgNO
3
, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan. Larutan AgNO
3
mengandung ion Ag
+
(di samping ion NO
3

)
sehingga konsentrasi Ag
+
menjadi bertambah.
b. Jika pada suhu tetap larutan diencerkan (ditambah air), maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri. Penambahan air berarti memperbesar volum sehingga kesetimbangan
bergeser ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih besar.
c. Jika pada suhu tetap ditambahkan larutan NaCl, maka kesetimbangan akan bergeser
ke kiri. NaCl dapat mengikat ion Ag
+
membentuk AgCl yang sukar larut/mengendap.
Ini artinya jumlah ion Ag
+
berkurang dalam sistem.

3. a. Apabila pada suhu tetap ditambahkan CaCO
3
(s), maka penambahannya tidak
berpengaruh apa-apa terhadap kesetimbangan. Penambahan padatan tidak mengubah
komposisi kesetimbangan. Hal ini karena jarak antarpartikel dalam padatan adalah tetap.
b. Cara yang dapat dilakukan untuk menggeser kesetimbangan itu ke kanan adalah
dengan menaikkan suhu sistem dan memperkecil tekanan (memperbesar volum).
c. Jika reaksi itu dilangsungkan dalam sistem terbuka, maka CO
2
akan keluar dari
sistem. Hal ini berarti terjadi penurunan konsentrasi CO
2
. Dengan demikian,
kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk menaikkan konsentrasi CO
2
sampai
kesetimbangan yang baru tercapai.


4. a. Jika pada suhu tetap sistem ditambahkan air, maka kesetimbangan akan bergeser ke
kanan. Menambahkan air berarti memperbesar volum. Karena itulah kesetimbangan
bergeser ke arah yang koefisien reaksinya lebih besar (dalam hal ini ke kanan).
b. Jika pada suhu tetap sistem ditambahkan HCl, maka kesetimbangan akan bergeser ke
kiri. Ion H
+
dari HCl akan diikat oleh ion CH
3
COO

pada sistem. Ini artinya jumlah ion


CH
3
COO

akan berkurang. Untuk menjaga agar sistem tetap setimbang, CH


3
COOH
akan terurai untuk menambah jumlah ion CH
3
COO

dalam sistem. Karena itulah


kesetimbangan bergeser ke kiri.
c. Perubahan tekanan tidak mempengaruhi reaksi kesetimbangan itu karena zat-zat
yang bereaksi tidak berwujud gas.

Soal Nomor 5 Halaman 155
5. Pembahasan:
4NH
3(g)
+ 5O
2(g)
4NO
(g)
+ 6H
2
O
(g)
H = 904,5 kJ
T
1
m 4 mol 7mol 5 mol 6 mol
b 1 mol 5/4x1=1,25 mol +1 mol 6/4x1=1,5 mol
T
2
s 3 mol 5,75 mol 6 mol 7,5 mol

Oleh karena itu,T
1
> T
2

Dan susunan kesetimbangan untuk T
2
adalah:
4NH
3(g)
+ 5O
2(g)
4NO
(g )
+ 6H
2
O
(g)

T
2
3 mol 5,75 mol 6 mol 7,5 mol











SOAL-SOAL BAB 4
Pilihan Ganda
1. Jawaban: A
Untuk suatu reaksi bolak-balik, keadaan setimbang dicapai saat tidak ada lagi perubahan
(secara makroskopis) yang dapat diamati atau diukur dari reaksi tersebut. Namun,
secara mikroskopis (pada tingkat molekul), ternyata reaksi tetap berlangsung, baik itu
reaksi maju maupun reaksi balik (dua arah).

2. Jawaban: D
Menambahkan air berarti memperbesar volum, yang menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih besar (dalam hal ini ke kiri).
Lunturnya warna ion Fe(SCN)
2+
disebabkan oleh jumlahnya yang berkurang. Mengenai
tetapnya harga K dikarenakan reaksi terjadi pada suhu tetap, sehingga harganya tidak
berubah.

3. Jawaban: D
Tekanan diperbesar kesetimbangan bergeser ke arah yang jumlah koefisien
reaksinya lebih kecil (hanya untuk fase gas).
Reaksi a: Kesetimbangan tidak bergeser
Reaksi b: Kesetimbangan bergeser ke kiri
Reaksi c: Kesetimbangan bergeser ke kiri
Reaksi d: Kesetimbangan bergeser ke kanan
Reaksi e: Kesetimbangan tidak bergeser

4. Jawaban: A
Untuk suatu reaksi eksoterm, jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah produk. Dalam hal ini, NH
3
akan bertambah.

5. Jawaban: E
Jika pada suhu tetap volum sistem diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sementara itu, karena suhu sistem tetap,
maka harga K
c
-nya juga tetap.


6. Jawaban: D
Pada suhu tetap, penambahan serbuk besi tidak mempengaruhi kesetimbangan. Hal ini
karena serbuk besi merupakan padatan. Penambahan katalis pun tidak mempengaruhi
kesetimbangan karena katalis hanya membantu mempercepat tercapainya
kesetimbangan, tidak mengubah komposisi kesetimbangan. Sementara itu, adanya
pembesaran tekanan juga tidak mempengaruhi kesetimbangan karena jumlah koefisien
di kedua ruas (ruas kiri dan kanan) adalah sama. Lain halnya jika pada volum tetap
dilakukan penaikan suhu. Karena reaksi endoterm, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah endoterm (ke kanan). Namun jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang lainnya (ke kiri).

7. Jawaban: B
Misal: jumlah mol yang sama tersebut adalah 4 mol.
2X(g) + Y(g) 3P(g) + Q(g)
m 4 mol 4 mol - -
b 2x mol x mol 3x mol x mol
s (4 2x) (4 x) 3x mol x mol

Pada saat setimbang:
mol Y = 4 x
mol X = 4 2x
= (4 x) x
= mol Y x
berarti, mol X < mol Y
[X] < [Y]

8. Jawaban: D
Katalis tidak dapat menggeser kesetimbangan. Fungsinya hanya untuk mempercepat
tercapainya kesetimbangan.
9. Jawaban: D

Katalis tidak begitu penting untuk reaksi yang memerlukan suhu rendah seperti pada
reaksi ini. Memperbesar volum artinya memperkecil tekanan. Jika tekanan diperkecil,
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih besar.
Untuk reaksi ini, kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Ini tidak akan memberikan hasil
yang optimum pada pembuatan asam sulfat (menurut proses kontak). Karena itu, cara
paling baik untuk mengoptimumkan hasil produksi adalah dengan menaikkan tekanan
dan menurunkan suhu. Turunnya suhu menggeser kesetimbangan ke arah eksoterm (ke
kanan untuk reaksi ini).

10. Jawaban: D
Persamaan tetapan kesetimbangan tidak menyertakan zat padat murni maupun zat cair
murni karena harganya tidak dipengaruhi oleh kedua jenis zat tersebut.Maka:

] [
] [
3
3
+
+
=
Al
H
K
c


11. Jawaban: C
2A + 3B A
2
B
3

m 1 mol 1 mol -
b 0,5 mol 0,75 mol 0,25 mol
s 0,5 mol 0,25 mol 0,25 mol

Volum ruang = 1 dm
3


64
) 25 , 0 (
1
) 25 , 0 ( ) 5 , 0 (
25 , 0
] [ ] [
] [
3
3 2
3 2
3 2
=
=
=
=
B A
B A
K
c






12. Jawaban: E
mol SO
3
mula-mula =
Mr
massa

=
1
80
80

mol gram
gram

= 1 mol
2SO
3
(g) 2SO
2
(g) + O
2
(g)
m 1 mol - -
b 2x 2x x
s 2x 2x x

1 2x = 2x
4x = 1
x =


= 0,25
Volum ruang = 10 Liter
[SO
3
] =
L
mol x
10
2
[SO
2
] = [SO
3
] [O
2
] =
L
mol x
10

=
L
mol
10
) 25 , 0 ( 2
= 0,05 M =
L
mol
10
25 , 0

= 0,05 M = 0,025 M


025 , 0
) 05 , 0 (
) 025 , 0 ( ) 05 , 0 (
] [
] [ ] [
2
2
2
3
2
2
2
=
=
=
SO
O SO
K
c


13. Jawaban: B
K
p
= K
c
(RT)
n
n = 0
K
p
= K
c

= 69


14. Jawaban: D
N
2
O
4
(g) 2NO
2
(g)
m 1 mol -
b 0,5 mol 1 mol
s 0,5 mol 1 mol
atm
atm
mol
mol
P
O N
2
6
5 , 1
5 , 0
4 2
=
=

atm
atm
mol
mol
P
NO
4
6
5 , 1
1
2
=
=


8
2
) 4 (
) (
) (
2
2
4 2
2
=
=
=
O N
NO
p
P
P
K


15. Jawaban: C
Harga K
c
tetap selama suhu reaksi tetap.

16. Jawaban: E
CO + H
2
O CO
2
+ H
2

m 2 mol 2 mol - -
b x mol x mol x mol x mol
s (2 x) (2 x) x mol x mol


c
K
O H CO
H CO
=
] [ ] [
] [ ] [
2
2 2
Volum = V

c
K
O H mol CO mol
H mol CO mol
=
) ( ) (
) ( ) (
2
2 2


4
) 2 ( ) 2 (
) ( ) (
=
x x
x x

4
4 4
2
2
=
+ x x
x


x
2
= 4x
2
16x + 16
3x
2
16x + 16 = 0
(3x 4) (x 4) = 0
x =

x = 4

TM

Mol uap air dalam kesetimbangan = 2 x
= 2


17. Jawaban: A
A + B C K
c
= 4
2A + D C K
c
= 8
C + D 2B K
c
= ?

2C 2A + 2B K
c
=
2
4
1
|
.
|

\
|

2A + D C K
c
= 8
C + D 2B K
c
=
2
1


18. Jawaban: B.
N
2
O
4
(g) 2NO
2
(g)
m 3x -
b x 2x
s 2x 2x

% N
2
O
4
yang terurai =
mol x
mol x
3

=
3
1



19. Jawaban: E
2NO(g) + O
2
(g) 2NO
2
(g)
m 4 mol x mol -
b 2 mol 1 mol 2 mol
s 2 mol (x 1) mol 2 mol


c
K
O NO
NO
=
] [ ] [
] [
2
2
2
2
Volum = 1 dm
3
= 1 L

c
K
O mol NO mol
NO mol
=
) ( ) (
) (
2
2
2
2


4
1
) 1 ( ) 2 (
) 2 (
2
2
=
x


4
1
1
1
=
x

x 1 = 4
x = 5
20. Jawaban: C.
CO + H
2
O CO
2
+ H
2

m x mol 6 mol - -
b 4 mol 4 mol 4 mol 4 mol
s (x 4) 2 mol 4 mol 4 mol


c
K
O H CO
CO H
=
] [ ] [
] [ ] [
2
2 2
per Liter

c
K
O H mol CO mol
CO mol H mol
=
) ( ) (
) ( ) (
2
2 2


80 , 0
) 2 ( ) 4 (
) 4 ( ) 4 (
=
x

80 , 0
) 4 (
8
=
x

0,80x 3,2 = 8


0,80x = 11,2
x = 14

21. Jawaban: D
2SO
2
(g) + O
2
(g) 2SO
3
(g)
m 40 mL 20 mL -
b 2x x 2x
s (40 2x) (20 x) 2x

40 2x + 20 x + 2x = 45
60 x = 45
x = 15 mL

Volum SO
3
yang terbentuk = 2x
= 2 (15 mL)
= 30 mL

Hubungan Antarhal
22. Jawaban: D.
Komposisi campuran tidak hanya dipengaruhi oleh suhu, tetapi juga oleh faktor lain,
misalnya tekanan. Sementara itu, nilai tetapan kesetimbangan bergantung pada suhu.

23. Jawaban: D.
Katalis tidak mempengaruhi kesetimbangan reaksi (tidak mengubah komposisi
campuran reaksi). Katalis hanya membantu mempercepat tercapainya kesetimbangan
dengan mempercepat laju reaksi maju sekaligus laju reaksi balik.

Asosiasi Pilihan Ganda
24. Jawaban: B.
(1) H > 0, berarti reaksi bersifat endoterm
(2) Jika NO
2
bereaksi, berarti reaksi berlangsung ke kiri sehingga akan dilepaskan
kalor (reaksi ke kiri bersifat eksoterm)

(3) Pada kesetimbangan, [N
2
O
4
] > [NO
2
] karena K
p
< 1
(4) Peningkatan suhu menyebabkan reaksi bergeser ke kanan (ke arah reaksi endoterm)
sehingga kadar NO
2
meningkat. Sebaliknya, kadar N
2
O
4
berkurang

25. Jawaban: C.
Reaksi di atas akan menghasilkan gas yang lebih banyak jika reaksi berlangsung pada
suhu rendah dan tekanan tinggi. Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan ke arah
eksoterm (dalam hal ini ke kanan). Tekanan tinggi juga demikian (menggeser
kesetimbangan ke arah yang jumlah koefisien reaksinya lebih kecildalam hal ini ke
kanan). Pada keadaan T
1
, P
1
, gas yang dihasilkan lebih banyak daripada keadaan T
2
, P
2
.
Jadi dapat disimpulkan bahwa T
1
< T
2
dan P
1
> P
2
.

26. a. Persamaan setara untuk reaksi karbon monoksida dengan klorin membentuk fosgen
adalah
CO(g) + Cl
2
(g) COCl
2
(g)
b. T
2
lebih tinggi.
Dalam proses pembentukan fosgen, sistem akan melepaskan kalor. Artinya, proses
pembentukan fosgen merupakan suatu reaksi eksoterm. Dari grafik diketahui bahwa
[COCl
2
] pada T
1
lebih besar daripada [COCl
2
] pada T
2
. Artinya, pada T
1
kesetimbangan
bergeser ke kanan (ke arah eksoterm). Jadi dapat disimpulkan T
1
< T
2
(T
2
lebih tinggi).
c. Konsentrasi akhir dari fosgen berbeda pada kedua percobaan karena adanya
pengaruh perubahan suhu. Perubahan suhu dapat mengubah komposisi kesetimbangan.
d. Reaksi karbon monoksida dengan klorin merupakan suatu reaksi eksoterm karena
kesetimbangan dari reaksi tersebut bergeser ke kanan saat suhu diturunkan.

27. Di dalam paru-paru, reaksi condong ke kanan. Alasannya karena kandungan oksigen di
dalam paru-paru lebih banyak sehingga menggeser kesetimbangan ke kanan untuk
mempertahankan sistem agar tetap berada dalam keadaan setimbang. Hal sebaliknya
terjadi di dalam jaringan. Kandungan oksigen di dalam jaringan lebih sedikit sehingga
kesetimbangan bergeser ke kiri.

28. N
2
O
4
(g) 2NO
2
(g)

m 2 mol -
b 0,5 mol 1 mol
s 1,5 mol 1 mol
a. Susunan kesetimbangan
mol N
2
O
4
= 1,5 mol
mol NO
2
= 1 mol

b. Gambar perubahan konsentrasi N
2
O
4
dan NO
2
hingga mencapai kesetimbangan


c.
] [
] [
4 2
2
2
O N
NO
K
c
= Volum ruangan = 1 Liter

) (
) (
4 2
2
2
O N mol
NO mol
=

5 , 1
) 1 (
2
=
6667 , 0 =

Anda mungkin juga menyukai