Anda di halaman 1dari 12

ASMA

Oleh : MOH. ABDURROKHMAN G0003137

KEPANITERAAN KLINIK UPF / LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2008

STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Berat badan Jenis Kelamin Nama A ah Peker"aan A ah Agama Alamat N*. -) II. ANAMNESIS All*anamnesis diper*leh dari ibu penderita tanggal 1 )ei 200.. A. Kelu !" U#!$! % !esak napas B. R&'!(!# Pe"(!)&# Se)!*!"+ % !atu hari sebelum periksa ke rumah sakit+ pasien mengeluh sesak. !esak dirasakan setelah pasien kedinginan bermain air+ sesak tidak membaik dengan istirahat maupun perubahan p*sisi tidur. !esak disertai batuk +ngikil 234+ pilek 254+ dahak 254 demam 254+ pusing 234. !uara napas penderita disertai mengi. !esak tidak disertai sakit dada. Batuk darah 254+ keringat dingin pada $aktu malam hari. !atu "am sebelum periksa ke rumah sakit+ sesak dirasakan bertambah berat+ suara napas bertambah mengi+ dan na6as men"adi lebih 7epat+ na6su makan menurun+ mual 254+ muntah 254 BAB dan BAK tidak ada keluhan. : An. I : 5 tahun : 20 kg : Perempuan : Bp. ! : #iras$asta : Islam : Babadan %t 0&'0( )adeg*nd*+ ,r*g*l+ !uk*ha : ./ 00 22

,. R&'!(!# Pe"(!)&# D! ulu % 5 %i$a at sesak sebelumn a bulan ang lalu 5 %i$a at m*nd*k : 234 8 bulan karena ang lalu+ keluhan : 234 berulang+ terakhir 8

sesak 234+ batuk 234+ demam 254. m*nd*k selama ( hari 5 %i$a at asma 5 %i$a at alergi *bat atau makanan D. R&'!(!# Pe"(!)&# Kelu!*+! 5 %i$a at asma 5 %i$a at batuk lama 9 8 minggu III. PEMERIKSAAN FISIK A. Ke!-!!" U$u$ !ikap ' keadaan umum :era"at kesadaran :era"at gi;i B. T!"-! .&#!l <ekanan darah : &00'00 mm=g Nadi Perna6asan !uhu ,. Kul&# D. Ke/!l! E. M!#! F. H&-u"+ G. Mulu# H. Tel&"+! :&50 >'menit+ reguler+ isi dan tegangan 7ukup+ simetris : 88 >'menit : (1+&? - 2per aksiler4 % dalam batas n*rmal % dalam batas n*rmal % dalam batas n*rmal % "!0!1 2u/&"+ &-u"+ 34/45 % 6&6&* 1&!"71&1 345 % dalam batas n*rmal : sesak : 7*mp*s mentis : gi;i baik : 234 nenek : disangkal : 234 : 234 telur

I. Te"++7*7) : dalam batas n*rmal 8. Le e* K. T 7*!9 Bentuk : kanan kiri Pulm* : Inspeksi : Pengembangan dada kanan @ kiri Palpasi Perkusi : Aremitus raba kanan @ kiri : !*n*r ' !*n*r di semua lapang paru : !I- B kanan : !I- B kanan : !I- BI kanan 2hepar4 45 -*r : Inspeksi Palpasi Perkusi : iktus k*rdis tidak tampak : iktus k*rdis tidak kuat angkat : batas "antung kesan tidak melebar Kiri atas Kiri ba$ah Kanan atas Auskultasi : !I- II DP!! : !I- IB D)-! : !I- II DP!: n*rm*7hest+ retraksi 234 di interk*stal+ gerakan simetris % dalam batas n*rmal

Batas paru5hepar %edup relati6 di %edup abs*lut Auskultasi

Batas paru5lambung : !I- BI kiri

: !uara dasar Cesikuler 23'34+ ' ee:&"+ 34/

Kanan ba$ah : !I- IB DP!: : bun i "antung I5II intensitas n*mal+ regular+ bising 254+ gall*p 254 L. A6-7$e" % dalam batas n*rmal M. U*7+e"&#!l % dalam batas n*rmal N. A"7*e)#!l % dalam batas n*rmal O. E)1#*e$&#!1 % dalam batas n*rmal

I; PEMERIKSAAN PENUN8ANG Pemeriksaan Dab*rat*rium darah tanggal 1 )ei 200. =b =7t AF AD A< : &&+8 g'dl : (&+2 E : (+. > &00 ' GD : 1+. > &0( ' GD : 225 > &0( ' GD

A*t* %*ngen <h*ra> PA tanggal 1 )ei 200. <h*ra> A*t* dalam batas n*rmal ;. RESUME !atu hari sebelum periksa ke rumah sakit+ pasien mengeluh sesak. !esak dirasakan setelah pasien kedinginan bermain air+ sesak tidak membaik dengan istirahat maupun perubahan p*sisi tidur. !esak disertai batuk +ngikil 234+ pusing 234. !uara napas penderita disertai mengi. !atu "am sebelum periksa ke rumah sakit+ sesak dirasakan bertambah berat+ suara napas bertambah mengi+ dan na6as men"adi lebih 7epat+ na6su makan menurun+ Pasien pernah mengalami keluhan ang sama berupa sesak+ batuk kurang lebih 8 bulan 234 nenek. Pada pemeriksaan 6isik diper*leh keadaan umum sesak+ k*mp*s mentis+ gi;i baik. <anda Cital: nadi @ &50 >' menit+ %% @ 88>'menit+ + na6as 7uping hidung 23'34 + bibir sian*sis 234+ pada th*ra> terdapat retraksi inter7*stalH pada auskultasi paru didapatkan $hee;ing 23'34. !tatus gi;i se7ara antr*p*metri : gi;i baik. ;III. DIAGNOSIS KER8A ang lalu+ dan m*nd*k di %!:) selama ( hari.penderita alergi terhadap telur+ ri$a at keluarga menderita asma

Asma akut serangan berat epis*de "arang O2 nasal ( liter' menit IBA: :5E &2 tpm makr* In"eksi :e>amethas*ne 5 mg' 0 "am IB Amin*6ilin drip &20 mg dalam 20 77 :5E l*ading d*se+ selan"utn a &0 mg'"am Nebuli;er Na-l 0+/E (77 3 Ber*te7 &0 tetas 3 Atr*Cent 5 tetes ' 2 "am

I<. PENATALAKSANAAN -

<. PROGNOSIS Ad Citam Ad sanam Ad 6ungsi*nam Re1e/ %' In6us :ekstr*se 5E 6lab N* II In6us set N* I IB 7atheter n*. 28 N*. I ! immIIIIIIIIIIIIIIII %' in6us Na-l 0+/E 77 &00 6lab N*. I IIIIII! immIIIIIIIIIIIIIIII %' In" Amin*6ilin amp N* II -um :isp*sible s ringe 77 &0 N* III ! immIIIIIIIIIIIIIIII %' In" :e>ametas*n amp N* II -um :isp*sible s ringe 77 ( N*. IB IIIIII! immIIIIIIIIIIIIIIII %' Ber*te7 s*luti* 6l N*. I IIII ! immIIIIIIIIIIIIIIII %' Atr*Cent s*luti* 6l N*. I : baik : baik : baik

! immIIIIIIIIIIIIIIII Pr* : An. I 25 th4 TIN8AUAN PUSTAKA Patofisiologi &. Obstruksi saluran respirat*rik In6lamasi saluran respirat*rik ang ditemukan pada pasien asma di akini merupakan hal ang mendasari gangguan 6ungsi : *bstruksi saluran ang dihubungkan respirat*rik men ebabkan keterbatasan aliran udara ang dapat kembali se7ara sp*ntan atau setelah peng*batan. Perubahan 6ungsi*nal dengan ge"ala khas pada asma : batuk+ sesak+ dan $hee;ing dan disertai hiperreaktiCitas saluran respirat*rik terhadap berbagai rangsangan. Batuk sangat mungkin disebabkan *leh stimulasi sara6 sens*ris pada saluran respirat*rik *leh mediat*r in6lamasi dan terutama pada anak+ batuk berulang bisa "adi merupakan satu5satun a ge"ala asma ang ditemukan. Pen empitan saluran respirat*rik pada asma dipengaruhi *leh ban ak 6akt*r. Pen ebab utama pen empitan saluran respirat*rik adalah k*ntraksi *t*t p*l*s br*nkus ang dipr*C*kasi *leh pelepasan ag*nis dari se5sel in6lamasi. Jang termasuk ag*nis adalah histamin+ triptase+ pr*staglandin :2 dan leuk*trin -8 dari sel mastH neur*peptida dari sara6 a6eren setempat+ dan asetilk*lin dari sara6 e6eren p*stgangli*nik. K*ntraksi *t*t p*l*s saluran respirat*rik diperkuat *leh penebalan dinding saluran napas akibat edema akut+ in6iltrasi sel5sel in6lamasi dan rem*delling+ hiperplasia dan hipertr*pi kr*nis *t*t p*l*s+ Caskuler dan sel5sel sekret*ri serta dep*sisi matriks pada dinding saluran respirat*rik. !elain itu+ hambatan saluran respirat*rik "uga bertambah akibat pr*duksi sekret ang ban ak+ kental+ dan lengket *leh sel5sel g*blet dan kelen"ar submuk*sa+ pr*tein plasma mikr*Caskuler br*nkus dan debris seluler. 2. =iperreaktiCitas saluran respirat*rik Pen empitan pat*6isi*l*gis saluran respirat*rik se7ara berlebihan merupakan ang se7ara klinis paling releCen pada pen akit asma. ang keluar melalui

)ekanisme ang bertanggung"a$ab terhadap reaktiCitas ang berlebihan atau

hiperreaktiCitas ini belum diketahui tetapi mungkin berhubungan dengan perubahan *t*t p*l*s saluran napas 2hiperplasi dan hipertr*pi4 ang ter"adi se7ara sekunder ang men ebabkan perubahan k*ntraktilitas. !elain nitu+ in6lamasi dinding saluran respirat*rik terutama daerah peribr*nkial dapat memperberat pen empitan saluran respirat*rik selama k*ntraksi *t*t p*l*s. =iperreakitCitas br*nkus se7ara klinis sering diperiksa dengan ang d*sisn a memberikan stimulasi aer*s*l histamin atau metak*lin

dinaikkan se7ara pr*gresi6 kemudian dilakukan pengukurna perubahan 6ungsi paru 2PA% atau AFBK4. pr*C*kasi'stimulasi lain seperti laithan 6isik+ hiperCentilasi+ udara kering dan aer*s*l garam hipert*nik+ aden*sin tidak mempun ai e6ek langsung terhadap *t*t p*l*s 2tidak seperti histamin dan metak*lin4+ akan tetapi dapat merangsang penglepasan mediat*r dari sel mast+ u"ung serabut sara6+ atau sel5sel lain pada saluran respirat*rik. :ikatakan hiperreakti6 bila dengan 7ara histamin didapatkan penurunan AFB& 20E pada k*nsentrasi histamin kurang dari . mgE. Penatalaksanaan Penatalaksanaan untuk asma serangan berat adalah nebulisasi L5 aginis dik*mbinasikan dengan antik*linergik. Pasien dengan serangan berat ang disertai dehidrasi dan asid*sis metab*lik+ mungkin akan mengalami taki6ilaksis atau re6rakter aitu resp*ns ang kurang baik terhadap nebulisasi L5aginis. Pasien seperti ini 7ukup sekali dinebulisasi kemudian se7epatn a dira$at untuk mendapat *bat intraCena selain diatasi dehidrasi dan asid*sisn a. Oksigen 258 l'menit "uga harus diberikan se"ak a$al termasuk saat nebulisasi.pasang "alur parenteral dan lakukan 6*t* th*ra>. !ter*id intraCena diberikan se7ara b*lus+ tiap 05. "am+ d*sis ster*id intraCena 0+55& mg'KgBB'hari. Nebulisasi L5ag*nis 3 antik*linergik dengan *ksigen dilan"utkan tiap &52 "am+ "ika dalam 850 kali pemberian mulai te"adi perbaikan klinis+ "arak pemberian dapat diperlambat men"adi 850 "am Amin*6ilin diberikan se7ara intraCena dengan d*sis :

Bila pasien belum mendapat amin*6ilin sebelumn a+ dibri amin*6ilin d*sis a$al 2inisial4 sebesar 05. mg'KgBB dilarutkan dalam dekstr*se atau garam 6isi*l*gis seban ak 20 ml diberikan dalam 205(0 menit. Jika pasien telah mendapat amin*6ilin 2kurang dari . "am4 d*sis dinerikan separuhn a. !ebaikn a kadar amin*6ilin diukur dan dipertahankan &05 20 m7g'ml !elan"utn a amin*6ilin d*sis rumatan diberikan sebesar 0+55 & mg'KgBB'"am. Bila telah ter"adi perbaikan klinis+ nebulisasi diteruskan tiap 0 "am

hingga 28 "am+ dan ster*id serta amin*6ilin diganti per*ral. Jika dalam 28 "am pasien tetap stabil+ pasien dapat dipulangkan dengan dibekali *bat L5aginis 2hirupan atau *ral4 ang diberikan tiap 850 "am selama 2858. "am. !elain itu ster*id *ral dilan"utkan hingga pasien k*ntr*l ke klinik ra$at "alan dalam 2858. "am untuk reeCaluasi tatalaksana. Obat lain untuk serangan asma M!+"e1&u$ 1ul0!# Pada penelitian multisenter pemberian magnesium sul6at intraCena 50 mg'kgBB 2inisial4 dalam 20 menit dilan"utkan dengan (0 mg'KgBB'"am mempun ai e6ektiCitas pera$atan dirumah sakit. Mu)7l&#&) Pemberian muk*litik pada serangan asma dapat sa"a diberikan tetapi harus berhati5hati pada anak dengan re6leks batuk tetapi harus berhati5hati pada serangan asma berat. A"#&6&7#&) ang tidak *ptimal. Pemberian muk*litik se7ara inhalasi tidak mempun ai e6ek ang signi6ikan ang sama dengan pemberian L5ag*nis. Pemberian magnesium sul6at ini dapat meningkatkan AFB& dan mengurangi angka

Pemberian antibi*tik pada asma tidak dian"urkan karena sebagian besar pen7etusn a bukan in6eksi bakteri melainkan in6eksi Cirus. Pada keadaan tertentu antibi*tik dapat diberikan O6!# 1e-!1& Pemberian *bat sedasi pada serangan asma sangat tidak dian"urkan karena dapat menekan'depresi pernapasan A"#& &1#!$&" Antihistamin "angan diberikan pada serangan asma karena tidak mempun ai e6ek ang bermakna+ bahkan dapat memperburuk keadaan. Pembahasan obat A$&"70&l&" )erupakan garam ang dalam darah membebaskan te*6ilin kembali. ,aram ini bersi6at basa dan sangat merangsang selaput lendir+ sehingga se7ara *ral sering mengakibatkan ganggguan lambung 2mual+ muntah4 "uga dalam pengguanaan supp*sit*ria dan in"eksi intramuskuler. Pada serangan asma *bat ini digunakan sebagai *bat in"eksi iC. De9!$e#!17"e Kurang lebih 0> labih kuat dari k*rtis*l. <idak memiliki da a mineral*k*rtik*id. !edangkan da a glik*k*rtik*idn a kuat. :*sis *ral semula 0+55/ mg sehari sesudah makan pagi+ pemeliharaan 0+55& mg sehari pada sh*7k iC &005(00 mg larutan Na56*s6at. Be*7#e2 )erupakan larutan 6en*ter*l =Br *.& E. Aen*ter*l merupakan deriCat terbutalin dengan khasiat L2 selekti6. !e7ara *ral mulai ker"an a sesudah &52 "am. Dama ker"an a 0 "am. Debih sering menakibatkan takikardi. F6ekn a lebih kuat dan bertahan lebih lama daripada salbutam*l. :*sis ( dd 2+555 mg 2br*mida4+ supp*sit*ria malam hari &5 mg+ inhalasi &52 sempr*t dari 200 m7g. Inhalasi tunggal 0+25 & mg (>'hari interCal minimal ( "am. A#*7.e"# aitu pada in6eksi respirat*rik ang di7urigai karena bakteri atau dugaan sinusitis ang men ertai asma.

&0

)erupakan larutan ipatr*pium Br 0+025E. Berkhasiat br*nkh*dilat*r karena mela$an pembentukan 7,)P ang menimbulkan k*nstriksi. )emiliki da a mengurangi hipersekresi di br*nkhi aitu e6ek mengeringkan dari *bat g*l*ngan antik*linergik maka amat e6ekti6 pada pasien ang ban ak mengeluarkan dahak. Khususn a digunakan sebagai inhalasi. F6ekn a timbul &5 menit lebih lambat dari L5mimetika. F6ek maksimal mun7ul &52 "am dan bertahan selama 0 "am. K*mbinasi dengan L5mimetika memperkuat e6ek. %es*rpsi se7ara *ral buruk. !e7ara tra7heal han a beker"a setempat dan tidak diserap. :apat digunakan pada pasien "antung ang tidak tahan terhadap adrenergik. F6ek samping berupa mulut kering+ mual+ n eri kepala dan pusing. :*sis inhalasi (58 dd 2 sempr*tan dari 20 m7g.

&&

D!0#!* Pu1#!)! III+ 2000+ MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Jakarta. In6* master I:AI. 2008. Standar Pelayanan Medis KESEHATAN ANAK Edisi I. Jakarta. I:AI <an h*an t"a dan %ahard"a+ k. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat Penggunaan !an E"ek-E"ek Sa#$ingnya. . Jakarta. Fle> )edia K*mputind* UKK pulm*n*l*gi PP I:AI. 2008. Pedo#an Nasional As#a Anak. Jakarta. PP I:AI

&2

Anda mungkin juga menyukai