Anda di halaman 1dari 27

Oleh : Kelompok II Alfiah Darojat Ana Sulistyo Rini Bhakti pratiwi Kacung Edi surajat Idah sriwahyuni M.

Soni Irda Nofina Mujiatun Nur Rakhmat Arif Siti Maghfiroh Paimun
PRAKTEK PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2010

1.1 Latar Belakang


Informasi dan teknologi berkembang Pola pikir masyarakat menjadi maju dalam segala bidang Tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Survei tanggal 20-21 Desember tentang kepuasan customer dari 12 orang pasien di Ruang Marwah 15 dan 16 : 75% menjawab Baik,25 menjawab Cukup dan 0% menjawab Kurang dengan pelayanan keperawatan Solusi : Mengoptimalkan MAKP metode Primer: -Memungkinkan pelayanan keperawatan menyeluruh -Mendukung pelaksanaan proses keperawatan -Memungkinkan komunikasi antar tenaga kesehatan lainnya -PP mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan memungkinkanpengembanhandiri Konflik mudah teratasi Pasien terlayani dengan baik

1.2 Tujuan Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip manajemen keperawatan dan model keperawatan profesional yang sesuai dengan prinsip MAKP yang dijalankan. 1.3 Manfaat a. Bagi Mahasiswa b. Bagi Perawat ruangan c. Bagi Pasien dan keluarga d. Bagi Institusi pendidikan

BAB II PENGKAJIAN
Visi dan Misi RSML Visi Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan sebagai perwujudan dari iman dan ibadah pada Allah Subhanallahuwataala dan sarana amal soleh. Misi Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan sebagai amal usaha pelayanan kesehatan yang islami professional dan bermutu. Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan sebagai sarana dakwah amar maruf nahi munkar serta sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat dan keluarga yang sehat. Motto Cepat Bermutu Terjangkau Dan Islami. Falsafah Ruang Marwah Misi : Mewujudkan pelayanan keperawatan yang islami dan profesional. Tujuan Memberikan pelayanan keperawatan secara optimal melalui upaya penyelenggaraan asuhan keperawatan di ruang penyakit dalam yang aman, nyaman, teliti dan holistik Motto Cepat Bermutu Terjangkau Dan Islami.

M1 (MAN)
Struktur organisasi
Tenaga Keperawatan Tenaga Non Keperawatan Tenaga Medis Tenaga Mahasiswa Praktek Prosentase Kasus Penyakit Terbanyak di Ruang Marwah

Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat


Alur Pasien

Kepuasan Pasien terhadap Kinerja Perawat

Lokasi dan Denah Ruangan Data Tempat Tidur Pasien Fasilitas

M2 (MATERIAL)

Fasilitas untuk petugas kesehatan, meliputi : Fasilitas untuk pasien, meliputi : Fasilitas dan Sarana Kesehatan Yang Ada Di Ruang Marwah : Inventaris Fasilitas Pasien di Ruang Marwah Inventaris Alat Medis Inventaris Obat Emenrgency Inventaris Alat tenun Inventaris perawat Inventaris Ruangan: Administrasi Penunjang :

M3 (METODE)

M3

M3

M4 (MONEY)

M5 (MARKET)

SWOT ANALISA

TURN ARROUND 4 3 TT (0,16. 0,1) 2

AGRESIF

MAKP (0,6, 1,3) 1,5 1 DK (0,1.-0,9) 0,5

-2

1,5 -1 -0,5 0,5 SV (-1,1. -0.4) -0,5DP (-0,3.0,3) -1 -1,5

1,5

RK ( 0.3. -1,4))

DETENSIF -2 -2,5 -3

SO (0,1. -1,35)

DIVERSIFIKASI

PRIORITAS MASALAH
Skor Analisa SWOT Masalah IFAS MAKP Timbang Terima Supervise Sentralisasi Obat Dokumentasi Keperawatan Ronde Keperawatan Discharge Planing 0,6 0,16 -1,1 0,1 -0,1 EFAS 0,3 0,1 -0,4 -1,35 -0,9 Agresif Agresif Detensif Diversifikasi Agresif 6 7 1 2 5 Kategori Prioritas

0,3 -0,3

-1,4 0,3

Diversifikasi Diversifikasi

3 4

IDENTIFIKASI MASALAH
M1 (Ketenaga) M2 .(Sarana dan Prasarana) M3 (Metode) Penerapan Model Dokumentasi Keperawatan Ronde keperawatan Sentralisasi Obat Supervisi TimbangTerima Discharge Planning Sarana prasarana Prioritas Masalah

Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Sentralisasi Obat Timbang Terima Supervisi Keperawatan Ronde Keperawatan Dokumentasi Keperawatan Discharge Planning

Perencanaan Kegiatan

Tim medis

Kepala Ruangan

Sarana RS

PP

PP

PP

PA

PA

PA

Pasien/Klien

Pasien/Klien

Pasien/Klien

Kelemahan Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinis, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu

Kelebihan Bersifat kontinuitas dan komprehensif Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter dan rumah sakit (Gillies, 1989)

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Model PIE dengan alasan pendokumentasian model ini aplikatif dan efektif karena sudah tampak adanya masalah keperawatan, intervensi sampai dengan evaluasi. Format pengkajian, format problem, intervensi dan evaluasi dalam satu lembar Format pengkajian dengan menggunakan pengkajian persistem dari B1 sampai B6, pemeriksaan penunjang, terapi dan daftar diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah Format catatan perkembangan yang mencakup problem dan evaluasi (SOAP Lembar dokumentasi keperawatan terlampir Format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi dan evaluasi yang telah disusun berdasarkan SAK di Ruang Marwah Dengan 10 masalah keperawatan yang sering muncul

SENTRALISASI

OBAT

TIMBANG TERIMA

KLIEN Nama : Umur : Dx Medis Ruangan

: :

Diagnosa Keperawatan

Intervensi Keperawatan

Yang telah dilakukan

Yang belum dilakukan

Perkembangan keadaan klien

KARU: Membimbing, mengarahkan, menyelesaikan masalah/ problem solving

Diskusi/TT di Nurse Station (karu, PP, PA) Kondisi klien bersifat rahasia

Timbang terima disamping klien, karu,PP,PA dokumentasi

1. 2. 3. 4.

MASALAH: TERATASI BELUM TERATASI TERATASI SEBAGIAN MUNCUL MASALAH BARU

SUPERVISI
a. Alur Supervisi
Ka Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka Per IRNA Menetapkan Kegiatan Dan Tujuan Serta Instrument/Alat Ka Ru Menilai Kinerja Perawat

Supervisi Supervisi

1. 2. 3.

Feed back Koreksi atau pemecahan masalah Reward/reinforcement

KT

KT

KT

SP

SP

SP

Kualitas pelayanan meningkat

Gambar 3.4 Skema Supervisi Ket : Kegiatan supervisi Delegasi dan Supervisi

Tahap Pra

pp

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien: Informed consent Hasil pengkajian / validasi data

Tahap Pelaksanaan di Nurse Station

Penyajian Masalah

Apa diagnosa keperawatan ? Apa data yang mendukung ? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan?

Validasi Data

Tahap Pelaksanaan di Kamar Pasien

Diskusi PP PP, Konselor, KARU

Lanjutan Diskusi di Nurse Station

Pasca Ronde

Kesimpulan dan Rekomendasi Solusi Masalah

Dokter dan Tim Kesehatan

PP dibantu PA

Keadaan Pasien : 1. klinis dan pemeriksaan penunjang lain 2. Tingkat ketergantungan pasien

Perencanaan Pulang

Penyelesaian Administrasi

PROGRAM HE Control dan obat/perawatan Gizi Aktivitas dan istirahat Perawatan diri

Lain-lain

Monitor (sebagai program service safety) oleh : Keluarga dan pasien

TERIMA KASIH
KUPAT DI DUDUHI SANTEN MENAWI LEPAT NYUWUN NGAPUNTEN

Anda mungkin juga menyukai