Anda di halaman 1dari 7

1

SATUAN ACARA PEMELAJARAN KATARAK 1. Latar Belakang Mata merupakan panca Indra yang penting, tanpa mata hidup kita akan gelap gulita. Meskipun sangat penting, seringkali kita lupa untuk merawatnya secara baik. Hal ini justru akan merugikan kehidupan kita, karena dapat mengganggu tingkat produktivitas dan sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu negara. Indonesia sebagai negara yang cukup memperhatikan segi kesehatan ternyata mengalami persoalan yang tidak ringan, terutama yang berhubungan dengan mata dimana jumlah penderita kebutaan di Indonesia sekitar tiga juta orang atau 1,5 persen dari penduduk. Bahkan di Asia menduduki urutan pertama atau urutan ke tiga sedunia, dalam setahun, ada sekitar 200.000 penderita kebutaan baru akibat katarak, Tiap menit ada 12 orang buta di dunia. Di Indonesia tiap menit ada satu orang menjadi buta. Sebagian besar berada di daerah miskin dengan kondisi sosial ekonomi lemah (WHO, 2009) Penyebab utama kebutaan adalah katarak (0,78 persen), glaucoma (0,20 persen), dan kelainan refraksi (0,14 persen) serta penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut. Besarnya jumlah penderita katarak di Indonesia saat ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut yang pada tahun 2000 diperkirakan berjumlah 15,3 juta (7,4 persen total penduduk). Jumlah itu akan bertambah besar di masa depan seiring peningkatan usia harapan hidup. 2. Manfaat 1) Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit katarak. 2) Sasaran mampu melaksanakan tindakan penanggulangan pada pasien dengan katarak. 3. Tujuan 1) Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang katarak, diharapkan sasaran mampu memahami dan melaksanakan penanganan dari katarak 2) Tujuan khusus Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit sasaran diharapkan mampu : 1. Sasaran mengetahui pengertian katarak. 2. Sasaran mengetahui penyebab katarak. 3. Sasaran mengetahui jenis katarak
PRAKTIK PROFESI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2011

4. sasaran mengetahui gejala katarak 5. sasaran mengetahui tentang penanaganan katarak 6. Sasaran mengetahui pencegahan katarak 4. Pokok Bahasan 1. Pengertian katarak 2. Penyebab katarak 3. Jenis katarak 4. Gejala katarak 5. Penanganan katarak 6. Pencegahan katarak 5. Pelaksanaan 1) Sasaran : a. Penderita katarak yang masih kooperatif b. Keluarga penderita. c. Publik yang ada ruang tunggu poli mata 2) Tempat Penyuluhan dilaksanakan di depan ruang tunggu poli mata 3) Waktu : a. Hari/tanggal b. No. 1. 2. Jam Tahap Pembukaan Pengembangan : Sabtu, 15 Januari 2011 : 09.00 -09.30 WIB Waktu 3 menit 20 menit Kegiatan Menyampaikan tujuan Menggali dan menjelaskan tentang : 1. Pengertian katarak 2. Penyebab katarak 3. Jenis katarak 4. Gejala katarak 5. Penanganan katarak 6. Pencegahan katarak Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Menyimpulkan materi bersama keluarga dan publik yang ada di Poli Mata Evaluasi

3.

Penutup

7 menit

PRAKTIK PROFESI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2011

4) Metode dan Media : a. Ceramah dan tanya jawab b. Flipchart c. Leaflet 5) Pelaksana : a. Umi Nikmatul J b. Riky Asta c. Sri Wahyuni d. Nur Aidah e. Tutut Sulining H f. M. Machfirudin g. Wempy Adi S h. David Azizul K i. Fuad Fachrudin 6) Pembimbing : a. Abdul Munif, Amd. Kep b. Sri Hananto Ponco, S. Kep. Ns 6. Evaluasi 1) Jenis evaluasi : pernyataan lisan 2) Waktu : akhir kegiatan 3) Soal Evaluasi : a. Jelaskan apa pengertian katarak? b. Sebutkan apa salah satu penyebab katarak? c. menyebutkan salah satu jenis katarak d. sebutkan salah satu tanda/gejala katarak? e. sebutkan salah satu penanganan katarak f. Bagaimana cara pencegahan katarak? 7. Daftar Pustaka Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 1, Jakarta , Media Aesculapius. Sidarta Ilyas. (2001). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa : Agung Waluyo. Jakarta. EGC WHO (2009). Angka Kebutaan Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara. www.klinikmatanusantara.com. Diakses 11 Januari 2011, jam 19.40 Wib
PRAKTIK PROFESI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2011

KATARAK 1. Pengertian Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak. 2. Penyebab Penyebab penyakit katarak antara lain : 1) Kekurangan gizi yang dapat mempercepat proses berkembangnya penyakit katarak. 2) Katarak umumnya merupakan proses penuaan. 3) Paparan sinar ultraviolet jangka panjang 4) Penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid 5) Penyakit tertentu seperti diabetes juga dapat mempercepat timbulnya katarak. 6) Katarak juga dapat terjadi pada saat lahir atau trauma pada mata 3. Jenis penyakit katarak Secara umum terdapat 4 jenis katarak seperti berikut. 1) Katarak Congenital
PRAKTIK PROFESI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2011

Merupakan katarak yang terjadi sejak bayi lahir dan berkembang pada tahun pertama dalam hidupnya. Jenis katarak ini sangat jarang terjadi. 2) Katarak traumatic Merupakan katarak yang terjadi karena kecelakaan pada mata. 3) Katarak komplikata/sekunder Katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat seperti prednisone dan kortikosteroid, serta penderita diabetes. Katarak diderita 10 kali lebih umum oleh penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum. 4) Katarak Senilis Katarak yang berkaitan dengan usia, merupakan jenis katarak yang paling umum. Berdasarkan lokasinya, terdapat 3 jenis katarak ini, yakni nuclear sclerosis, cortical, dan posterior subcapsular. Nuclear sclerosis merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras dan berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan dekat (pandangan baca), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik. Penderita juga mengalami kesulitan membedakan warna, terutama warna birru. Katarak jenis cortical terjadi bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari. Posterior subcapsular merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun. 4. Gejala dan gejala Gejala umum gangguan katarak meliputi : 1) Penglihatan kabur, seperti terdapat kabut menghalangi objek. 2) Peka terhadap sinar atau cahaya. 3) Ada selaput yang menghalangi pandangan. 4) Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca. 5) Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu. 5. Pencegahan 1) Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak. Seperti menjaga kadar gula darah agar tetap normal, khususnya pada penderita diaetes melitus. 2) Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata.
PRAKTIK PROFESI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2011

3) Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak. 4) Disarankan agar banyak mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vit.C , sayuran, susu, vit.A dan vit E 6. Penanganan Satu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan/operasi. Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari. Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar. Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan. Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. Penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat. Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokuler, biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata. Operasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. Setelah pembedahan jarang sekali terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius. Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, selama beberapa minggu setelah pembedahan diberikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh. Teknik yang digunakan untuk operasi katarak pada saat ini adalah : 1) Phacoemulsification Merupakan teknologi modern dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (phacoemulsification), sehingga luka yang dibuat (sayatan) untuk mengambil lensa yang keruh menjadi lebih kecil, pemulihan penglihatan akan leih cepat. 2) SICS (Small Incision Cataract Surgery) Merupakan teknik operasi katarak yang leih baik dibandingkan dengan teknik operasi ECCE. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan sayatan di sklera tanpa jahitan yang dapat dikerjakan secara manual. 3) ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)

PRAKTIK PROFESI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2011

Teknik operasi katarak konvensional, dimana lensa dikeluarkan melalui sayatan selebar 8-10 mm, sehingga diperlukan waktu penyembuhan dan pemulihan yang lebih lama. 7. Komplikasi Penyulit yg terjadi berupa visus tdk akan mencapai 5/5 ambliopia sensori. Komplikasi yang terjadi nistagmus dan strabismus dan bila katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan dapat menimbulkan komplikasi berupa Glaukoma dan Uveitis. 8. Pemeriksaan Diagnostik 1) Kartu mata snellen /mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina. 2) Lapang Penglihatan : penuruan mngkin karena massa tumor, karotis, glukoma. 3) Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg) 4) Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma. 5) Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe gllukoma 6) Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan. 7) Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi. 8) EKG, kolesterol serum, lipid 9) Tes toleransi glukosa : kotrol DM

PRAKTIK PROFESI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2011

Anda mungkin juga menyukai