Anda di halaman 1dari 44

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. 2.1.1.

Limbah Industri Pengertian Limbah Industri Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumberdaya (Ginting, 200 !. 2.1.2. Klasifikasi Limbah Industri Berdasarkan nilai ekonominya limbah dibedakan menjadi limbah yang mempunyai nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang memiliki nilai ekonomis yaitu limbah dimana dengan melalui suatu proses lanjut akan memberikan suatu nilai tambah. Limbah non ekonomis adalah suatu limbah yang "alaupun telah dilakukan proses lanjut dengan cara apapun tidak akan memberikan nilai tambah kecuali sekedar untuk mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini sering menimbulkan masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan (#ristanto, 2002!.

2.2. 2.2.1.

Limbah air Pengertian Limbah air

$ecara umum dapat dikemukakan bah"a limbah cair adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga dan industri serta tempat%tempat umum lainnya dan mengandung bahan atau &at yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup (#usnoputranto, '()*!. 2.2.2. Sumber Air Limbah Beberapa sumber air limbah antara lain adalah (#usputranto, '()*! + '. ,ir limbah rumah tangga (domestic wastes water! 2. ,ir limbah kota praja (municipal wastes water! 3. ,ir limbah industri (industrial wastes water! 2.2.!. Parameter Air Limbah Beberapa parameter yang digunakan dalam pengukuran kualitas air limbah antara lain + (#usnoputranto, '()*!. '. #andungan -at .adat /ang diukur dari kandungan &at padat ini adalah dalam bentuk Total Solid Suspended (0$$! dan Total Dissolved Solid (01$!. 0$$ adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air yang tidak larut dan tidak dapat mengendap langsung. 01$ adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan pada air yang sifatnya terlarut dalam air. 2. #andungan -at 2rganik -at organik di dalam penguraiannya memerlukan oksigen dan bantuan mikroorganisme. $alah satu penentuan &at organik adalah dengan mengukur B21 (Biochemical Oxygen Demand! dari buangan tersebut. B21 adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan dekomposisi
8

aerobik bahan%bahan organik dalam larutan, di ba"ah kondisi "aktu dan suhu tertentu (biasanya lima hari pada 20 3!. 3. #andungan -at ,norganik Beberapa komponen &at anorganik yang penting untuk menga"asi kualitas air limbah antara lain + 4itrogen dalam senya"aan 4itrat, .hospor, 522 dalam &at beracun dan logam berat seperti 5g, 3d, .b dan lain%lain. 6. Gas ,danya gas 42, 22, dan 322 pada air buangan berasal dari udara yang larut ke dalam air, sedangkan gas 52$, 453, dan 356 berasal dari proses dekomposisi air buangan. 2ksigen di dalam air buangan dapat diketahui dengan mengukur 12 (Dissolved Oxygen!. 7umlah oksigen yang ada di dalam sering digunakan untuk menentukan banyaknya8besarnya pencemaran organik dalam larutan, makin rendah 12 suatu larutan makin tinggi kandungan &at organiknya. *. #andungan Bakteriologis Bakteri golongan Coli terdapat normal di dalam usus dan tinja manusia. $umber bakteri patogen dalam air berasal dari tinja manusia yang sakit. 9ntuk menganalisa bakteri patogen yang terdapat dalam air buangan cukup sulit sehingga parameter mikrobiologis digunakan perkiraan terdekat jumlah golongan coliform (:.48 tinja dalam seratus mili air buangan. Most Probably umber! dalam sepuluh mili buangan serta perkiraan terdekat jumlah golongan coliform
0

;. p5 (1erajat #easaman! .engukuran p5 berkaitan dengan proses pengolahan biologis karena p5 yang kecil akan menyulitkan, disamping akan mengganggu kehidupan dalam air bila dibuang ke perairan terbuka. . $uhu $uhu air buangan umumnya tidak banyak berbeda dengan suhu udara tapi lebih tinggi daripada suhu air minum. $uhu dapat mempengaruhi kehidupan dalam air. #ecepatan reaksi atau pengurangan, proses pengendapan &at padat serta kenyamanan dalam badan%badan air. 2.2.". Tu#uan Peng$lahan Limbah air Industri .engolahan limbah cair industri mempunyai tujuan (.andia, '((*! + '. .enghilangan bahan tersuspensi dan terapung 2. .enghilangan organisme patogen 3. .engolahan bahan organik yang terbiodegradasi 6. .eningkatan pengertian tentang dampak pembuangan limbah yang tidak diolah atau sebagian diolah terhadap lingkungan. *. .eningkatan pengetahuan dan pemikiran tentang efek jangka panjang yang mungkin akan ditimbulkan oleh komponen tertentu dalam limbah yang dibuang ke badan air. ;. .eningkatan kepedulian nasional untuk perlindungan lingkungan. . .engembangan berbagai metoda yang sesuai untuk pengolahan limbah

10

2.2.%.

Sistem Peng$lahan Limbah air .engolahan limbah dengan memanfaatkan teknologi pengolahan dapat

dilakukan dengan cara fisika, kimia, dan biologis atau gabungan ketiga sistem pengolahan tersebut. Berdasarkan sistem unit operasinya teknologi pengolahan limbah diklasifikasikan menjadi unit operasi fisik, unit operasi kimia dan unit operasi biologi. $edangkan bila dilihat dari tingkatan perlakuan pengolahan maka sistem pengolahan limbah diklasifikasi menjadi+ Pre treatment! Primary treatment system! Secondary treatment system! Tertiary treatment system" $etiap tingkatan treatment terdiri pula atas sub%sub treatment yang satu dengan yang laain berbeda. '. Pre Treatment .engolahan pendahuluan digunakan untuk memisahkan padatan kasar, mengurangi ukuran padatan, memisahkan minyak atau lemak dan proses menyetarakan fluktuasi aliran limbah pada bak penampung. 9nit yang terdapat dalam pengolahan pendahuluan adalah + a. $aringan (bar screen! b. .encacah (communitor# c. Bak penangkap pasir (grit chamber! d. .enangkap lemak dan minyak (s$immer and grease trap! e. Bak penyetaraan (e%uli&ation basin! 2. Primary Treatment .engolahan tahap pertama bertujuan untuk mengurangi kandungan padatan tersuspensi melalui proses pengendapan (sedimentation#" .ada proses pengendapan partikel padat dibiarkan mengendap ke dasar tangki. Bahan kimia biasanya ditambahkan untuk menetralisasi dan meningkatkan kemampuan pengurangan padatan tersuspensi. 1alam unit ini pengurangan B21 dapat mencapai 3*< sedangkan suspended solid berkurang sampai ;0<.

11

.engurangan B21 dan padatan pada tahap a"al ini selanjutnya akan membantu mengurangi beban pengolahan tahap kedua. '" Secondary Treatment .engolahan kedua ini mencakup proses biologis untuk mengurangi bahan%bahan organik melalui mikroorganisme yang ada di dalamnya. .ada proses ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain jumlah air limbah, tingkat kekotoran, jenis kotoran yang ada dan sebagainya reaktor pengolahan lumpur aktif (activated sludge! dan saringan penjernihan biasanya dipergunakan dalam tahap ini. .ada proses penggunaan lumpur aktif, maka air limbah yang telah lama ditambahkan pada tangki aerasi dengan tujuan untuk memperbanyak jumlah bakteri secara cepat agar proses biologis dalam menguraikan bahan organik berjalan lebih cepat. Lumpur aktif tersebut dikenal sebagai M(SS (Mi&eed (i%uiour Suspended Solid!, dalam proses biologis ada dua hal yang penting yaitu+ a. .roses .enambahan 2ksigen .engambilan &at pencemar yang terkandung di dalam air limbah merupakan tujuan pengolahan air limbah. .enambahan oksigen adalah salah satu usaha dari pengambilan &at pencemar tersebut sehingga konsentrasi &at pencemar akan berkurang atau bahkan dihilangkan sama sekali. -at yang diambil dapat berupa gas, cairan ion, koloid, atau bahan tercampur.

12

b. .ertumbuhan bakteri dalam bak reaktor Bakteri diperlukan untuk menguraikan bahan organik yang ada di dalam air limbah. 2leh karena itu, diperlukan jumlah bakteri yang cukup untuk menguraikan bahan% bahan organik tersebut. Bakteri yang digunakan ini memerlukan bahan makanan, yaitu lumpur. 9ntuk penambahan bahan makanan agar persediaan makan lebih banyak maka digunakan lumpur. Lumpur yang digunakan untuk penambahan makanan ini disebut lumpur aktif (activated sludge!. .emberian lumpur aktif ini dilakukan sebelum memasuki bak aerasi dengan mengambil lumpur dari bak pengendapan kedua atau dari bak pengendapan akhir (final sedimentation tan$!. )" Tertiary Treatment .engolahan ini adalah lanjutan dari pengolahan terdahulu, pengolahan jenis ini baru akan dipergunakan apabila pada pengolahan pertama dan kedua masih banyak terdapat &at tertentu yang masih berbahaya bagi masyarakat umum. .engolahan ketiga ini merupakan pengolahan secara khusus sesuai dengan kandungan &at terbanyak dalam air limbah, biasanya dilaksanakan pada pabrik yang menghasilkan air limbah yang khusus pula. Beberapa jenis pengolahan yang sering dipergunakan antara lain + a. $aringan pasir .enyaringan adalah pengurangan lumpur tercampur dan partikel koloid dari air limbah dengan mele"atkan pada media yang porous. $aringan pasir ini ada 2 jenis yaitu saringan pasir lambat dan saringan pasir cepat. b. $aringan multimedia .enyaring dengan multimedia ini dengan menggunakan saringan yang berbeda granulanya, misalnya + 0,* meter antrasit dengan diameter ' milimeter pada bagian atas 0,3 meter pasir silika dengan diameter 0,* m.

13

c. Micro Staining $aringan micro staining terdiri dari bahan drum yang diputar, sedangkan drum itu dibungkus ayakan bahan stainless steel" .ada penggunaannya drum diputar dengan 283 bagian dari drum terendam di dalam air limbah sehingga air yang cukup jernih dapat masuk ke dalam drum sedangkan lumpur tertahan pada ayakan pembungkusnya dan melekat sehingga ikut terangkat ke atas pada "aktu berputar. c. *accum +ilter $aringan ini terdiri dari drum hori&ontal yang dilapisi dengan filter medium atau spiral, kemudian diputar dalam campuran lumpur dan limbah dengan = bagian dari drum terendam larutan. d. .enyerapan .enyerapan secara umum adalah proses pengumpulan benda%benda terlarut yang terdapat dalam antara dua permukaan. e. .engurangan besi dan mangan #eberadaan ferric dan manganic larutan dapat berbentuk dengan adanya pabrik tenun, kertas dan proindustri. >e dan :n dapat dihilangkan dari dalam air dengan melakukan oksidasi menjadi >e (25!3 dan :n22 yang tidak larut dalam air, kemudian diikuti dengan pengendapan dan penyaringan. 2ksidator utama adalah molekul%molekul oksigen dari udara, klosin atau #mn26. f. 2smosis bolak%balik 2smosis bolak%balik adalah satu diantara sekian banyak teknik pengurangan bahan mineral yang diterapkan untuk memproduksi air yang siap dipergunakan lagi. g. .embunuhan bakteri (desinfektan! .embunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air limbah.
14

h. .engolahan lanjut (ultimate disposal! 1ari setiap tahap pengolahan air limbah maka hasilnya adalah berupa lumpur yang perlu dilakukan pengolahan secara khusus agar lumpur tersebut dapat digunakan kembali untuk keperluan kehidupan misalnya untuk menimbun lubang. 2.!. 2.!.1. Limbah Lum&ur Pengertian Lum&ur B$r Lumpur bor adalah fluida yang dipakai dalam pengeboran yang terdiri dari bahan dasar atau bahan aditif atau hasil campuran keduanya yaitu bahan dasar dan bahan aditif (.er:en ?$1: @A, 200;!. Bahan dasar adalah fluida dasar lumpur bor dalam bentuk bahan dasar air, bahan dasar minyak dan bahan dasar sintetis. Bahan aditif adalah bahan tambahan untuk pembuatan lumpur, dapat berupa padatan atau cairan yang dicampurkan pada bahan dasar dengan fungsi khusus. Lumpur pemboran menurut definisi ,.A (,merican Petroleum -nstitute! 2003! adalah fluida sirkulasi yang digunakan dalam pemboran dan memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan proses pemboran itu sendiri. Lumpur pengeboran adalah fluida yang digunakan dalam proses pengeboran yang diedarkan atau dipompakan dari permukaan melalui pipa bor menuju mata bor dan akan kembali ke permukaan melalui ,nnulus (celah antara pipa bor dengan lubamg sumur! sambil memba"a cutting pemboran (Gro"cock, 200*!. 2.!.2. Pengertian Limbah Lum&ur Limbah lumpur adalah sisa%sisa pemakaian lumpur bor yang telah dipergunakan pada proses pengeboran minyak dan tidak dipergunakan lagi (.er:en ?$1: @A, 200;!.
15

2.!.!.

Jenis Lum&ur B$r 1. Fresh Water Muds Lumpur yang fasa cairnya adalah air ta"ar dengan kadar garam yang kecil (kurang dari '0000 ppm B ' < berat garam! berfungsi sebagai fase kontinyu ;*< berat bobot dan clay sebagai pembentuk mud itu sendiri. 2. Salt Water Muds 'air asin( Lumpur ini digunakan untuk membor garam massive (saltdome! atau salt stringer (lapisan formasi garam! dan kadang%kadang bila ada aliran garam yang terbor. !. Oil Base Mud Lumpur yang dibuat dengan minyak sebagai fase kontinyu dan attapulgite sebagai pengganti bentonite memiliki kadar air diba"ah 3 % *< Colume untuk mengontrol Ciscositas, menaikan gel strength, efek kontaminasi, untuk menaikan gel strength perlu ditambahkan &at kimia. :anfaat dari Oil Base Mud adalah untuk melepaskan drill pipe yang terjepit dan mempermudah pemasangan casing dan liner. ". Gaseous Drilling Fluids Lumpur yang dibuat dengan udara atau gas sebagai fase continue dan air sebagai fase dispersant diba"ah *< Colume total, lumpur ini digunakan pada pemboran daerah yang memiliki kondisi air sangat minim serta pada pemboran daerah dengan jenis batuan yang sangat keras dan bertemperatur tinggi.

16

2.!.".

K$m&$sisi Lum&ur B$r Lumpur bor secara umum terbuat dari bongkahan bentonit yang

dicampur dengan air untuk Ciskositas yang diinginkan. Bahan aditif lain yang juga ditambahkan adalah barium sulfat (barit!, $alsium $arbonat (kapur! atau hematite yang berfungsi sebagai pemberat, caustic soda (4a25! dan potassium hydroxide sebagai pengatur p5 serta bahan tambahan lainnya, seperti pengatur air tapisan (fluid loss control!, penstabil lapisan lempung (shale stabili&er!. $edangkan bongkahan bentonit sendiri berfungsi sebagai pengental lumpur (viscofisier! dengan komposisi terbesar dari adonan lumpur ini adalah air. 2.!.%. Sifat)Sifat *isik Lum&ur Pengeb$ran 1. Berat Jenis Berat jenis lumpur pengeboran sangat besar pengaruhnya dalam mengontrol tekanan formasi, sebab dengan naiknya berat jenis lumpur maka tekanan lumpur akan naik pula. 1engan perhitungan sebagai berikut + +, . 1imana + 1 B Berat jenis lumpur D B Berat lumpur E B Eolume lumpur 2. Tekanan /idr$statik
17

0ekanan hidrostatik lumpur didefinisikan sebagai fungsi tekanan per satuan luas yang secara matematis dinyatakan sebagai berikut + P , 0.0%2 h + a 1imana + . B 0ekanan hidrostatik lumpur , B Luas penampang h B 0inggi kolom lumpur 1 B Berat jenis !. 1isk$sitas $alah satu sifat lumpur yang menentukan daya tahan terhadap pergerakan, dimana tahanan ini terjadi disebabkan oleh pergesekan antar partikel%partikel dari lubang bor. Eiskositas menyatakan kekentalan dari lumpur bor, dimana Ciskositas memegang peranan dalam pengangkatan serbuk bor ke permukaan. :akin kental lumpur, maka pengangkatan cutting kurang sempurna, dan akan mengakibatkan cutting tertinggal didalam lubang bor serta mengakibatkan tejepitnya rangkaian pipa pemboran. ,kan tetapi bila lumpur pemboran mempunyai harga Ciskositas yang terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan permasalahan pemboran seperti loss circulation" 4. Gel Strength Daktu lumpur bersirkulasi besaran yang berperan adalah Ciskositas, sedangkan ketika sirkulasi berhenti yang memegang peranan adalah gel strength" Lumpur akan menjadi gel saat tidak ada sirkulasi. 5al ini disebabkan oleh gaya tarik menarik antara partikel%partikel padatan lumpur. $aat lumpur berhenti bersirkulasi, lumpur harus mempunyai gel strength yang dapat menahan cutting dan material pemberat lumpur agar jangan turun, sehingga padatan tidak menumpuk dan mengendap di annulus, dan mencegah pipa
18

terjepit. ,kan tetapi jika gel strength terlalu tinggi akan menyebabkan beratnya kerja pompa lumpur untuk memulai sirkulasi kembali. Dalaupun pompa mempunyai daya yang kuat, pompa tidak boleh mempompakan lumpur dengan daya yang besar karena formasi akan pecah.

5. Yield Point Bagian dari resistensi untuk mengalir oleh gaya tarik%menarik antar partikel. 7adi shearing .ield Point merupakan angka yang menunjukkan stress yang diperlukan untuk mensirkulasikan lumpur kembali.

1engan kata lain lumpur tidak akan dapat sirkulasi sebelum diberikan shearing stress sebesar yield point. .ield Point sangat penting diketahui untuk perhitungan hidrolika lumpur, dimana yield point mempengaruhi hilangnya tekanan "aktu lumpur disirkulasikan. 2. *iltrasi dan Mud cake #etika terjadi kontak antara lumpur dan batuan porous, batuan tersebut akan bertindak sebagai saringan yang memungkinkan fluida dan partikel% partikel kecil mele"atinya. >luida yang hilang ke dalam batuan disebut filtrate, sedangkan partikel% partikel besar tertahan di permukaan dan membentuk lapisan batuan disebut mud ca$e" 3. &/ Lum&ur p5 dipakai untuk menentukan tingkat kebasaan dan keasaman dari lumpur bor. p5 dari lumpur yang dipakai berkisar ).* F '2. 7adi lumpur bor yang digunakan adalah dalam suasana basa. Lumpur sebaiknya tidak terlalu basa karena akan menaikkan Ciskositas dan gel strength dari lumpur.

19

2.!.2.

Aditif ,ditif merupakan bahan yang ditambahkan sehingga mud memiliki

kemampuan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada saat pemboran berlangsung, adapun aditif yang dipakai dalam pemboran meliputi +

a. Thinner+ :aterial yang ditambahkan untuk mengurangi densitas lumpur 3ontoh+ (ignosulfonate! (ignin! ,l$ylene oxide polimer! /uebranco 0Dispersant#! Phosphate! Sodium tanate! Surfactant" 4. Viscosi ier+ :aterial yang ditambahkan kedalam lumpur untuk mengontrol Ciscositas. 3ontoh+ Clay! ,crylic polimer! 5idroksi metil selulosa, .olimer! viscosifier! Polysaccharide" d. Weighting agent+ :aterial yang ditambahkan kedalam lumpur untuk menambah berat lumpur. 3ontoh + Galena, Barite, #alcium karbonate. e. S!ecial aditi 1 :aterial khusus untuk lumpur. 3ontoh+ *iscositas reducer, Chemical brea$er! +luid loss reducer! p2 ad3ustment" . "oss circulation #aterial5 bahan yang ditambahkan pada lumpur untuk menanggulangi loss pada pemboran. 3ontoh seperti tertera pada 0abel diba"ah ini +

20

Tabel 2.1 6aterial 7ang +itambahkan untuk 6enangani Ter#adin7a "oss $irculatin

Bahan #ulit #acang .lastik Batu #apur Belerang .ercite 3ellophane $erbuk Gergaji @umput Alalang 7erami #ulit Biji #apas Alalang @a"a #ertas #aca Butiran Butiran Butiran Butiran Butiran Lembaran $erat $erat $erat Butiran $erat Lembaran

0ipe

21

5ancuran #ayu $umber + :ufhashal, 20'0

$erat

2.!.3

*ungsi Lum&ur B$r $ecara umum, ada beberapa fungsi dari penggunaan lumpur dalam

proses pemboran. 1iantaranya sebagai berikut + '. :elumasi dan mendinginkan mata bor. Gesekan antara mata bor dengan formasi (batuan! akan menimbulkan panas, dengan aliran lumpur dapat menurunkan suhunya. 2. :emberikan tekanan hidrolik ke motor yang mendorong mata bor di dasar lubang. 3. :engangkat serpihan batuan (cutting! ke permukaan. 6. :emba"a semen dan bahan lainnya ke tempat yang dibutuhkan dalam sumur. *. :enjaga cutting tidak jatuh kedasar lubang bor saat pemboran dihentikan sementara, ;. :enahan sebagian berat drill pipe dan casing selama proses pemboran berlangsung berat drill pipe serta casing dapat menimbulkan efek penekanan terhadap formasi, lumpur akan mengurangi effek tersebut dengan memberikan gaya angkat keatas . :engurangi efek negatif pada formasi+ saat pemboran berlangsung lumpur akan menjaga lubang bor terhadap tekanan yang diberikan oleh formasi. ). :endapatkan informasi (mud log! sample log!+ dalam pemboran kadang% kadang lumpur dianalisa apakah mengandung hidrokarbon atau tidak,
22

pemeriksaan cutting sampel pun dapat menentukan formasi apa yang sedang ditembus.

23

2.!.8.

Langkah)Langkah Pembuatan Lum&ur B$r ,dapun langkah%langkah pembuatan lumpur dalam proses pemboran

minyak bumi adalah + '. 0ambahkan natrium hidroksida sebanyak 0,2* lb8bbl dan 0,'2 lb8bbl kalium hidroksida untuk membuang ion kalsium dan magnesium dalam air. ,kan tetapi bila air tidak mengandung magnesium, kalium hidroksida tidak perlu digunakan. 2. Larutkan bentonite dalam air, maksudnya adalah membuat larutan yang terdiri hanya dari bentonite tanpa ada campuran bahan lainnya. 3. 9ntuk mencampur polimer, mulai dengan mengencerkan polimer terlebih dahulu. 7ika lumpur menjadi terlalu kental tambahkan kalium klorida guna effisiensi pemompaan, garam ini akan mengurangi Ciskositas, jaga batas p5 antara (.0 % (.*. $etelah Ciskositas telah dikurangi, tambahkan polimer yang tersisa. 6. 0ambahkan barite dan mulailah mengaduk lumpur sampai setara kekentalannya, periksa Ciskositas dan densitas secara berkala karena Ciskositas mungkin akan menurun akibat pengadukan a"al. Bila terus terjadi tambahkan polimer penambah Ciskositas atau prehidrat bentonite. 2.!.9. Peng$lahan Limbah Lum&ur B$r 0ujuan utama pengolahan limbah lumpur bor adalah menurunkan kadar &at% &at kimia yang terkandung dalam lumpur bor sampai pada tingkat yang dii&inkan dilepas ke lingkungan setelah dibandingkan dengan angka baku mutu menurut .er :en L5 4o. 06 0ahun 200 . Lumpur sisa pemboran merupakan limbah yang memerlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dilepas ke lingkungan setelah semua parameter pemeriksaan di ba"ah baku mutu baik yang ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan teori pengolahan limbah cair, ada lima langkah pengolahan untuk mengolah limbah lumpur bor ini, yaitu +
24

1. Pre Treat#ent .ada tahap ini lumpur dari lokasi pemboran akan ditampung pada sebuah kolam yang disebut .it. .elakuan pertama di .it ini adalah penyaringan menggunakan screen bar terhadap padatan%padatan kasar, seperti plastik, kayu, dedaunan yang ikut terba"a bersama lumpur ketika disedot dengan vaccum truc$. $elain itu pada tahap Pre treatment dilakukan juga pemisahan minyak dari cairan menggunakan pelampung minyak yang dinamakan floating boom. :inyak yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada air akan mengapung ke atas dan akan melekat pada pelampung minyak. 2. Pri#ar% Treat#ent 0ahap selanjutnya adalah tahap pengolahan pertama. .erlakuan pada tahap ini adalah pemisahan antara padatan dan cairan dengan menginjeksikan bahan kimia. 0ahap ini disebut juga Chemical Treatment" -at kimia yang diinjeksi memiliki fungsi untuk mempercepat proses pengendapan di tangki sedimentasi. -at kimia yang diinjeksi pertama kali adalah ,luminium sulfat (,l2$26! berfungsi sebagai flokulan yang membentuk flok%flok sehingga terpisah padatan dengan cairan. $elanjutnya injeksi coastic soda (4a25! yang berfungsi menetralkan p5 setelah pemberian ,l2$26. sehingga mempercepat proses pengandapan secara Berikutnya graCitasi. injeksi $etelah koagulan berupa polimer untuk membentuk flok%flok yang lebih besar penginjeksian ketiga &at kimia ini limbah akan diendapkan untuk memisahkan padatan dan cairannya.

25

!. Secondar% Treat#ent .ada tahap ini dilakukan filtrasi menggunakan saringan pasir dan saringan karbon. >ungsi dari keduanya berbeda, saringan pasir berfungsi menyaring padatan yang masih terdapat dalam cairan sedangkan saringan karbon berfungsi sebagai penangkap atau penyerap &at%&at organik yang terlarut dalam cairan. ". Tertier% Treat#ent .ada tahap ini cairan akan ditampung pada sebuah .it untuk di aerasi dengan aerator. >ungsi aerasi ini adalah menyuplai 22 untuk pengolahan secara biologi oleh bakteri aerobik untuk penurunan kadar 321 dalam limbah. #emudian limbah akan dialirkan ke dalam multimedia filter yang terdiri dari pasir silika, &eolit dan kerikil. Berikutnya limbah akan disaring dengan ultra filtrasi dan reverse osmosis" %. &lti#ate Treat#ent .ada tahap ini merupakan pengolahan lanjutan dari serangkaian pengolahan limbah lumpur. .engolahan lanjutan terhadap limbah lumpur bor adalah pengolahan padatan yang telah dipisahkan dari cairan, dikumpulkan pada sebuah tanki khusus yang disebut solid tan$" .adatan ini akan dipress terlebih sehingga benar%benar kering dan dimanfaatkan menjadi bahan baku batako yang dicampur dengan bahan lain, pasir dan semen.

26

2.!.10. Parameter Air :lahan Lum&ur B$r 1. $he#ical O'%gen De#and ' :+( 321 adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan agar limbah organik yang ada dalam air limbah dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. .enetapan 321 berfungsi untuk mengukur banyaknya oksigen setara dengan bahan organik dalam sampel air, yang dioksidasi oleh senya"a oksidator kuat. 1engan demikian dapat dikatakan bah"a 321 adalah oksidator kuat yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senya"a organik dalam air ($unu, 200'!. 2. &/ '+era#at Keasaman( .engukuran p5 berkaitan dengan proses pengolahan biologis karena p5 yang kecil akan lebih menyulitkan, disamping akan mengganggu kehidupan dalam air bila dibuang ke perairan terbuka. !. ;as Gas 52$ dan 453 yang ditemukan dalam lumpur berasal dari proses dekomposisi air buangan. ". Phen$l. $alah satu komponen anorganik yang terkandung dalam limbah lumpur adalah .henol" .henol dengan konsentrasi 0.00*8liter dalam air minum menimbulkan rasa dan bau bereaksi dengan khlor yang membentuk khlorophenol (Ginting, 200 !.

27

%. Oil dan Grease :inyak dan lemak dan merupakan bahan organis bersifat tetap dan sukar diuraikan bakteri. Limbah ini membuat lapisan pada permukaan air sehingga membentuk selaput. Berat jenisnya yang lebih kecil dari air maka minyak tersebut berbentuk lapisan tipis di permukaan air dan menutup permukaan yang mengakibatkan terbatasnya oksigen masuk dalam air. 2. Tem&eratur Limbah yang mempunyai temperatur panas yang akan mengganggu pertumbuhan biota tertentu. 0emperatur yang dikeluarkan suatu limbah cair harus merupakan temperatur alami. $uhu berfungsi memperlihatkan aktifitas kimia"i dan biologis. .ada suhu tinggi pengentalan cairan berkurang dan mengurangi sedimentasi. 0ingkat &at oksidasi lebih besar pada suhu tinggi dan pembusukan jarang terjadi pada suhu rendah. 2.!.11. Pengaruh Limbah Lum&ur Terhada& Kesehatan 6as7arakat #eberadaan limbah lumpur pengeboran di lingkungan apabila tidak dilakukan pengolahan sebelumnya dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, khususnya yang bermukim di sekitar pembuangan limbah lumpur dan berhubungan langsung dengan limbah lumpur. Gangguan dapat bersifat akut dan kronis. 5al ini disebabkan oleh kandungan dalam lumpur yang berbahaya bagi manusia jika terkontaminasi. Beberapa parameter lumpur bor yang diperiksa dan dinilai berbahaya bagi kesehatan manusia adalah .henol, #hlorida, >luorida dan Logam berat. ?fek yang ditimbulkan masing%masing kandungan tersebut adalah sebagai berikut + a. #arakteristik dari senya"a .henol merupakan senya"a ber"arna merah muda yang mudah masuk dalam kulit sehat dan menimbulkan rasa terbakar. #eracunan akut menyebabkan gejala gastro%intestinal, sakit perut, kelainan koordinasi bibir, mulut dan tenggorokan. 1apat pula terjadi
28

perforasi usus. #eracunan khronis menimbulkan gejala gastro%intestinal, sulit menelan. b. 1alam industri perminyakan #hlorida adalah konstituen yang dipantau ketat dari sistem lumpur. #enaikan khlorida dalam sistem lumpur dapat mengindikasikan kemungkinan pengeboran ke dalam formasi air asin bertekanan penyakit tinggi. ginjal ?fek buruk #hlorida terhadap manusia adalah dan overactivity dari kelebihan kelenjar produksi paratiroid hormon mengakibatkan

(5iperparatiroidisme!,

paratiroid (.05! dalam mengatur kadar kalsium dan fosfat sehingga terjadi kelebihan kalsium dan fosfat dalam tubuh yang berakibat pada ginjal. c. 1itemukannya >luorida yang melebihi ambang batas dalam tubuh dapat berpotensi osteoporosis, kerusakan otak, kemandulan dan keretakan tulang pinggul. #adar 0.' ppm pun tetap saja menunjukkan kenaikan angka statistik keretakkan tulang pinggul yang signifikan. d. :asukknya logam berat dalam tubuh seperti ,rsen, 0imbal, Boron, #obalt, :erkuri dan lainnya menyebabkan efek kronis pada tubuh yaitu karsinogenik dan cacat ba"aan. 2.!.12. Pengaruh Limbah Lum&ur Terhada& Lingkungan .embuangan langsung lumpur bor ke lingkungan khususnya ke badan air dapat menimbulkan pada resiko di perairan. ?ndapan lumpur yang tinggi menunjukkan kadar 0$$ dan 01$ yang tinggi pula. 5al ini menyebabkan kekeruhan pada air sehingga air menjadi ber"arna dan tidak dapat digunakan lagi sesuai fungsinya, seperti untuk air minum, mencuci dan mandi. $elanjutnya, apabila ditemukannya phenol sebagai salah satu campuran lumpur yang melebihi ambang batas menyebabkan air berasa dan bertambah kuat jika air mengandung chlor. $elain
29

itu, keberadaan phenol pada perairan dapat menganggu biota air seperti Crustacea (kutu air!, &ooplankton, fitoplankton, bentos, cacing dan serangga. Ani mengingat kemampuan biodegradasi phenol di perairan cukup lama yaitu antara 's8d ( hari. #eberadaan 52$ dan 453 yang terdapat di dalam lumpur apabila tidak diturunkan sampai pada batas yang dii&inkan akan menimbulkan bau yang tidak sedap pada badan air penerima limbah. 2." Kerangka K$nse&

Limbah Lumpur PT

30

31

32

33

34

35

'"

36

37

38

39

40

41

42

2.% Kerangka K$nse&

Padatan

Batako

L i m b a h l u m p u r P 43

T C h e v r o n

44

Pengolahan Lumpur a. b. d. e. Pre Treatment Primary Treatment c. Secondary Treatment Tertiery Treatment Ultimate

45

Cairan Parameter sesudah pengolahan :

a. e.

!" b. &"$

#2$ c.

%#3 d.

p#

'. Phenol g. ()n*a+ dan Lema+

46

(emenuh) ba+u mutu menurut Permen L# %o. 04 &ahun 2007

&)da+ memenuh) ba+u mutu menurut Permen L# %o. 04 &ahun 2007

47

48

49

50

Anda mungkin juga menyukai