Anda di halaman 1dari 4

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur merupakan merupakan salah satu kebutuhan vital bagi manusia.

Manusia menghabiskan sepertiga dari waktu hidupnya untuk tidur. Tidur menempati urutan ketiga dari kebutuhan vital manusia setelah udara dan minum, bahkan lebih penting dari makan. Manusia bisa bertahan tanpa makan sekitar 40 hari, sedangkan sejauh ini batas maksimal manusia tanpa tidur adalah 264 jam atau sekitar 11 hari. (Triy n , 200!" #uruknya kebiasaan tidur merupakan k ndisi yang umum dijumpai pada masyarakat m dern, banyak p la aktivitas tidur yang diabaikan. $ari data yang ada menunjukan bahwa kita tidur rata% rata 6,& jam setiap malam, lebih sedikit daripada rang% rang yang hidup pada abad sebelumnya. 'ebuah penelitian yang dilakukan leh National Center for Health Statistics pada tahun 2004, menemukan 1() rang dewasa usia )0%64 tahun tidur kurang dari 6 jam setiap malam. 'edangkan melalui survei yang dilakukan pada tahun 1!60 menunjukkan para warga *merika 'erikat tidur sekitar &%&,! jam per malam, atau 1%2 jam lebih banyak daripada durasi tidur n rmal. (+aggi et al., 2006, 'piegel et al., 200-" Menurut lap ran, pr p rsi dewasa muda yang tidur kurang dari . jam per malam mengalami peningkatan dari sekitar 1-,6/ pada tahun 1!60 menjadi sekitar ).,1/ pada tahun 2001. 0akt r 1 2akt r yang bertanggung jawab untuk perubahan ini antara lain peningkatan penerangan, waktu kerja atau waktu bers sialisai yang

panjang, peningkatan kerja malam atau lembur, dan adanya televisi, radi internet. (+aggi et al., 2006, Triy n , 200!, 3angwis4h et al., 200."

serta

*khir%akhir ini ditemukan bahwa durasi tidur berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2. #eberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan hal ini dengan hasil yang beragam. (3angwis4h et al., 200." 5enelitian tentang hubungan antara durasi tidur dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 pernah dilakukan leh +aggi dan kawan%kawan di Massa4husetts dengan ran4angan cohort prospektif selama 1- tahun (1!&!%2004", dengan sampel 1.1)! pria berusia 40 1 .0 tahun, hasilnya menunjukan hubungan yang signi2ikan anatara durasi tidur pendek dan panjang dengan kejadian $M tipe 2. 5enelitian serupa juga pernah dilakukan leh 6.%5. 7haput dan kawan%kawan di 8uebe4, 7anada

dengan ran4angan cross sectional pada tahun 2001 menggunakan sampel )2) pria dan 41. wanita berusia antara 21 sampai 64 tahun, dan hasilnya menunjukan ada hubungan yang signi2ikan antara durasi tidur pendek dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2. #eberapa penelitian lain dengan tema serupa juga menunjukan hasil yang sesuai. 'ejauh ini belum pernah dilakukan di 9nd nesia. (+aggi et al., 2006, 7haput et al.,200." $iantara penyakit degenerati2, diabetes adalah salah satu penyakit tidak menular yang terus meningkat jumlahnya. $iabetes sudah merupakan salah satu an4aman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. $iperkirakan saat ini hampir 200 juta rang di seluruh dunia mengidap $iabetes Mellitus, baik tipe 1 maupun tipe 2, tetapi dilap rkan sebagian besar dari angka tersebut mengidap $M

tipe 2, bahkan ada yang menyebutkan bahwa !0/ penderita diabetes mellitus termasuk ke dalam diabetes tipe 2. (*rie2, 200., 'ukmanegara, 200&" :;< membuat perkiraan pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas umur 20 tahun berjumlah 1-0 juta rang dan dalam kurun waktu 2- tahun kemudian, pada tahun 202- jumlah itu akan membengkak menjadi )00 juta rang, dan sebagian besar peningkatan itu akan terjadi di negara%negara yang sedang berkembang seperti 9nd nesia. (*n nim, 200-, 'ud y , 2006" 5revalensi $M tipe 2 pada bangsa kulit putih berkisar antara )%6/ dari rang dewasanya. $i *merika 'erikat diperkirakan 2),6 juta rang atau .,&/ dari p pulasi menderita diabetes dengan 1.,! juta sudah terdiagn sis dan !0/ dari mereka mengalami diabetes tipe 2. (*n nim, 200-, 'ud y , 2006" $i 9nd nesia, jumlah penyandang $M semakin tahun semakin meningkat. 5ada tahun 1!!- dilap rkan terdapat 4,- juta rang pengidap $M kemudian menjadi sebanyak &,4 juta jiwa pada tahun 2000, dan diperkirakan akan men4apai angka 21,) juta jiwa pada tahun 20)0 nanti. ;al tersebut mengakibatkan 9nd nesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penyandang $M terbanyak di dunia setelah *merika 'erikat, 9ndia, dan 7ina. #erdasarkan hasil survei tahun 200), prevelansi $M di perk taan men4apai 14,./ dan di pedesaan hanya .,2/, dengan kekerapan berkisar antara 1,4 1 1,6/. ('ud y , 2006, $ewi, 200!, ;ans, 200&, *rie2, 200." #erdasarkan hal 1 hal yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara durasi tidur dengan kejadian $M tipe 2 di p liklinik penyakit dalam ='>$ Marg n ' ekarj 5urw kert . B. Perumusan Masalah

*dakah hubungan antara durasi tidur dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di 5 liklinik 5enyakit $alam ='>$ Marg n ' ekarj 5urw kert ? C. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan antara durasi tidur dengan kejadian $M tipe 2 di 5 liklinik 5enyakit $alam ='>$ Marg n ' ekarj 5urw kert . D. Manfaat Penelitian 1. Man2aat te ritis ;asil penelitian ini dapat memberikan in2 rmasi ilmiah dan menambah re2erensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang diabetes mellitus, khususnya tentang hubungan antara durasi tidur dengan kejadian $M tipe 2. 2. Man2aat praktis a. #agi peneliti hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan antara durasi tidur dengan kejadian $M tipe 2. b. #agi masyarakat umum hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para penderita atau rang% rang yang berp tensi mengalami diabetes mellitus tipe 2. 4. #agi institusi pelayanan kesehatan hasil penelitian ini dapat berguna bagi institusi pelayanan kesehatan agar dapat masukan tentang pengetahuan pentingnya menjaga lama tidur terhadap pasien $M.

Anda mungkin juga menyukai