Anda di halaman 1dari 10

A.

DEFINISI Sindrom nefrotik adalah suatu manifestasi dari banyak gangguan glomerulus yang ditandai oleh proteinera, hipoalbunemia, edema, dan kadang-kadang hematuria,hipertensi, dan penerunan laju filtrasi gromerulus. Sindrom nefrotik diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder sindrom nefrotik sekunder dihubungkan dengan penyakit sistemik. Dengan etiologi yang biasanya tidak diketahui,sindrom nefrotik memengaruhi lebih banyak anak laki-laki, dari pada anak perempuan, biasanya diantara usia !-" tahun. #. E$I%&%'I (. $imbul setelah kerusakan gromerulus akibat )systemi* lapus eryhematous, diabetes mellitus, dan skre *ell disease+. !. ,espon alergi,gromerulonefritis. Diakibatkan dengan respon imun)abnormal imunoglubulin+.

-. .A$%FISI%&%'I (. /eningkatnya permebilitas dinding kapiler gromorular dan akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadi proteinuria. 0elanjutan dari proteinuria menyebabkan hypoalbunemeria. Dengan menurunnya albumin, tekanan osmotik plasma menurun sehingga *airan intra1askular berpindah ke dalam interstisial. .erpindahan *airan tersebut menjadikan 1olume *airan intra1askuler berkurang, sehingga menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hypofolemi. !. /enurunyaa aliran darah ke renal, ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi renin angiotensin dan peningkatan sekresi antidioretik hormon)AD2+ dan sekresi adosteron yang kemudian terjadi ke retensi natrium dan air. Dengan retensi natrium dan air, akan menyebabkan edema.

3. $erjadi peningkatan cholesterol dan triglycerida atau penuruna onkotik plasma.

serum akibat dari

peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma albumin

4. Adanya hyperlipidernia juga akibat dari meningkatnya produksi lipopro-tein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein dan lemak akan banyak dalam urine )lipiduria+ 5. /enurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh karena hipoalbuminemia, hyperlipidemia atau defisiensi seng.

D. /anifestasi klinis (. Edema,diperiorbital dan tergantung , 6pitting7)membentuk *ekungan+, edema muka dan berlanjut ke abdomen daerah genital, dan eksremitas ba8ah. !. anoreksia 3. nyeri abdomen 4. berat badan meningkat

E. 0omplikasi (. Infeksi )akibat defisiensi respon imuna+ !. $romboembolisme )terutama 1ena renal+ 3. Emboli pulmo 4. .eningkatan terjadinya aterosklerosis 5. 2ypo1olemia 9. 2ilangnya protein dalam urin

". Dehidrasi

F. .emeriksaan Diagnostik (. Adanya tanda klinis pada anak !. ,i8at infeksi saluran nafas atas 3. Analisa urine meningkatnya protein dalam urine 4. /enurunnya serum protein 5. #iopsi ginjal

'. .enatalaksanaan terapeutik (. Diet tinggi protein, diet rendah natrium jika edema berat !. .embatasan sodium jika anak hipertensi 3. Anti biotik untuk men*egah infeksi 4. $erapi diuretik sesuai program 5. $erapi albumia jika intake oral dan output urine kurang 9. $erapi prednison dengan dosis ! mg:kg:per hari sesuai program

2. .ath8ays
Idiopatik Sekunder Bawaan Fokal Segmental

Sindrom Nefrotik

Kurang informasi

Gangguan pembentukan glomerulus

(K + Kurang pengetahuan tentang pen*akit

Albumin melewati membran bersama urine

Hpoalbuminemia

T ekanan koloid turun, tekanan hidrostatik naik

!etensio "airan di rongga perut

airan masuk ke ekstra seluler

Asites

!etensio "airan seluruh tubuh

Gangguan "itra tubuh

#dema anasarka (enekan diafragma #kspansi otot pernapasan tidak optimal Nafas tidak adekuat (enkan isi perut Gangguan imobilisasi (ual muntah $enekanan terlalu dalam pada tubuh (K + Gangguan "airan dan elektrolit

Nafsu makan turun

(K + Gangguan pola napas

(K + Ganguan nutrisi kurang dari kebutuhan

$engiriman nutrisi dan %& ke 'aringan turun

Hipoksia 'aringan Kondisi lemah )a*a tahan tubuh turun

(K + Gangguan tumbuh kembang

(K + Gangguan mobilitas fidsik

(K + !esiko infeksi

(K + Kerusakan integritas kulit

(K + Ganguan perfusi 'aringan

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus IV Seorang anak laki-laki berusia " tahun dira8at di ruang pera8atan anak. Anak mengalami bengkak pada 8ajah, perut, dan ekstremitas. #engkak kelopak mata tampak jelas terutama saat anak bangun tidur. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil adanya proteinuria dan hipoalbuminemia. Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut anak dinyatakan menderita sindroma nefrotik. DOKUMENTASI KEPERAWATAN PENGKAJ1AN (. Identitas Nama <sia =enis 0elamin ; An. / ; " tahun ; &aki-laki ; Sindroma Nefrotik ;-

!. ,i8ayat .enyakit .enyakit sekarang .enyakit dahulu 3. .emeriksaan Fisik I ; bengkak pada 8ajah )kelopak mata+, perut, dan ekstremitas .; .; A; 4. 2asil laboratorium Dari hasil laboratorium ditemukan adanya proteinuria dan hipoalbuminemia.

ANALISA DATA No. Data Fokus (. DS ; D%; Anak mengalami bengkak pada 8ajah, perut dan !. ekstremitas. DS ; D%; Anak mengalami bengkak pada 8ajah, perut dan 3. ekstremitas. DS ; D%; .roses penyakit 0elebihan 1olume 0elebihan 1olume *airan berhubungan dengan proses penyakit Etiologi Adanya edema )pembengkakan+ /asalah 0epera8atan 0erusakan integritas kulit D>. 0epera8atan ,esiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan edema.

)hipoalbuminemia+ *airan

DIAGNOSA KEPERAWATAN (. ,isiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan edema dan imobilisasi !. 0elebihan 1olume *airan yang berhubungan dengan proses penyakit

INTERVENSI

No. D> (.

$ujuan dan 0riteria 2asil Setelah dilakukan tindakan kepera8atan selama !>!4 jam, edema pada kulit menjadi berkurang. Dengan kriteria hasil sebagi berikut; a. $idak adanya kemerahan pada kulit. b. $idak adanya kelelahan otot. *. $idak terjadinya iritasi.

Inter1ensi (. 0aji kulit anak untuk melihat bukti iritasi dan kerusakan seperti kemerahan, edema, dan abrasi setiap 4-? jam. !. $opang atau tinggikan area-area yang mengalami edema, seperti kepala, lengan, dan tungkai, dengan menggunakan bantal atau linen tempat tidur. 'unakan bedak pada area ini. 3. $ingkatkan jumlah akti1itas anak, seiring edema mereda. (. $imbang berat badan anak pada 8aktu yang sama setiap hari, dengan menggunakan timbangan dan pakaian yang sama. !. .antau asupan

,asional (. .engkajian yang sering memungkinkan deteksi dini dan inter1ensi yang tepat ketika dibutuhkan.

!. /eninggikan atau menopang daerah yang edema dapat mengurangi edema. /enggunakan bedak dapat mengurangi kelembaban dan gesekan yang ditimbulkan ketika permukaan tubuh saling bergesek. 3. /eningkatan akti1itas membantu men*egah kerusakan kulit akibat tirah baring yang lama. (. /enimbang berat badan setiap hari, membantu menentukan fluktuasi status *airan anak. !. .emantauan membantu menentukan status *airan anak. 3. Suatu diet rendah natrium dapat men*egah retensi *airan.

!.

Setelah dilakukan tindakan kepera8atan selama !>!4 jam, edema pada kulit menjadi berkurang. Dengan kriteria hasil sebagi berikut;

a. Edema berkurang b. 2aluaran urine (-! ml:kg:jam

dan haluaran *airan anak dengan *ermat. 3. .rogram anak pada diet rendah natrium selama fase edema. 4. #eri obat diuretik, sesuai program. 5. .antau anak untuk melihat penurunan berat jenis urine. 9. 0aji integritaas kulit dan dilakukan pera8atan kulit.

4. %bat diuretik dapat mengeliminasi *airan dari tubuh anak. Namun, obat ini kadang-kadang tidak efektif pada anak penderita nefrosis. 5. .enurunan berat jenis urine mengindikasikan diuresis. 9. Edema akibat kelebihan *airan dapat meningkatkan resiko kerusakan kulit.

)AFTA! $,STAKA Suriyadi @ lita yuliani. !AA9. Asuhan keperawatan anak.jakarta ; perpustakaan nasional ,I

Speer, 0athleen /argon. !AA". Rencana asuhan keperawatan pediatrik dengan clinical pathway. =akarta; E'Bong,donae l prdoman klinis kepera8atan Suryadi dan Culiani, ,ita. !AA(. Praktek klinik Asuhan Keperawatan Pada Anak. =akarta ; Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai