Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Varicella, yang biasa dikenal di Amerika Serikat sebagai cacar air, disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini umumnya dianggap sebagai penyakit virus ringan, membatasi diri dengan komplikasi sesekali. Before vaccination for varicella became widespread in the United States, this disease caused as many as 100 deaths annually. Sebelum vaksinasi varicella menjadi luas di Amerika Serikat, penyakit ini menyebabkan sebanyak 100 kematian setiap tahunnya. Since the varicella vaccine was introduced in the United States in 1995, disease incidence has substantially decreased. Karena vaksin varicella diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1995, insiden penyakit telah secara substansial menurun. Bahkan saat ini, varicella tidak benar-benar jinak. Satu studi menunjukkan bahwa hampir 1:50 kasus varicella yang terkait dengan komplikasi. Di antara sebagian besar komplikasi serius varicella pneumonia dan ensefalitis, keduanya terkait dengan angka kematian yang tinggi. Selain itu, kekhawatiran telah dikemukakan mengenai hubungan varicella dengan invasif parah penyakit streptococcus grup A. Amerika Serikat mengadopsi vaksinasi universal terhadap varicella pada tahun 1995, yang mengurangi tingkat mortalitas dan morbiditas dari penyakit ini. Untuk alasan yang jelas, anak yang tidak divaksinasi tetap rentan. Anak dengan varicella mengekspos kontak dewasa di rumah tangga, sekolah, dan pusat penitipan anak dengan risiko berat, penyakit bahkan fatal. Varicella adalah umum dan sangat menular dan mempengaruhi hampir semua anak-anak rentan sebelum remaja. Varicella dikaitkan dengan respon imun humoral dan sel-dimediasi. Respon ini menginduksi kekebalan yang tahan lama. Ulangi infeksi subklinis dapat terjadi pada orang-orang ini, namun serangan kedua dari cacar air sangat jarang terjadi di orang imunokompeten. Reexposure dab infeksi subklinisdapat berfungsi untuk meningkatkan kekebalan yang diperoleh setelah episode cacar air, ini dapat berubah di era post vaksin. 1.2 Tujuan Agar pembaca memahami tentang penyakit varicella ( definisi, etiologi, patofisiologis, tanda dan gejala, komplikasi, pengobatan dan pencegahan).
VARISELA (CACAR AIR)

BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi varisella Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken pox. Varisela adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit. Varisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-bintik merah yang kemudian mengandung cairan. B. Epidemiologi Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Tranmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularan lebih kurang 7 hati dihitung dari timbulnya gejala kulit. C. Etiologi Varicella disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), termasuk kelompok Herpes Virus. Varicella Zoster Virus (VZV) dapat ditemukan dalan cairan vesikel dan dalam darah penderita Varicella sehingga mudah dibiakkan dalam media yang terdiri dari Fibroblast paru embrio manusia. Varicella Zoster Virus (VZV) dapat menyebabkan Varicella dan Herpes Zoster. Kontak pertama dengan penyakit ini akan menyebabkan Varicella, sedangkan bila terjadi serangan

VARISELA (CACAR AIR)

kembali, yang akan muncul adalah Herpes Zoster, sehingga Varicella sering disebut sebagai infeksi primer virus ini. D. Tanda dan Gejala Masa inkubasi Varicella bervariasi antara 10-21 hari, rata-rata 10-14 hari. Penyebaran varicella terutama secara langsung melalui udara dengan perantaraan percikan liur. Pada umumnya tertular dalam keluarga atau sekolah. ( Rampengan,2008 ) Perjalanan penyakit ini dibagi menjadi 2 stadium, yaitu: 1. Stadium Prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat gejala panas yang tidak terlalu tinggi, perasaan lemah (malaise), sakit kepala, anoreksia, rasa berat pada punggung dan kadang-kadang disertai batuk keringdiikuti eritema pada kulit dapat berbentuk scarlatinaform atau morbiliform. Panas biasanya menghilang dalam 4 hari, bilamana panas tubuh menetap perlu dicurigai adanya komplikasi atau gangguan imunitas. 2. Stadium erupsi: dimulai saat eritema berkembang dengan cepat (dalam beberapa jam) berubah menjadi macula kecil, kemudian papula yang kemerahan lalu menjadi vesikel. Vesikel ini biasannya kecil, berisi cairan jernih, tidak umbilicated dengan dasar eritematous, mudah pecah serta mongering membentuk krusta, bentuk ini sangat khas dan lebih dikenal sebagai tetesan embun/air mata. Lesi kulit mulai nampak di daerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke bagian perifer seperti muka dan ekstremitas. Dalam perjalanan penyakit ini akan didapatkan tanda yang khas yaitu terlihat adanya bentuk papula, vesikel, krusta dalam waktu yang bersamaan, dimana keadaan ini disebut polimorf. Jumlah lesi pada kulit dapat 250-500, namun kadang-kadang dapat hanya 10 bahkan lebih sampai 1500. Lesi baru tetap timbul selama 3-5

VARISELA (CACAR AIR)

hari, lesi sering menjadi bentuk krusta pada hari ke-6 (hari ke-2 sampai ke-12) dan sembuh lengkap pada hari ke-16 (hari ke-7 sampai ke-34) E. Patofisiologi Sekitar 250 500 benjolan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 3 minggu bekas pada kulit yang mengering akan terlepas. Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh melalui kelenjar getah bening. Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke jaringan kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan pada kalau sudah dewasa. Sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar air lebih dini. Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat, 90% kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya penyakit ini tidak begitu berat. Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja dan orang dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi diatas usia 15 tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja dan dewasa, gejala varisela semakin bertambah berat.

VARISELA (CACAR AIR)

F. Komplikasi Komplikasi varisela pada anak biasanya jarang dan lebih sering pada orang dewasa. 1. Infeksi sekunder Infeksi sekunder disebabkan oleh Stafilokok atau Streptokok dan menyebabkan selulitis, furunkel. Infeksi sekunder pada kulit kebanyakan pada kelompok umur di bawah 5 tahun. Dijumpai pada 5-10% anak. Adanya infeksi sekunder bila manifestasi sistemik tidak menghilang dalam 3-4 hari atau bahkan memburuk 2. Otak Komplikasi ini lebih sering karena adanya gangguan imunitas. Acute postinfectious cerebellar ataxia merupakan komplikasi pada otak yang paling ditemukan (1:4000 kasus varisela). Ataxia timbul tiba-tiba biasanya pada 2-3 minggu setelah varisela dan menetap selama 2 bulan. Klinis mulai dari yang ringan sampai berat, sedang sensorium tetap normal walaupun ataxia berat. Prognosis keadaan ini baik, walaupun beberapa anak dapat mengalami inkoordinasi atau dysarthria. Ensefalitis dijumpai 1 dari 1000 kasus varisela dan memberikan gejala ataksia serebelar dan biasanya timbul antara hari ke-3 sampai hari ke-8 setelah timbulnya rash. Biasanya bersifat fatal. 3. Pneumonitis Komplikasi ini lebih sering dijumpai pada penderita keganasan, neonatus, imunodefisiensi, dan orang dewasa. Pernah dilaporkan seorang bayi 13 hari dengan komplikasi pneumonitis dan meninggal pada umur 30 hari.

VARISELA (CACAR AIR)

Gambaran klinis pneumonitis adalah panas yang tetap tinggi, batuk, sesak napas, takipnu dan kadang-kadang sianosis serta hemoptoe. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran nodular yang radio-opak pada kedua paru. 4. Sindrom Reye Komplikasi ini lebih jarang dijumpai. Dengan gejala sebagai berikut, yaitu nausea dan vomitus, hepatomegali dan pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan SPGT dan SGOT serta ammonia. 5. Hepatitis Dapat terjadi tetapi jarang. G. Pengobatan Karena umumnya bersifat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan terapi khusus selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup. Yang justru sering menjadi masalah adalah rasa gatal yang menyertai erupsi. Bila tidak ditahan-tahan , jari kita tentu ingin segera menggaruknya. Masalahnya,bila sampai tergaruk hebat, dapat timbul jaringan parut pada bekas gelembung yang pecah. Tentu tidak menarik untuk dilihat. Umum 1. Isolasi untuk mencegah penularan. 2. Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein). 3. Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat. 4. Upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, misalnya pemberian antiseptik pada air mandi. 5. Upayakan agar vesikel tidak pecah. Jangan menggaruk vesikel.

VARISELA (CACAR AIR)

Kuku jangan dibiarkan panjang. Bila hendak mengeringkan badan, cukup tepal-tepalkan handuk pada kulit, jangan digosok. Farmakologi: Obat topical Pengobatan local dapat diberikan Kalamin lotion atau bedak salisil 1%. Antipiretik/analgetik Biasanya dipakai aspirin, asetaminofen, ibuprofen. Antihistamin Golongan antihistamin yang dapat digunakan, yaitu Diphenhydramine, tersedia dalam bentuk cair (12,5mg/5mL), kapsul (25mg/50mg) dan injeksi (10 dan 50 mg/mL). Dosis 5mg/kg/hari, dibagi dalam 3 kali pemberian. Obat anti virus H. Pencegahan Pencegahan terhadap infeksi varisela zoster virus dilakukan dengan cara imunisasi pasif atau aktif.

VARISELA (CACAR AIR)

BAB III PENUTUP


Kesimpulan : Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken pox. Varisela adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit. Varisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-bintik merah yang kemudian mengandung cairan.

VARISELA (CACAR AIR)

DAFTAR PUSTAKA
Varisela . http://www.aventispasteur.co.id/news.asp?id7 Varisela Klinikku. http://www.klinikku.com/pustaka/medis/integ/variselaklinis. html Cacar Air. http://www.medicastore.com/med/detail_pyk_php?id=&iddtl

VARISELA (CACAR AIR)

Anda mungkin juga menyukai