Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama adalah untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam duodenum proksimal. Sekretin dan kolesistokinin-pankreozimin !!!-P"# merupakan hormon traktus gastrointestinal yang membantu dalam mencerna zat-zat makanan dengan mengendalikan sekret pankreas. Sekresi enzim pankreas yang normal berkisar dari 1$%%&$%% mm'hari. Pankreatitis inflamasi pankreas# merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang ber(alan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap berbagai pengobatan. Brunner ) Suddart, &%%1* 1++,# Pankreatitis -kut adalah peradangan pankreas yang ter(adi secara tiba-tiba, bisa bersifat ringan atau berakibat fatal. Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang biasanya ter(adi akibat alkoholisme dan penyakit saluran empedu seperti kolelitiasis dan kolesistisis. Sandra .. /ettina, &%%1#

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. DEFENISI 1. Pankreatitis Pankreatitis inflamasi pankreas# merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang ber(alan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap berbagai pengobatan. Brunner ) Suddart, &%%1* 1++,# Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzim pankreas diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas. 0oengoes, &%%%*$$,# &. Pankreatitis -kut Pankreatitis -kut adalah peradangan pankreas yang ter(adi secara tiba-tiba, bisa bersifat ringan atau berakibat fatal. Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang biasanya ter(adi akibat alkoholisme dan penyakit saluran empedu seperti kolelitiasis dan kolesistisis. Sandra .. /ettina, &%%1# Pankreatitis akut adalah suatu proses peradangan akut yang mengenai pankreas dan ditandai oleh berbagai dera(at edema, perdarahan dan nekrosis pada sel-sel asinus dan pembuluh darah. .ortalitas dan ge(ala klinis ber1ariasi sesuai dera(at proses patologi. Bila hanya terdapat edema pankreas, mortalitas mungkin berkisar dari $2 sampai 1%2, sedangkan perdarahan masif nekrotik mempunyai mortalitas $%2 sampai ,%2. Secara normal pankreas mengalirkan getah pankreas melalui saluran pankreas pankreatikus menu(u ke usus dua belas (ari duodenum#. duktus

B. KLASIFIKASI PANKREATITIS AKUT Pankreatis akut memiliki keparahan yang berkisar dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh dengan sendirinya hingga penyakit yang dengan cepat men(adi fatal serta tidak responsif terhadap berbagai terapi. Berdasarkan pada beratnya proses peradangan dan luasnya nekrosis parenkim dapat dibedakan3 a. Pankreatitis akut tipe intersitial Secara makroskopik, pankreas membengkak secara difus dan tampak pucat. 4idak didapatkan nekrosis atau perdarahan, atau bila ada, minimal sekali. Secara mikroskopik, daerah intersitial melebar karena adanya edema ekstraselular, disertai sebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear P./#. Saluran pankreas dapat terisi dengan bahan-bahan purulen. 4idak didapatkan destruksi asinus. .eskipun bentuk ini dianggap sebagai bentuk pankreatitis yang lebih ringan, namun pasien berada dalam keadaan sakit yang akut dan berisiko mengalami syok, gangguan keseimbangan cairan serta elektrolit dan sepsis. b. Pankreatitis akut tipe nekrosis hemoragik, Secara mikroskopik tampak nekrosis (aringan pankreas disertai dengan perdarahan dan inflamasi. 4anda utama adalah adanya nekrosis lemak pada (aringan-(aringan di tepi pankreas, nekrosis parenkim dan pembuluh-pembuluh darah sehingga mengakibatkan perdarahan dan dapat mengisi ruangan retroperitoneal. Bila penyakit berlan(ut, dapat timbul abses atau daerah-daerah nekrosis yang berdinding, yang subur untuk timbulnya bakteri sehingga dapat menimbulkan abses yang purulen. 5ambaran mikroskopis adalah adanya nekrosis lemak dan (aringan pankreas, kantong-kantong infiltrat yang meradang dan berdarah ditemukan tersebar pada (aringan yang rusak dan mati. Pembuluh-pembuluh darah di dalam dan di sekitar daerah yang nekrotik menun(ukkan kerusakan mulai dari inflamasi peri 1askular, 1askulitis yang nyata sampai nekrosis dan trombosis pembuluhpembuluh darah.

C. ETIOLOGI Pankreatitis akut ter(adi akibat proses tercernanya organ ini oleh enzim-enzimnya sendiri, khususnya oleh tripsin. 0elapan puluh persen penderita pankreatitis akut mengalami penyakit pada duktus billiaris* meskipun demikian, hanya $2 penderita batu empedu yang kemudian mengalami nekrosis. Batu empedu memasuki duktus koledokus dan terperangkap dalam saluran ini pada daerah ampula 6ateri, menyumbat- aliran getah pankreas atau menyebabkan aliran balik refluks# getah empedu dari duktus koledokus ke dalam duktus pankreastikus dan dengan demikian akan mengaktifkan enzim-enzim yang kuat dalam pankreas. Spasme dan edema pada ampula 6ateri yang ter(adi akibat duodenitis kemungkinan dapat menimbulkan pankreatitis. Penyebab Pankreatitis -kut 3 1. Batu empedu &. -lkoholisme +. 7bat-obat, seperti furosemide dan azathioprine 8. 5ondongan parotitis# $. 9adar lemak darah yang tinggi, terutama trigliserida :. 9erusakan pankreas karena pembedahan atau endoskopi ;. 9erusakan pankreas karena luka tusuk atau luka tembus ,. 9anker pankreas <. Berkurangnya aliran darah ke pankreas, misalnya karena tekanan darah yang sangat rendah 1%. Pankreatitis ba=aan D. PATOFISIOLOGI Pankreatitis akut merupakan penyakit seistemik yang terdiri dari dua fase3 Pertama, fase a=al yang disebabkan efek sistemik pelepasan mediator inflamasi, disebut sindrom respons inflamasi sistemik atau systemic inflamatory response syndrome S>?S# yang berlangsung sekitar ;& (am. 5ambaran klinisnya menyerupai sepsis, tetapi tidak ada bukti-bukti infeksi.

9edua, fase lan(ut merupakan kegagalan sistem pertahanan tubuh alami yang menyebabkan keterlibatan sampai kegagalan multiorgan, yang biasanya dimulai pada a=al minggu kedua. 9egagalan fungsi salah satu organ merupakan penanda beratnya penyakit dan buruknya faktor prognosis. E. PATOLOGI 4erdapat dua bentuk anatomi utama yakni pankreatitis akut interstitial dan pankreatitis akut tipe nekrosis hemoragik. .anifestasi klinisnya dapat sama, pada bentuk kedua lebih sering fatal. 1. Pankreatitis interstitial Secara makroskopik pankreas membengkak secara difus &. Pankreatitis tipe nekrosis hemoragik 4ampak nekrosis (aringan pankreas disertai dengan per- darahan dan inflamasi. F. DIAGNOSA 0iagnosa pankreatitis akut dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa terhadap ge(ala dan tanda a=al, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penun(ang G. TANDA DAN GEJALA 1. nyeri @ampir setiap penderita mengalami nyeri yang hebat di perut atas bagian tengah, diba=ah tulang dada sternum#. /yeri sering men(alar ke punggung. 9adang nyeri pertama bisa dirasakan di perut bagian ba=ah. /yeri ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan mencapai intensitas maksimumnya dalam beberapa menit. /yeri biasanya berat dan menetap selama berharihari. Bahkan dosis besar dari suntikan narkotikpun sering tidak dapat mengurangi rasa nyeri ini. Batuk, gerakan yang kasar dan pernafasan yang dalam, bisa membuat nyeri semakin memburuk. 0uduk tegak dan bersandar ke depan bisa membantu meringankan rasa nyeri. &. mual dan muntah dan tampak pucat. 4idak didapatkan perdarahan atau nekrosis, atau bila ada minim sekali.

Sebagian besar penderita merasakan mual dan ingin muntah. Penderita pankreatitis akut karena alkoholisme, bisa tidak menun(ukkan ge(ala lainnya, selain nyeri yang tidak terlalu hebat. +. Sedangkan penderita lainnya akan terlihat sangat sakit, berkeringat 8. denyut nadinya cepat 1%%-18% denyut per menit# dan $. pernafasannya cepat dan dangkal. :. Pada a=alnya, suhu tubuh bisa normal, namun meningkat dalam beberapa (am sampai +;,,-+,,,A !elsius. ;. 4ekanan darah bisa tinggi atau rendah, namun cenderung turun (ika orang tersebut berdiri dan bisa menyebabkan pingsan. ,. <. 9adang-kadang bagian putih mata sklera# tampak kekuningan. &%2 penderita pankreatitis akut mengalami beberapa pembengkakan pada perut bagian atas. Pembengkakan ini bisa ter(adi karena terhentinya pergerakan isi lambung dan usus keadaan yang disebut ileus gastrointestina atau karena pankreas yang meradang tersebut membesar dan mendorong lambung ke depan. 1%. Bisa (uga ter(adi pengumpulan cairan dalam rongga perut asites#. Pada pankreatitis akut yang berat pankreatitis nekrotisasi#, tekanan darah bisa turun, mungkin menyebabkan syok. Pankreatitis akut yang berat bisa berakibat fatal. H. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. &. +. Scan-!4 3 menentukan luasnya edema dan nekrosis Bltrasound abdomen3 dapat digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi pankreas, abses, pseudositis, karsinoma dan obstruksi traktus bilier. Cndoskopi 3 penggambaran duktus pankreas berguna untuk diagnosa fistula, penyakit obstruksi bilier dan striktur'anomali duktus pankreas. !atatan 3 prosedur ini dikontra indikasikan pada fase akut. 8. $. -spirasi (arum penun(uk !4 3 dilakukan untuk menentukan adanya infeksi. Foto abdomen 3 dapat menun(ukkan dilatasi lubang usus besar berbatasan dengan pankreas atau faktor pencetus intra abdomen yang lain, adanya udara bebas intra peritoneal disebabkan oleh perforasi atau pembekuan abses, kalsifikasi pankreas. :. Pemeriksaan seri 5> atas 3 sering menun(ukkan bukti pembesaran pankreas'inflamasi.

;. ,. <.

-milase serum 3 meningkat karena obstruksi aliran normal enzim pankreas kadar normal tidak menyingkirkan penyakit#. -milase urine 3 meningkat dalam &-+ hari setelah serangan. Lipase serum 3 biasanya meningkat bersama amilase, tetapi tetap tinggi lebih lama. alkoholik atau penekanan duktus koledokus#.

1%. Bilirubin serum 3 ter(adi pengikatan umum mungkin disebabkan oleh penyakit hati 11. Fosfatase -lkaline 3 biasanya meningkat bila pankreatitis disertai oleh penyakit bilier. 1&. -lbumin dan protein serum dapat meningkat meningkatkan permeabilitas kapiler dan transudasi cairan kearea ekstrasel#. 1+. 9alsium serum 3 hipokalsemi dapat terlihat dalam &-+ hari setelah timbul penyakit biasanya menun(ukkan nekrosis lemak dan dapat disertai nekrosis pankreas#. 18. 9alium 3 hipokalemia dapat ter(adi karena kehilangan dari gaster* hiperkalemia dapat ter(adi sekunder terhadap nekrosis (aringan, asidosis, insufisiensi gin(al. 1$. 4rigliserida 3 kadar dapat melebihi 1;%% mg'dl dan mungkin agen penyebab pankreatitis akut. 1:. L0@'-S4 S574# 3 mungkin meningkat lebih dari 1$D normal karena gangguan bilier dalam hati. 1;. 0arah lengkap 3 S0. 1%.%%%-&$.%%% ter(adi pada ,%2 pasien. @b mungkin menurun karena perdarahan. @t biasanya meningkat hemokonsentrasi# sehubungan dengan muntah atau dari efusi cairan kedalam pankreas atau area retroperitoneal. 1,. 5lukosa serum 3 meningkat sementara umum ter(adi khususnya selama serangan a=al atau akut. @iperglikemi lan(ut menun(ukkan adanya kerusakan sel beta dan nekrosis pankreas dan tanda aprognosis buruk. Brine analisa* amilase, mioglobin, hematuria dan proteinuria mungkin ada kerusakan glomerolus#. 1<. Feses 3 peningkatan kandungan lemak seatoreal# menun(ukkan gagal pencernaan lemak dan protein 0ongoes, &%%%#.

I. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan pankreatitis akut bersifat simtomatik dan ditu(ukan untuk mencegah atau mengatasi komplikasi. Semua asupan per oral harus dihentikan untuk menghambat

stimulasi dan sekresi pankreas. Pelaksanaan 4P/

total parental nutrition# pada

pankreatitis akut biasanya men(adi bagian terapi yang penting, khusus pada pasien dengan keadaan umum yang buruk, sebagai akibat dari stres metabolik yang menyertai pankreatitis akut. Pemasangan /54 dengan pengisapan suction# isi lambung dapat dilakukan untuk meredakan ge(ala mual dan muntah, mengurangi distensi abdomen yang nyeri dan ileus paralitik serta untuk mengeluarkan asam klorida. a. 1. 4indakan pada penatalaksanaan 3 Penanganan Nyeri. Pemberian obat pereda nyeri yang adekuat merupakan tindakan yang esensial dalam per(alanan penyakit pankreatitis akut karena akan mengurangi rasa nyeri dan kegelisahan yang dapat menstimulasi sekresi pankreas. &. Perawatan Inten i!. 9oreksi terhadap kehilangan cairan serta darah dan kadar albumin yang rendah diperlukan untuk mempertahankan 1olume cairan serta mencegah gagal gin(al akut. +. Perawatan Re "irat#ri$ . Pera=atan respiratorius yang agresif diperlukan karena risiko untuk ter(adinya ele1asi diafragma, infiltrasi serta efusi dalam paru dan atelektasis cenderung tinggi. 8. Draina e Bi%ier. Pemasangan drainase bilier dalam duktus pankreatikus melalui endoskopi telah dilakukan dengan keberhasilan yang terbatas. 4erapi ini akan membentuk kembali aliran pankreas dan akibatnya, akan mengurangi rasa sakit serta menaikkan berat badan. $. Penata%a& anaan Pa 'a(a&$t. -ntasid dapat diberikan ketika ge(ala akut pankreatitis mulai menghilang. Pemberian makanan makanan per oral yang rendah lemak dan protein dimulai secara bertahap. 9afein dan alkohol tidak boleh terdapat dalam makanan pasien. :. Perti)*angan Ger#nti&. Pankreatitis akut dapat mengenai segala usia* meskipun demikian, angka mortalitas pankreatitis akut meningkat bersamaan dengan pertambahan usia. b. 4indakan Bedah 4indakan segera untuk eksplorasi bedah pada umumnya tidak dilakukan, kecuali pada kasus-kasus berat di mana terdapat3 1. Perburukan sirkulasi dan fungsi paru sesudah beberapa hari terapi intensif.

&.

Pada kasus pankreatitis hemoragik nekrosis yang disertai dengan re(atan yang sukar diatasi.

+. 4imbulnya sepsis. 8. 5angguan fungsi gin(al yang progresif. $. 4anda-tanda peritonitis. :. Bendungan dari infeksi saluran empedu. ;. Perdarahan intestinal yang berat. 4indakan bedah (uga dapat dilakukan sesudah penyakit ber(alan beberapa =aktu kebanyakan sesudah &-+ minggu pera=atan intensif# bilamana timbul penyulit seperti pembentukan pseudokista atau abses, pembentukan fistel, ileus karena obstruksi pada duodenum atau kolon, pada perdarahan hebat retroperitoneal atau intestinal. J. 1. &. +. 8. KOMPLIKASI 4imbulnya 0iabetes .ellitus 4etani hebat Cfusi pleura khususnya pada hemitoraks kiri# -bses pankreas atau psedokista -kibat lanut pankreatitis akut adalah di pankreas terbentuk pseudokista, yang terisi dengan enzim pankreas, cairan dan (aringan sisa, yang membesar seperti balon. Bila pesudokista berkembang men(adi lebih besar dan menyebabkan nyeri atau ge(ala lain, dilakukan dekompresi $. 0emam 4ypoid :. 0eman berdarah dengue ;. 5agal 5in(al -kut ,. 5agal /afas -kut

BAB III KESIMPULAN

Pankreatitis -kut adalah peradangan pankreas yang ter(adi secara tiba-tiba, bisa bersifat ringan atau berakibat fatal. Penyebab Pankreatitis -kut 3 1. &. +. 8. $. :. ;. ,. <. Batu empedu -lkoholisme 7bat-obat, seperti furosemide dan azathioprine 5ondongan parotitis# 9adar lemak darah yang tinggi, terutama trigliserida 9erusakan pankreas karena pembedahan atau endoskopi 9erusakan pankreas karena luka tusuk atau luka tembus 9anker pankreas Berkurangnya aliran darah ke pankreas, misalnya karena tekanan darah yang sangat rendah 1%. Pankreatitis ba=aan

DAFTAR PUSTAKA
0elmann, @.0. 1<<+. Textbook of Veterinary Histology. Lea and Fiebiger3 Philadelphia Faiz, 7mar, dkk. &%%8. At a Glance Anatomi. Crlangga3 Eakarta 5etty, ?. 1<;$. Sisson and Grossman's The Anatomy of the Domestic Animals. Vol. . F.B. Saunders !ompany3 Philadelphia. London. 4oronto. 5ibson, Eohn. 1<,1. !odern "hysiology and Anatomy for #urses. Black=ell Science Limited3 7Dford http3''one.indoskripsi.com'content'anatomi-dan-fisiologi-pankreas http3''===.scribd.com'

Anda mungkin juga menyukai