Anda di halaman 1dari 11

Efektifitas Rifampisin Dosis Tunggal Dalam Pencegahan Lepra Pada Orang Yang Berkontak Erat Dengan Pasien Yang

Baru Didiagnosis Lepra

Jurnal ilmiah ini meneliti tentang pengaruh efektifitas rifampisin dalam pencegahan lepra pada orang yang berkontak erat dengan penderita lepra. Selama 60 tahun lebih, telah diketahui bahwa kontak yang erat dengan pasien lepra dapat meningkatkan resiko untuk terkena penyakit tersebut. Resiko kontak yang berkembang menjadi lepra berhubungan dengan faktor fisik dan jarak genetic dengan pasien, lama kontak dan klasifkasi penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui obat apa yang efektif digunakan sebagai profilaksis terhadap penyakit lepra ini

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan program pengontrolan lepra pada kelompok masyarakat yang beresiko untuk terkena lepra. Orang- orang yang berkontak dengan penderita lepra dibagi dalam beberapa kelompok .Dan kemudian, rifampisin dosis tunggal atau plasebo diberikan kepada kelompok orang yang akan diteliti pada bulan kedua pasien penyakit lepra dan difollow up selama 4 tahun berikutnya

Pada penelitian ini, jumlah individu yang diteliti sekitar 21.711 individu yang berkontak dengan para penderita lepra.

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu rifampisin sebagai variable independen dan individu yang berkontak dengan penderita lepra sebagai variable dependen.

Dalam jurnal ini, hipotesa utamanya yaitu rifampisin dosis tunggal efektif digunakan sebagai pencegahan lepra pada individu yang berkontak erat dengan pasien lepra.

Dan setelah dilakukan penelitian , peneliti menemukan ternyata rifampisin

dosis tunggal efektif sebagai profilaksis pada individu yang berkontak dengan pasien lepra. Tetapi, efek rifampisin ini lebih efektif diberikan pada orang yang tidak kontak serumah daripada individu yang kontak langsung dalam rumah. Hal ini mungkin dikarenakan karena kontak dengan pasien penderita lepra telah terlalu tinggi untuk dapat dieradikasi oleh dosis tunggal rifampicin.

Nilai rata-rata yang lebih tinggi ini bisa disebabkan oleh suatu ekspose lebih
tinggi ( kontak dalam rumah, kontak pasien dengan lepra multibaciler) atau oleh suatu sifat luka yang lebih tinggi ( make up genetik, sebagian seropositif, laki-laki ). Jika suatu jumlah bakteri yang tinggi merupakan alasan untuk

kegagalan untuk profilaksis dari dosis tunggal rifampicin, kemopropilaksis


yang lebih luas perlu dijadwalkan pada kelompok kontak tersebut.

Selain itu juga ditemukan. efek rifampicin untuk penurunan resiko penularan lepra dalam masyarakat tidak ada jika hanya yang diberikan rifampisin adalah kontak dalam rumah dan tetangga langsung. Dalam penelitian ini, peneliti juga mengambil sample darah kapiler pasien dan kontak untuk memeriksa antibody spesifik M. leprae (phenolic glycolipid I). Dan setelah diteliti, ternyata rifampisin sebagai Profilaksis tampaknya lebih efektif pada kontak yang mempunyai seronegatif untuk antibodi glycolipid-I phenolic yang spesifik untuk M.leprae.

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian yang

dilakukan ini, maka disimpulkan bahwa rifampisin


dosis tunggal efektif terhadap pencegahan penyakit lepra. Tetapi pada keadaan individu yang gagal dengan pemakaian dosis tunggal, kemoprofilaksis diberikan secara lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai