Anda di halaman 1dari 10

SIRKULASI DARAH IKAN

Oleh : Nama : Asteroida Diza Prameswary NIM : B1J011042 Rombongan : VI Kelompok :3 Asisten : Dewi Apriyani

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2012

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sistem sirkulasi pada hewan memungkinkan adanya pergerakan substansi yang cepat ke seluruh tubuh. System tersebut dibutuhkan pada waktu pergerakan substansi dengan cara difusi sederhana tidak cukup, seperti pada pertukaran gas atau nutrisi yang beredar ke seluruh tubuh. Pada beberapa hewan, misalnya vertebrata, medium untuk transport substansi adalah darah atau cairan vascular yang terdiri dari pembuluh pembuluh darah. Darah tidak hanya mengangkut oksigen dan karbondioksida dari jaringan ke paru paru atau sebaliknya, tetapi juga mengangkut bahan bahan lainya ke seluruh tubuh. Hal ini meliputi molekul molekul makanan seperti gula, asam amino, vitamin dan lain sebagainya. Darah juga berfungsi mengedarkan panas ke seluruh tubuh. Selain berfungsi sebagai jaringan pengangkut, darah juga berperan aktif dalam memerangi bibit penyakit menular yang masuk ke dalam tubuh manusia (Kimball, 1993). Sistem sirkulasi penting bagi semua hewan mulai dari hawan tingkat tinggi hingga tingkat rendah. Fungsi sistem sirkulasi pada hewan adalah : 1. 2. 3. Untuk transport zat zat terlarut Untuk transport panas ke seluruh tubuh Untuk transport energi di dalam tubuh

Sistem sirkulasi terdiri dari saluran saluran dan ruangan ruangan. Saluran saluran dan ruangan ruangan tersebut berfungsi sebagai tempat cairan mengalir untuk mengambil zat zat yang diperlukan tubuh dan mengangkut zat zat yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pada hewan vertebrata, organ tersebut adalah jantung.Jantung hewan terdiri dari ruang ruang. Sirkulasi cairan pertama diikeluarkan dari ruang yang disebut atria dan dari atria cairan dipindahkan ke ruang lain yang disebut ventrikel. Ini merupakan aksi pompa pompa primer. Perpindahan cairan berlangsung dengan kontraksi peristaltik.

1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk melihat jalannya peredaran darah ikan, serta dapat membedakan perdaran darah vena dan arteri.

II. MATERI DAN CARA KERJA

2.1 Materi Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop cahaya, kamera dan cavity slide. Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah larva ikan gurame. 2.2 Cara Kerja 1. Larva ikan gurame diletakkan di cavity slide. 2. Peredaran darah arteri dan vena larva diamati di bawah mikroskop. 3. Diberi gambaran gerakan darah arteri dan vena.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Tabel Hasil Pengamatan Perbedaan Arteri dan Vena No 1 2 3 4 5 6 7 Perbedaan Tekanan Kecepatan Arah Aliran Pola Aliran Pembuluh Warna Kadar O2 Arteri Tinggi Cepat Keluar Jantung Menyebar Tebal Terang Banyak Vena Rendah Lambat Menuju Jantung Searah Tipis Pekat Sedikit

3 2 4 5 1

Gambar. Larva ikan Gurami (Osphronemus gouramy) perbesaran 4 x 10 Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. Yolk Mata Arteri Vena Jantung

3.2 Pembahasan Berdasarkan hasil percobaan menggunakan larva ikan gurami, dapat diketahui bahwa darah pada larva ikan tersebut mengalir dalam pembuluh darah yang dipompa oleh jantung. Susunan sistem sirkulasi semacam ini disebut sistem sirkulasi darah tertutup. Pembuluh darah vena pada larva gurami mengalir menuju jantung dengan aliran yang lambat. Sedangkan pembuluh arteri arah aliranya meninggalkan jantung dengan aliran yang cepat (Siddiqui, 2011). Hal ini disebabkan karena pembuluh vena tidak langsung berhubungan dengan klep jantung, sehingga tidak memperoleh tekanan pompa dari jantung. Sedangkan pada arteri mendapat tekanan pompa dari jantung karena berhubungan langsung dengan klep jantung (Kimball, 1993). Ikan memiliki sistem sirkulasi primitif. Darah bersirkulasi melalui jantung dan saluran darah. Seperti halnya vertebrata tingkat tinggi lainnya, ikan memiliki mekanisme pemompaan untuk membawa darah kotor (mengandung oksigen sedikit, karbondioksida tinggi) ke sumber darah bersih (mengandung oksigen tinggi) yaitu insang pada ikan. Akan tetapi, tidak seperti pada vertebrata yang lebih tinggi ikan tidak memiliki mekanisme untuk memompa darah segar yang mengandung oksigen tinggi ke seluruh bagian tubuhnya. Darah vena dari tubuh setelah melalui ginjal (sistem portal renal) dan hati (sistem portal hepatika) akan kembali ke jantung. Sistem arteri membawa darah dari jantung sedangkan sistem vena membawa darah kearah jantung. Kontraksi bilik jantung mendorong darah menuju jaringan kapiler insang dimana terjadi pertukaran gas. Darah kemudian menuju jaringan kapiler yang memasok bagian tubuh yang lain dimana terjadi pertukaran dengan jaringan, kemudian darah kembali ke serambi. Jantung ikan memiliki dua ruang yang terdiri atas 1 serambi dan 1 bilik. Sirkulasi darah pada ikan merupakan sirkulasi darah tunggal.Darah dipompa oleh jantung melalui bulbus arteriosus menuju aorta ventral. Aorta ventral memasok darah vena menuju insang melalui arteri branchialnya. Arteri ini membentuk loops sekitar insang yang terbagi kedalam arteriola kemudian menuju kedalam kapiler dan lacunae dalam lamela insang, yang merupakan tempat utama untuk pertukaran gas antara darah dan air. Dengan demikian didalam kapiler insang terjadi reoksigenasi darah dan pelepasan karbondioksida darah secara gradual. Darah yang teroksigenasi dari insang dikumpulkan oleh arteri branchial. Darah selanjutnya mengalir ke jaringan. Darah bertekanan rendah mengalir dari insang ke tubuh yang juga memiliki kapiler dalam jumlah besar (Yuwono, 2001).

Peredaran darah pada ikan termasuk system peredaran tertutup karena darah mengalir didalam pembuluh darah. Berdasarkan jenisnya, pembuluh darah pada ikan dapat dibedakan menjadi pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya dengan karbondioksida dari tubuh menuju ke jantung. Karena fungsinya yang berbeda, kedua pembuluh tersebut memiliki karakteristik yang sangat berbeda satu sama lain (Pereira, 2006). Arteri dan vena dapat dibedakan menurut ciri pembedanya (Fajarwati, 1882) yaitu : 1. Arteri mempunyai ciri-ciri : berdinding tebal, elastis, berdenyut dengan teratur, mempunyai klep pada permukaan aorta dekat jantung, aliran darah dari jantung ke jaringan tubuh dan paru-paru, letak arteri umumnya di bagian dalam diantara jaringan otot (hanya pada beberapa tempat letaknya dekat dengan permukaan misalnya di pergelangan tangan), tekanannya positif atau cepat, warnaya merah muda dan arah aliran pada percabangannya melebar. 2. Vena mempunyai ciri-ciri : dinding tipis tidak elastis, tidak berdenyut, seluruh vena terdapat klep yang berfungsi mencegah darah ke jantung, berisi darah yang banyak mrngandung karbondioksida ke arah yang berasal dari paru-paru, terletak dekat permukaan dan seringkali tampak dari luar, tekanan negatif atau lambat, berwarna merah tua dan arah aliran pada percabangan menggumpal. Sistem sirkulasi pada umumnya terdiri atas dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup dan sistem sirkulasi terbuka. Sistem sirkulasi tertutup yaitu darah senantiasa berada dalam tabung kapiler, arteri dan vena. Ciri sirkulasi tertutup meliputi : sistem bertekanan tinggi yang memerlukan resistensi periferal tinggi dan dijaga keberlanjutannya diantara denyut-denyut jantung, membutuhkan dinding yang elastik, darah dibawa langsung ke organ, distribusi ke organ diregulasi dengan baik dan darah kembali ke jantung dengan cepat. Sirkulasi terbuka yaitu sebagian besar darahnya dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi saluran darah tersebut kontak dengan region terbuka atau sinuses dan darah mengalir secara bebas diantara jaringan sebalum akhirnya kembali ke jantung. Pada sirkulasi darah terbuka biasanya sistem bertekanan rendah, darah dibawa langsung ke organ seperti pada sirkulasi tertutup, distribusi darah kurang mudah diregulasi, darah seringkali kembali ke jantung dengan lambat (Yuwono, 2001).

Biasanya suatu sistem sirkulasi memiliki suatu organ pemompa cairan ke seluruh tubuh. Pada hewan vertebrata termasuk ikan organ tersebut adalah jantung. Organ pemompa darah, atau jantung, mengandalkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Rangsangan sistem saraf simpatetik dan meningkatnya konsentrasi karbondioksida dalam darah dapat meningkatkan kecepatan kontraksi otot jantung. Berdasarkan tipe aliran darah melalui jantung, system peredaran darah dapat dibedakan menjadi system peredaran darah tunggal dan system perederan ganda (Kimball, 1993). Disebut peredaran darah tunggal karena pada satu kali periode aliran darah, darah hanya mengalami satu kali pemompaan di jantung. Sirkulasi darah tunggal contohnya terjadi pada ikan. Jantung memompa darah kotor (miskin oksigen) menuju ke insang dimana terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida sehingga setelah melalui insang darah menjadi bersih (kaya akan oksigen). Namun, darah bersih tersebut tidak dipompa untuk mengalir ke seluruh tubuh. Pemompaan darah yang hanya sekali ini cukup memadai bagi kebutuhan ikan, tetapi tidaklah efisien. Tekanan yang dihasilkan oleh kontraksi bilik jantung berkurang banyak ketika darah memasuki insang. Sistem peredaran ganda biasanya terjadi pada vertebrata tingkat tinggi seperti mamalia. Berbeda dengan sistem peredaran tunggal, pada sistem peredaran darah ganda untuksatu kali periode peredaran, darah dua kali melewati jantung untuk dipompa. Pada mamalia, darah kotor (miskin oksigen) yang mengalir dari seluruh tubuh ke jantung dipompa ke paru-paru dimana terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Darah bersih (kaya oksigen) dari paru-paru mengalir ke jantung, selanjutnya dipompa oleh jantung dan mengalir ke seluruh tubuh. Jadi dalam sistem sirkulasi ganda darah bersih setelah pengambilan oksigen di paru-paru dipompa lagi oleh jantung ke seluruh tubuh (Fajarwati, 1982). Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan sisa metabolisme dan CO2. Fungsi sistem sirkulasi antara lain mendistribusi molekul-molekul pakan hasil digesti ke seluruh tubuh dan membawa oksigen ke seluruh tubuh untuk reaksi oksidasi. Selain itu, fungsi sistem sirkulasi darah adalah mengangkut karbondioksida dan sisa metabolisme untuk dibuang, mengedarkan enzim dan hormon, mengangkut sel-sel khusus, dan pemindahan panas (Yuwono dan Sukardi, 2001).

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem peredaran darah pada ikan adalah tertutup tunggal karena darah senantisa mengalir didalam tabung kapiler (arteri dan vena) yang dalam satu kali peredaranya, darah hanya mengalami satu kali pemompaan di jantung. 2. Darah pada sistem sirkulasi darah ikan mengalir didalam dua pembuluh darah utama yaitu vena dan arteri. 3. Pembuluh darah arteri berfungsi untuk mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh darah vena berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya akan karbondioksida dari seluruh tubuh menuju ke jantung. 4. Pembuluh darah vena dan arteri memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal ketebalan dinding, ukuran, letak, tekanan, warna, serta arah dan pola aliran darah di dalamnya.

DAFTAR REFERENSI

Fajarwati, T. 1982. Ikhtisar Biologi. IPIEMS, Surabaya. Kimball, J.W. 1993. Biologi. Erlangga, Jakarta. Nirmala K., Rasmawan. 2010. Kinerja Pertumbuhan Ikan Gurame (Osphronemus Goramy Lac.) Yang Dipelihara pada Media Bersalinitas dengan Paparan Medan Listrik. Jurnal Akuakultur Indonesia 9 (1), 4655. Pereira, C. R., Barcellos, L. J. G., Kreutz, L. C.,Quevedo, R. M., Ritter, F.and Silva, L. B. 2006. Embryonic and LarvalDevelopment of Jundi (Rhamdia quelen, Quoy & Gaimard, 1824, Pisces, Teleostei),a South American Catfish.Braz. J. Biol., 66(4): 1057-1063. Siddiqui Aliya. 2011. Effects of Vasodilation and Arterial Resistance on Cardiac Output. J Clinic Experiment Cardiol, 2:11. Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I. Fakultas Biologi. UNSOED, Purwokerto. Yuwono, E. dan Sukardi. 2001. Fisiologi Hewan Air. Cv. Sagung Seto, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Edit
    Edit
    Dokumen2 halaman
    Edit
    Asteroida Diza
    Belum ada peringkat
  • Sucsession
    Sucsession
    Dokumen33 halaman
    Sucsession
    Evi Dwi A
    Belum ada peringkat
  • Edit
    Edit
    Dokumen2 halaman
    Edit
    Asteroida Diza
    Belum ada peringkat
  • Lumut Tanduk
    Lumut Tanduk
    Dokumen11 halaman
    Lumut Tanduk
    chaaye No GaAra
    Belum ada peringkat
  • Analisis Filtrasi
    Analisis Filtrasi
    Dokumen11 halaman
    Analisis Filtrasi
    Asteroida Diza
    Belum ada peringkat
  • Unsur Hara
    Unsur Hara
    Dokumen14 halaman
    Unsur Hara
    Asteroida Diza
    Belum ada peringkat