Anda di halaman 1dari 40

INFEKSI TELINGA TENGAH

oleh : Dr.LUKMAN RIVAI,Sp.THT


BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNILA & MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2006

OTITIS MEDIA
Peradangan sebagian atau seluruh : mukosa telinga tengah, tuba Eustchius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid
Klasifikasi : 1. Otitis media non-supurativa (Akut dan Kronis) 2. Otitis media supurativa (Akut = OMA dan Kronis = OMSK)
Lukman Rivai

KLASIFIKASI OTITIS MEDIA :


Otitis media akut (OMA)
Otitis media sup. Kronik (OMSK) Otitis media serosa akut ( Barotrauma)

Otitis media supuratif

Otitis Media
Otitis media serosa

Otitis media serosa kronis


Lukman Rivai

OTITIS MEDIA AKUT Peradangan AKUT sebagian atau seluruh : mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid Mekanisme pencegahan masuknya kuman dari nasofaring ke kevum timpani adalah : silia mukosa tuba eustachii enzim antibodi
Lukman Rivai

Otitis media akut

Sumbatan tuba eustachii merupakan faktor penyebab utama karena mekanisme pencegahan terganggu. Sumber infeksi : ISPA
Biasanya bayi : karena masuknya kuman yang dipermudah oleh tuba eustachii yang pendek, lebar dan horizontal

Lukman Rivai

Otitis media akut

Sumbatan tuba eustachii merupakan faktor penyebab utama karena mekanisme pencegahan terganggu. Sumber infeksi : ISPA
Biasanya bayi : karena masuknya kuman yang dipermudah oleh tuba eustachii yang pendek, lebar dan horizontal

Lukman Rivai

Otitis media akut

Kuman penyebab :

Streptococcus haemoliticus
Pneumococcus
o

Staphylococcus aereus

Kadang-kadang ditemukan :

H. influenza o Streptococcus anhaemoliticus o Pseudomonas aeroginosa

Lukman Rivai

Otitis media akut

Perjalanan penyakit : Ada 5 stadium :


1. 2. 3. 4. 5. Stadium Stadium Stadium Stadium Stadium oklusi tuba eustachii hyperemis supurasi (eksudasi) perforasi resolusi

Lukman Rivai

Otitis media akut

Gejala penyakit tergantung stadium


1.

Stadium oklusi tuba eustachii o biasanya didahului oleh rinitis o terjadi tekanan negatif dalam kavum timpani sehingga terjadi retraksi membran timpani o Warna MT : keruh pucat (pertanda efusi) Stadium hiperemis membran timpani hiperemis disebabkan pelebaran pembuluh darah karena proses peradangan mukosa kavum timpani panas ringan (sub febril)

2.

Lukman Rivai

Otitis media akut

3.

Stadium supurasi (eksudasi) o terjadi pembentukan eksudat, membran timpani bulging o panas tinggi 39 400 C o sakit pada telinga o kejang-kejang dan diare o anak gelisah dan susah tidur o tuli konduktif
Stadium perforasi karena desakan membran timpani panas turun, sakit hilang dan anak kelihatan sehat PD : pus positif di liang telinga Terjadi stadium ini karena telat tindakan (parasentesa) atau kuman sangat virulen

4.

Otitis media akut

5.

Stadium resolusi o Perforasi bisa menutup lagi atau tetap terbuka (persisten) karena daya tahan tubuh yang turun, gizi yang buruk dan kuman sangat virulen.

Pengobatan

Lukman Rivai

Antibiotika golongan Penisilin dan Eritromisin Dekongestan Stadium supurasi : parasentesa (kuadran posterior inferior) tujuannya : terapi, diagnosa dan cegah perforasi spontan Stadium perforasi : toilet H2O2 3%, sehingga diharapkan perporasi menutup

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS Peradangan KRONIS telinga tengah dengan perforasi membran timpani, disertai keluar sekret dari telinga tengah yang terus menerus atau hilang timbul. Merupakan kelanjutan dari OMA

Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

Faktor-faktor penyebab
OMA OMSK

1. Perforasi yang persisten 2. Terbentuk jaringan granulasi dalam kavum timpani 3. Faktor alergi 4. Terapi terlambat dan tidak adekuat 5. Daya tahan tubuh rendah, gizi buruk dan virulensi kuman tinggi

Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

Letak (bentuk) perforasi :


1. 2. 3. 4. 5. Sentral Marginal Subtotal Total Atik, pada pars flacida

Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

Gejala-gejala penyakit :
1. Keluar pus terus menerus atau hilang timbul 2. Kadang-kadang keluar darah 3. Pusing /sakit kepala pada telinga yang sakit 4. Panas sub febril 5. Penurunan pendengaran

Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

Klinis dibagi 2: 1.OMSK Benigna (tipe mukosa)


2.OMSK Maligna (tipe tulang, tipe bahaya)

Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

1.OMSK Benigna (tipe mukosa)


a. Proses peradangan terbatas pada mukosa b. Tidak mengenai tulang c. Perforasi sentral d. Tidak ada kolesteatoma e. Jarang menimbulkan komplikasi
Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

2.OMSK Maligna (tipe tulang, tipe bahaya)


a. Disertai dengan pembentukan kolesteatoma b. Proses peradangan mengenai tulang c. Perforasi marginal atau pada atik d. Klinik : pus bau busuk, granulasi pada liang telinga, perdarahan dari liang telinga, stadium lanjut abses/ fistel retro aurikuler e. Foto mastoid : kolesteatoma positif
Lukman Rivai

KOLESTEATOMA

Otitis media supuratif kronis

1. Kumpulan hasil deskoamasi sel-sel epitel, butir-butir kolesterol dan kotoran yang membentuk suatu massa (erat kaitannya dengan kadar O2 yang kurang) Perforasi pada atik 2. Bersifat destruktif dan akibat tekanannya menghancurkan tulang-tulang sekitarnya 3. Invasi dapat berlanjut ke telinga dalam dan kranial, dengan resiko infeksi ke meningen dan otak 4. Deposit kolesteatoma : * berbentuk spt keripik, berlapis spt.bawang warna putih * berbau "busuk"
Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

Pengobatan :
1. Irigasi telinga dengan cairan H2O2 3% : Mendorong pus keluar Bakterisida Suasana aerob 2. Antibiotika golongan Penisilin dan Eritromisin 3. Dekongestan (membuka tuba) 4. Gizi yang baik 5. Mastoidektomi : bila konservatif selama 2-3 minggu tidak ada perbaikan dan OMSK tipe Maligna

Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

Komplikasi:
Biasanya tipe Maligna (oleh karena kolesteatoma timbul erosi tulang) Komplikasi dibagi 2 : o Otologik o Intrakranial

Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

Otologik : 1. Mastoiditis 2. Petrositis (sindroma Gradenigo) 3. Paralisis Facialis 4. Labirinitis

Lukman Rivai

Otitis media supuratif kronis

Intrakranial (OMSK, dengan penurunan kesadaran, panas tinggi, kaku kuduk dan kejang-kejang):
1. 2. 3. 4. 5. 6. Abses ekstradural Abses subdural Thrombosis sinus lateralis Meningitis Enchepalitis Abses otak

Lukman Rivai

Mastoiditis Akut

MASTOIDITIS AKUTA
Patogenesis :

Penjalaran infeksi melalui aditus ad antrum

Supurasi sel-sel mastoid Nekrosis tulang mastoid Kegagalan drainase


Lukman Rivai

Masoiditis Akut

Gejala :
Panas tinggi, nyeri retro aurikuler, otore dan pada PD infiltrat retro aurikuler

Pengobatan :
1.Antibiotika adekuat 2.Mastoidektomi (simpel)
Lukman Rivai

Mastoiditis kronis

MASTOIDITIS KRONIS
Patogenesis : Akibat erosi tulang Abses retro aurikuler Fistel retro aurikuler Abses Bezold (pus masuk ke dalam kantong m. sterno kleido mastoideus)

Pengobatan : Mastoidektomi (radikal)


Lukman Rivai

PETROSITIS
Infeksi apex petrosus, sampai saraf VI Gambaran klinis : (sindroma Gradenigo) 1. Diplopia ( paralisis saraf VI ) 2. Sakit kepala 3. Nyeri trigeminal 4. Tanda-tanda infeksi (otore) Pengobatan : 1. Antibiotika adekuat 2. Mastoidektomi
Lukman Rivai

PARALISE FASIALIS
Gejala Klinik : Stad dini : tetesan liur di salah satu sudut mulut Stad lanjut : 1. Sudut mulut tertarik ke arah yang sehat 2. Sudut mulut sakit bocor bila bersiul 3. Lag ophthalmus, Kelopak mata yang sakit tak menutup 4. Kerut dahi hilang di ipsilateral

Terapi : Mastoidektomi

LABIRINITIS
1. Circumscribed L'is dan Diffuse purulent L'is 2. Infeksi sp labirin via fistula telinga tengah Gejala klinis : 1. Vertigo 2. Nausea 3. Vomitus 4. Nistagmus 5. Fistula test : + / + Pengobatan : 1. Antibiotika adekuat 2. Mastoidektomi
Lukman Rivai

OTITIS MEDIA SEROSA


Nama lain glue ear, catharal OM, Secretory otitis media, OM efusi, OM nonsupuratif Sering tak terdiagnosis Terapi tidak dini, fungsi dengar terganggu

Lukman Rivai

A.Otitis Media Serosa Akut

Penyebab :

1. Infeksi nasofaring, adenoid hipertropi, tumor nasofaring, alergi, ISPA, berakibat obstruksi tuba eustachii berulang 2. Otitic barotrauma 3. Terapi antibiotik OMA tak adekuat 4. Idiopatis

otitis media serosa akut

Gejala : 1. Rasa tuli 2. Rasa tak enak / telinga spt terisi cairan (terbentuk tiba-tiba) 3. Gerak cairan jelas pada merunduk 4. Kadang-kadang nyeri ringan dan tinitus (lebih sering pada dewasa) Tanda klinis : 1. Cairan di telinga tengah 2. Sekret kekuning-kuningan 3. Tes garputala : konduktif 4. Timpanometri
Lukman Rivai

otitis media serosa akut

Pengobatan : 1. 2. 3. 4. Politzerisasi (anak-anak) Kateterisasi tuba (dewasa) Miringotomi dan penyedotan cairan Pemasangan drain (tube)

Penyulit : 1. Terbentuk adhesi fibrosa pada osikula. Ketulian menetap 2. Perlu timpanotomi rehabilitasi osikula
Lukman Rivai

AEROTITIS ( Barotrauma )
Patogensis : Akibat perubahan tekanan udara tiba-tiba (penerbangan, penyelaman) Perbedaan tekanan udara > 90 mm Hg Otot pembuka Tb.Eust tak berfungsi

Kav. Timpani tekanan negatif Dilatasi kapiler mukosa Transudasi : Pembuluh darah dapat pecah (serosanguinus mengisi kav. tim + mastoid )

Gejala aerotitis
1. Nyeri dan penurunan pendengaran ipsilateral
2. Autofoni 3. Rasa cairan di telinga

4. Tinnitus pendek dan ringan


5. Vertigo
Lukman Rivai

Pengobatan aerotitis:

Normalisasi tekanan udara T.T. 1. Stadium akut : dekongesti mukosa hidung / nasofaring topikal latihan buka tuba Eustachii dekongesti sistemik

2. Stadium cairan/darah di kavum timpani : parasentese dan aspirasi bila perlu " ventilaton tube "

Pencegahan :

Lukman Rivai

1. Menelan permen (otot-otot tuba bekerja dua kali lipat ) dan aksi Valsava pada pendaratan 2. Antihistamin

B. Otitis media serosa kronis (glue ear)


Sekret terbentuk bertahap, kental, warna dapat kuning Tanpa rasa nyeri

Gejala telinga berlangsung lama


Lebih sering pada anak-anak
Lukman Rivai

Glue ear

Otoskopi :
Membran timpani utuh, suram, retraksi, kuning kemerah-merahan / keabu-abuan.

Pengobatan glue ear :


Keluarkan sekret telinga tengah (miringotomi /pipa ventilasi) Dekongestan hidung dan antihistamin Obati faktor predisposisi/penyebab (alergi, adenoid, infeksi hidung/sinus)
Lukman Rivai

OTOSKLEROSIS (OTOSPONGIOS) Penyakit pada tulang pendengaran (spongiosis pada dasar stapes, fiksasi stapes) Tuli konduktif tuli campur Fungsi tuba baik MT kemerahan ( hipervaskularisasi ) Pengobatan :

Operasi stapedektomi, stapes diganti protese

Anda mungkin juga menyukai