Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Femur merupakan tulang terpanjang pada tubuh manusia.

Hal ini menyebabkan perkembangan yang sesuai pada bagian proksimal dan distal sehingga memungkinkan koordinasi aktifitas musculoskeletal pada panggul dan lutut. Perkembangan pada femur proksimal khususnya pada epifisis dan fisis adalah sangat kompleks di antara region pertumbuhan skeletal apendikular.1 Osifikasi sekunder biasanya dimulai pada kaput femur yaitu pada usia 4 5 bulan post natal rentang usia !"1# bulan$. Proses ini dimulai pada bagian sentral yang menyebat secara sentrifugal% bahkan penyesuaian bentuk hemisfer dari permukaan articular pada saat anak berusia & ' tahun dan membentuk sebuah lempeng subkondral yang berlainan yang mengikuti kontur dari fisis kaput femur. Pusat osifikasi tergantung pada suplai (askular) dan penurunan aliran darah secara permanen dan sementara% yang mungkin terjadi pada fraktur leher femur femoral neck fracture$% yang berakibat pada kemampuan osifikasi kaput femur untuk meneruskan proses maturasi normal dan transformasi condro osseus.1 *ecara keseluruhan perkembangan kaput femur dan epifisis trokanter memiliki kartilago yang berkelanjutan sepanjang sisi posterior dan superior pada leher femur. +alaupun region ini secara umum tipis pada anak anak yang sedang tumbuh% hal ini perlu untuk pertumbuhan lintang normal pada leher femur. ,kibat kerusakan pada leher femur% misalnya akibat fraktur leher femur% mungkin secara serius akan mengganggu kapasitas karilago region leher femur untuk berkembang secara normal.1 Pada anak anak% fraktur leher femur dan intertrokanter merupakan cedera yang paling sering terjadi. -atliff mengulas kembali .1 kasus fraktur leher femur pada pasien "pasien berusia di ba/ah 1. tahun. 0nsidensi tertinggi cedera tampak pada rentang usia 11 11 tahun.1 2ngelhardt menyebutkan bah/a fraktur di sekitar sendi panggul merupakan akibat paksaan seperti trauma akibat enrgi tinggi atau yang paling jarang dikaitkan dengan kondisis patologis. Fraktur pada leher femur juga dapat sebagai gambaran yang tidak khas pada kekerasan terhadap anak child abuse$ yang juga sering terjadi akhir akhir
1

ini. insidensi secara keseluruhan dari fraktur leher femur pada anak anak kurang dari 13. 4mumnya fraktur leher femur terjadi pada anak anak di semua usia% tetapi insidensi tertinggi terjadi pada usia 11 1! tahun% dengan persentase &# ".53 terjadi pada anak laki laki% sekitar pada usia yang sama sebagai slipped upper femoral epiphysis *4F2$ pada insidensi puncaknya.!.1 Parsch !#1#$ menyebutkan ba/a fraktur batang femur femoral shaft fracture$ termasuk diantaranya region subtrokanter dan suprakondilar berkisar 1%&3 pada semua fraktur pada anak. -asio antara anak laki laki dan perempuan adalah ! 5 1% rasio ini mungkin akan mengalami perubahan jika semakin banyak anak perempuan yang berpartisipasi pada olah raga seperti sepak bola. 0nsidensi ini tampaknya terdistribusi pada anak anak usia muda dan pada remaja muda. 6ingkat terjadinya fraktur batang femur per tahunnya adalah 17 per 1##.### anak anak.!

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Fraktur Leher Femur !.1.1 Frekuensi dan 8ekanisme 9edera Fraktur disekitar sendi panggul merupakan akibat paksaan seperti trauma energi tinggi atau pada keadaan yang yang jarang yang sering dikaitkan dengan kondisi patologis. Fraktur leher femur pada gambaran yang tidak khas merupakan suatu kekerasan terhadap anak child abuse$ yang juga sering terjadi akhir akhir ini. insidensi secara keseluruhan pada fraktur leher femur pada anak anak adalah kurang dari 13. Fraktur ini terjadi pada anak anak semua usia% tetapi insidensi tertinggi pada usia 11 tahun dan 1! tahun% dengan &# .#3 terjadi pada anak laki laki. Pada :egara berkembang penyebab paling sering adalah kecelakaan lalu lintas sedangkan pada negara maju umunya penyebabnya adalah jatuh dari ketinggian seperti dari pohon dan atap rumah. 1#3 pasien pasien ini mengalami cedera yang berkaitan dengan dada% kepala% dan abdomen. 9edera pada ekstremitas seperti fraktur femur% tibia fibula% dan pel(ik juga sering. Hal lain yang sering menyebabkan fraktur femur pada anak adalah child abuse. Pada neonatus% cedera lahir dapat menyebabkan pemisahan transipiphyseal.!.4

;ambar 1.1 Fraktur leher femur tipe 000% pola cedera ditunjuk dengan tanda panah.Fraktur pada anak yang dilakukan imonilisasi dengan cast.4

;ambar 1.! fraktur leher femur dengan (arus yang miring.4 !.1.! <lasifikasi Fraktur panggul pada anak anak diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan morfologi. 9rom/ell pertama sekali menjelaskan fraktur pada leher femur pada anak. =elbet mempublikasikan klasifikasi standar dari fraktur femur proksimal pada tahun 17#.. <lasifikasi ini tidak dikenal dengan baik hingga 9ollona 17!7$ melaporkan 1! kasus dengan menggunakan <lasifikasi =elbet. <lasifikasi =elbet digambarkan dalam tabel 1. 6abel ! menggambarkan karakterisitik penting pada fraktur femur pediatric berdasarkan tipe =elbet.!.4
4

6abel 1. <lasifikasi pada fraktur panggul pada anak anak =elbet$! 6ipe 0 6ipe 00 6ipe 000 6ipe 0> Pemisahan transepiphyseal dengan atau tanpa dislokasi kepala femur dari asetabulum$ 6ranser(ikal *er(ikotrochantrik 0ntertrokanter

6abel !. Fraktur leher femur pediatric tipe dan karakteristik pentingnya!


6ipe =elbet 6ipe 0 0nsidensi '3 Penyebab 6rauma energi tinggi Child abuse Persalinan letak sungsang yag sulit <arakteristik penting 5#3 dengan kaput epifisis -isiko tinggi ,>: !# 1##3$ jika dikaitakan =iagnosis septik dislokasi dengan banding artritis% panggul% kasus terjadi dislokasi

dislokasi epifisis

lepasnya kaput femur 6ipe 00 453 6rauma berat epifisis. >ariasi yang paling banyak .# '#3 terjadi displace -isiko tinggi ,>: sampai 5#3$ Pada fraktur displace% hilangnya reduksi% malunion% 5

non" 6ipe 000 153 6rauma berat

union%

deformitas (arus% ,>: !# !53 tergantung penempatan pada saat

6ie 0>

1!3

6rauma

/aktu cedera. :onunion dan ,>: jarang

Pengelompokan cidera fisis yang sering digunakan adalah klasifikasi *halter Harris *H$% yang mendriskipsikan dalam 5 lima$ tipe yaitu 5!.4 *H 05 Fraktur pada ?ona hipertropi kartilago fisis% memisahkan epifisis dan metafisis secara longitudinal) Prognosis baik% biasanya hanya dengan closed reduction% O-0F dapat dilakukan jika stabilitas tidak tercapai atau tidak terjamin. *H !5 Fraktur sebagian mengenai fisis dan fragmen segitiga metafisis) .53 dari semua fraktur fisis. *H 15 Fraktur pada fisis dengan diskontinuitas artikular. 8engenai sebagian fisis% epifisis% dan permukaan sendi. *ering memerlukan O-0F untuk memastikan realignment anatomis. *H 0>5 Fraktur berjalan oblik mele/ati metafisis% fisis% dan epifisis. *H >5 @esi kompresi pada fisis) sulit untuk mendiagnosis pada saat cidera. 6idak tampak garis fraktur pada a/al rontgen) jarang terjadi) -isiko besar terjadi gangguan pertumbuhan.

;ambar 1.1. Fraktur *helter Haris!.4 !.1.1 ,ssesment dan =iagnosis *elain itu secara klinis diagnosis sering membingungan. ,nak anak biasanya yang mengalami trauma berat sering mengalami nyeri pada region panggul dan pemendekan% ektremitas terotasi ke arah luar. ,nak anak biasanya ketakutan karena pergerakan ekstremitas yang pasif dan tidak dapat bergerak secara aktif. =iagnosis ditegakkan dengan bantuan radiografi% yang umunya dilakuakan pada dua plane foto% jika memang tidak nyeri. *onografi juga sering digunakan pada kondisi yang menimbulkan keraguan misalnya nyeri panggul pada anak. ;aris fraktur atau hematom intrakapsular dapat dideteksi dengan menggunakan ultrasound. =engan fraktur yang tidak diketahui letak pasti pada femur% maka radiografi tidak dapat digunakan sebagai penunjang diagnostik. 9omputed tomography 96$ dapat digunakan untuk menilai derajat fraktur dan hematoma intrakapsular lainnya. *can tulang pada 1 bulan post cedera juga membantu dalam mendeteksi nekrosis kaput femur% yang merupakan komplikasi yang paling mungkin. 8agnetic resonance imaging 8-0$ mendeteksi abaskular sebelumnya.!.1.4.5 Pada keadaan fraktur femur pulsasi arteri dorsalis pedis dipalpasi. Pada fraktur femur juga harus dilakukan pemeriksaan sekunder karena umumnya pasien hanya mengeluhkan nyeri sehingga hal hal yang mengancam nya/a seperti perdarahan internal pada rupture spleen sering terle/atkan. <arena itu tekanan darah juga penting untuk dia/asi.4

!.1.4 Penatalaksanaan
7

Prinsip penatalaksanaan termasuk di antaranya 5! 8inimalkan komplikasi yang potensial pada a(ascular necrosis ,>:$. Hindari cedera pada lempeng fisis. -eduksi fragmen fragmen secara anatomis *tabilisasi dengan pin atau sekrup mengakibatkan protesi dini menahan berat. =ekompresi terhadap hemarthrosis dan fiksasi internal stabil merupakan aspek penting terhadap treatment untuk semua fraktur dengan pergeseran. Fraktur yang tidak mengalami pergeseran dapat ditangani secara konser(atif dengan cast immobilisasi menggunakan hip spica. ! Aerdasarkan studi yang dilakukan pada .1 kasus dari Aritish Orthopedic ,ssociation yang dilaporkan pada tahun 17&!% -atliff menyebutkan bah/a insidensi tinggi non union terjadi pada fraktur tipe 00 atau tipe 000 yang diterapi secara konser(atif. 9anale dan Aourland pada tahun 17.4% melaporkan bah/a dengan operasi fiksasi yang diamati menunjukan hasil yang lebih baik.4

;ambar 1.. <lasifikasi dari fraktur femur proksimal pada anak% berdasarkan klasifikasi 9olonna dan =elbet.! 8enurut ,nil ,rora !##&$ penanganan fraktur leher femur traumatic pada anak didasari oleh tipe dan jumlah pergesaran akibat fraktur% dan maturitas skeletal pada anak. 4ntuk internal fiksasi pada fraktur leher femur tipe 0% tipe 00% dan tipe 000% pin halus dapat digunakan pada infant% sekrup kanul 4.# mm pada anak anak) sekrup kanul &.5 mm pada remaja. 4ntuk fiksasi
8

fraktur tipe 0>% secara teori sekrip panggul pediatric pediatric hip screw$ lebih baik pada anak anak dan sekrup panggul de/asa untuk anak remaja. Hip spica cast yang digunakan untuk imobilisasi post operasi banyak terutama pada anak anak B 1# tahun. 4ntuk anak anak yang lebih tua% imobilisasi dengan pin lebih dianjurkan.4

;ambar 1.', sampai =5 Follo/ up pasien berusia !.5 tahun dengan fraktur tipe 0. ,$ C ray menunjukan fraktur tipe 0. A$ pasien berbaring dengan coDa (ara setelah penanganan selama 1 bulan dengan spica. 9$ Osteotomi subtrokanter selesai dilakukan untuk koreksi coDa (ara. =$ follo/ up selama 1! tahun mengungkapkan adanya fisis terbuka. Pasien tidak mengeluhkan rasa sakit saat melakukan pergerakan dan ada pemendekan #.5 cm.4

!.1.5 <omplikasi Aerikut ini merupakan komplikasi yang dapat berkembang dan ditetapkan sesuai urutan kejadian 5! Avascular necrosis ,>:$

,>:% pertama sekali dijelaskan pada tahun 17!. yang merupakan komplikasi yang paling ditakuti dikarenakan hal ini mengakibatkan dampak yang sangat buruk. ,>: terjadi pada kebanyakan fraktur 4.3$ sebelum penanganan sekarang ditetapkan. Hal ini dianggap sebagai akibat dari rupture atau tamponade dari salah satu atau kedua arteri sirkumfleksa.! *ejumlah pergeseran a/al merupakan faktor prognostik yang penting ketika dipertimbangkan efeknya terhadap suplai (askular pada leher femur dan kaput femur tetapi hal ini tidak dijelaskan mengapa ,>: mengikuti fisura fraktur pada leher femur. ! :ekrosis dapat berakibat pada epifisis secara terpisah% seluruh fragmen proksimal% atau hanya bagian pada leher femur antara fraktur dan lempeng pertumbuhan growth plate$. 0skemik epifisis menyerupai seperti yang terlihat pada penyakit Perthes dan oleh karena itu terapinya mengikuti prinsip prinsip yang ditetapkan untuk penyakit ini. Aagaimanapun% penyembuhan dan remodeling setelah ,>: post trauma pada anak anak biasanya lebih lama dan tidak pernah lengkap =ekompresi dan fiksasi interna stabil merupakan dasar terhadap pencegahan ,>:.!

10

;ambar 1.7 a$ fraktur leher femur transser(ikal dengan hanya pergeseran minimal pada anak anak laki laki usia ' tahun. Follo/ up jangka panjang setelah penanganan konser(atif. b$ 6ampak lateral pada leher femur mendemontrasikan morfologi fraktur yang lebih baik. c$ 1# bulan kemudian% ,>: tampak jelas dengan kolaps pada kaput femur yang memberikan gambaran seperti @egg 9al(e Perthes. d$ 1# tahun setelah fraktur sekunder a/al osteoarthritis grade ! tampak jelas. diadaptasi dari arsip -umah *akit 4ni(ersitas Ortopedik Aalgrist di Eurich% */iss. =ipergunakan dengan i?in$.! Aerhentinya pertumbuhanF 9oDa (ara 9oDa (ara diakibatkan oleh fusi fisis yang premature atau oleh reduksi yang tidak adekuat. Hal ini terjadi pada 153 kasus. ! :onunion <eterlambatan penyembuhan dan nonunion comprehensif direkomendasikan.! Osteoartritis
11

jarang dijumpai sekarang

yang mana dilakukan reduksi dan stabilisasi terbuka% fiksasi internal

Osteoarthritis sekunder pada sendi panggul berkembang sebagai akibat inkongruitas. <omplikasi pada a/al masa kanak kanak biasanya terkompensasi dengan baik dengan remodeling sebelum terjadinya maturitas skeletal. Pemburukan pada sendi panggul terutama pada bentuk penyakit sendi degenerati(e dan gangguan fungsi yang mungkin terjadi lebih dari beberapa tahun. 2.2 Fraktur Batang Femur (Femoral Shaft Fracture !.!.1 Frekuensi dan 8ekanime 9edera Fraktur batang femur termasuk di antaranya subtrokanter dan suprakondilar yang berkisar 1.&3 pada semua fraktur pada anak. -asio anak laki laki dan perempuan adalah ! 5 1. ,ngka kejadian tahunan fraktur batang femur adalah 17 per 1##.### anak.!.& 2tiologi fraktur batang femur bergantung pada usia. Pada infant% diaman tulang femur relati(e lemah dan mungkin patah karena beban karena terguling. Pada usia anak taman kanak kanak dan usia sekolah% sekitar setengah dari fraktur batang femur disebabkan oleh kecelakaan berkecepatan rendah seperti terjatuh dari ketinggian% misalnya dari sepeda% pohon% tangga atau sesudah tersandung dan terjatuh pada le(el yang sama dengan atau tanpa tabrakan. *eiring dengan meningkatnya kekuatan tulang femur% dengan maturitas selanjutnya pada masa anak anak dan remaja% trauma berkecepatan tinggi sering mengakibatkan fraktur pada femur.!.1.& Fraktur pada batang femur jarang terjadi akibat trauma kelahiran% dengan pengecualian tersebut% maka fraktur ini dapat juga disebabkan oleh arthrogryposis multipleD congenital% myelomeningocele% dan osteogenesis imperfect. <ontraktur yang kaku pada panggul dan lutut pada anak anak dengan arthtogrypotic dapat menyebabkan fraktur batang femur selama proses persalinan atau selama penanganan selanjutnya. <elompok risiko lainnya adalah bayi baru lahir dengan =an penyakit neuromuscular imperfect seperti yang myelomeningocele% osteopenia. osteogenesis

menyebabkan fraktur multipel.!.&

12

Fraktur batang femur yang terjadi selama 1! bulan pertama kehidupan jarang terjadi. <ebanyakan 1# 5#3 merupakan non accidental dari child abuse. Penyebab ini sering terle/atkan dan penilaian a/al oleh dokter adalah perlindunagn terhadap anak merupakan hal yang penting.!

;ambar !.1. a$ anak perempuan berusia & bulan dengan mid shaft trans(erse fracture kiri b$ anak pada posisi spica cast &#F&# o dengan cyclist pant pada sisi yang tidak mengalami fraktur. c$ fraktur femur kiri yang dipasang cast. d$ femur kiri saat pasien berusia . bulan dengan formasi callus yang baik. e$ Foto saat berdiri pada usia 1' bulan. ,da tampak (arus minor dan panjang kedua tungkai sama.! !.!.! <lasifikasi Fraktur shaft femoralis pada anak anak antara lain spiral% oblik% atau trans(ersal% fraktur ini umumnya dapat pecah atau tidak pecah% tertutup atau terbuka. =iagnosis termasuk perbedaan antara fraktur pada epifisis 2$%
13

metafisis 8$% atau diafisis =$ menampilkan identifikasi yang khas pada anak. <lasifikasi pediatrik pada anak yang baru memungkinkan dokumentasi dan pembanding terhadap metode pengobatan pada praktek klinik yang sama dengan penelitian klinis prospektif ! !.!.1 6emuan <linis 6anda tanda yang sering pada fraktur batang femur antara lain nyeri% shortening pemendekan$% angulasi% bengkak% dan krepitasi. *eorang anak dengan fraktur demur yang masih baru biasanya tidak dapat berdiri atau berjalan. *emua anak harus diperiksa termasuk tungkai ba/ah dan lingkar pel(ik dan abdomen% jadi tidak mengabaikan tibia% pel(ik% abdomen% atau trauma ginjal. Pemeriksaan neuromuskular harus diperiksa secara hati hati. +alaupun cedera neuromuskular jarang terjadi akibat fraktur batang femur. Perdarahan merupakan masalah utama pada fraktur batang femur%rata rata darah yang hilang dapat lebih dari 1!## m@ dan 4#3 memerlukan transfusi. Penilaian kondisi hemodinamik pra operasi mutlak harus dlakukan.!.& !.!.4 6emuan -adiologi Pemeriksaan radiografi seharusnya dilakukan sepanjang femur dalam dua plane foto dan berdekatan dengan lingkar pel(ik dan juga sendi lutut. Gika ada keraguan% tungkai ba/ah seharusnya diperiksa juga. 9omputed tomography 96$ atau magnetic resonance imaging 8-0$ scan biasanya tidak diperlukan. 0ndikasi untuk 8-0 akan digunakan jika dicurigai adanya fraktur yang tersembunyi atau cedera ligament pada lutut.!.&.. !.!.5 Penatalaksanaan Fratur batang femur diterapi menurut usia dan besar anak% seiring cedera cedera tersebut seperti cedera kepala atau politrauma% atau tampak adanya lesi terbuka dengan cedera pada pembuluh darah dan saraf. Penyesuaian dengan pengobatan dan faktor sosioekonomik harus dipertimbangkan.!...'

14

;ambar !.! ,$ fracture spiral pada infan% A$ Proksimal fraktur pada anak Husia ' tahun% intramedular. Fraktur Batang Femur pada Tahun pertama Kehidupan Pada periode postnatal% sebuah bandage sederhana atau harness digunakan untuk panggul displastik diaplikasikan selama periode dari ! minggu.! 6raksi bilateral o(erhead telah menjadi pilihan pengobatan untuk selama beberapa tahun. ,nak yang dihospitalisasi selama 1# 14 tahun. Fraktur trans(ersal rata rata sembuh dengan pemendekan shortening$ beberapa millimeter. Pada kasus kecurigaan cedera non accident% hospitalisasi memberikan kesempatan untuk mengin(estigasi situasi social anak.! Pengobatan Terpilih *pica cast setelah reduksi tertutup pada fraktur femur merupakan pilihan pengobatan pada kebanyakan ahli bedah ortopedik pediatric. Posisi fraktur tungkai diatur pada fleksi 7#o pada panggul dan lutut. =alam hal mencegah deformitas (arus sekunder% fraktur tungkai dijaga agar tetap dalam abduksi yang nertal% saat sisi kontralateral dapat diabduksi yang memungkinkan untuk menukar popok. -adiografi rutin dalam dua plane disarankan setelah pemasangan cast . jika ibu atau keluarga diinformasikan baik tentang pera/atan terhadap bayi dengan spica cast% anak tidak perlu
15

9$ *haft fracture pada remaja% memerlukan fiksasi

dira/at di rumah sakit. *elama kontrol ulang di klinik selama 1 minggu% radiografi rutin akan mendeteksi angular de(iasi. <arena konsolidasi pembentukan callus yang cepat dalam ! 1 minggu% setelah pelepasan cast perbaikan fungsi terjadi cepat.!.1.'.7 Pa(lik harness digunakan selama periode 1 5 minggu merupakan alternatif pengobatan untuk bayi yang sangat kecil. Pemasangan alat ini tidak membutuhkan anestesi dan /aktu hospitalisasi dapat diminimalkan.! Fraktur Batang Femur pada usia 1 sampai tahu

6raksi masih digunakan secara luas untuk fraktur batang femur pada anak anak pra sekolah dan anak tahun pertama sekolah. Hospitalisasi selama 4 & minggu dirasakan sudah memadai. 6raksi kulit o(erhead overhead skin traction$ memiliki risiko berupa efek yang merugikan pada sirkulasi ekstremitas.!...1# 6raksi kulit sebaiknya dipilih bahan yang hipoalergenik eD% 2lastoplast$ untuk pasien yang alergi dengan bahan yang biasa atau pada orang tua dimana kulitnya telah rapuh.

;ambar !.1 6raksi <ulit <ontraindikasi traksi kulit yaitu bila terdapat luka atau kerusakan kulit serta traksi itu% itu% yang memerlukan beban I 5 kg. ,kibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit% obstruksi (askuler% oedem distal% serta peroneal ner(e palsy pada traksi tungkai.

16

*elain itu% traksi kulit"Aryan traksi juga menjadi pilihan terapi pada fraktur batang femur. ,nak diposisikan dengan tidur terlentang di tempat tidur% kedua tungkai dipasang traksi kulit% kemudian kedua tungkainya ditegakkan ke atas% ditarik dengan tali yang diberi beban 1"! kg% sampai kedua bokong anak tersebut terangkat dari tempat tidur.

;ambar !.4 Aryan traksi

<omplikasi Aryan traksi adalah terjadi iskemik paralisis. Hal ini disebabkan karena terganggunya aliran darah pada tungkai yang ditinggikan. Fraktur Batang Femur pada !sia " sampai 1" tahun =ilakukan pemasangan -ussel traksi% untuk traksi ini diperlukan 5 " Frame
17

" " "

<atrol 6ali Plester ,nak tidur terlentang% lalu dipasang plester dari batas lutut% dipasang sling di

daerah poplitea% sling dihubungkan dengan tali% dimana tali tersebut dihubungkan dengan beban penarik.

;ambar.!.4 -ussel traksi 4ntuk mempersingkat /aktu ra/at setelah 4 minggu ditraksi% callus sudah terbentuk% tetapi belum kuat benar. 6raksi dilepas kemudian dipasang gip hemispika. #lastic intramedullar$ nail atau /ayer <irschner intramendular kadang digunakan untuk fraktur femur pada kelompok pra sekolah. 0ndikasi utama adalah gagalnya penanganan dengan menggunakan spica cast% 6itanium nail sberdiameter dua millimeter dimasukkan dari medial dan lateral metafisis dari femur distal untuk menstabilisasi intramedular pada fraktur. +aktu konsolidasi relati(e singkat% rentang /aktu dari ! 5 bulan tergantung pada usia pasien. 0mplant dicabut pada 1 & bulan setelah pemasangan.!...11
18

Fiksator eksternal merupakan pilihan jika terjadi fraktur terbuka pada pasien poli trauma atau untuk fraktur segmental% yang juga pada kelompok ini. Gika fiksator dilepaskan lebih a/al dengan pembetukan callus yang masih kurang% maka akan berisiko terjadi fraktur kembali. *eperti semua penggunaan fiksator lainnya% infeksi jalur pemasangan pin sering terjadi dan diobati dengan kulit lokal dan antibiotik. :amun penanganan fraktur batang femur tertutup atau terisolasi tidak dianjurkan dengan pemasangan fiksator eksternal pada anak anak pra sekolah.!.11 ;ambar !.5. a$ *eorang anak laki"laki berusia ' tahun dengan fraktur kominuted pada femur kiri dan fragment ketiga. b$ setelah reduksi tutup pada fraktur dan fiksasi dengan fiksator eksternal. c$ Fremur kiri setelah 4 minggu dengan fiksator. Aeberapa callus formation. d$.Pasien 4 minggu setelah berdiri dengan fiksator eksternal orthofiD.=elapa bulan kemudian setelah trauma dan 4 bulan setelah pelepasan fiksator ekternal. e$ dan f$ 6ampak ,P dan lateral pada femur kiri ' bulan setelah cedera.minimal (arus dan pertumbuhan sekitar . mm. !

19

BAB III KESI!PULAN Femur merupakan tulang terpanjang pada tubuh manusia. Hal ini menyebabkan perkembangan yang sesuai pada bagian proksimal dan distal sehingga memungkinkan koordinasi aktifitas musculoskeletal pada panggul dan lutut. Perkembangan pada femur proksimal khususnya pada epifisis dan fisis adalah sangat kompleks di antara region pertumbuhan skeletal apendikular. ,kibat kerusakan pada leher femur% misalnya akibat fraktur leher femur% mungkin secara serius akan mengganggu kapasitas karilago region leher femur untuk berkembang secara normal. Pada anak anak% fraktur leher femur dan intertrokanter merupakan cedera yang paling sering terjadi. -atliff mengulas kembaki .1 kasus fraktur leher femur pada pasien pasien berusia di ba/ah 1. tahun. 0nsidensi tertinggi cedera tampak pada rentang usia 11 11 tahun. Fraktur di sekitar sendi panggul merupakan akibat paksaan seperti trauma akibat enrgi tinggi atau yang paling jarang dikaitkan dengan kondisis patologis. Fraktur pada leher femur juga dapat sebagai gambaran yang tidak khas pada kekerasan terhadap anak child abuse$ yang juga sering terjadi akhir akhir ini. insidensi secara keseluruhan dari fraktur leher femur pada anak anak kurang dari 13. Fraktur batang femur femoral shaft fracture$ termasuk diantaranya region subtrokanter dan suprakondilar berkisar 1%&3 pada semua fraktur pada anak. -asio antara anak laki laki dan perempuan adalah ! 5 1. =iagnosis ditegakkan dengan gejala klinis% radiologi% sonografi% 96 scan% dan 8-0. :amun dengan gejala klinis dan radiologi biasanya sudah cukup untuk menegakkan diagnosis fraktur femur pada anak.

20

Penatalaksanaan didasari pada usia anak.terapi operasi dengan fiksasi lebih dianjurkan dan keberhasilan akan lebih besar jika penatalaksanaan hanya secara konser(atif DAFTA" PUSTAKA

1. Ogden. G,% !###. *keletal 0njury 0n 6he 9hild *econd 2dition. :e/ Jork 5 +. A *aunders 9ompany. p.'5. '.! !. 2ngelhardt P+. !#1#. Femoral :eck Fracture 0n 5 Aenson 8% FiDsen G% 8acnicol 8% Parsch <laus eds$ 9hildrenKs Orthopaedics and Fractures 6hird 2dition. @ondon 5 *pringer. p. .57 .&4 1. ;ottlieb G-. !##&. *O,P for orthopedics. Philadelphia 5 +illiams and +ilkins Publisher. p. '! '1 4. ,rora ,. !##&. Pediatrics Femoral :eck Fracture 0n 5 <ulkarni ;* eds$ 6eDtbook of Orthopedics and 6rauma !nd 2dition. :e/ =elhi 5 Gaypee Arothers 8edical Publisher p. 1114 1111 5. Hbner .U, Schlicht .W, Outzen .S, B rthel .!, H l"b n#. H. 2000. Ultr "$un# in the #i %n$"i" $& &r cture" in chil#ren. 'he ($urn l $& B$ne n# ($int Sur%er) 82*B+1170*3. &. Aenson 8% FiDsen G% 8acnicol 8% Parsch <. !#1#. Femoral *haft Fracture 0n 5 Parsch < eds$ 9hildrenKs Orthopaedics and Fractures 6hird 2dition. @ondon 5 *pringer. p. .&5 ..1 .. Pring 8% :e/ton P% -ang 8. !##5. Femoral *haft 0n 5 +enger =.-% Pring 8.2 eds$ -angKs 9hildrenKs Fractures. Philadelphia 5 @ippincot +illiams and +ilkins. p. 1'1 177 '. 2gol <,% <o(al <G% Euckerman G=.!#1#. Hand Aook of Fracture. Philadelphia 5 @ippincot +illiams and +ilkins. p. 4## 41'

21

7. 9ui F. E % +en H. A%and *u C. +. 177&. 8icrostructures of 2Dternal Periosteal 9allus of -epaired Femoral *tructural Aiology 11.% !#4!#' 1#. Flynn G8% *kaggs =@. !#1#. Femoral *haft Fractures 0n 5 Aeaty GH% <asser G- eds$ -ock/ood and +ilkinsL Fractures in 9hildren. Philadelphia 5 @ippincot +illiams and +ilkins. p. .7' '1' 11. *i(. 0% -ang. 8. 17'1. 6reatmet of Femoral Fracture in the 9hild /ith Head 0njury. 6he Gournal of Aone and Goint *urgery. Fracture in 9hildren. Gournal of

22

Anda mungkin juga menyukai