Anda di halaman 1dari 26

Pemeriksaan Khusus Terhadap Persediaan Pada PT. Kilang Bujangga Internusa, Di Berau 2011 Ismadi (ismadismu@gmail.

com) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Hamid Bone (hamidbone9@gmail.com) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Salmah Pattisahusiwa (salmah.jais@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

ABSTRAK Ismadi, Pemeriksaan Khusus Terhadap Persediaan Pada PT. Kilang Bujangga Internusa, Di Berau 2011 (dibawah bimbingan Bapak Hamid Bone dan Ibu Salmah Pattisahusiwa). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kewajaran nilai persediaan yang disajikan pada laporan keuangan per 2011 PT. Kilang Bujangga Internusa menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tentang Persediaan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Komparatif, dengan cara membandingkan hasil pemeriksaan menurut standar prosedur akuntansi dengan laporan keuangan per 2011 PT. Kilang bujangga Internusa. Dalam penelitian ini menemukan perbedaan yang signifikan dalam hasil audit sebesar Rp 140,129,100,00, pada persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa, ini seharusnya menjadi kerugian tetapi PT. Kilang Bujangga Internusa tidak menyatakan pada laporan keuangannya maka nilai pernyataan Laba/Rugi dan neraca menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Kerugian seharusnya dicatat dengan baik oleh staf akuntansi tetapi tidak dilakukan pencatatan atas persediaan, karena kurangnya komunikasi antara koordinator lapangan (orang yang menghasilkan laporan yang baik dalam pencatatan) dengan staf akuntansi, dan staf akuntansi menjadi pasif. Ini benar-benar tentang masalah pengendalian internal yang serius, terutama untuk struktur organisasi dengan deskripsi pekerjaan dan yang bertanggung jawab (Kurangnya Sistem Akuntansi dan Prosedur). Kesimpulan dari penelitian ini adalah laporan keuangan per akhir tahun 2011 PT. Kilang Bujangga Internusa adalah belum sesuai menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 dan PT. Kilang Bujangga Internusa seharusnya mematuhi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan sebagai aturan untuk menyusun laporan keuangan. Sebaiknya PT. Kilang Bujangga Internusa menunjuk pihak independen untuk memeriksa laporan keuangannya setiap tahun. Hal ini untuk memberikan keyakinan atas laporan keuangan yang dibuat pengurus kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Kata Kunci: Pemeriksaan Khusus, Metode Perbandingan, persediaan. ABSTRACT Ismadi, Special Audit Inventory at PT. Kilang Bujangga Internusa, on Berau 2011 (Supervised by Hamid Bone and Salmah pattisahusiwa). This audit is to investigate and to know the inventory states in financial statement per 2011 of PT. Kilang Bujangga Internusa already proper with Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Number 14 state about inventory. This study use comparative method, this compared between the results of audit that use some proper standard procedures to financial statement per 2011 of PT. Kilang Bujangga Internusa. This study found a significant different in audit results for Rp 140,129,100,00, this suffer PT. Kilang Bujangga Internusa for their inventory, this should become their losses but they were not state it on their financial statement then the value of Profit/Losses statement and balance sheet become higher than it should be. The losses should be written properly by accounting staff but they did not do it, because field coordinator (the person who produce report of good receive notes) lack of communication with accounting staff, and accounting staff become passive. It is really about a serious internal control problem, especially for organization structure with its job description and its responsible (Lack of Accounting System and Procedures). The conclusion of this study is financial statement per end of 2011 PT. Kilang Bujangga Internusa was not properly as Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Number 14, and PT. Kilang Bujangga Internusa should properly obey the Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan as their rule to make a financial statement. Especially for inventory otherwise they could

not make a reliable statement. And to assure this PT. Kilang Bujangga Internusa should point independent party to check their financial statement every year. Keyword: Special Audit, Comparative Method, inventory. .

I.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Tujuan pokok didirikannya perusahaan adalah untuk memperolah laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan suatu alat khusus yaitu akuntansi untuk memberikan informasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu kebijakan yang penting bagi setiap perusahaan dalam pengambilan suatu keputusan adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan disusun setiap periode akuntansi. Laporan keuangan disusun berdasarkan bukti/dokumen dasar dari setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dari dokumen dasar ini dicatat ke dalam jurnal dan diklasifikasikan berdasarkan akunnya ke dalam buku besar dan disajikan ke dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang disiapkan oleh pihak manajemen perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). PT. Kilang Bujangga Internusa (KBI) adalah perusahaan pengelola SPBU di Tanjung Redeb Kabupaten Berau yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan, sehingga jenis persediaan perusahaan ini merupakan persediaan barang dagangan Bahan Bakar Minyak jenis Premium, Solar dan Pertamax. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, PT. Kilang Bujangga Internusa pasti memiliki jumlah persediaan tidak sedikit pada setiap jenis bahan bakar minyak yang berfungsi untuk mendukung dan memperlancar kegiatan operasional perusahaan sehari-hari agar dapat diperoleh laba yang diinginkan. Namun dalam penelitian ini penulis hanya melakukan penelitian pada persediaan bahan bakar minyak jenis premium. Dalam pencatatan persediaan, PT. Kilang Bujangga Internusa menggunakan metode perpetual dan metode penilaiannya menggunakan metode FIFO. Baik pembelian maupun penjualan menggunakan syarat FOB Shipping Point. Adapun alasan penulis mengangkat masalah ini adalah karena penulis mengamati bahwa dalam Berita Acara Pemeriksaan Barang (BAPB) tercatat bahan bakar minyak yang sampai di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak sama jumlahnya dengan dibukti pembelian, ini disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor, sedangkan pengakuan barang yang hilang tetap dicatat sebagai persediaan karena di sini pada saat menerima barang pihak lapangan tidak memberikan hasil berita acara pemeriksaan atau yang sejenisnya yang bisa dijadikan ukuran penilaian penerimaan barang ke pihak accounting, sehingga perusahaan mencatat persediaan sebesar kuantitas di bukti pembelian. Dengan demikian, maka nilai persediaan akhir yang tercatat kemungkinan besar belum sesuai dengan nilai persediaan yang sesungguhnya, akibatnya terjadi kesalahan penyajian nilai persediaan pada laporan keuangan dalam membukukan nilai laba dan juga nilai-nilai dalam neracanya. Sehubungan dengan alasan tersebut, maka penulis akan melakukan sebuah penelitian dengan judul: Pemeriksaan Khusus Terhadap Persediaan Pada PT. Kilang Bujangga Internusa, Di Berau 2011. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah nilai persediaan yang

disajikan pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tentang Persediaan? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kewajaran nilai persediaan yang disajikan pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tentang Persediaan. II. TINJAUAN TEORITIS A. DASAR TEORITIS 1. Pemeriksaan Keuangan Menurut Sukrisno (2004:5) auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. 2. Standar Pemeriksaan Akuntan Ada 10 Standar auditing yang terdapat dalam Standar Akuntan Publik Per 1 Januari 2001 adalah sebagai berikut: 1. Standar Umum a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor. b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 2. Standar Pekerjaan Lapangan a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. b. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. 3. Standar Pelaporan a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. b. Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang mana auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
3

4.

5.

6.

7.

mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikulnya oleh auditor. Jenis-Jenis Audit Menurut Sukrisno (2004:10) ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan menjadi dua bagian yaitu: 1. Pemeriksaan Umum (General Audit) Merupakan suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. 2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit) Jenis audit ini merupakan suatu pemeriksaan terbatas sesuai dengan permintaan auditor yang dilakukan oleh Kantor Akutan Publik (KAP) yang independen dan pada akhirnya pemeriksaan auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kawajaran laporan keuangan secara keseluruhan melainkan hanya pada pos-pos tertentu yang diperiksa. Kertas Kerja Pemeriksaan 1. Pengertian Kertas Kerja Pemeriksaan Menurut Santoso (2003:62) kertas kerja audit adalah catatan atau dokumen yang dikumpulkan atau disusun dalam proses audit digunakan sebagai pendukung atas prosedur-prosedur audit yang dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam melaksanakan suatu audit. 2. Fungsi Kertas Kerja Pemeriksaan Kertas kerja yang disusun oleh auditor harus dibuat dengan teknik dan mekanisme dasar yang digunakan secara luas sehingga dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan auditor. Boynton, et al. alih bahasa oleh Paul, et al. (2002:250) mengungkapkan bahwa kertas kerja memaparkan prosedur audit yang diterapkan, dilaksanakan, yang berfungsi sebagai dukungan utama laporan audit, cara untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit, dan bukti bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan GAAS (Generally Accepted Auditing Standards) yang harus ditaati oleh auditor independen dan kertas kerja harus disusun sesuai kebutuhan perikatan yang spesifik. 3. Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan Menurut Sukrisno (2004:112) Kertas kerja pemeriksaan mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. 2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standard Profesional Akuntan Publik (SPAP). 3. Sebagai referansi dalam hal ada pertanyaan dari pihak pajak, pihak bank, dan pihak klien. 4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) sehingga dapat dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai dengan partner sesudah selesai sesuatu penugasan. 5. Sebagai pegangan dalam audit tahun berikutnya. Pengertian Persediaan Menurut Harmanto (2002:222) mendefinisikan persediaan adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsikan pada siklus operasi normal perusahaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 Tentang Persediaan 1. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Paragraf 05 (2009:14.2) persediaan adalah aset: 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
4

2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. B. RERANGKA PIKIR Pemeriksaan terhadap persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa perlu untuk dilakukan karena persediaan merupakan salah satu aktiva lancar yang rawan akan penyimpangan dan kesalahan pencatatan. Berikut ini adalah gambaran rerangka pikir sebagai acuan dalam penelitian ini. PT. KILANG BUJANGGA INTERNUSA Pemeriksaan Persediaan Penyajian saldo persediaan menurut laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa Penyajian saldo persediaan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.14

Perumusan Masalah: Apakah nilai persediaan yang disajikan pada laporan keuangan PT Kilang Bujangga Internusa telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tentang Persediaan

Hasil Penelitian 1. 2. 3. 4. 5. Alat Analisis: Metode Komparatif Audit Program Persediaan Kertas Kerja Pemeriksaan Jurnal Adjustment Kartu Persediaan

Gambar 2.1. Rerangka Pikir III. METODE PENELITIAN A. RINCIAN DATA YANG DIPERLUKAN Untuk dapat melaksanakan penelitian ini diperlukan sejumlah data diantaranya: 1. Informasi mengenai gambaran umum PT. Kilang Bujangga Internusa. 2. Susunan struktur organisasi PT. Kilang Bujangga Internusa.
5

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Neraca per 31 Desember 2011. Laporan Laba/Rugi periode yang berakhir 31 Desember 2011. Laporan penjualan barang dagangan periode 2012. Laporan pembelian barang dagangan periode 2012. Laporan persediaan barang dagangan 31 Desember 2011. Kartu persediaan yang ada pada PT. Kilang Bujangga Internusa. Data-data lainnya yang relevan dan berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.

B. JANGKAUAN PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah PT. Kilang Bujangga Internusa yang beralamat di Jl. Bujangga No. 04 Tanjung Redeb Kab. Berau. Sesuai dengan judul skripsi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jangkauan dan pembatasan penelitian ini hanya terbatas pada perkiraan persediaan barang dagangan bahan bakar minyak jenis premium yang dimiliki oleh PT. Kilang Bujangga Internusa. C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk mengumpulkan sejumlah data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan dua metode penelitian antara lain: 1. Penelitian Lapangan (Field Work Research), yaitu salah satu cara pengumpulan data penelitian langsung ke objek yang akan diteliti guna memperoleh data yang diperlukan. Dalam penerapan metode ini penulis menggunakan cara wawancara dan dokumentasi. 2. Studi Pustaka (Library Research), yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan melalui buku-buku yang berhubungan dengan teori topik penelitian ini agar penelitian yang dilakukan terarah, ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. D. ALAT ANALISIS Sebagai alat analisis yang akan digunakan untuk menilai kewajaran nilai persediaan yang ada pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa, penulis menggunakan: 1. Metode komparatif dengan cara membandingkan nilai persediaan yang disajikan oleh perusahaan dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 Paragraf 05 (2009:14.2) tentang persediaan. 2. Audit Program Persediaan dideskripsikan sebagai daftar kumpulan prosedur pemeriksaan yang akan diterapkan untuk memenuhi tujuan audit. Tabel 3.1. Audit Program Persediaan WP No Uraian Paraf Tanggal Ref

Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Periode: Index: Tanggal: Tanggal: Schedule: (Sukrisno, 2004) 3. Kertas Kerja Pemeriksaan a. Working Trial Balance Daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar tahun sebelumnya dan tahun yang akan diaudit, dan saldo setelah adanya pemeriksaan, sehingga terlihat perbedaan yang disebabkan oleh adanya pemeriksaan yang jumlahnya akan di tempatkan di kolom adjustment. Dalam Working Trial Balance ini terdiri dari Working Balance Sheet dan Working Profit And Loss yang dimuat saldo-saldo yang ada dalam neraca dan laporan laba/rugi pada periode sebelumnya dan periode yang akan diaudit.
6

Tabel 3.2. Working Balance Sheet Wp Per Book Keterangan Ref 31-12-XXXX

Adjustment D K

Per Audit

Balance 31-12-XXXX

Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Tanggal: Tanggal: Schedule: (Sukrisno, 2004) Tabel 3.3. Working Profit And Loss Adjustment Wp Per Book Keterangan Ref 31-12-XXXX D K

Periode:

Index:

Per Audit

Balance 31-12-XXXX

Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Periode: Index: Tanggal: Tanggal: Schedule: (Sukrisno, 2004) b. Top Schedule atau Skedul Utama Persediaan memperlihatkan saldo per buku, audit adjustment saldo per audit, serta saldo tahun lalu. Membandingkan hasil dari Top Schedule dengan jumlah yang tersaji dalam laporan apabila angka pada Top Schedule menunjukkan selisih yang signifikan dengan angka yang tersaji di laporan keuangan maka bisa dikatakan nilai persediaan yang disajikan belum wajar. Tabel 3.4. Top Schedule atau Skedul Utama Persediaan Adjustment Wp Per Book Per Balance Keterangan Ref 31-12-XXXX D K Audit 31-12-XXXX

^ Checked Footing & Cross Footing .........................................(Kesimpulan Pemeriksaan) Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Periode: Index: Tanggal: Tanggal: Schedule: (Sukrisno, 2004) c. Supporting Schedule atau Skedul Pendukung Persediaan merupakan rincian dari top schedule sehingga harus dilakukan cross index. Sifat perkiraan dan audit prosedur harus tercantum dalam supporting schedule. Tabel 3.5. Supporting Schedule atau Skedul Pendukung Persediaan Adjustment Per Book Balance No Tanggal Ket. Per Audit 31-12-XXXX 31-12-XXXX D K

Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Periode: Index: Tanggal: Tanggal: Schedule: (Sukrisno, 2004) 4. Jurnal Adjustment, Terdiri dari jurnal penyesuaian dan jurnal relaksifikasi. Jurnal penyesuaian digunakan untuk mengoreksi catatan akuntansi sedangkan jurnal relaksifikasi adalah menggolongkan kembali untuk memunculkan saldo yang benar. Tabel 3.6. Jurnal Adjustment Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
7

(Sukrisno, 2004) 5. Kartu Persediaan Kartu persediaan bertujuan untuk mengetahui nilai persediaan akhir barang dan nilai persediaan tersebut dapat di lampirkan dalam laporan laba/rugi dan neraca perusahaan. Tabel 3.7. Kartu Persediaan Nama Barang: Model No : TGL Pembelian Kuantitas HP Total Kartu Persediaan Barang Kode Barang : Kode Rekening: Penjualan Kuantitas HP Total Saldo Kuantitas HP Total

(Baridwan, 2004) IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kewajaran dari persediaan pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa untuk tahun 2011, maka dilakukan analisis dengan: PSAK tentang persediaan, audit program persediaan dan kertas kerja pemeriksaan (working trial balance, ringkasan jurnal adjustment, top schedule, supporting schedule). Adapun analisis-analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tentang persediaan. Dalam PSAK yang ditetapkan oleh IAI mendefinisikan persediaan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan serta dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberi jasa. 2. Audit Program persediaan Kertas kerja pemeriksaan ini dimulai dengan audit program. Audit program didefinisikan sebagai daftar kumpulan prosedur pemeriksaan yang akan diterapkan untuk memenuhi tujuan pemeriksaan. 3. Kertas Kerja Pemeriksaan Kertas kerja pemeriksaan adalah catatan-catatan yang disimpan oleh auditor mengenai prosedur yang diikuti, pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan yang diambil yang dilaksanakan. Dalam membuat kertas kerja ini dibuat tick mark sebagai berikut: Tanda Prosedur Audit ^ Footing adalah penambahan dan pengurangan, diletakkan dibawah jumlah ^ Cross Footing adalah, penambahan dan pengurangan diletakkan disebelah kanan jumlah L Dicocokkan dengan kartu persediaan. Sesuai dengan bukti pembelian dari PT. Pertamina Tarakan. Sesuai dengan Berita Acara Penerimaan Barang.
8

C C1 C2 C3 TM WTB ADJ

Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan Harga Pokok Penjualan Top Schedule Persediaan Supporting Schedule Persediaan Tarik Mundur Persediaan Working Trial Balance Jurnal Penyesuaian (Adjustment)

Tabel 4.7. Daftar pembelian dan penjualan Premium PT. Kilang Bujangga Internusa selama bulan januari - juli 2012. (pemeriksaan hasil stock opname untuk tarik mundur perusahaan) Menurut perusahaan Menurut audit Losses Keterangan (Liter) (Liter) (Liter) Bulan 1 Saldo Pembelian Penjualan Pembelian Penjualan Pembelian Penjualan 4 Pembelian Penjualan Pembelian Penjualan Pembelian Penjualan Pembelian Penjualan TOTAL Stock Akhir Bulan Juli Klien: PT. KBI Skedul: Pembeliaan & Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: 38.777,90 380.000,00 380.428,25 38.349,65 380.000,00 355.314,35 63.035,30 360.000,00 380.017,80 43.017,50 375.000,00 375.487,81 42.529,69 390.000,00 378.998,45 53.531,24 6 380.000,00 370.802,73 62.728,51 390.000,00 381.566,90 71.161,61 71.161,61 38.777,90 375.375,40 380.428,25 33.725,05 376.039,70 355.314,35 54.450,40 356.110,90 380.017,80 30.543,50 370.664,20 375.487,81 25.719,89 385.176,10 378.998,45 31.897,54 374.748,50 370.802,73 35.843,31 385.745,40 381.566,90 40.021,81 40.021,81 Diperiksa Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: Periode: 31/12/2011 31.139,80 5.251,50 4.624,60

3.960,30

3.889,10

4.335,80

4.823,90

4.254,60

Penjualan

10

Tabel 4.8. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No 1 Keterangan Premium Bulan Januari Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 1.710.000.000 L 1.710.000.000 L ^
WTB

Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 20.810.700 20.810.700 ^

Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 1.689.189.300 ^ 1.689.189.300 ^

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan januari sebesar Rp 20.810.700 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut: Harga Pokok Penjualan Rp 20.810.700 Persediaan BBM Rp 20.810.700 Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = 380.000 @ 4.500 = Rp 1.710.000.000 saldo per audit = 375.375,40 @ 4.500 = Rp 1.689.189.300 selisih = 4.624,60 @ 4.500 = Rp 20.810.700 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: KKP Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: Direview Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C Periode: 31/12/2011

10

Tabel 4.9. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No 1 Keterangan Premium Bulan Februari Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 1.710.000.000 L 1.710.000.000 L ^
WTB

Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 17.821.350 17.821.350 ^

Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 1.692.178.650 ^ 1.692.178.650 ^

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan februari sebesar Rp 17.821.350 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp 17.821.350 Persediaan BBM Rp 17.821.350 Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = 380.000 @ 4.500 = Rp 1.710.000.000 saldo per audit = 376.039,70 @ 4.500 = Rp 1.692.178.650 selisih = 3.960,30 @ 4.500 = Rp 17.821.350 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: KKP Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: Direview Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C Periode: 31/12/2011

12

Tabel 4.10. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No 1 Keterangan Premium Bulan Maret Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 1.620.000.000 L 1.620.000.000 L ^
WTB

Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 17.500.950 17.500.950 ^

Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 1.602.499.050 ^ 1.602.499.050 ^

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan maret sebesar Rp 17.500.950 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp 17.500.950 Persediaan BBM Rp 17.500.950 Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = 360.000 @ 4.500 = Rp 1.620.000.000 saldo per audit = 356.110,90 @ 4.500 = Rp 1.602.499.050 selisih = 3.889,10 @ 4.500 = Rp 17.500.950 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: KKP Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: Direview Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C Periode: 31/12/2011

13

Tabel 4.11. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No 1 Keterangan Premium Bulan April Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 1.687.500.000 L 1.687.500.000 L ^
WTB

Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 19.511.100 19.511.100 ^

Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 1.667.988.900 ^ 1.667.988.900 ^

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan april sebesar Rp 19.511.100 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp 19.511.100 Persediaan BBM Rp 19.511.100 Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = 375.000,00 @ 4.500 = Rp 1.687.500.000 saldo per audit = 370.664,20 @ 4.500 = Rp 1.667.988.900 selisih = 4.335,80 @ 4.500 = Rp 19.511.100 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: KKP Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: Direview Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C Periode: 31/12/2011

14

Tabel 4.12. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No 1 Keterangan Premium Bulan Mei Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 1.755.000.000 L 1.755.000.000 L ^
WTB

Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 21.707.550 21.707.550 ^

Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 1.733.292.450 ^ 1.733.292.450 ^

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan mei sebesar Rp 21.707.550 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp 21.707.550 Persediaan BBM Rp 21.707.550 Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = 390.000,00 @ 4.500 = Rp 1.755.000.000 saldo per audit = 385.176,10 @ 4.500 = Rp 1.733.292.450 selisih = 4.823,90 @ 4.500 = Rp 21.707.550 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: KKP Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: Direview Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C Periode: 31/12/2011

15

Tabel 4.13. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No 1 Keterangan Premium Bulan Juni Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 1.710.000.000 L 1.710.000.000 L ^
WTB

Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 23.631.750 23.631.750 ^

Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 1.686.368.250 ^ 1.686.368.250 ^

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan juni sebesar Rp 23.631.750 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp 23.631.750 Persediaan BBM Rp 23.631.750 Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = 380.000 @ 4.500 = Rp 1.710.000.000 saldo per audit = 374.748,50 @ 4.500 = Rp 1.686.368.250 selisih = 5.251,50 @ 4.500 = Rp 23.631.750 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: KKP Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: Direview Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C Periode: 31/12/2011

16

Tabel 4.14. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No 1 Keterangan Premium Bulan Juli Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 1.755.000.000 L 1.755.000.000 L ^
WTB

Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 19.145.700 19.145.700 ^

Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 1.735.854.300 ^ 1.735.854.300 ^

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan juli sebesar 4.254,60 @ 4.500 = Rp 19.145.700 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp 19.145.700 Persediaan BBM Rp 19.145.700 Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = 390.000,00 @ 4.500 = Rp 1.755.000.000 saldo per audit = 385.745,40 @ 4.500 = Rp 1.735.854.300 selisih = 4.254,60 @ 4.500 = Rp 19.145.700 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: KKP Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: Direview Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C Periode: 31/12/2011

17

Tabel 4.15. Tarik Mundur Perusahaan PT. Kilang Bujangga Internusa Tarik Mundur Perusahaan Jumlah Menurut Stock Opname 01/08/2012 (Liter) 40.021,81 Mutasi 31/12/201101/08//2012 Penjualan (+) (Liter) 2.622.616,30 Pembelian (-) (Liter) 2.655.000 Jumlah Menurut Audit (Liter) 7.638,10 Jumlah Menurut Buku (Liter) 38.777,90

Keterangan

Perbedaan (Liter)

Catatan

Premium

-31.139,80

Selisih antara fisik dan buku

Saldo per buku periode 31/12/2011 persediaan sebesar 38.777,90 Liter, setelah ada penyesuaian saldo per audit sebesar 7.638,10, maka terdapat selisih/kerugian persediaan sebesar 31.139,80 Liter @ 4.500 = Rp 140.129.100,00 Keterangan Tick Mark: ^ : Cross Footing L : Dicocokkan dengan kartu persediaan

Klien: PT. KBI Skedul: Tarik Mundur Persediaan Sumber: Data Diolah Tanggal: 07/08/2012

Dibuat Oleh: Paraf: Tanggal:

Diperiksa Oleh: Paraf:

Indeks: TM Periode: 31/12/2011

18

Tabel 4.16. Working Balance Sheet


PT. KILANG BUJANGGA INTERNUSA WORKING BALANCE SHEET PER 31 DESEMBER 2011 (Dalam Rupiah) Keterangan
AKTIVA LANCAR Kas Operasional Bank BNI Piutang Dagang Piutang Karyawan Persediaan BBM Total Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Tanah Bangunan SPBU & Kantor Ak. Peny. SPBU & Kantor Mesin Pompa (Merk Tatsuno) Ak. Peny. Mesin Pompa Mobil Toyota Hilux DC E M/T Ak. Peny. Mobil Toyota Hilux Alat Pemadam Api Ringan Ak. Peny. APAR Peralatan Kantor Ak. Peny. Peralatan Kantor Total aktiva tetap Total aktiva PASIVA KEWAJIBAN: Utang By. Angkut LCT Utang By. Bunga Bank Total Utang Lancar Utang Jangka Panjang: Utang di Bank BNI MODAL: Modal Saham Bpk.Husin Laba Ditahan Laba Tahun Berjalan Total pasiva 136.125.000 15.890.000 152.015.000 1.006.559.500 11.500.000.000 691.849.778 1.143.960.432 13.335.810.210 14.494.384.710 140.129.100 136.125.000 15.890.000 152.015.000 1.006.559.500 11.500.000.000 691.849.778 1.003.831.332 13.195.681.110 14.354.255.610

Ref

Saldo Buku Per 31/12/11


15.000.000 2.753.292.138 950.172.622 17.750.000 438.809.950 4.175.024.710

Penyesuaian Debit Kredit


140.129.100 140.129.100

Saldo Audit Per 31/12/11


15.000.000 2.753.292.138 950.172.622 17.750.000 298.680.850 4.034.895.610

3.500.000.000 7.500.000.000 (1.125.000.000) 6.375.000.000 375.000.000 (187.500.000) 187.500.000 328.200.000 (92.840.000) 235.360.000 90.000.000 (75.000.000) 15.000.000 40.250.000 (33.750.000) 6.500.000 10.319.360.000 14.494.384.710

140.129.100

3.500.000.000 7.500.000.000 (1.125.000.000) 6.375.000.000 375.000.000 (187.500.000) 187.500.000 328.200.000 (92.840.000) 235.360.000 90.000.000 (75.000.000) 15.000.000 40.250.000 (33.750.000) 6.500.000 10.319.360.000 14.354.255.610

Klien: PT. KBI Skedul: Working Balance Sheet

Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf:

Diperiksa Oleh: Tanggal: Paraf:

Indeks: WTB Periode: 31/12/2011

Sumber: Data Diolah

19

Tabel 4.17. Working Profit And Loss


PT. KILANG BUJANGGA INTERNUSA WORKING PROFIT AND LOSS PER 31 DESEMBER 2011 (Dalam Rupiah) Keterangan
Penjualan BBM Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal BBM Pembelian BBM Biaya Angkut LCT Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir BBM Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Biaya-biaya Usaha: Gaji Operator Nozzel Gaji Administrasi Keuangan Gaji Bagian Helper Gaji Bagian Keamanan Biaya Alat Tulis Kantor Biaya Asuransi Biaya Listrik Biaya PDAM Iuran Sampah Biaya Konsumsi Kantor Penyusutan SPBU & Kantor Penyusutan Mesin Pompa Penyusutan Mobil Toyota Hilux Penyusutan APAR Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Lain-lain Total Biaya-biaya Usaha Pendapatan Bunga Laba Bersih Usaha

Ref

Saldo Buku Per 31/12/11


36.755.500.750 704.336.410 31.599.972.650 2.716.675.458 35.020.984.518 (438.809.950) (34.582.174.568) 2.173.326.182

Penyesuaian Debit Kredit

Saldo Audit Per 31/12/11


36.755.500.750

140.129.100 140.129.100

704.336.410 31.599.972.650 2.716.675.458 35.020.984.518 (298.680.850) (34.722.303.668) 2.033.197.082

148.240.000 77.200.000 38.400.000 36.000.000 15.111.500 9.100.000 75.500.000 4.655.000 1.575.000 9.675.500 450.000.000 75.000.000 50.640.000 30.000.000 13.500.000 9.829.300 (1.044.426.300) 1.128.899.882 15.060.550 1.143.960.432

148.240.000 77.200.000 38.400.000 36.000.000 15.111.500 9.100.000 75.500.000 4.655.000 1.575.000 9.675.500 450.000.000 75.000.000 50.640.000 30.000.000 13.500.000 9.829.300 (1.044.426.300) 988.770.782 15.060.550 1.003.831.332

Klien: PT. KBI Skedul: Working Profit And Loss

Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf:

Diperiksa Oleh: Tanggal: Paraf:

Indeks: WPL Periode: 31/12/2011

Sumber: Data Diolah

20

Tabel 4.18. Kertas Kerja Pemeriksaan Harga Pokok Penjualan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Harga Pokok Penjualan No 1 Keterangan HPP Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 34.582.174.568 L 34.582.174.568 L ^ Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 140.129.100 140.129.100 ^ Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 34.722.303.668 ^ 34.722.303.668 ^

WTB

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium sebesar Rp 140.129.100 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp 140.129.100 Persediaan BBM Rp 140.129.100 Berdasarkan tabel 4.8 maka saldo per buku = 38.777,90 saldo per audit = 7.638,10 selisih = 31.139,80 @ 4.500 = Rp 140.129.100 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: KKP Harga Pokok Penjualan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07-08-2012 Paraf: Direview Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C1 Periode: 31/12/2011

21

Tabel 4.19. Top Schedule Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Top Schedule Persediaan No 1 2 3 Keterangan Premium Solar Pertamax Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 174.500.550 L 179.145.000 L 85.164.400 L 438.809.950 L ^ Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 140.129.100 140.129.100 ^ Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 34.371.450 ^ 179.145.000 ^ 85.164.400 ^ 298.680.850 ^

WTB

Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: Top Schedule Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07/08/2012 Paraf: Diperiksa Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C2 Periode: 31/12/2011

22

Tabel 4.20. Supporting Schedule Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Supporting Schedule Persediaan No 1 Keterangan Premium Ref Saldo Buku Per 31/12/2011 (Rp) 174.500.550 L 174.500.550 L ^ Penyesuaian Debit (Rp) Kredit (Rp) 140.129.100 140.129.100 ^ Saldo Audit Per 31/12/2011 (Rp) 34.371.450 ^ 34.371.450 ^

WTB

Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium sebesar Rp 140.129.100 maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp 140.129.100 Persediaan BBM Rp 140.129.100 Berdasarkan tabel 4.8 maka saldo per buku = 38.777,90 saldo per audit = 7.638,10 selisih = 31.139,80 @ 4.500 = Rp 140.129.100 Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Skedul: Supporting Schedule Persediaan Sumber: Data Diolah Dibuat Oleh: Tanggal: 07-08-2012 Paraf: Diperiksa Oleh: Tanggal: Paraf: Indeks: C3 Periode: 31/12/2011

23

Tabel 4.21. Jurnal Penyesuain (Adjustment) PT. Kilang Bujangga Internusa Ringkasan Ayat Jurnal Penyesuaian Debet No Nama Rekening Ref (Rp) 1 Harga Pokok Persediaan Persediaan BBM (Premium) 140.129.100

Kredit (Rp) 140.129.100

Klien: PT. KBI

Dibuat Oleh:

Diperiksa Oleh:

Indeks: ADJ

Skedul: Tanggal: Paraf: Tanggal: Paraf: Periode: Jurnal Penyesuaian 07/08/2012 31/12/2011 Jurnal penyesuaian karena selisih perhitungan persediaan bahan bakar minyak jenis premium yang disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor, persediaannya hilang/kurang sebesar 31.139,80 liter @ Rp 4.500 = Rp 140.129.100,00 sehingga bahan bakar minyak jenis premium di kredit Rp 140.129.100,00. B. PEMBAHASAN Dari hasil analisis tersebut, maka diberikan uraian yang tertuang dalam pembahasan sebagai berikut: Kertas Kerja Pemeriksaan yang dibuat terdiri dari : 1. Audit program persediaan Audit program yang dibuat berisi tujuan dan prosedur pemeriksaan. Pada bagian tujuan pemeriksaan nomor 5 tidak terdapat persediaan yang dijadikan jaminan kredit. Pada bagian nomor 6 tidak terdapat persediaan yang di asuransikan. Audit prosedur dibuat berdasarkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka memeriksa persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa. Pertama-tama penulis membuat internal control questionaires, setelah itu melakukan stock opname dengan cara mengumpulkan semua berita acara pemeriksaan barang dan kemudian dibuat tarik mundur persediaan dan yang terakhir penulis membuat kertas kerja pemeriksaan terhadap client untuk menemukan saldo sewajarnya menurut perhitungan yang sebenarnya. Hal ini dilakukan agar efektifitas dan efisiensi pemeriksaan persediaan dapat tercapai. 2. Internal Control Questionaire Persediaan Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa dimaksudkan untuk menentukan luas audit persediaan dan mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian intern persediaan yang meliputi: penyimpanan dan pengawasan fisik, pembukuan persediaan, stock opname. Berdasarkan analisis terhadap data-data yang didapat dan dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa tergolong lemah. Hal ini dapat dilihat dari internal control questionaire persediaan yang hampir separuh dari pertanyaan dijawab Tidak. 3. Working Trial Balance Di dalam Working Trial Balance nampak saldo akun persediaan yang tersaji dalam laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa yang berakhir 31 Desember 2011. Working Trial Balance merupakan ringkasan dari top schedule dan supporting schedule dengan memasukkan saldo akhir dari akun-akun yang bersangkutan. Dari sini dapat
23

dilihat saldo persediaan setelah diperiksa yaitu sebesar Rp 298.680.850,00 sedangkan saldo persediaan yang disajikan oleh PT. Kilang Bujangga Internusa adalah sebesar Rp 438.809.950,00. Berdasarkan analisis dan paparan yang disajikan dalam pembahasan maka terdapat selisih yang material dari top schedule dengan nilai yang tersaji dalam laporan keuangan. Selisih ini disebabkan karena terdapat kehilangan sejumlah persediaan setelah diaudit berbeda dengan jumlah yang ada di buku. 4. Ringkasan Jurnal Adjustment (ADJ) Jurnal dibuat adanya selisih antara jumlah audit dengan buku persediaan. Dalam pemeriksaan ini terdapat selisih kurang dari persediaan bahan bakar minyak jenis premium sebesar 31.139,80 Liter @ 4.500 = Rp 140.129.100,00. Selisih ini diidentifikasikan karena sistem pengendalian intern persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa tergolong lemah. Hal ini dapat dilihat dari internal control questionaire persediaan yang hampir separuh dari pertanyaan dijawab Tidak. 5. Top Schedule Dari top schedule persediaan material PT. Kilang Bujangga Internusa dapat dilihat bahwa saldo buku perusahaan menyajikan lebih besar Rp 140.129.100,00 saldo per audit menyajikan nilai persediaan akhir sebesar Rp 298.680.850,00 dan saldo buku perusahaan sebesar Rp 438.809.950,00. 6. Supporting Schedule Premium Dari hasil pengujian nilai persediaan diketahui terdapat selisih antara jumlah audit dengan buku yaitu 31.139,80 Liter @ 4.500 besarnya kerugian adalah Rp 140.129.100,00. Hal ini disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor sehingga perlu dibuat jurnal adjustment. Selisih antara jumlah audit dengan buku atau yang disebut dengan kerugian sebesar Rp 140.129.100,00 sangat berpengaruh pada laporan keuangan terutama pada neraca dan laporan laba/rugi karena penilaian persediaan nampak pada kedua laporan tersebut. V. PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian dan analisis yang dilakukan maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. PT. Kilang Bujangga Internusa, Berau belum menyajikan nilai persediaan secara wajar dalam laporan keuangannya karena setelah dilakukan pemeriksaan persediaan bahan bakar minyak jenis premium pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa yang berakhir 31 Desember 2011, diketahui saldo buku perusahaan menyajikan lebih besar Rp 140.129.100,00. Di mana saldo per audit sebesar Rp 298.680.850,00 Dan saldo buku perusahaan Rp 438.809.950,00. Dari hasil pemeriksaan ini diketahui perbedaan ini diakibatkan selisih pencatatan persediaan bahan bakar minyak jenis premium sebesar Rp 140.129.100,00. Hal ini disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor. 2. Ketidakwajaran nilai persediaan disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor, sedangkan pengakuan barang yang hilang tetap dicatat sebagai persediaan karena di sini pada saat menerima barang pihak lapangan tidak memberikan hasil berita acara pemeriksaan atau yang sejenisnya yang bisa dijadikan ukuran penilaian penerimaan
24

barang ke pihak accounting, sehingga perusahaan mencatat persediaan sebesar kuantitas di bukti pembelian. 3. Internal Control Persediaan yang lemah, terlihat dari sebagian besar jawaban Tidak pada Internal Control Questionaires. Ini disebabkan: a. Karyawan yang tidak terampil, ini terlihat kurangnya sinkronisasi antara staff/pihak lapangan yang menerima barang dan bagian akuntansi mengenai data keadaan persediaan bahan bakar minyak agar tidak terjadi kesalahan pencatatan persediaan. b. Tidak ada pihak independen yang diwajibkan oleh pihak perusahaan untuk memeriksa laporan keuangan dalam tiap periode akuntansinya sehingga kebenaran atas laporan keuangannya masih diragukan. B. SARAN Sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Kilang Bujangga Internusa Berau, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. PT. Kilang Bujangga Internusa, sebaiknya sebelum membuat laporan keuangan diharapkan adanya sinkronisasi antara staff/pihak lapangan yang menerima barang dan bagian akuntansi mengenai data keadaan persediaan bahan bakar minyak, sehingga tidak terjadi kesalahan atau selisih pada saat diadakan audit oleh pihak yang berwenang. 2. Sebaiknya perlakuan akuntansi untuk persediaan harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 dengan mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan secara konsisten dan pencatatan PT. Kilang Bujangga Internusa seharusnya berdasarkan berita acara pemeriksaan barang. 3. Adanya pembagian fungsi yang jelas dalam pekerjaan untuk mengatasi internal control yang lemah. 4. Harus diadakan stock opname sebulan sekali/setahun sekali oeh orang yang berwenang sehingga apabila terjadi kehilangan dapat segera diketahui. 5. Sebaiknya PT. Kilang Bujangga Internusa menunjuk pihak independen untuk memeriksa laporan keuangannya. Hal ini untuk memberikan keyakinan atas laporan keuangan yang dibuat pengurus kepada pihak-pihak yang berkepentingan. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing, Jilid I. Cetakan Ketiga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Harmanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Pertama. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat. Jakarta. Kanto Santoso dkk. 2003. Laporan Keuangan Bagi Praktisi, PT Elex Media Computindo. Jakarta. Wiliam, C. Boynton, N. Johnson Raymon, dan G. Kell, Walter. 2002. Modern Auditing, Edisi Ketujuh. Jilid I. Erlangga. Jakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai