Anda di halaman 1dari 5

PERTANIAN PRESISI

Disusun oleh : Ferdy Rifqy Khoirul Anam Jumiati Septaristya Umeksi

Permasalahan Dari GPS, didapat kondisi lahan dengan tanah mengeras dan pecah-pecah sehingga sulit dijangkau akar tanaman untuk menyerap air dan unsur hara

Informasi yang dibutuhkan 1. Bagaimana jenis tanahnya (perbandingan antar fraksi debu dan lempungnya) 2. Bagaimana kondisi iklimnya 3. Pupuk apa saja yang telah diberikan dan berapa takaran serta

Keuntungan dari informasi yang didapatkan, kita dapat mengetahui bagaimana jenis tanahnya terkait dengan kondisi iklim yang ada, khususnya iklim mikro, yang terkait pula pada sirkulasi air(siklus hidrologi), sehingga dapat memberikan kemungkinan bahwasanya tanah tersebuut kering karena kekurangan

waktu aplikasi pupuk /sirkulasi air yang tidak lancar 4. Seberapa besar pemberian ahan organik dalam pengolahan tanah yang menyebabkan tanah pecahpecah. Atau disamping itu, jika jenis tanah dan iklim yang ada tidak menjaadi masalah utama, perlu juga diketahui macam, waktu, dan takaran pupuk yang diberikan. Pada umumnya, pupuk yang diberikan berupa pupuk NPK , dimana jika pupuk N yang diberikan berlebihan dan bahan

organik yang diberikan terlalu sedikit maka akan mempengaruhi kondisi tanah yang menjadi tidak remah, panas, dan mampat, menyebabkan tanah menjadi pecah-pecah dan akar tidak bisa menyerap unsur hara dan air dengan baik untuk tanaman. Dari informasi yang didapatkan, dapat dilakukan solusi dari permasalahan tersebut, yaitu memperbaiki sirkulasi air, dan penambahan bahan organik serta pemberian pupuk buatan/kimia sesuai dengan petunjuk, mengingat pupuk/ bahan organik lebih mudah terurai dengan tanah jika dibandingkan dengan pupuk kimia, serta lebih ramah lingkungan. #terkait dengan keputusan pertanian presisi, dapat dilakukan penyemprotan dengan air atau bahan organik dalam bentuk cair sesuai dengan takaran yang diperlukan pada blok kawasan tersebut.

Dari data GPS, didapat pada suatu blok kondisi daun tumbuh tidak normal, warna kuning, pucat, yang menyebabkan proses fotosintesis berjalan lambat dan pertumbuhan tidak normal

1. Ada hama yang menyerang 2. Apa peran atau posisi tumbuhan tersebut?

Dari informasi yang dibutuhkan tersebut, akan diketahui peran tanaman pada suatu kawasan tersebut terkait dengan ukuran tinggi rendahnya. Jika tanaman tersebut berukuran lebih tinggi dari jenis tanaman lain, maka ada kemungkinan terserang hama, yang bersumber dari permukaan tanah atau sela tanah karena kondisi kelembaban yang mendukung. Disamping itu, jika ukuran tanaman lebih rendah, tentunya akan ada tanaman yang lebih tinggi dan bisa jadi sebagai tanaman pelindung. Dari tanaman yang lebih tinggi tersebut bisa sebagai sumber datangnya hama yang menyerang tanaman dibawahnya. Dari kondisi kemungkinan tersebut, dapat dilakukan penyemprotan pestisida terhadap hama target sehingga hama pertumbuhan tanaman berjalan dengan normal dengan fotosintesis yang berlangsung lancar. Terkait dengan pertanian presisi, penyemprotan pestisida yang diaplikasikan pada kawasan tersebut disesuaikan dengan kondisi dan takaran yang

dibutuhkan.

Pertumbuhan tanaman yang tidak normal (lambat) dalam waktu yang lama dari yang seharusnya,

Kurangnya atau tidak teraturnya pemberian ZPT/unsur hara, dan pengaruh iklim makro

Dari informasi yang didapatkan, dapat dibuat beebrapa kemungkinan, yaitu kawasan tumbuhan tersebut kekurangan atau tidak teratur dalam pemberian zpt dan unsur hara yang dibutuhkan, iklim makro yang tidak mendukung, serta adanya serangan hama. Dari informaasi tersebut, terkait dengan keputusan presisi, dapat dilakukan penyemprotan zpt, unsur hara sesuai dengan perhitungan dan analisis sesuai dengan kondisi kawasan tersebut. Disamping itu, juga dilakukan penyemprotan pestisida terhadap hama target sesuai analisa, dengan memperhatikan kondisi iklim makro terkait dengan waktu aplikasi/penyemprotan.

sehingga produksi dari hasil (seperti ketersediaan air, tanaman tersebut juga lambat sinar matahari, dan lainlain), serta serangan hama

Anda mungkin juga menyukai