NEFROPATI DIABETIK
Disusun oleh : Christie Cindy $indha %uliana &ingrum (esi)a Purnamasari +inda %uliandari (40 !!"0! # (40 !!"0!'# (40 !!"0*!# (40 !!"0 #
LEMBAR PENGESAHAN
&ama : Christie Cindy $indha %uliana &ingrum (esi)a Purnamasari +inda %uliandari Perguruan ,inggi $akultas ,ingkat (udul 1e0erat Bagian Periode /epaniteraan Dia5ukan Pembimbing (40 !!"0! # (40 !!"0!'# ( 40 !!"0*!# (40 !!"0 #
: -ni.ersitas ,arumanagara, (akarta : /edokteran : Program Pendidikan Pro0esi Dokter : &europati Diabetik : 2lmu Penyakit Dalam : 4 &o.ember *0!3 4 !! (anuari *0!4 : *3 Desember *0!3 : dr. Bambang Adi Setyoko, Sp. PD
6engetahui dan 6enyetu5ui, Pembimbing Bagian 2lmu Penyakit Dalam 1S-D /-D-S
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page "
DAFTAR ISI
Daftar Isi((((((((((((((((((((((((((((((((((( () Kata Pengantar((((((((((((((((((((((((((((((( (( #% #"
*ab I Penda+uluan $)$ ,atar *elakang((((((((((((((((((((((((((((()))) #! $)" Epidemiologi(((((()) (((((((((((((((((((((())#*ab II Nefropati Diabetik ")$ Definisi ((((((((((((((((((((((((((((((() ")" Klasifikasi())) ((((((((((((((((((((((((((((((() ")% /ikroalbuminuria(((((()) (((((((((((((((((((((( ")! Faktor Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$! #0 #. #.
Page %
Daftar Pustaka(((((((((((((((((((((((((((((((( Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !
KATA PENGANTAR
Segala pu5i dan syukur penulis pan5atkan kehadirat ,uhan yang 6aha 7sa atas berkah dan karunia8&ya sehingga dapat menyelesaikan pembuatan re0erat yang ber5udul 9Nefropat D a!et ":. 1e0erat ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh u5ian pada kepaniteraan 2lmu Penyakit Dalam 1S-D /udus ,er;u5udnya re0erat ini adalah berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak dan dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan u)apan terima kasih kepada : # $r% Ba&!a'( A$ Set)o"o* Sp% PD selaku dokter pembimbing dan +e(e'ap $o"ter +pe+ a, + pe')a" t $a,a& $ RSUD K-$-+ yang telah memberikan pengarahan dalam pembuatan re0erat ini. /ami menyadari bah;a re0erat ini masih 5auh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersi0at membangun sehingga kami dapat berkembang lebih baik di kemudian hari.
,im Penyusun
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page 1
BAB I PENDAHULUAN
1%1 LATAR BELAKANG
&e0ropati Diabetik merupakan komplikasi mikroangiopati pada gin5al dan ditandai adanya proteinuria menetap dimana kerusakan gin5alnya akan ber5alan progresi0 dan akhirnya men)apai gagal gin5al terminal.! Di Amerika dan 7ropa, ne0ropati diabetik merupakan penyebab utama gagal gin5al terminal. Angka ke5adian ne0ropati diabetik pada diabetes melitus tipe ! dan * sebanding, tetapi insiden pada tipe * sering lebih besar daripada tipe ! karena 5umlah pasien diabetes melitus ipe * lebih banyak daripada diabetes melitus tipe !. Di Amerika, ne0ropati diabetik merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi diantara semua komplikasi diabetes melitus, dan penyebab utama kematian tersering adalah karena komplikasi kardio.askular. ! Se)ara 7pidemiologis, ditemukan perbedaan terhadap kerentanan untuk timbulnya ne0ropati diabetik, yang lain dipengaruhi oleh etnis, 5enis kelamin serta umur saat diabetes timbul. ! &e0ropati terkait dengan diabetes tipe * adalah penyebab paling sering stadium akhir penyakit gin5al di Amerika Serikat , 7ropa , dan (epang . Di Amerika Serikat , ke5adian ne0ropati diabetik telah meningkat sebesar !<0 persen dalam !0 tahun terakhir , tren 5uga terlihat di 7urope. Di Amerika -tara , 40 persen dari pasien yang memulai dialisis pada tahun !==' telah ne0ropati diabetik . Di antara pasien yang membutuhkan dialisis , orang8orang dengan diabetes memiliki tingkat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page -
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page .
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page 3
2%2 KLASIFIKASI
Per5alanan penyakit serta kelainan gin5al pada penyakit diabetes melitus lebih banyak dipela5ari pada diabetes melitus tipe ! daripada diabetes melitus tipe *, dan oleh 6ogensen dibagi men5adi < tahapan (,abel !#.! ,abel !. ,ahapan &e0ropati Diabetik oleh 6ogensen ,ahap ! /ondisi Cinial ?ipertro0i ?iper0ungsi * 3 /elainan struktur 6ikroalbuminuria persisten 4 6akroalbuminuria Proteinuria & *0 4 B& 6ungkin re.ersibel *00 B & 6ungkin re.ersibel 6ungkin bisa stabilisasi < -remia ,inggiBrendah /esintasan mgBmenit >*00 mgBmenit A71 & LFG ,D & Prognosis 1e.ersibel
1endah
?ipertensi
>!0mlBmenit ?ipertensi
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page 0
mikroalbuminuria dapat ada tapi belum menetap dan akan membaik dengan terapi insulin. /e)epatan 0iltrasi glomerulus meninggi dan masih bersi0at re.ersible dengan pengendalian kelainan metabolik. ! Ta/ap 2% Ke,a 'a' Str-"t-r 1 Se)ara klinis belum tampak kelainan yang berarti, la5u 0iltrasi glomerulus tetap meningkat, ekskresi albumin dalam urin dan tekanan darah normal. ,erdapat perubahan histologis a;al berupa penebalan membrana basalis yang tidak spesi0ik. ,erdapat pula peningkatan .olume mesangium 0raksional ( dengan pengingkatan matriks mesangium#.! Ta/ap 3% M "roa,!-& '-r a Per+ +te'1 Pada tahap ini ditemukan mikroalbuminuria atau ne0ropati insipien. +a5u 0iltrasi glomerulus meningkat atau dapat menurun sampai dera5at normal. +a5u ekskresi albumin dalam urin adalah *0 4 *00 igBmenit (30 4 300 mgB*4 5am#. ,ekanan darah mulai meningkat. Se)ara histologis, didapatkan peningkatan ketebalan membrana basalis dan .olume mensangium 0raksional dalam glomerulus.! Ta/ap .% Ma"roa,!-& '-r a 0 Prote '-r a 1 6erupakan tahap ne0ropati yang sudah lan5ut. Perubahan histologis lebih 5elas, 5uga timbul hipertensi pada sebagian besar pasien. Sindroma ne0rotik sering ditemukan pada tahap ini. +a5u 0iltrasi glomerulus menurun, sekitar !0 mlBtahun dan ke)epatan penurunan ini berhubungan dengan tingginya tekanan darah. Ditandai dengan timbulnya proteinuria Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page $#
2% 3 MIKROALBUMINURIA
6ikroalbuminuria umunya dide0inisikan sebagai ekskresi albumin lebih dari 30 mg per hari dan dianggap sebagai prediktor penting untuk timbulnya ne0ropatik diabetik (,abel *#.International Society of Nephrology (2S&# mengan5urkan penggunaan perbandingan albumin 4 kreatinin (albumin creatinine ratio - AC1# untuk kuanti0ikasi proteinuria serta sebagai sarana 0ollo;8up. !
,abel *. +a5u 7kskresi Albumin -rin /ondisi +a5u 7kskresi Albumin -rin *4 5am (mgBhari# &ormoalbuminuria 6ikroalbuminuria 6akroalbuminuria E30 30 4 300 >300 Se;aktu (gB menit# E *0 *0 4 *00 >*00 Perbandingan Albumin /reatinin (Bmg# E30 30 4 300 (*==# >300 -rin8
Perlu diingat bah;a banyak penyebab mikroalbuminuria di samping diabetes. Beberapa penyebab proteinuria lain yang 5uga sering ditemukan adalah tekanan darah tinggi, serta usia lan5ut. Selain itu, kehamilan, asupan protein yang sangat tinggi, stress, in0eksi sistemik atau saluran kemih, dekompensasi metabolik akut, demam, akti.itas berat dan gagal 5antung dapat meningkatkan la5u ekskresi albumin urin. #.! Diagnosis ditegakkan 5ika * dari 3 pemeriksaan berturut8turut dalam 3 bulan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page $$
/emulai terapi
2ambar $) Penapisan untuk mikroalbuminuria) 4Disadur dari DeFron;o) Diabeti< Nep+ropat+y8 ADA8 "##!7 S"r ' '( M "roa,!-& 'e& a1 Diketahuinya perubahan a;al pada gin5al dapat meningkatkan kemungkinan untuk men)egah perkembangan dari stadium insipient men5adi ke ne0ropati stadium lan5ut . Pemeriksaan urine dipsti)k rutin harus dilakukan pada saat diagnosis. (ika tes ini positi0 untuk protein , analisis sampel urin *4 5am direkomendasikan untuk kuanti0ikasi ekskresi protein urin. /arena tes dipsti)k negati0 untuk protein tidak mengesampingkan mikroalbuminuria , metode yang lebih sensiti0 harus digunakan ( misalnya , tes 6i)ral atau Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page $"
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page $%
mikroalbuminuri a
top merokok
Page $!
Page $1
2%2 PATOFISIOLOGI
D6 tipe 22 memiliki patogenesis yang lebih ber.ariasi. Penderita sering didiagnosis sudah dengan mikroalbuminuria yang disebabkan karena keterlambatan diagnosis dan 0aktor lain yang mempengaruhi ekskresi protein. Sebagian ke)il penderita dengan
mikroalbuminuria akan berkembang men5adi penyakit gin5al tahap lan5ut. ,anpa inter.ensi, sebanyak 30@ penderita akan berkembang men5adi ne0ropati dengan proteinuria yang nyata, dan setelah *0 tahun mengalami ne0ropati, sekitar *0@ akan berkembang men5adi penyakit gin5al tahap akhir. Diabetes yang lama menyebabkan perubahan pada pembuluh darah ke)il yang dapat menyebabkan kerusakan gin5al dimana kerusakan gin5al tersebut dapat menyebabkan kegagalan gin5al yang berat. /erusakan gin5al dapat dimulai se5ak tahun pertama setelah terdiagnosis menderita D6 tipe 2 dan dapat ditemukan pada saat terdiagnosis D6 tipe 22. &amun diperlukan ;aktu sekitar <8!0 tahun untuk men5adi masalah kerusakan gin5al yang bermakna.!!,!*
Peningkatan glukosa yang menahun (glukotoksisitas# pada penderita yang mempunyai predisposisi genetik merupakan 0aktor80aktor utama ditambah 0aktor lainnya dapat menimbulkan ne0ropati. Clukotoksisitas terhadap basal membran dapat melalui * Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page $-
(ad.an)e gly)osilation end8produ)ts#. Peningkatan AC7Is akan menimbulkan kerusakan pada glomerulus gin5al. ,er5adi 5uga akselerasi 5alur poliol, dan akti.asi protein kinase C. Pada alur poliol (polyol path;ay# ter5adi peningkatan sorbitol dalam 5aringan akibat meningkatnya reduksi glukosa oleh akti.itas enHim aldose reduktase. Peningkatan sorbitol akan mengakibatkan berkurangnya kadar inositol yang menyebabkan gangguan osmolaritas membran basal.
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page $.
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page $3
Cambar *.<.4 6ekanisme ?eJoJamine Path;ay b.Alur ?emodinamik: Cangguan hemodinamik sistemik dan renal pada penderita D6 ter5adi akibat
glukotoksisitas yang menimbulkan kelainan pada sel endotel pembuluh darah. $aktor hemodinamik dia;ali degan peningkatan hormon .asoakti0 seperti angiotensin 22. angiotensin 22 5uga berperan dalam per5alanan &D. Angiotensin 22 berperan baik se)ara hemodinamik maupun non8hemodinamik. Peranan tersebut antara lain merangsang .asokontriksi sistemik, meningkatkan tahanan kapiler arteriol glomerulus, pengurangan luas permukaan 0iltrasi, stimulasi protein matriks ekstra selular, serta stimulasi )hemokines yang bersi0at 0ibrogenik. ?ipotesis ini didukung dengan meningkatnya kadar prorenin, akti.itas 0aktor .on Killebrand dan trombomodulin sebagai penanda ter5adinya gangguan endotel kapiler. ?al ini 5uga yang dapat men5elaskan mengapa pada penderita dengan mikroalbuminuria persisten, terutama pada D6 tipe *, lebih banyak ter5adi kematian akibat kardio.askular dari pada akibat CC,. Peran hipertensi dalam patogenesis diabetik kidney disease masih kontro.ersial, terutama pada penderita D6 tipe * dimana pada penderita ini hipertensi dapat di5umpai pada a;al malahan sebelum diagnosis diabetes ditegakkan.
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page $0
Page "#
?ipertensi yang timbul bersama dengan bertambahnya kerusakan gin5al, 5uga akan mendorong terbentuknya sklerosis pada gin5al pasien diabetes. Penelitian pada he;an diabetes menun5ukkan adanya .asokontriksi arteriol sebagai akibat kelainan
renninBangiotensin system. Diperkirakan bah;a hipertensi pada diabetes terutama disebabkan oleh spasme arteriol e0eren intrarenal atau intraglomerulus. ! Se)ara ringkas, 0aktor80aktor etiologis timbulnya penyakit gin5al diabetik adalah: ! /urang terkendalinya kadar gula darah (CDP >!408! 0 mgBdlF A!C >"8'@# $a)tor genetis
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page "$
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page ""
metabolik metabolik
genetik
+emodinamik
glukosa
Protein kinase =b
Aliran6tekana n
Advan<e d gly<ation
E=/
Penimbunan ECM
Proteinuri a
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page "%
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page "!
*. Stadium 22 (Silent Stage# Ditandai dengan: 6ikroalbuminuria normal atau mendekati normal (E*0ugBmin#. Sebagian penderita menun5ukan penurunan la5u 0iltrasi glomerulus ke normal. A;al kerusakan struktur gin5al
3. Stadium 222 (Incipient Nephropathy Stage# Stadium ini ditandai dengan: A;alnya di5umpai hiper0iltrasi yang menetap yang selan5utnya mulai menurun 6ikroalbuminuria *0 sampai *00ugBmin yang setara dengan eksresi protein 308 300mgB*45. A;al ?ipertensi.
4. Stadium 2G (!vert Nephroathy Stage# Stadium ini ditandai dengan: Proteinuria menetap(>0,<grB*45#. ?ipertensi Penurunan la5u 0iltrasi glomerulus.
<. Stadium G ("nd Stage #enal $ailure# Pada stadium ini la5u 0iltrasi glomerulus sudah mendekati nol dan di5umpai
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page "1
2%4 PATOLOGI
Se)ara histologis, gambaran utama yang tampak adalah penebalan membrane basalis , ekspansi mesangium (berupa akumulasi matriks ektraselulerF penimbunan kolagen tipe 2G, laminin dan 0ibronekstin# yang kemudian akan menimbulkan glomerulosklerosis noduler dan atau di0us, hyalinosis arteriolar, a0eren dan e0eren, serta 0ibrosis tubul interstisial. * /arakteristik ne0ropati diabetik : * Peningkatan material matriks mesangium Penebalan membrane basalis glomerulus ?ialinosis arteriol a0eren dan e0eren Penebalan membrane basalis tubulus Atro0i tubulus $ibrosis interstisial
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page "-
2ambar ").)$ Ele<tron mi<rograp+ of t+e glomerulus from a patient ?it+ diabetes8 s+o?ing basement membrane t+i<kening 42*/7 and mesangial e9pansion ?it+ e9tra<ellular matri9 a<<umulation 4/E 7)
2%5 DIAGNOSIS Atas dasar penelitian kasus8kasus di Surabaya, maka berdasarkan .isibilitas, diagnosis, mani0estasi klinik, dan prognosis, telah dibuat )riteria diagnosis klasi0ikasi &e0ropati Diabetika tahun !='3 yang praktis dan sederhana. Diagnosis &e0ropati Diabetika dapat dibuat apabila dipenuhi persyaratan seperti di ba;ah ini:",!0 D6 1etinopati Diabetika Proteinuri yang presisten selama *J pemeriksaan inter.al * minggu tanpa penyebab proteinuria yang lain, atau proteinuria !J pemeriksaan plus kadar kreatinin serum >*,<mgBdl
Data yang didapatkan pada pasien antara lain pada:",!0 !. Anamnesis Dari anamnesis kita dapatkan ge5ala8ge5ala khas maupun keluhan tidak khas dari ge5ala penyakit diabetes. /eluhan khas berupa poliuri, polidipsi, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page ".
*. Pemeriksaan $isik a. Pemeriksaan 6ata Pada &e0ropati Diabetika didapatkan kelainan pada retina yang merupakan tanda retinopati yang spesi0ik dengan pemeriksaan $unduskopi, berupa : Abstruksi kapiler, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah dalam kapiler retina. 6ikroaneusisma, berupa ton5olan dinding kapiler, terutama daerah kapiler .ena. 7ksudat berupa : a#. ?ard eJudate. Ber;arna kuning, karena eksudasi plasma yang lama. b#. Cotton ;ool pat)hes. o Ber;arna putih, tak berbatas tegas, dihubungkan dengan iskhemia retina. 3.Shunt artesi8.ena, akibat pengurangan aliran darah arteri karena obstruksi kapiler. 4. Perdarahan bintik atau perdarahan ber)ak, akibat gangguan permeabilitas mikroaneurisma atau pe)ahnya kapiler. <. &eo.askularisasi Bila penderita 5atuh pada stadium end stage (stadium 2G8G# atau C1$ end stage, didapatkan perubahan pada : Cor M )ardiomegali Pulmo M oedem pulmo Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page "3
2%6 TATALAKSANA
7.aluasi. Pada saat diagnosa diabetes mellitus ditegakkan, kemungkinan adanya penurunan 0ungsi gin5al 5uga harus diperiksa, demikian pula saat pasien sudah men5alani pengobatan rutin. Pemantauan yang dian5urkan oleh ADA adalah pemeriksaan terhadap adanya mikroalbuminuria serta penentuan kreatinin serum dan klirens kreatinin. -ntuk mempermudah e.aluasi, &/$ mengan5urkan perhitungan perhitungan la5u 0iltrasi glomerulus dengan menggunakan rumus dari Co)kro0t8Cault yaitu: * /lirens kreatininN (!408umur# J berat badan "* J kreatinin serum Oglomerular 0iltration rateBla5u 0iltrasi glomerulus (C$1# dalam mlBmenitB!,"3m Sebagian besar kasus proteinuria yang timbul pada pasien diabetes adalah diabetik ne0ropati. ,etapi harus disadari bah;a ada kasus tertentu yang memerlukan e.aluasi lebih lan5ut, terutama 5ika ada gambaran klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium yang mengarah kepada penyakit glomerulus non diabetik (hematuria makroskopik, )ast sel darah merah dll#, atau kalau timbul aHotemia bermakna dengan proteinuria dera5at sangat rendah, tidak ditemukan retinopati (terutama pada diabetes mellitus tipe !#, atau pada kasus proteinuria yang timbul sangat mendadak serta tidak malalui tahapan perkembangan ne0ropati. Pada kasus seperti ini, dian5urkan pemeriksaan melalui biopsy gin5al (gambar 4# * J (0,'< untuk ;anita#
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page "0
ingkirkan Infeksi aluran Kemi+ edimen urin F <ast eritrosit8 leukosit >itung proteinuria kualitatif U 2 gin:al 'ika diduga glomerulonefritis8 serologi AN=A8 antibodi DNA8 =%8 =!
Nefropati diabetik yang Ak+asB D/ tipe $ C $# ta+un Retinopati /ikroalbuminuria sebelumnya 4D7 Tak ada +ematuria mi<ros<opik Tidak ada eritrosit U 2 normal Proteinuri yang tidak Ak+asB D/ tipe $ E $# ta+un Tak ada retinopati Proteinuria 4 Nefrotik 7 tanpa melalui mikroalbuminuria dulu >ematuria makroskopik =ast eritrosit Tidak Ak+asB A;otemia dengan proteinuria E $g6+r Nekrosis papiler 4 piuria8 +ematuria7 Tuberkuloasis 4piuria8 +ematuria 7 Penyakit renovaskular 4penyakit vas<ular obstruksi lain 7
*iopsi gin:al
2ambar !) Patogenesis nefropati diabetik) 4Disadur dari =ooper8 2ilbert REF Terap % ,atalaksana ne0ropati diabetik tergantung pada tahapan tahapan apakah masih Pat+ogenesis8 Prevention8 and Treatment of Diabeti< Nep+ropat+y8 "##%7 normoalbuminuria, sudah ter5adi mikroalbuminuria atau makroalbuminuria, tetapi pada prinsipnya, pendekatan untuk tatalaksana ne0ropati diabetik adalah melalui : * !. Pengendalian gula darah ( olahraga, diet, obat antidiabetes# *. Pengendalian tekanan darah ( diet rendah garam, obat antihipertensi # Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page %#
Page %$
Page %"
Page %%
,arget tekanan darah pada ne0ropati diabetik adalah E!30B'0 mm?g (table <#. Abat antihipertensi yang dian5urkan adalah AC782 atau A1B, sedangkan pilihan lain adalah diuretika, kemudian beta8blo)ker atau )al)ium8)hannel bloker. * ,arget tekanan darah bagi penderita diabetes telah ditetapkan pada sebagian besar pedoman adalah E !30B'0 mm?g dengan beberapa menun5ukkan pada mereka dengan ne0ropati dan proteinuria > ! g B hari tekanan darah yang dian5urkan adalah E !*0B"<mm?g.3 /arena keterlibatan angiotensin 22 dalam perubahan hemodinamik glomerulus pada orang dengan diabetes ,obat hipertensi yang dipakai sebagai lini pertama adalah agen yang memblokir system 1AAS. Abat ini 5uga mengurangi albuminuria yang akan membantu memperbaiki setiap kerusakan tubulointerstitial disebabkan oleh meningkatnya kehilangan protein di epitel tubular . &amun, ada sedikit bukti bah;a 1AAS blokade dapat men)egah
Table 1) pengobatan pasien diabetes dengan atau tanpa mikroalbuminuria atau dengan nefropati diabeti< yang :elas Tanpa mikroalbumnuria mikroalbumnuria Albuminuria klinis 6 insufisiensi gin:al
A$=
E-5.G
E-5.G
E.53G
Tekanan dara+ istolik 4 mm>g 7 /ean arterial pressure 0#501 C$8#5$8" 0#501 #835$8# 0#501 #8-5#83 6 diastolik $"#5$%#63# $"#5$%#63# $"#5$%#63#
perkembangan utama mikroalbuminuria pada diabetes tipe ! dan hanya mungkin e0ekti0 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page %!
Page %1
Page %-
Re+tr 7t o' prote ' Sebuah u5i )oba se)ara a)ak yang melibatkan pasien dengan diabetes tipe ! dan ne0ropati o.ert menun5ukkan bah;a , dibandingkan dengan asupan tinggi protein dan 0os0or , pembatasan protein dan 0os0or ( 0, g protein per kilogram berat badan per hari dan <00 sampai !000 mg 0os0or per hari # mengurangi penurunan dalam la5u 0iltrasi glomerulus , menurunkan tekanan darah , dan 0ungsi gin5al stabil pada beberapa pasien . Pembatasan asupan protein men5adi 0,' g per kilogram per hari , direkomendasikan , 5uga mengurangi la5u perkembangan stadium akhir penyakit gin5al pada pasien dengan diabetes tipe ! . Belum ada u5i )oba besar se)ara a)ak terhadap pembatasan protein pada pasien dengan diabetes mellitus tipe * .< Ada bukti dari per)obaan inter.ensi bah;a pengurangan proteinuria sampai E! g B hari adalah target terapi. Studi dari beberapa blokade 1AS menggunakan kombinasi AC72, 5enis angiotensin re)eptor blo)kers !, antagonis aldosteron dan renin inhibitor telah menun5ukkan penurunan yang lebih besar dalam albuminuria dibandingkan dengan penggunaan agen indi.idual sa5a. &amun, ada risiko nyata hiperkalemia dan kerusakan akut pada 0ungsi gin5al. 3 Peren)anaan diet yang diberikan adalah diet tinggi kalori, rendah protein dan
rendah garam. Dalam upaya mengurangi progresi.itas ne0ropati maka pemberian diet rendah protein sangat penting. Dalam suatu penelitian klinik selama 4 tahun pada penderita D6 ,ipe 2 diberi diet mengandung protein 0,= grBkgBBBhari selama 4 tahun menurunkan resiko ter5adinya penyakit gagal gin5al tahap akhir (PC,AN7S1D# sebanyak " @. Pada umumnya de;asa ini disepakati pemberian diet mengandung protein sebanyak 0,' Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page %.
selan5utnya. (enis protein sendiri 5uga berperan dalam ter5adinya dislipidemia. Pemberian diet rendah protein ini harus diseimbangkan dengan pemberian diet tinggi kalori, yaitu rata8 rata 408<0 /alB*4 5am. Penderita D6 sendiri )enderung mengalami keadaan dislipidemia. /eadaan ini perlu diatasi dengan diet dan obat bila diperlukan. Dislipidemia diatasi dengan statin dengan target +D+ kolesterol E !00mgBdl pada penderita D6 dan E "0 mgBdl bila sudah ada kelainan kardio.askuler.',=,!0 Per)obaan pada pasien diabetes dengan pembatasan protein diketahui dapat mengurangi albuminuria dan perkembangan gagal gin5al. Penin5auan sistematis telah menun5ukkan pengurangan sederhana di tingkat penurunan C$1 pada diabetes tipe ! dengan pembatasan asupan protein diet untuk 0,"8!,! g B kg berat badan B hari. -ntuk diabetes tipe * data yang didapat tidak signi0ikan. ,he &ational /idney $oundation merekomendasikan asupan protein 0,' g B kg berat badan B hari untuk pasien diabetes dan tahap C/D ! 8 4.3 A'e& a Anemia sekunder akibat de0isiensi erythropoietin adalah keadaan umum pada pasien C/D dan beberapa studi menun5ukkan bah;a hal itu ter5adi lebih a;al pada C$1 yang lebih tinggi pada orang dengan diabetes. Sur.ei menun5ukkan tingkat pre.alensi anemia (K?A 8 anemia dide0inisikan E;anita !* g B d+, E!3 g B d+ laki8laki# adalah !< 8 *<@, dan banyak kasus yang pada pasien dengan eC$1> 0 m+BminB!."3 m*. Beberapa per)obaan untuk melakukan koreksi pada anemia menggunakan mengatakan ada man0aat dan mungkin Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page %3
Page %0
*. 6emperbaiki 0aktor80aktor yang re.ersible # # # mengatasi anemia menurunkan tekanan darah mengatasi in0eksi
3. 6engatasi hiper0os0atemia dengan memberikan Ca(CA#3 dan diet rendah 0os0at 4. ,erapi penyakit dasar seperti D6 <. ,erapi keluhan: # # untuk mualBmuntah diberikan 6etoklopramid untuk gatal8gatal diberikan Dipenhydramin
. ,erapi komplikasi 8 payah 5antung dengan Diuretik, .asodilator, dan hati8hati terhadap pemberian digitalis Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !#
*# Cangkok gin5al Pada pasien yang penurunan 0ungsi gin5alnya ber5alan terus, maka saat la5u 0iltrasi glomerulus men)apai !08!* mlBmenit (setara dengan klirens kreatinin E!< mlBmenit atau serum kreatinin > mgBdl# dian5urkan untuk memulai dialysis (hemodialisis atau peritoneal dialysis#, ;alaupun masih ada perbedaan pendapat mengenai kapan sebaiknya terapi pengganti gin5al ini dimulai. Pilihan pengobatan gagal gin5al terminal yang lain adalah )angkok gin5al, dan pada kasus ne0ropati diabetik di &egara ma5u sudah sering dilakukan )angkok gin5al dan pan)reas sekaligus,*
GUIDELINE Pedoman klinis praktek yang dikeluarkan oleh Ameri)an Diabetes Asso)iation dan Asosiasi Diabetes /anada untuk pengelolaan diabetes tipe * merekomendasikan skrining untuk mikroalbuminuria pada saat diagnosis diabetes (dengan skrining tahunan berikutnya# dan kontrol ketat tekanan darah, dengan sistolik tekanan kurang dari !30 mm ?g dan tekanan diastolik kurang dari '0 mm ?g sebagai target yang diinginkan. +angkah8langkah yang direkomendasikan lainnya termasuk kontrol ketat glikemik (?bA!C, E" persen#, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !$
R-8-"a'% Baik ADA maupun 2S& dan &/$ mengan5urkan ru5ukan kepada seorang dokter yang ahli dalam pera;atan ne0ropati diabetik 5ika la5u 0iltrasi glomerulus men)apai E 0 mlBmenB!,"3m*, atau 5ika ada kesulitan dalam mengatasi hipertensi atau hiperkalemia, serta ru5ukan kepada konsultan ne0rologi 5ika la5u 0iltrasi glomerulus men)apai
E30mlBmenB!,"3m*, atau lebih a;al 5ika pasien berisiko mengalami penurunan 0ungsi gin5al yang )epat atau diagnosis dan prognosis pasien diragukan. *
2%10 PROGNOSIS
Se)ara keseluruhan pre.alensi dari mikroalbuminuria dan makroalbuminuria pada Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !"
2DD6 dan ne0ropati. ,ingkat insidens kumulati0 dari 7S1D pada pasien dengan proteinuria dan 2DD6 adalah <0@, !0 tahun setelah onset proteinuria, dibandingkan dengan 38!!@, !0 tahun setelah onset proteinuria pada pasien 7ropa dengan &2DD6. Penyakit kardio.askular 5uga penyebab utama kematian (!<8*<@# pada pasien dengan ne0ropati dan 2DD6, meskipun ter5adi pada usia yang relati0 muda. !4
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !%
&e0ropati diabetik ditandai oleh ter5adinya albuminuria, hipertensi dan penurunan 0ungsi gin5al. $aktor80aktor etiologis timbulnya penyakit gin5al diabetik adalah:!
/urang terkendalinya kadar gula darah (gula darah puasa >!408! 0 mgBdl R","8',' mmolBlS#F A2C >"8'@
$aktor80aktor genetis /elainan hemodinamik (peningkatan aliran darah gin5al dan la5u 0iltrasi glomerulus, peningkatan tekanan intraglomerulus#
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !!
/eradangan Perubahan permeabilitas pembuluh darah Asupan protein berlebih Cangguan metabolik (kelainan metabolisme polyol, pembentukan advanced glycation end products, peningkatan produksi sitokin#
Pelepasan growth factors /elainan metabolisme karbohidratB lemakB protein /elainan struktural (hipertro0i glomerulus, ekspansi mesangium, penebalan membrane basalis glomerulus#
Cangguan ion pumps (peningkatan &aD 8?D pump dan penurunan Ca*D8 A,Pase pump#
?iperlipidemia (hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia# Akti.asi protein kinase C Prinsip tatalaksana ne0ropati diabetik adalah melalui pengendalian gula darah,
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !1
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !-
DAFTAR PUSTAKA
!. Sudoyo Aru.K, dkk. &e0ropati Diabetik. Buku A5ar 2lmu Penyakit Dalam ed 2G, 5l 222.$akultas /edokteran -ni.ersitas 2ndonesia. (akarta: *00'F !'='8 !=0! *. Bilous 1,Donnelly 1. ?and book o0 Diabetes.Bla)k;ell publishing. 7ngland :*0!0. 3. Soman SS. Diabeti) &ephropathy. ?enry $ord ?ospital. &o. !=, *00=. http:Bemedi)ine.meds)ape.)om 4. 1emuHHi C, S)hieppati A, and 1uggenenti P. &ephropathy in Patients ;ith ,ype * Diabetes. *0!*. http:Bne5m.org <. +inda $, 7manuele &, Thang (, Brophy 6, Conner ,, Du)k;orth K, et). Combined Angiotensin 2nhibition 0or the ,reatment o0 Diabeti)
&ephropathy.*0!3. http:Bne5m.org . Bethesda.:/idney Disease o0 Diabetes: A.ailable at: http: BB ;;;. kidney. niddk. nih.go. B kudiseases B pubs B kdd B indeJ.htm. A))essedF (anuari ', *0!0. ". ?endromartono. ((uni *00 #, &e0ropati Diabetik. Dalam: Buku A5ar 2lmu Penyakit Dalam. 7disi 2G (ilid 222, Pusat Penerbitan Departemen 2lmu Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !.
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam R UD Kudus Periode ! Nivember "#$% & $$ 'anuari "#$!
Page !3