Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah Pola pikir zaman primitif dengan zaman yang sudah berkembang jelas berbeda, hal ini dibuktikan dengan sebuah paradoks perkawinan antara pilihan orang tua dengan kemauan sendiri, pernikahan dini dipaksakan atau pernikahan dini karena kecelakaan. Namun prinsip orang tua pada zaman ganepo atau zaman primitif sangat menghendaki jika anak perempuan sudah baligh maka tidak ada kata lain kecuali untuk secepatnya menikah. Kondisi demikian, dilatarbelakangi oleh keberadaan zaman yang masih tertinggal, maka konsep pemikirannya pun tidak begitu mengarah pada jenjang kehidupan masa depan yang lebih baik. Tradisi pernikahan zaman nenek moyang lebih terpacu dengan prospek budaya nikah dini, yakni berkisar umur 1 tahun para wanita dan pria berkisar umur !" tahun atau kurang #$lori, !"" %. Para remaja dewasa ini, generasi terbesar dalam usia 1"&1' tahun di dalam sejarah, beranjak dewasa di dunia yang sangat berbeda daripada dunia di waktu para orang tua mereka beranjak dewasa. (eskipun laju perubahan berbeda di antara dan di dalam wilayah dunia, masyarakat berada di dalam keadaan kesempatan baru yang membingungkan bagi para pemuda. Perbaikan di bidang transportasi dan komunikasi membuka kesempatan bagi para pemuda, bahkan yang tinggal di daerah&daerah terpencil mengenal orang&orang dengan tradisi dan nilai&nilai kehidupan yang berbeda, walaupun dunia semakin urban

! dan industrialisasi menawarkan godaan kemajuan dan kesempatan. Tetapi, tanpa pendidikan dan latihan yang memadai, para remaja tidak akan mampu memenuhi tuntutan lingkungan pekerjaan modern, dan tanpa bimbingan orang tua, masyarakat serta para pemimpin pemerintahan, para remaja mungkin tidak siap untuk menilai hasil dari keputusan yang diambil mereka. Kendati demikian, di dunia berkembang, dimana kemiskinan luas dan berkepanjangan, sejumlah keluarga mungkin terpaksa menggagalkan pendidikan anak&anak kalau tenaga mereka dibutuhkan untuk membantu rumah tangga. Pemerintah bertujuan untuk menyediakan pendidikan dasar yang dapat diperoleh secara luas. )leh sebab itu, perempuan muda di hampir semua negara boleh dikatakan lebih mungkin memperoleh pendidikan dasar daripada yang dulu didapatkan oleh ibu mereka, dan di dunia berkembang perbedaanya bisa sangat besar. (isalnya, di *udan, +,- remaja berumur 1 &1' tahun sudah menempuh tujuh tahun atau lebih masa sekolah, dibandingkan dengan - dari para wanita berumur +"&++ tahun. .egitupun, disparitas, terutama di segi sosio&ekonomi dan di lingkungan kehidupan, masih bertahan. $i sebagian negara berkembang, kemungkinan perempuan muda kota untuk memperoleh pendidikan dasar adalah !&/ kali lipat dibanding dengan perempuan&perempuan yang berada di pedalaman. $i sebagian besar negara, 0"&1""- anak&anak mendaftar di sekolah dasar, tetapi lamanya waktu yang digunakan untuk belajar di sekolah berbeda sekali. #1aporan 2nstitut 3lan 4uttmatcher "Into A New World: Young Women's Sexual and Reproductive Lives" http566www.agi&usa.org6pubs6new7 world7indo.html.!"" %.

/ *ejumlah rintangan masa remaja sifatnya sama bagi semua remaja, masa&masa remaja lebih sulit bagi kaum wanita. (eskipun sebagian usia 1"&1' baru mulai mengalami perubahan&perubahan yang datang bersama masa pubertas, banyak mulai mengalami hubungan seksual atau perkawanan. $an setiap tahun, kira&kira 1+ juta perempuan muda berumur 1 &1' melahirkan. (elahirkan anak pada usia remaja di dunia berkembang adalah soal biasa, di mana proporsi yang telah melahirkan anak pertama sebelum umur 18 biasanya antara seperempat dan setengah #4rafik 1%. *ebaliknya, di dunia maju, dan di sebagian kecil negara berkembang, kurang dari satu dalam 1" melahirkan anak pertama pada usia remaja. Paling sedikit setengah perempuan muda di negara 3frika *ub&*ahara, mulai hidup bersama pertama kali sebelum usia 18 tahun. $i 3merika 1atin dan di Karibia, !"&+"- dari wanita muda memasuki hidup bersama, dan di 3frika 9tara dan Timur Tengah, proporsinya /"- atau kurang. $i 3sia, kemungkinan perkawinan awal berbeda sekali, 0/- perempuan di .angladesh memasuki kehidupan bersama sebelum usia 18, dibandingkan dengan 1+- di :ilipina dan *ri 1angka, dan hanya - di ;ina. Para wanita di negara maju tidak mungkin kawin sebelum usia 18< walaupun di Perancis, 2nggris dan 3merika *erikat sebanyak 1"&11- melakukannya, tetapi di =erman dan di Polandia hanya /&+- wanita semuda ini melakukannya. Perkawinan awal kurang biasa sekarang dibandingkan dengan satu generasi yang lalu, walaupun perbedaan yang luas terdapat di antara dan di dalam daerah& daerah. (isalnya, di 3frika *ub&*ahara proporsi wanita yang telah kawin sebelum umur 18 hampir tidak berubah, di 4hana #/'- dari usia +"&++ tahun dibanding /8usia !"&!+ tahun% dan di Pantai 4ading #+'- dibanding ++-%, tetapi di Kenya telah menurun dengan tajam #+0- dibanding !8-% sebaliknya, penurunan hebat terjadi di seluruh 3sia sedangkan di 3merika 1atin dan Karibia tingkat perkawinan awal boleh

+ dikatakan tetap stabil #.adan Pembangunan 2nternasional 3merika *erikat. 9.*. Agency or International !evelopment http566www.agi&usa.org6pubs6new7

world7indo. html.!"" % 4rafik Proporsi wanita yang melahirkan anak pertama mereka sebelum usia 18 tahun berkisar dari 1- di =epang sampai /- di Niger.

*umber data5 *ur>ei $emografi dan Kesehatan, .adan Pembangunan 2nternasional 3merika *erikat #9.*. Agency or International !evelopment http://www.agi-usa.org/pubs/new_ world_indo. html.!"" %

(enurut .adan Koordinasi Keluarga .erencana Nasional #.KK.N% usia untuk hamil dan melahirkan adalah !" sampai /" tahun, lebih atau kurang dari usia tersebut adalah berisiko. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental6emosi6psikologis dan kesiapan sosial6ekonomi. *ecara umum, seorang perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya #ketika tubuhnya berhenti tumbuh%, yaitu sekitar usia !" tahun. *ehingga usia !" tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik #www.bkkbn.co"id"!""1&!"" %. Perkawinan menandai sebuah transisi penting di dalam kehidupan indi>idu, dan jadwal peristiwa itu dapat mendatangkan dampak yang dramatis terhadap masa depan seorang pemuda. *ementara di sebagian masyarakat pengalaman pertama seksual seorang perempuan kemungkinan dengan suaminya, di masyarakat&masyarakat lainnya permulaan akti>itas seksual tidak begitu erat hubungannya dengan perkawinan. Kebiasaan yang berbeda mengenai hubungan dan perilaku seksual, dan cara sebuah masyarakat mengadaptasi perubahan kebiasaan tersebut, dapat menimbulkan dampak yang dalam pada seorang pemuda, keluarganya dan masyarakatnya secara menyeluruh. .agi seorang wanita, pernikahan awal dan, terutama, melahirkan anak, mempunyai pengaruh yang dalam dan berkepanjangan terhadap kesejahteraan, pendidikan dan kemampuan memberikan sumbangsih terhadap masyarakatnya. .egitupun, faktor&faktor kompleks, baik yang berupa fisik, maupun kekeluargaan dan kebudayaan yang sering kurang dipahami, menentukan siapa dan kapan seseorang

, akan menikah< siapa akan memulai akti>itas seksual pra&nikah, siapa akan mulai melahirkan pada masa remaja< dan siapa akan melahirkan di luar nikah. $ata yang ada menunjukkan bahwa sementara kebutuhan dan pengalaman remaja berbeda di seluruh dunia namun ada persamaan yang terdapat di berbagai lintas nasional dan regional #http566www.agi&usa.org6pubs6new7 world7indo. html.!"" % (enurut sur>ey tahun 1'' terdapat !1, - wanita di 2ndonesia yang

perkawinan pertamanya dilakukan ketika berusia 10 tahun. $i daerah pedesaan dan perkotaan wanita melakukan perkawinan di bawah umur tercatat masing&masing !+,+- dan 1,,1-. Persentase terbesar kawin muda terdapat di Propinsi =awa Timur '",/-, =awa barat /',,- dan Kalimantan *elatan /0, -. $ari uraian di atas, dapat dilihat bahwa pernikahan di 2ndonesia yang dilakukan pada usia remaja lebih banyak terjadi di pedesaan. Pada pra sur>ey yang telah penulis lakukan di Kecamatan (etro Kibang 1ampung Timur didapat data jumlah pernikahan sebagai berikut5 Tabel 1.1 =umlah Pernikahan (enurut 9sia $i Kecamatan (etro Kibang Tahun !""/ *ampai $engan Tahun !"" Usia Pernikahan Jumlah Pernikahan < ! tahun " ! tahun 1 !""/ +" #8,,'-% , #1/,1-% +, orang ! !""+ +, #'",!-% #',8-% 1 orang / !"" // #08, -% ' #!1,+-% +! orang *umber data5 ;atatan *ipil (etro Kibang 1ampung Timur Tahun !"" . No Tahun

0 1. I#enti$ikasi Masalah $ari latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada yaitu masih adanya pernikahan dini di Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur yang bisa beresiko baik pada saat hamil maupun pada saat proses persalinan. 1.% &umusan Masalah #an Permasalahan .erdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini yaitu bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri terhadap resiko pernikahan dini #kawin muda% pada kehamilan dan proses persalinan di $esa (argototo Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur tahun !"", 1.' Pertan(aan Penelitian $alam penelitian ini, penulis membagi dua sub pertanyaan tentang gambaran pengetahuan remaja putri terhadap resiko pernikahan dini, yaitu5 1.'.1 &esiko Pa#a )ehamilan .agaimana gambaran tingkat pengetahuan remaja putri terhadap resiko perkawinan dini pada kehamilan di $esa (argototo Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur tahun !"",? 1.'. &esiko Pa#a Proses Persalinan .agaimana gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang resiko perkawinan dini pada proses persalinan di $esa (argototo Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur tahun !"",?

8 1.* Tu+uan Penelitian 1.*.1 Tu+uan Umum 9ntuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri terhadap resiko perkawinan dini pada kehamilan dan proses persalinan di $esa (argototo Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur tahun !"",. 1.*. Tu+uan )husus

1% 9ntuk dapat mengidentifikasikan tingkat pengetahuan remaja putri terhadap resiko perkawinan dini pada kehamilan di $esa (argototo Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur tahun !"", !% 9ntuk dapat mengidentifikasikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang resiko perkawinan dini pada proses persalinan di $esa (argototo Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur tahun !"", 1., Man$aat Penelitian 1.,.1 Bagi &ema+a Putri

9ntuk memberikan informasi tentang resiko pernikahan dini pada kehamilan dan proses persalinan. 1.,. Bagi Mas(arakat (anfaat penelitian bagi masyarakat, yaitu untuk memberikan informasi tentang resiko pernikahan dini terhadap kehamilan dan proses persalinan, untuk memberikan informasi tentang usia pernikahan yang sesuai dengan 9ndang&undang yang telah

' ditetapkan pemerintah, serta untuk memberi pengetahuan tentang usia hamil dan melahirkan yang baik6tidak beresiko. 1.,.% Bagi Pihak Institusi Pen#i#ikan *ebagai bahan penelitian acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pernikahan dini yang dapat beresiko terhadap kehamilan dan proses persalinan. 1.,.' Bagi Peneliti *ebagai penerapan mata kuliah (etodologi Penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KT2, serta sebagai masukan pengetahuan tentang pernikahan dini. 1.,.* Bagi Peneliti Lainn(a $apat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian&penelitian di tempat lain. 1.- &uang Lingku. Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, subjek penelitiannya yaitu remaja putri. *edangkan objek penelitiannya adalah resiko pernikahan dini pada kehamilan dan proses persalinan di $esa (argototo Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur. 3dapun waktu dan tempat penelitian ini dilaksanakan di $esa (argototo Kecamatan (etro Kibang Kabupaten 1ampung Timur pada bulan 3pril s.d (ei tahun !"",.

Anda mungkin juga menyukai