5.1 Visi
Atas dasar pertimbangan di atas dan dengan memperhatikan potensi,
permasalahan dan peluang yang dimiliki Kabupaten Tasikmalaya, nilai-nilai
visi daerah, aspirasi dan dinamika yang berkembang pada masa 5 tahun
sebelumnya (tahun 2001-2005), visi yang kami kedepankan adalah :
Subsistem Jasa
dan penunjang
Subsitem Subsistem
Agribisnis Usahatani
Hulu (on farm)
Subsistem Subsistem
Pemasaran Pengolahan
(Marketing) (Agroindustri
Keluar Sistem
- Angka Harapan Hidup (AHH) (tahun) 66,76 66,94 67,12 67,30 67,54
- Angka Melek Huruf (AMH) (%) 99,00 99,25 99,50 99,75 99,99
- Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) 7,03 7,86 8,14 8,41 9,00
7 Laju Pertumbuhan Ekonomi (konstan 1993) (%) 4,26 4,55 4,85 5,17 5,51
8 PDRB per kapita (berlaku) (Rp.) 4.856.254 4.423.179 4.856.254 5.350.762 5.919.584
11 Konsumsi Pemerintah (G) (berlaku)(Rp Milyar) 558,35 559,59 564,66 569,10 568,75
5.2 Misi
Untuk merumuskan misi dalam lima tahun ke depan, seperti halnya
perumusan visi di atas dilakukan beberapa pertimbangan. Adapun
pertimbangan tersebut adalah:
1. Berdasarkan hasil konsultasi dengan unsur SKPD serta masyarakat
terdapat beberapa penyepakatan perubahan substansi Misi disesuaikan
dengan potensi serta permasalahan yang aktual maupun untuk menjawab
permasalahan 5 tahun kedepan dari mulai tahun 2006 sampai dengan
tahun 2010.
2. Permasalahan yang menjadi tantangan lima tahun kedepan :
A. Perekonomian
a. Sulitnya lapangan kerja serta lapangan usaha diperburuk dengan
kurangnya fasilitas perekonomian serta infrastruktur daerah
sehingga menyebabkan aksesibilitas serta mobilitas masyarakat
yang rendah.
b. Pada umumnya masyarakat berdaya beli rendah (sampai tahun
2005 menunjukan Rp. 540.790,00) sehingga adanya kesulitan untuk
memulai usaha maupun mengembangkan usahanya karena
kurangnya permodalan.
c. Terbatasnya akses UMKM terhadap suber daya produktif terutama
terhadap permodalan, teknologi, informasi dan pasar, serta
diperburuk dengan suku bunga perbankan yang tinggi merupakan
permasalahan klasik yang menghambat pengembangan UMKM.
d. Masih rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi,
menyebabkan kinerja koperasi umumnya relative rendah.
e. Upaya untuk mendorong sektor agribisnis dihadapkan pada
permasalahan pokok berupa: menurunnya ketersediaan air dan
daya dukung prasarana irigasi, rendahnya produktivitas dan mutu
komoditas pertanian, rendahnya kemampuan dan akses petani
terhadap sumber daya produktif (pasar) disebabkan oleh sarana
dan prasarana transportasi yang kurang mendukung, belum
optimalnya pengembangan perikanan budidaya; dan belum
lengkapnya regulasi dalam pemanfaatan sumber daya kelautan
dan perikanan, termasuk penegakan hukum.
f. Sektor pertambangan dihadapkan pada belum optimalnya
pemanfaatan serta pengelolaan pertambangan daerah, investasi di
sektor pertambangan masih kecil karena tidak adanya kepastian
hukum dalam berusaha, selain itu kegiatan pertambangan tanpa
ijin juga menjadi masalah bagi pemanfaatan serta pengelolaan
pertambangan. Yang terakhir keberadaan Perusahaan Daerah
Pertambangan (PDUP) masih dalam tahap usia dini sehingga
belum mampu berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah
secara signifikan.
Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya alam terutama di
daerah cipatujah, cibalong, Cikalong dan kawasan selatan lainnya
yang merupakan penghasil dan potensi pertambangan zeolit,
fielspar, mangan, onix, marmer dan sebagainya. Belum
dilakukannya eksploitasi bahan tambang tersebut dikarenakan
biaya operasional yang tinggi/mahal dan belum diketahuinya
secara pasti deposit tambang, sehingga belum dapat
menyumbangkan kontribusi secara optimal kepada Pemerintah
Daerah. Potensi tambang di Kabupaten Tasikmalaya yang tersebar
di daerah selatan perlu menjadi perhatian untuk lebih diupayakan
pemanfaatannya karena dapat mendukung penerimaan
pendapatan bagi PAD.
g. Pemanfaatan potensi pariwisata belum optimal, hal ini dapat
dilihat masih sedikitnya wisatawan domestik maupun asing yang
berkunjung, penyebab utama yaitu kurangnya penataan dan
sarana pendukung, serta kurangnya promosi wisata.
5.3 Tujuan, Sasaran dan Langkah-langkah Strategis
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang merupakan
hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 tahun
(2006-2010). Dengan adanya tujuan, maka fokus kinerja pemerintah daerah
dapat lebih dipertajam dan memberikan arah bagi sasaran yang akan dicapai.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, merupakan hal yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh pemerintah daerah dalam jangka waktu
tahunan, triwulanan atau bulanan. Sasaran menggambarkan tindakan-
tindakan/aktivitas yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan
dengan memberikan penekanan terhadap penggunaan sumber daya yang
dimiliki secara efisien, efektif dan ekonomis.
Strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang
merupakan rencana yang mencakup upaya-upaya menyeluruh dan
terintegrasi untuk mengoperasionalkan tujuan dan sasaran melalui
penetapan kebijakan dan program.
Kebijakan adalah keputusan yang sifatnya mendasar untuk
dipergunakan sebagai landasan untuk dipergunakan sebagai landasan
bertindak dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun program adalah langkah-langkah kegiatan yang akan
dilakukan yang merupakan penjabaran dari kebijakan.Dalam mendukung
misi RPJMD dapat diuraikan secara spesifik tujuan, sasaran dan langkah-
langkah strategis yang hendak dicapai khususnya dalam bidang peningkatan
pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan agribisnis sebagai
berikut :
Misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui
pengembangan agribisnis dengan didukung oleh sekor lain dengan strategi
untuk mendukung misi tersebut yaitu :
1. Meningkatkan perekonomian daerah berbasis komoditas lokal dengan
ditunjung pemanfaatan potensi sektor pariwisata, pertambangan serta
kelautan;
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencnaan, pelaksanaan
dan pengawasan pembangunan.
3. Meningkatkan akses terhadap pasar regional serta global;
4. Menciptakan iklim investasi daerah yang berorientasi pasar, berwawasan
lingkungan, serta berkeadilan.
5. Meningkatkan daya saing melalui pengembangan sentra-sentra
komoditas unggulan dan pemberdayaan IKM/UKM.
6. Menjalin kemitraan strategis dengan daerah lain dalam menciptakan
peluang dan kerjasama investasi.
7. Mengembangkan badan usaha milik daerah yang berorientasi kepada
peningkatan pelayanan publik serta pendapatan asli daerah
Yang dijabarkan kedalam 2 (Dua) Tujuan, yaitu:
A. Meningkatkan produktivitas dan produksi serta daya saing kegiatan
usaha pertanian, perikanan, kelautan, perkebunan, kehutanan, industri
kecil, pariwisata dan pertambangan, dengan sasaran yang hendak
dicapai :
1. Meningkatkan daya asing, produktivitas dan produksi usaha
pertanian, perikanan, kelautan, industri kecil, pariwisasata dan
pertambangan dalam upaya meningkatkan pendapatan
petani/masyarakat, langkah strategis yang diambil ditetapkan melalui
kebijakan :
a. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dengan pendekatan
wilayah dan komoditas unggulan
1) Pengembangan Kawasan Ekonomi dengan pendekatan wilayah
dan komoditas unngulan.
2) Peningkatan Ketahanan Pangan
3) Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana kawasan
sentra pengembangan ekonomi
4) Pengembangan Potensi Pariwisata dan pertambangan
Tabel 5.1
Proyeksi 2006-2010 laju pertumbuhan penduduk, inflasi, laju pertumbuhan
ekonomi dan tingkat suku bunga daerah
REALISASI
URAIAN
No PENERIMAAN
(000)
2001 2002 2003 2004 2005
PENDAPATAN
ASLI DAERAH
1. Pajak Daerah 3.206.410 1.922.068 2.650.596 3.999.116 4.334.078
2. Retribusi Daerah 16.236.299 4.656.454 5.554.599 5.866.446 7.091.447
3. Laba Usaha Daerah 655.104 1.490.626 2.457.881 3.941.760 4.490.359
a. PDAM - - 490.404 421.860 485.172
b. PDUP - - - - -
c. BPR 515.162 764.154 1.019.875 1.274.730 1.389.025
d. BPD Bank Jabar 139.942 726.472 947.602 2.245.170 2.616.162
Lain-lain PAD yang
7.020.819 6.623.735 7.996.135 6.791.573 3.344.936
4. sah
TOTAL 27.118.632 14.662.883 18.659.211 20.598.895 21.135.017
DANA 376.642.526 386.319.503 431.685.640 463.765.126 460.749.462
PERIMBANGAN
1. Bagi Hasil Pajak 17.933.327 16.955.909 22.713.338 32.158.122 21.704.138
LAIN-LAIN
PENDAPATAN 18.450.097 21.783.534 34.482.973 29.476.949 21.030.000
YANG SAH
TOTAL 422.211.255 422.765.920 484.827.824 513.840.970 501.040.282
A. Analisis Belanja
Dalam pengelolaan belanja Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah
melakukan prinsip value for money untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan
publik, serta menggunakan dokumen perencanaan yang tertuang dalam
dokumen Kebijakan Umum APBD dan Strategi Plafon sebagai validasi
Renstra periode 5 tahun. Penggunaan belanja tentunya perlu memperhatikan
kemampuan pendapatan yang diterima serta memperhitungkan sisa lebih
perhitungan tahun sebelumnya dan melihat kapasitas serta substansi belanja
baik aparatur maupun publik secara komprehensif.