Anda di halaman 1dari 30

PREEKLAMPSIA

Disusun oleh: Aditya usri usman

Pembimbing: Dr.Bambang widjanarko, Sp.OG

Identitas
Nama

Umur
Alamat Pendidikan Pekerjaan Masuk RS

: Ny. M : 27 tahun : Jl. Semper baru RT 7/9 no. 16 : SMA : IRT : 21 agustus 2012

Anamnesis
Keluhan Utama

Hamil cukup bulan 38 minggu, mules sejak jam 10 pagi SMRS dan hasil lab protein +2
Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu G100 datang ke RSIJ Sukapura pada tanggal 21-08-12 pukul 01.50 WIB dengan keluhan hamil cukup bulan, mules sejak pukul 10 pagi SMRS, ibu juga mengeluh sejak kemarin keluar flek dan keluar cairan, pusing (-), mual (), muntah (-), BAK susah. Pemeriksaan lab protein +2 Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat hipertensi disangkal, Riwayat DM dan asma disangkal
Riwayat operasi

tidak pernah

Riwayat Alergi

Disangkal
Riwayat Perkawinan

Kawin ke-1, masih kawin, lama kawin 2 tahun


Riwayat Haid

Pertama 13 tahun, teratur, sakit, lama 7 hari, siklus 28 hari. HPHT : 25 November 2011 TP : 2 September 2012
Riwayat Persalinan

Tempa t Ini

Penolon g

Tahun

Ater m

Jns persalina n

Penyuli t

Sex

BB

keadaa n

Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum

Kesadaran
Tekanan darah Nadi Pernapasan Suhu Berat Badan Tinggi Badan

: sakit sedang : compos mentis : 170/100 mmHg : 86 kali/menit : 20 kali/menit : 36.5 0C : 65 kg : 155 cm

Status generalis
Kepala: Normocephal Mata

Leher : Pembesaran KGB negatif

Pembesaran kel. Tiroid negatif


Thorax

: Konjungtiva tidak enemis Sclera tidak ikterik

Mulut : Sianosis negatif

Bibir lembab Faring tidak hiperemis

Pulmo Inspeksi : simetris, areola mamae hiperpigmentasi negatif Palpasi : vocal fremitus normal, nyeri tekan negatif Perkusi : sonor pada lapangan paru Auskultasi : vesicular positif/positif,

Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak

terlihat Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 Perkusi : batas jantung kanan pada linea sternalis, batas jantung kiri pada linea midclavikula ICS 5 Auskultasi : vesikuler positif/positif
Ekstremitas
akral hangat
edema (positif/positif)

STATUS OBSTETRI Pemeriksaan luar linea nigra (positif), striae gravidarum (positif) LI : teraba bagian besar, bulat, lunak di fundus LII : teraba bagian keras memanjang di kiri tidak teraba bagian keras di kanan LIII : teraba 1 bagian besar, bulat dan keras LIV : bagian terbawah janin belum masuk PAP His : (negatif) DJJ 145x/menit, teratur

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (4 juli 2012)
Hematologi Waktu Protrombin : APTT : Hb : Leukosit : Hematokrit : Trombosit : GDS : HbsAg : Urinalisa Warna Kejernihan Sedimen
Leukosit Eritrosit

Silinder

11,3 detik 29,9 detik 11 g/dl 8,32 mm3 34 % 308.000 91 mg/dl negatif

: :
: :

kuning keruh
5-7 lpb 2-3 lpb

: Sel epitel gepeng : Kristal : Bakteri : Berat jenis : pH : protein : glukosa : keton : darah samar : bilirubin : urobilinogen : nitrit : leukosit esterase :

negatif +1 negatif negatif 1,010 7 +2 negatif negatif negatif 0,2 negatif negatif

ASSESMENT
Ibu : G1000 27 tahun

RENCANA TINDAKAN
Observasi KU, TTV,

Hamil 38 minggu belum inpartu dengan preeklamsi bayi : janin hidup intrauteri dengan presentasi kepala

DJJ, CTG Pemberian MgSO4 dan obat antihipertensi Seksio sesarea

Laporan pembedahan

Anastesi spinal Insisi ptanential 13,5cm, insisi tajam dan tumpul sampai peritoneum Bebaskan plica vesica uterina 8cm Insisi tajam segmen bawah rahim 8cm Lahirkan janin dan plasenta secara lengkap Bersihkan cavum uteri sampai bersih Kontrol perdarahan, tidak ada Jahit segmen bawah rahim secara continous suture dengan vycryl no.2 Jahit lapis II segmen, bawah rahim dengan chromic cutgut Bersihkan rongga perut dengan Nacl 0,9%, kontrol perdarahan, tidak ada. Jahit peritoneum, dengan chromic, cutgut no. 0 Jahit otot secara interupted suture Jahit facia dengan vyeryl no.0 secara cotinous suture dengan chromic cutgut no.0 Jahit kulit dengan nylon 3-0 Tutup luka operasi Operasi selesai

Follow up
23 Agustus 2012 TD : 160/80 mmHg, nadi 90x/m, suhu 360C, pernapasan 20x/menit Diet rendah garam 24 Agustus 2012 TD : 140/90 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 360C, pernapasan 20x/menit 25 Agustus 2012 TD : 120/80 mmHg, nadi 82x/menit , suhu 360C, pernapasan 20x/menit Pasien pulang

Tinjauan pustaka

DEFINISI
Preeklampsia adalah adalah hipertensi
yang timbul setelah 20 minggu kehamilan

disertai dengan proteinuria.

ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya.

INSIDEN
Preeklamsia masih merupakan penyebab utama kematian maternal disamping perdarahan dan infeksi.Di Indonesia frekuensi kejadian preeklampsia sekitar 3 sampai 10%

(Triatmojo, 2003). Sedangkan di

Amerika

Serikat, kejadian preeklampsia sebanyak 5%

dari semua kehamilan (23,6 kasus per 1.000


kelahiran) (Dawn C Jung, 2007).

PATOFISIOLOGI
Teori kelainan vaskularisasi plasenta Teori iskemik plasenta Teori defisiensi gizi Teori Inflamasi

Teori iskemia plasenta


Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan

menghasilkan oksidan atau radikal bebas (yaitu radikal hidroksil yang sangat toksis) merusak membrane sel endotel, disfungsi endotel,
Gangguan metabolisme prostaglandin Kadar tromboksan lebih tinggi dari kadar prostasiklin

sehingga terjadi vasokonstriksi dengan terjadi kenaikan tekanan darah.


Peningkatan permeabilitas kapiler

Preeklamsia Ringan
Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg,

Kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau

kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih setelah


20 minggu kehamilan dengan riwayat tekanan

darah normal.
Proteinuria kuantitatif lebih dari 0,3 gr perliter

atau kualitatif positif 1 atau positif 2 pada

Preeklamsia Berat
Tekanan darah lebih dari 160/110 mmHg atau

lebih.
Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24

jam atau kualitatif positif 3 atau positif 4


Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc

per 24 jam.
Adanya

gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan labolatorium USG Doppler untuk evaluasi detak jantung janin (

DJJ)

Pengobatan
Tirah baring.

Jika

tekanan diastolik lebih 110 mmHg, Berikan antihipertensi, sampai tekanan diastolik diantara 90-100 mmHg

Pasang Infus Observasi tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin

setiap jam
Pada kasus preeklampsia yang berat dan eklampsia,

magnesium sulfat yang diberikan secara parenteral

Loading dose :

4 gr MGSO4 IV (40% dalam 10cc)

selama 15 menit.
Maintenance dose : 6 gr dalam larutan RL/6 jam atau

diberikan 4/5 gr IM. Selanjutnya maintenance dose


diberikan 4 gr IM tiap 4 sampai dengan 6 jam.

Syarat Pemberian MgSO4 :


Refleks patela positif kuat, diuresis 100 cc dalam

4 jam terakhir,respirasi 16 kali /menit, dan harus tersedia antidotumnya (Calcium gluconas 1 g (10ml) i.v 3 menit. EFEK SAMPING : Paralisis motorik Reflek tendon menghilang Depresi nafas Arythmia jantung ( dicegah dengan pemberian MgSO4 secara perlahan-lahan)

MGSO4 dihentikan bila :


Ada tanda-tanda intoksikasi

Setelah 24 jam pascapersalinan

PENATALAKSANAAN SEGERA HIPERTENSI BERAT

Menurunkan tekanan darah sebesar 10 mmHg dan mempertahankan tekanan darah dibawah level tersebut.
Obat pilihan :

A. Obat pilihan utama :

1. Nifedipine 2. Labetalol
B. Alternatif :

1. Hidralazine

Nifedipine tidak boleh diberikan pada : - Penderita penyakit jantung artherosklerotik - Resiko menderita penyakit jantung artherosklerotik (DM insulin dependen atau

NIFEDIPINE
Dosis awal 5 mg per oral (kapsul 5 mg atau tablet 10 mg

ditelan)
Tekanan Darah diukur setiap 10 menit pada 30 menit

pertama 30 menit kemudian dapat diberikan dosis


ulangan bila TD tidak menurun secara memuaskan
Dosis ulangan : Nifedipine 5 mg atau 10 mg Terdapat kemungkinan interaksi dengan MgSO4

LABETALOL
Bila mungkin diberikan per oral dengan dosis 200

mg.
Penurunan Tekanan Darah terjadi dalam 30 60

menit dan mencapai puncaknya dalam 2 3 jam.


Bila tidak ada respon : Sediaan Labetalol 100 mg/20 vial ( 5mg/ml),

diberikan bolus infuse 20 mg (4 ml) perlahanlahan selama 2 menit

Bila perlu maka dosis ulang diberikan setiap 30 menit

sampai

dosis

maksimal

200

mg

(40

ml),

Dosis

pemeliharaan : 5 mg/ml dengan kecepatan 20 mg/jam (4 ml/jam, 5 mg/ml) dengan pompa infuse Kecepatan tetesan dinaikkan 2 kali lipat setiap 30 menit sampai maksimum 160 mg/jam (32 ml/jam) sampai tercapai

penurunan TD yang dikehendaki

Pedoman Persalinan
Dilakukan setelah pasien dalam keadaan stabil

melalui pemberian terapi anti hipertensi dan MgSO4


Segera

setelah pemberian MgSO4 kedua,

dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi.


Kala II harus dipersingkat dengan ekstraksi

vakum atau forsep.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai