Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air, selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai 70%. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memacu terjadinya

pencemaran lingkungan, baik pencemaran air, tanah, dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak perkembangan industri harus dapat dikendalikan. Karena bila tidak dilakukan sejak dini akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi kelansungan hidup manusia maupun alam sekitarnya

Sifat-Sifat Air Tanah Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH, dan lain-lainnya. Keuntungan: 1. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen. 2. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut. 3. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya. 4. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat pengumpulan air alami. Kerugian: 1. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dll 2. Biasanya membutuhkan pemompaan untuk menariknya ke permukaan. (Wardhana,1995).

1.2 Tujuan

1. Mengetahui penyebab terjadinya pencemaran air tanah 2. Mengetahui proses pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran air tanah 3. Memahami penanggulan pencemaran air tanah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Terjadinya Pencemaran air Tanah Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna. Di samping itu air tidak boleh mengandung racun maupun zat-zat kimia berbahaya, dan tidak mengandung bakteri, protozoa ataupun kuman-kuman penyakit. Oleh karena itu kebersihan dan terbebasnya air dari polutan menjadi halyang sangat penting. Populasi manusia yang terus bertambah juga mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Adapun penyebab terjadinya percemaran air tanah ini adalah : 1. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut). 2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air kamar mandi. 3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan. 4. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan. 5. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan. 6. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai. 7. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

Beberapa akibat pencemaran air diantaranya adalah: 1. Tersumbatnya saluran air yang dapat menyebabkan banjir. 2. Tercemarnya sumber air mengakibatkan sulitnya pasokan air bersih. 3. Mudahnya tersebar banyak penyakit. 4. Rusaknya ekosistem perairan yang dapat merugikan nelayan. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Berdasarkan PP no 82 tahun 2001 pasal 8 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:

1.

Kelas 1 : yaitu air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang sama

2.

Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian

3.

Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan dan pertanian

4.

Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman/ pertanian

2.2 Proses pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran air tanah Saat ini digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septictank di daerah atau lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian baik untuk lingkungan, bersahabat, murah, dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur atau air tanah. Selain itu, hendaknya sudah mulai diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dll) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan keselokan atau sungai. Untuk limbah industri upaya penanggulangan pencemaran air dengan cara mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam, kemudian di bersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organic, padatan tersuspensi, mikroba pathogen, dan senyawa organic yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat dialam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi lima tahap, antara lain :

1. Pengolahan Awal (pretreatment) Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. 2. Pengolahan Tahap Pertama (primary Treatment) Pada dasarnya, pengolahn tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. 3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment) Pengolahan tahap kedua untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. 4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment) Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga antara lain : a. Pengendapan yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk pengendapan Fosfor. b. Adsorbsi yaitu menghilangkan bahan-bhan organic terlarut, berwarna atau bau. c. Elektrodialis yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik. d. Osmosis yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik mineral dari air. e. Klorinas yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit

Dengan demikian, air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai, dan lainlain) hanyalah air yang tidak tercemar. Air hasil tersebut sudah dapat dipakai kembali untuk keperluan sehari-hari.

2.3 Upaya penanggulangan pencemaran air Semua kalangan dari masyarakat pasti menyukai air didaerahnya senantiasa dalam kondisi yang bersih bebas dari polutan. Namun kenyataannya keinginan tersebut tidak diikuti dengan kesadran yang baik akan upaya membangun lingkungan sehat terutama dalam masalah pencemaran air. Pencemaran air memang banyak dipengaruhi oleh limbah rumah tangga dan industry. Mengarahkan dan membimbing masyarakat untuk menjaga kesehatan air dilingkungan mereka memerlukan usaha yang serius dari pemerintah yang terlibat. Banyak hal yang bias kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air tanah, antara lain : 1. Menjaga kelansungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumbermata air agar tidak tercemar. 2. Tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dapat dikarenakan tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang layak dan mencakupi terutama di kota-kota besar. Sringkali kita melihat penumpukan sampah di daerah daerah yang bukan merupakan tempat pembuangan sampah. 3. Menciptakan tempat pembuangan sampah yang cukup dan memadai. Hal ini mutlak dilakukan agar system pembuangan sampah dapat berjalan dengan lancar dan baik. 4. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga. 5. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem. 6. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar. Selain itu, ada beragam tindakan lain selain tindakan preventif yang bisa kita lakukan. Berikut ini beberapa tindakan yang dapat kita lakukan oleh masyarakat sebagai Cara mengatasi pencemaran air , yaitu:

Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.

Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.

Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air

Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor. Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan sebagai tempat kakus.

Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah

Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah B3.

Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya: 1. Pada kesehatan Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat

dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

2. Pada Ekosistem Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Penanganan yang Harus Dilakukan : Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya: 1. Remidiasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. 2. Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Selain itu pencemaran air juga disebabkan dari limbah industri yang dibuang sembarangan di sungai, selokan, laut, dan lain-lain. Hal itu mengakibatkan terjadinya bencana banjir, erosi, tanah longsor, dan lain-lain. Upaya penanggulangan pencemaran air dimulai dari pengertian yang baik dan perubahan dari masyarakat. Dimulai dengan tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan di sungai sampai pada pengertian untuk mengolah sampah agar tidak mencemari air. Selain hal itu, pennggulangan pencemaran air dengan cara penanaman pohon dapat mencegah longsor dan dapat menyerap banyak air bersih.

DAFTAR PUSTAKA Anneahira.2010. Cara Mencegah Penemaran Air, (Online), Robert Kodoatie. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Edisi 2). Jakarta:Index. (www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html, diakses 24 November 2011). (http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-lingkunganupaya.html,diakses 24November2011). http://achmadinblog.wordpress.com/2010/03/24/pencemaran-air-tanah/ http://rizanurmansyah1414.blogspot.com/2013/11/pencemaran-air-tanah.html

Anda mungkin juga menyukai