Anda di halaman 1dari 14

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG

A. DASAR HUKUM Undang-undang yang mengatur pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM) adalah undang-undang No. 8 ahun !"8# tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan $asa dan Pajak Penjualan %tas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan UU Nomor !8 tahun &'''. Undangundang ini disebut UU Pajak Pertambahan Nilai !"8(. B. PENGERTIAN-PENGERTIAN !. )aerah Pabean adalah wilayah *epublik +ndonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di -ona .konomi .ksklusi/ dan 0andasan 1ontinen yang didalamnya berlaku UU Nomor !' tahun !""2 tentang ke pabeanan. &. +mpor adalah setiap kegiatan memasukkan barang dari luar daerah pabean ke dalam daerah pabean. #. .kspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam daerah pabean ke luar daerah pabean. (. Menghasilkan adalah kegiatan mengolah melalui proses mengubah bentuk atau si/at suatu barang dari bentuk aslinya menjadi barang baru atau mempunyai daya guna baru, atau kegiatan mengolah sumber daya alam termasuk menyuruh orang pribadi atau badan lain melakukan kegiatan tersebut. 2. Pajak masukan (3% in)4 PPN Masukan adalah pajak pertambahan nilai yang seharusnya sudah di bayar oleh pengusaha kena pajak karena perolehan B1P dan atau penerimaan $1P dan atau peman/aatan B1P tidak terwujud dari luar daerah pabean dan atau peman/aatan $1P dari luar daerah pabean dan atau impor B1P. 5. Pajak keluaran (3% 6ut)4PPN 1eluaran adalah PPN terutang yang wajib dipungut oleh pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan B1P, penyerahan $1P atau ekspor B1P. 7. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan ! bulan takwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan keputusan Menteri 1euangan paling lama # bulan takwim. 8. $angka 8aktu pembayaran dan pelaporan PPN 9 PPn BM paling lambat akhir bulan berikutnya,dan kalau terlambat sanksi *p 2''.''','' C. BARANG KENA PAJAK (BKP)

Barang kena pajak adalah barang berwujud yang menurut si/at atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN.

Pengecualian BKP $enis Barang yang tidak dikenakan PPN ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah didasarkan atas kelompok-kelompok barang sebagai berikut: !. Barang hasil pertambangan, penggalian dan pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya, seperti: minyak mentah, gas bumi, panas bumi, pasir dan kerikil, batu bara sebelum diproses menjadi briket batu bara, biji besi, biji timah, biji emas, biji tembaga, biji nikel, dan biji perak, serta biji bauksit. &. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak seperti: beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, dan garam baik yang beryodium maupun yang tidak beryodium. #. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restaurant, rumah makan, warung dan sejenisnya meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, tidak termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau ;atering. (. Uang, emas batangan dan surat-surat berharga (saham, obligasi dan lain-lain). D. JASA KENA PAJAK $asa kena pajak adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hokum yang menyebabkan suatu barang atau /asilitas atau kemudahan atau hak tersediat untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN !"8(. Pengecualian JKP !. $asa di bidang pelayanan kesehatan medik &. $asa di bidang pelayanan so;ial #. $asa di bidang pengiriman surat dan perangko (. $asa di bidang perbankan, asuransi dan sewa guna usaha dengan hak opsi 2. $asa di bidang keagamanan 5. $asa di bidang Pendidikan 7. $asa di bidang kesenian dan hiburan yang tidak dikenakan pajak tontonan termasukk jasa di bidang kesenian yang bersi/at komersil 8. $asa di bidang penyiaran yang bukan bersi/at iklan ". $asa di bidang angkutan umum di darat dan di air &

!'. $asa di bidang tenaga kerja !!. $asa di bidang perhotelan !&. $asa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan se;ara umum. E. PENGUSAHA KENA PAJAK Pengusaha adalah orang pribadi atau badan yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, meman/aatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa atau meman/aatkan jasa dari luar daerah pabean. Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha sebagaiman dimaksud di atas yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN !"8(, tidak termasuk pengusaha ke;il yang batasannya ditetapkan dengan 1eputusan Menteri 1euangan, ke;uali pengusaha ke;il yang memilih untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak. Ke a!i"an Pengu#a$a Kena Pa!a%& !. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi P1P &. Memungut PPN dan PPn BM yang terutang #. Membuat /aktur pajak atas setiap penyerahan kena pajak (. Membuat nota retur dalam hal terdapat pengambilan B1P 2. Melakukan pen;atatan atau pembukuan mengenai kegiatan usahanya 5. Menyetor PPN dan PPn BM yang terutang 7. Menyampaikan surat pemberitahuan masa PPN Pengecualian Ke a!i"an Pengu#a$a Kena Pa!a%& !. Pengusaha 1e;il &. Pengusaha yang semata-mata menyerahkan barang dan atau jasa yang tidak dikenakan PPN '. (B)EK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI& PPN *i%ena%an a+a#& !. Penyerahan B1P di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak &. +mpor B1P #. Penyerahan $1P yang dilakukan di dalam daerah pabean oleh pengusaha kena pajak (. Peman/aatan B1P tidak berwujud dari luar daerah pabean didalam daerah pabean 2. Peman/aatan $1P dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean 5. .kspor B1P oleh pengusaha kena pajak 7. 1egiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain. #

8. Penyerahan akti<a oleh pengusaha kena pajak yang menurut tujuan semula akti<a tersebut tidak untuk diperjual belikan, sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan.

G. TARI' PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)& ari/ PPN yang berlaku saat ini adalah !'=. >edangkan tari/ PPN atas ekspor B1P adalah '=. Pengenaan tari/ '= bukan berarti pembebasan dari pengenaan PPN, tetapi pajak masukan yang telah di bayar dari barang yang diekspor dapat dikreditkan. Berdasarkan pertimbangan perkembangan ekonomi dan atau peningkatan kebutuhan dana untuk pembangunan, dengan peraturan pemerintah tari/ PPN dapat diubah serendahrendahnya 2= dan setinggi-tingginya !2= dengan tetap memakai prinsip tari/ tunggal. H. MEKANISME PENGENAAN PPN& Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai !"8( menganut metode kredit pajak serta metode /aktur pajak. )alam metode ini Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan atas penyerahan barang kena pajak (B1P) atau jasa kena pajak ($1P) oleh pengusaha kena pajak (P1P). PPN dipungut se;ara bertingkat pada setiap jalur produksi dan distribusi. Unsur pengenaan pajak berganda atau pengenaan pajak atas pajak dapat dihindari dengan diterapkannya mekanisme pengkreditan pajak masukan (metode kredit pajak). Untuk melakukan pengkreditan pajak masukan, sarana yang digunakan adalah /aktur pajak (metode /aktur pajak). Me%ani#,e -engenaan PPN *a-a+ *iga,"a.%an #e"agi "e.i%u+& !. Pada saat membeli atau memperoleh B1P4$1P, akan dipungut PPN oleh P1P penjual. Bagi pembeli, PPN yang dipungut oleh P1P penjual tersebut merupakan pembayaran pajak dimuka dan disebut pajak masukan. Pembeli berhak menerima bukti pemungutan berupa /aktur pajak. &. Pada saat menjual4menyerahkan B1P4$1P kepada pihak lain, wajib memungut PPN. Bagi penjual, PPN tersebut merupakan pajak keluaran. >ebagai bukti telah memungut PPN, P1P penjual wajib membuat /aktur pajak. #. %pabila dalam suatu masa pajak (jangka waktu yang lamanya sama dengan ! bulan takwim) jumlah pajak keluaran lebih besar dari pada jumlah pajak masukan, selisihnya harus disetorkan ke kas negara. (. %pabila dalam suatu masa pajak jumlah pajak keluaran lebih ke;il dari pada jumlah pajak masukan, selisihnya dapat direstitusi (diminta kembali) atau dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. 2. Pelaporan penghitungan PPN dilakukan setiap masa pajak dengan menggunakan surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nila (>P masa PPN).

C/n+/$& >epanjang bulan Maret &''5 P . %B? mempunyai transaksi sebagai berikut: Membeli bahan baku seharga *p. !''.'''.''','' (dipungut PPN sebesar *p. !'.'''.''','') Membeli bahan penolong seharga *p. ('.'''.''','' (dipungut PPN sebesar *p. (.'''.''','') Menjual produknya seharga *p. &''.'''.''','' (memungut PPN sebesar *p. &'.'''.''',''). Pe.$i+ungan PPN& $umlah Pajak 1eluaran $umlah Pajak Masukan PPN kurang bayar negara. I. CARA MENGHITUNG PPN *umus penghitungan PPN, sebagai berikut: PPN @ )asar Pengenaan Pajak A ari/ Pajak C/n+/$& !. Pengusahan 1ena Pajak B%C menjual tunai B1P kepada Pengusahan 1ena Pajak BBC dengan harga jual *p. &2.'''.''',''. PPN yang terutang: @ !'= A *p. &2.'''.''','' @ *p. &.2''.''','' PPN sebesar *p. &.2''.''','' tersebut merupakan Pajak 1eluaran, yang dipungut oleh Pengusaha 1ena Pajak B%C. >edangkan bagi Pengusaha 1ena Pajak BBC, PPN tersebut merupakan Pajak Masukan. &. >eseorang mengimpor B1P dari luar daerah pabean dengan Nilai +mpor *p. !2.'''.''',''. PPN yang dipungut melalui )irektorat $enderal Bea dan ?ukai: @ !'= A *p. !2.'''.''','' @ *p. !.2''.''',''. J. MEKANISME KREDIT PAJAK Pembeli B1P, penerima $1P, pengimpor B1P, pihak yang meman/aatkan B1P tidak berwujud dari luar daerah pabean atau pihak yang meman/aatkan $1P dari luar daerah pabean wajib membayar PPN dan berhak menerima bukti pungutan pajak berupa /aktur 2 *p. &'.'''.''','' !( (*p. !(.'''.''','') &' R-. 0.111.111211

$umlah PPN kurang bayar sebesar *p. 5.'''.''','' ini harus disetorkan ke kas

pajak. PPN yang sudah di bayar tersebut merupakan pajak masukan bagi pembeli B1P atau penerima $1P, atau pengimpor B1P, atau pihak yang meman/aatkan B1P tidak berwujud dari luar daerah pabean, atau pihak yang meman/aatkan $1P dari luar daerah pabean yang berstatus P1P. Pajak masukan yang dibayar oleh pengusaha kena pajak dapat dikreditkan dengan pajak keluaran yang dipungutnya dalam masa pajak yang sama. Pajak masukan yang dapat dikreditkan tetapi belum dikreditkan dengan pajak keluaran pada masa pajak yang sama, dapat dikreditkan pada masa pajak berikutnya paling lambat # bulan setelah berakhirnya masa pajak yang bersangkutan sepanjang belum dibebankan sebagai biaya dan belum dilakukan pemeriksaan. )alam hal belum ada pajak keluaran dalam suatu masa pajak, maka pajak masukan tetap dapat dikreditkan. Pajak masukan yang dibayar untuk perolehan B1P dan atau $1P dikreditkan dengan pajak keluaran dan dilaporkan ke kantor pelayanan pajak dimana pengusaha kena pajak dikukuhkan. %pabila dalam suatu masa pajak, pajak keluaran lebih besar dari pada pajak masukan yang dapat dikreditkan, maka selisihnya merupakan PPN yang harus disetorkan oleh P1P ke kas negara selambat-lambatnya tanggal !2 bulan berikutnya. >edangkan apabila dalam suatu masa pajak, pajak masukan yang dapat dikreditkan lebih besar dari pada pajak keluarannya, maka selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dapat dimintakan kembali (restitusi) atau dikompensasikan pada masa berikutnya. C/n+/$& !. >elama bulan takwim terjadi kegiatan usaha sebagai berikut: Membeli bahan baku dan lain-lain dari pabrikan *p. !''.'''.''','' Menyerahkan hasil produksi dengan harga jual *p. 5'.'''.''','' Pajak Masukan yang dipungut oleh P1P lain adalah sebesar: @ !'= A *p. !''.'''.''','' @ *p. !'.'''.''','' Pajak 1eluaran yang harus dipungut: @ !'= A *p. 5'.'''.''','' @ *p. 5.'''.''','' PPN yang lebih dibayar dalam masa pajak yang bersangkutan: @ *p. !'.'''.''','' D *p. 5.'''.''','' @ *p. (.'''.''','' kelebihan tersebut dapat dikompensasi pada masa pajak berikutnya atau dapat diminta kembali (restitusi) apabila dalam suatu masa pajak, pajak keluaran lebih besar dari pajak masukan, maka selisihnya merupakan pajak yang harus disetor ke kas negara oleh P1P. &. >elama bulan takwim terjadi kegiatan usaha sebagai berikut: Membeli bahan baku dan lain-lain dari pabrikan *p. !2'.'''.''','' Menyerahkan B1P hasil produksi dengan harga jual *p. &''.'''.''','' Pajak Masukan yang dipungut oleh P1P lain adalah sebesar: 5

@ !'= A *p. !2'.'''.''','' @ *p. !2.'''.''','' Pajak 1eluaran yang harus dipungut: @ !'= A *p. &''.'''.''','' @ *p. &'.'''.''','' PPN yang masih harus disetor ke kas negara: @ *p. &'.'''.''','' D *p. !2.'''.''','' @ *p. 2.'''.''',''

PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG ME3AH (PPn BM)


Penyerahan Barang 1ena Pajak (B1P) yang tergolong mewah oleh produsen atau impor B1P yang tergolong mewah, disamping dikanakan PPN juga dikenakan PPn BM. A. BATASAN SUATU BARANG TERMASUK BKP )ANG TERG(L(NG ME3AH ADALAH& !. Bahwa barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok &. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu #. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi (. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status 2. %pabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu ketertiban masyarakat seperti minuman beralkohol. B. PPN BM DIKENAKAN ATAS& !. Penyerahan B1P yang tergolong mewah yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan B1P yang tergolong mewah tersebut didalam daerah pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya. &. +mpor B1P yang tergolong mewah oleh siapapun. PPn BM merupakan pungutan tambahan disamping PPN. PPn BM hanya dikenakan ! kali pada waktu penyerahan B1P yang tergolong mewah oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu impor. Prinsip pemungutannya hanya ! kali yaitu pada saat: !. Penyerahan oleh pabrikan atau produsen B1P yang tergolong mewah, atau &. +mpor B1P yang tergolong mewah. C. TARI' PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG ME3AH ari/ PPn BM dengan peraturan pemerintah dapat ditetapkan dalam beberapa pengelompokan tari/, yaitu tari/ paling rendah !'= dan tari/ paling tinggi sebesar 72=. ari/ PPn BM yang berlaku saat ini adalah !'=, &'=, #'=, ('=, 2'= dan 72=. Ta.i4 PPn BM *i%el/,-/%%an ,en!a*i&

1.Kelompok berupa kendaraan bermotor


a. Ta.i4 5162 ,eli-u+i&

!) 1endaraan bermotor untuk pengangkutan !' s.d !2 orang termasuk pengemudi dengan motor bakar ;etus api atau nyala kompresi (diesel4semi diesel) dengan semua kapasitas isi silinder. &) 1endaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari !' orang termasuk pengemudi selain sedan dan station wagon dengan motor bakar ;etus api atau nyala kompresi (diesel4semi diesel), dengan sistem ! gandar penggerak ((A&), dengan kapasitas isi silinder tidak lebih dari !2'' ;;. ". Ta.i4 7162 ,eli-u+i& !) 1endaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari !' orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar nyala api atau nyala kompresi (diesel4semi diesel), dengan sistem ! gandar penggerak ((A&), dengan kapasitas isi silinder lebih dari !2'' ;; s.d &.2'' ;;. &) 1endaraan bermotor dengan kabin ganda (double ;abin) dalam bentuk kendaraan bak terbuka atau bak tertutup, dengan penumpang lebih dari # orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar ;etus api atau nyala kompresi (diesel4semi diesel), dengan sistem ! gandar penggerak ((A&), atau dengan sistem & gandar penggerak ((A(), dengan semua kapasitas isi silinder, dengan massa total tidak lebih dari 2 ton. ;. Ta.i4 8162 adalah kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari !' orang termasuk pengemudi, berupa: !) 1endaraan bermotor sedan atau station wagon dengan motor bakar ;etus api atau nyala kompresi (diesel4semi diesel) dengan kapasitas isi silinder s.d !.2'' ;; &) 1endaraan bermotor selain sedan atau station wagon dengan motor bakar ;etus api atau nyala kompresi (diesel4semi diesel), dengan sistem & gandar penggerak ((A(), dengan kapasitas isi silinder s.d !.2'' ;;. d. Ta.i4 9162 adalah kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari !' orang termasuk pengemudi, berupa: !) 1endaraan bermotor selain sedan atau station wagon dengan motor bakar ;etus api dengan sistem ! gandar penggerak ((A&), dengan kapasitas isi silinder lebih dari &.2'' ;; s.d #.''' ;;. &) 1endaraan bermotor dengan motor bakar ;etus api berupa sedan atau station wagon dan selain sedan atau station wagon dengan sistem & gandar ((A(), dengan kapasitas isi silinder lebih dari !.2'' ;; s.d #.''' ;; #) 1endaraan bermotor dengan motor bakar nyala kompresi (diesel4semi diesel) berupa sedan atau station wagon dan selain sedan atau station wagon dengan sistem & gandar penggerak ((A(), dengan kapasitas isi silinder lebih dari !.2'' ;; s.d &.2'' ;;. 8

e. Ta.i4 :162 adalah semua jenis kendaraan khusus yang dibuat untuk gol/. /. Ta.i4 0162 meliputi: !) 1endaraan bermotor beroda & dengan kapasitas isi silindernya lebih dari &2' ;; s.d 2'' ;; &) 1endaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan diatas salju, di pantai, di gunung dan kendaraan sema;am itu. g. Ta.i4 ;:62 meliputi: !) 1endaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari !' orang termasuk pengemudi, dengan motor ;etus api, berupa sedan atau station wagon dan selain sedan atau station wagon dengan sistem ! gandar penggerak ((A&) atau dengan sistem & gandar penggerak ((A() dengan kapasitas isi silinder lebih dari #.''' ;;. &) 1endaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari !' orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel4semi diesel), berupa sedan atau station wagon dan selain sedan atau station wagon dengan sistem ! gandar penggerak ((A&) atau dengan sistem & gandar penggerak ((A() dengan kapasitas isi silinder lebih dari &.2'' ;; #) 1endaraan bermotor beroda & dengan kapasitas isi silinder lebih dari 2'' ;; () railer, semi trailer dari tipe ;ara<an, untuk perumahan atau kemah.

2. Kelompok selain kendaraan bermotor


a. Ta.i4 5162 meliputi: !) 1elompok alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas, dan pesawat penerima siaran tele<isi. &) 1elompok peralatan dan perlengkapan olah raga #) 1elompok mesin pengatur suhu udara () 1elompok alat perekam atau reproduksi gambar, pesawat penerima siaran radio 2) 1elompok alat /otogra/i, alat sinematogra/i, dan perlengkapannya b. Ta.i4 7162 meliputi: !) 1elompok alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas, selain yang disebut dalam kelompok tari/ !'= &) 1elompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, townhouse dan sejenisnya #) 1elompok pesawat penerima siaran tele<isi, dan antena serta re/lektor antena, selain yang disebut dalam kelompok tari/ !'= () 1elompok mesin pengatur suhu udara, mesin setrika, mesin pen;u;i piring, mesin pengering, pesawat elektromagnetik, dan instrumen musik 2) 1elompok wangi-wangian "

;. Ta.i4 8162 meliputi: !) 1elompok kapal4kendaraan air lainnya, sampan dan kano, ke;uali untuk keperluan negara atau angkutan umum &) 1elompok peralatan dan perlengkapan olah raga, selain yang disebut dalam kelompok tari/ !'=

d. Ta.i4 9162 meliputi: !) 1elompok minuman yang mengandung alkohol &) 1elompok barang yang terbuat dari kulit4kulit tiruan #) 1elompok permadani yang terbuat dari sutera atau wool () 1elompok barang ka;a dari kristal timah hitam dari jenis yang digunakan untuk meja, dapur, rias, kantor, dekorasi dalam ruangan4keperluan sema;am itu 2) 1elompok barang yang sebagian4seluruhnya terbuat dari logam mulia atau dari logam yang dilapisi logam mulia atau ;ampuran dari padanya. 5) 1elompok kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, selain yang disebutkan dalam kelompok tari/ #'=, ke;uali untuk keperluan negara atau angkutan umum. 7) 1elompok balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara lainnya tanpa tenaga penggerak 8) 1elompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, ke;uali untuk keperluan negara ") 1elompok jenis alas kaki !') 1elompok barang perabot rumah tangga dan kantor !!) 1elompok barang yang terbuat dari porselin, tanah, tanah lempung ;ina atau keramik !&) 1elompok barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari batu, selain batu jalan dan batu tepi jalan e. Ta.i4 :16 !) 1elompok permadani yang terbuat dari bulu hewan halus &) 1elompok pesawat udara, selain yang dimaksud dalam kelompok tari/ ('=, ke;uali untuk keperluan negara atau angkutan udara niaga #) 1elompok peralatan dan perlengkapan olah raga selain yang disebutkan dalam kelompok tari/ !'= dan kelompok tari/ #'= () 1elompok senjata api dan senjata api lainnya, ke;uali untuk keperluan negara /. Ta.i4 ;:62 meliputi: !) 1elompok minuman yang mengandung alkohol selain yang disebut dalam kelompok tari/ ('= !'

&) 1elompok barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari batu mulia dan atau mutiara atau ;ampuran dari padanya. #) 1elompok kapal pesiar mewah, ke;uali untuk keperluan negara atau angkutan umum. Untuk ekspor B1P yang tergolong mewah, dikenakan tari/ '=. PPn BM yang telah dibayar atas perolehan B1P M yang diekspor dapat diminta kembali (restitusi). D. CARA MENGHITUNG PPN BM ?ara menghitung PPn BM adalah sebagai berikut: PPn BM < Da#a. Pengenaan Pa!a% = Ta.i4 Pa!a% C/n+/$& P1P %B? sebagai pabrikan menyerahkan barang hasil produksinya dengan harga jual *p. !'.'''.''',''. Barang tersebut merupakan B1P yang tergolong mewah dengan tari/ PPn BM sebesar ('=. Penghitungan pajak yang harus dipungut adalah sebagai berikut: PPN @ !'= A *p. !'.'''.''','' @ *p. !.'''.''','' PPn BM @ ('= A *p. !'.'''.''','' @ *p. (.'''.''',''. E. 'AKTUR PAJAK Eaktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan B1P atau penyerahan $1P, atau bukti pungutan pajak karena impor B1P yang digunakan oleh direktorat jenderal bea dan ;ukai. >etiap pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan B1P dan atau $1P wajib membuat /aktur pajak. Eaktur pajak dapat berupa: !. Eaktur pajak standar &. Eaktur pajak gabungan #. Eaktur pajak sederhana (. )okumen-dokumen tertentu yang ditetapkan sebagai /aktur pajak standar oleh dirjen pajak. )okumen-dokumen tertentu yang diperlakukan sebagai /aktur pajak standar paling sedikit harus membuat: !. +dentitas yang berwenang menerbitkan dokumen &. Nama dan alamat penerima dokumen #. Nomor pokok wajib pajak dalam hal penerima dokumen adalah sebagai wajib pajak dalam negeri (. $umlah satuan barang apabila ada 2. )asar pengenaan pajak 5. $umlah pajak yang terutang ke;uali dalam hal ekspor. !!

'.

PEN)ERAHAN KEPADA PEMUNGUT PPN >edikit menyimpang dari mekanisme yang se;ara umum berlaku, apabila P1P menyerahkan B1P dan4atau $1P kepada pemungut PPN, P1P yang bersangkutan tidak memungut PPN dan PPn BM. PPN dan PPn BM yang terutang atas penyerahan tersebut akan dipungut dan disetorkan ke kas negara oleh Pemungut PPN. Pengertian pemungut PPN menurut UU PPN !"8( adalah bendaharawan pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri 1euangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh P1P atas penyerahan B1P atau penyerahan $1P kepada bendaharawan pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah tersebut. Menurut ketentuan yang berlaku saat ini, yang ditetapkan sebagai Pemungut PPN adalah: !. Bendaharawan Pemerintah, yaitu Bendaharawan atau Pejabat yang melakukan pembayaran yang dananya berasal dari %nggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau %nggaran Pendapatan dan Belanja )aerah, yang terdiri dari Bendaharawan Pemerintah Pusat dan )aerah baik Propinsi, 1abupaten, atau 1ota. &. 1antor Pelayanan Perbendaharaan Negara (1PPN). Pemungut PPN yang melakukan pembayaran atas penyerahan B1P dan atau $1P oleh P1P *ekanan Pemerintah, wajib memungut, menyetor, dan melaporkan PPN dan PPn BM yang terutang. Pemungutan PPN dan PPn BM dilakukan pada saat dilakukan pembayaran oleh Bendaharawan Pemerintah atau 1PPN kepada P1P *ekanan Pemerintah. PPN dan PPn BM tidak dipungut dalam hal: !. Pembayaran yang jumlahnya paling banyak *p. !.'''.''','' dan tidak merupakan pembayaran yang terpe;ah-pe;ah. &. Pembayaran untuk pembebasan tanah #. Pembayaran atas penyerahan B1P dan4atau $1P yang menurut ketentuan perundangundangan yang berlaku, mendapat /asilitas PPN tidak dipungut dan4atau dibebaskan dari pengenaan PPN (. Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Bahan Bakar Minyak oleh P (Persero) Pertamina 2. Pembayaran atas rekening telepon 5. Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan 7. Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidak dikenakan PPN. Ca+a+an&
PPN dan PPn BM yang terutang sehubungan dengan pembayaran yang jumlahnya paling banyak jumlah *p. !.'''.''','', dipungut dan disetor oleh P1P *ekanan Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum. Batas jumlah pembayaran sebesar *p. !.'''.''','' tersebut hendaknya diartikan termasuk PPN *an PPn BM

!&

G. TATA CARA PEMUNGUTAN& !. )asar Pemungutan )asar pemungutan PPN dan PPn BM adalah jumlah pembayaran yang dilakukan oleh bendaharawan pemerintah atau jumlah pembayaran yang dilakukan oleh 1PPN sebagaimana tersebut dalam surat perintah membayar (>PM). &. $umlah atau PPn BM yang dipungut a. )alam hal penyerahan B1P hanya terutang PPN, maka jumlah PPN yang dipungut adalah !'4!!' bagian dari jumlah pembayaran. C/n+/$& $umlah pembayaran $umlah PPN: !'4!!' A *p. !!.'''.''','' >isa yang dibayarkan kepada P1P rekanan (*p. !!.'''.''' D *p. !.'''.''','') *p. !'.'''.''','' b. )alam hal penyerahan B1P yang tergolong mewah dari pengusaha yang menghasilkan B1P yang tergolong mewah tersebut, di samping terutang PPN juga terutang PPn BM, maka jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut adalah sebagai berikut: )alam hal terutang PPn BM sebesar &'=, maka jumlah PPN yang dipungut sebesar !'4!#' bagian dari jumlah pembayaran sedangkan jumlah PPn BM yang dipungut sebesar &'4!#' bagian dari jumlah pembayaran. C/n+/$& PPn BM dengan tari/ &'= $umlah pembayaran $umlah PPN yang dipungut: (!'4!#' A *p. !#.'''.''','') $umlah PPn BM yang dipungut: (&'4!#' A *p. !#.'''.''','') sisa yang dibayarkan kepada P1P rekanan: *p. !#.'''.''','' D (*p. !.'''.''','' F *p. &.'''.''','') @ *p. !'.'''.''','' ;. )alam hal pembayaran berjumlah paling banyak *p. !.'''.''','' dan tidak merpakan jumlah yang terpe;ah-pe;ah, maka PPN dan PPn BM tidak perlu *p. &.'''.''','' *p. !.'''.''','' *p. !#.'''.''','' *p. !!.'''.''','' *p. !.'''.''',''

!#

dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah. Batas jumlah pembayaran sebesar *p. !.'''.''','' C/n+/$ 5& Garga jual PPN: !'= A *p. "''.''','' PPn BM (misal terutang tari/ &'=) Garga jual termasuk PPN dan PPn BM *p. "''.''','' *p. "'.''','' *p. !8'.''','' R-. 5.5;1.111211

Meskipun harga jual *p. "''.''','' tetapi karena pembayaran termasuk PPN dan PPn BM berjumlah *p. !.!7'.''','' (di atas *p. !.'''.''',''), maka PPN dan PPn BM yang terutang harus dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah atau 1PPN. C/n+/$ 7& Garga jual PPN: !'= A *p. 8''.''','' PPn BM (misal terutang tari/ !'=) Garga jual termasuk PPN dan PPn BM *p. 8''.''','' *p. 8'.''','' *p. 8'.''','' R-. >01.111211

1arena harga jual termasuk PPN dan PPn BM berjumlah *p. "5'.''','' (kurang dari *p. !.'''.''',''), maka PPN dan PPn BM yang terutang tidak perlu dipungut oleh Bendaharawan pemerintah dan 1PPN, tetapi harus dipungut dan disetor oleh P1P *ekanan Pemerintah, dan Eaktur Pajak tetap harus dibuat. H. SURAT PEMBERITAHUAN MASA (SPT MASA) PPN >urat Pemberitahuan Masa merupakan laporan bulanan yang dapat disampaikan oleh P1P, mengenai perhitungan: !. Pajak Masukan berdasarkan realisasi pembelian B1P atau realisasi penerimaan $1P. &. Pajak keluaran berdasarkan realisasi pengeluaran B1P4$1P. #. Penyetoran pajak atau kompensasi. Bagi Pengusaha 1ena Pajak (P1P) penyampaian >P : !. P1P wajib melaporkan perhitungan pajak tersebut kepada )irjen Pajak (1antor Pelayanan Pajak). &. )ilakukan paling lambat tanggal &' setelah akhir Masa Pajak. #. Menggunakan /ormulir >P Masa. (. 1eterangan dan dokumen yang di;antumkan dan4atau dilampirkan pada >P ditetapkan oleh Menteri 1euangan. 2. >P dianggap tidak dimasukkan jika tidak atau tidak sepenuhnya melaksanakan ketentuan UU PPN !"8(. 5. Perhatikan juga 1etentuan Umum dan ata ?ara Perpajakan. Masa

!(

Anda mungkin juga menyukai