Anda di halaman 1dari 22

Infeksi dalam Pembedahan

Dr. H. Santyowibowo, SpB

SEJARAH
ERA PRA ANTISEPTIK ERA ANTISEPTIK ERA ANTIBIOTIKA

SEJARAH: Era Pra Antiseptik


Sampai akhir abad ke XIX kematian karena infeksi luka operasi masih tinggi 1745 1865: kematian akibat amputasi pada fraktura komplikata dan luka tembak
Korban perang: 25 90 % Korban sipil: 5 50%

Long (1842), Morton (1846): penemu obat anestesia operasi lebih nyaman, infeksi tetap tinggi Penyebab infeksi belum diketahui di masa itu

SEJARAH: Era Antiseptik


Memperhatikan kuman sebagai penyebab infeksi dalam pembedahan Joseph Lister (1827 1912) 1865: Asam karbol 1867: Berhasil mengobati fraktura komplikata 1859 1865: penemuan berbagai antiseptik 1871: Spray carbolic acid didalam kamar operasi 1887

SEJARAH: Era Antiseptik


1880 1890: 1882: Ernst Bergmann
Cuci tangan sebelum operasi

William Halstead (1852- 1922)


Sarung tangan untuk perawat kamar operasi

Sterilisasi instrumen memakai zat kimia kemudian dikukus Cuci tangan, pakai masker, topi dan sarung tangan
Sarung tangan s/d abad XX masih kadang-kadang dipakai

SEJARAH: Era Antibiotik


1928, Alexander Fleming: PENICILLIN 1940, Howard Florey: Aplikasi klinik Antibiotik lain : Streptomisin,dll

Infeksi pada Pembedahan


Pembagian: Infeksi yang perlu tindakan pembedahan Infeksi akibat tindakan pembedahan

Infeksi yang perlu tindakan pembedahan


1. Infeksi disertai nekrosis jaringan lunak 2. Infeksi organ berongga
Peritonitis Perikarditis supuratif Empyema Organ: abses Sendi: septik arthritis Prothesis

3. Infeksi jaringan tertutup

Perhatian untuk HIV dan Virus Hepatitis

Infeksi akibat tindakan pembedahan


1. 2. 3. 4. 5. 6. ILO Peritonitis tersier Abses Infeksi organ berongga Prothesis Infeksi nosokomial
Pneumonia, traktus urinarius, katheter vaskuler

7. Virus dan jamur

Prinsip Terapi
Daya tahan tubuh dan antibiotika Non Operasi
Fisioterapi paru mengatasi pneumonia Peningkatan intake cairan mengatasi infeksi saluran kemih Imobilisasi dan elevasi kurangi nyeri dan edema ekstremitas

Operasi bila
Daya tahan tubuh lemah Kontaminasi kuman berlanjut

Faktor-faktor penentu terjadinya infeksi


1. Jumlah dan patogenitas kuman 2. Daya tahan tubuh
- Lokal - Sistemik

3. Keadaan setempat 4. Teknik Pembedahan (bagi yang post operasi)

Jenis-jenis Infeksi yang Berhubungan dengan Pembedahan


Infeksi jaringan lunak
Selulitis dan limfangitis Abses jaringan lunak Nekrosis Tetanus

Infeksi Organ Berongga


Peritonitis dan abses intra-abdominal Empyema

Jenis-jenis Infeksi yang Berhubungan dengan Pembedahan


Infeksi ruang tertutup
Septik arthritis Perikarditis supurativa

Prothesis Infeksi Nosokomial


Infeksi Luka Operasi (ILO)

Superficial/ Incisional Dalam/ deep

Klasifikasi Luka Operasi


Berdasarkan kontaminasi dan peningkatan risiko operasi 1. BERSIH 2. BERSIH TERKONTAMINASI 3. TERKONTAMINASI 4. KOTOR

Pencegahan ILO

Lingkungan kamar operasi Instrumen, linen (duk, pakaian dll.) Cuci tangan Sarung tangan Pelindung lainnya Masuk RS pra operasi Mandi dan keramas pra operasi Infeksi dari tempat lain

Pencegahan ILO

Cukur rambut/ bulu Persiapan kulit Kurangi bakteri kolon Tingkatkan daya tahan tubuh penderita Teknik pembedahan Antibiotika profilaksis Pengawasan terhadap Infeksi (Infection surveillance)

Infeksi Nosokomial Lain

Infeksi traktus urinarius Infeksi traktus respiratorius bagian bawah Infeksi kateter vaskuler

Mikrobiologi dalam Bedah


Bakteri
Kokus gram positif Basil gram negatif aerobik dan fakultatif anaerobik Bakteri anaerobik

Jamur Virus
Hepatitis B, C HIV

Terapi Antibiotika
Distribusi obat
Darah Urin Empedu Jaringan dan cairan interstitial Abses

Pemakaian Obat
Profilaksis Terapi
Empirik Definitif

Terapi Antibiotika
Pemberian Obat
Route Durasi Kegagalan Terapi Toksisitas Obat

Immunoterapi dan Terapi Biologi

Prinsip Pengobatan
Daya tahan tubuh Antibiotika Terapi Penunjang Non Operasi
Fisioterapi pernafasan Banyak minum untuk traktus urinarius Imobilisasi dan elevasi

Operasi
Daya tahan tubuh tak mampu Kontaminasi berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai