Anda di halaman 1dari 17

Jaringan Jalan Dumai - Pekanbaru

Kelompok II : Eka Fanivia Taufik Intan Rhamadani NP Wulandari Fadli Johan Fathur Rahman M. Ikhsan M. Ridwan Syaflis Tri Wahyono Widianto

Transportasi pada dasarnya mempunyai dua fungsi utama, yaitu melayani kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan. Untuk pengembangan wilayah perkotaan yang baru,

fungsi merangsang perkembangan lebih dominan. Hanya saja perkembangan tersebut perlu
dikendalikan ( salah satunya dengan peraturan ) agar sesuai dengan bentuk pola yang direncanakan. Saat ini perkembangan jalan di Indonesia sedang berkembang pesat, hampir di setiap pelosok negeri telah memiliki akses jalan walaupun belum semua layak, jalan sangat di butuhkan sebagai sebuah sarana dan prasarana penghubung guna mempermudah dalam memindahkan benda atau manusia dari satu tempat ke tempat lain yang dituju. Jalan merupakan salah satu hal yang penting dalam perkembangan suatu wilayah, suatu wilayah tak kan berkembang dan maju tanpa adanya akses jalan yang memadai. Kota Dumai merupakan salah satu contoh kota yang memiliki alat transportasi, mulai dari motor sampai pesawat terbang, jaringan jalannya pun mulai memadai hanya saja kurang terfasilitasi dan tata guna lahan yang mulai menyalahi aturan, salah satu contohnya adalah jalan Dumai Pekanbaru.

Adapun maksud dan tujuannya adalah : Untuk mengetahui pola jaringan jalan dari Dumai menuju Pekanbaru dan untuk merencanakan suatu jalan alternative DumaiPekanbaru.

Adapun rumusan masalahnya adalah :

1. Membuat jaringan transportasi dari Dumai ke Pekanbaru


2. Mengetahui jarak antar moda transportasi 3. Keterangan antara satu moda dengan moda lain, meliputi :
-

Kondisi jalan
Keramaian Jarak tempuh

Faktor keamanan

4. Alternatif terbaik dari Dumai ke Pekanbaru

Transportasi perkotaan mempunyai tujuan yang luas, yaitu membentuk suatu kota dimana kota akan hidup jika sistem transportasi berjalan baik. Artinya mempunyai jalan-jalan yang sesuai dengan fungsinya serta perlengkapan lalu lintas lainnya. Selain itu transportasi juga mempunyai tujuan untuk menyebarluaskan dan meningkatkan kemudahan pelayanan, memperluas kesempatan perkembangan kota, serta meningkatkan daya guna penggunaan sumber-sumber yang ada.

Transportasi dan tata guna lahan berhubungan sangat erat, sehingga biasanya
dianggap membentuk satulanduse transport system. Agar tata guna lahan dapat terwujud dengan baik maka kebutuhan transportasinya harus terpenuhi dengan baik. Sistem transportasi yang macet tentunya akan menghalangi aktivitas tata guna

lahannya. Sebaliknya, tranportasi yang tidak melayani suatu tata guna lahan akan
menjadi sia-sia, tidak termanfaatkan.

Sasaran umum dari perencanaan transportasi adalah membuat interaksi menjadi


semudah dan seefisien mungkin (Jurnal PWK No. 3, 1997:37). Sebaran geografis antara tata guna tanah (sistem kegiatan) serta kapasitas dan lokasi dari fasilitas transportasi (sistem jaringan) digabung untuk mendapatkan volume dan pola lalu lintas (sistem pergerakan). Volume dan pola lalu lintas pada jaringan transportasi akan mempunyai efek feedback atau timbal balik terhadap lokasi tata guna tanah yang baru dan perlunya peningkatan prasarana. Jaringan jalan merupakan salah satu elemen dari suatu jaringan tranportasi wilayah perkotaan secara keseluruhan. Untuk pelayanan sistem transportasi kota besar sebaiknya dengan multi-moda, karena mencoba memanfaatkan keunggulan masingmasing moda. Jenis moda transportasi yang banyak dipakai di wilayah perkotaan

adalah jalan kaki, sepeda dan sepeda motor, mobil, angkutan umum dengan bis dan
minibis dan angkutan umum berbasis rel.

Tinjauan terhadap jaringan jalan sudah sejak lama menjadi perhatian


dan pembahasan para ahli perencanaan dan perancang perangkutan. Tinjauan terhadap jaringan jalan tersebut sangat penting sebagai langkah awal untuk menggambarkan keadaan pelayanan sistem perangkutan itu sendiri. Morlok menjelaskan bahwa jaringan jalan merupakan suatu konsep matematis yang dapat memberikan informasi secara kuantitatif mengenai hubungan antara sistem perangkutan dengan sistem lainnya (Morlok, 1995:94). Di kota besar Indonesia sering terjadi kemacetan lalu lintas. Bagi para pengemudi kendaraan dan pengelola lalu lintas kemacetan ini mungkin sudah sesuatu yang biasa dan masing-masing berusaha mengatasinya

dengan cara sendiri-sendiri. Selanjutnya, untuk masa depan tidak dirasakan


ada prospek yang cerah mengenai kelancaran lalu lintas, bila kondisi seperti sekarang terus berlanjut.

Jaringan Jalan adalah satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri atas sistem jaringan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarkis. Sedangkan sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah

yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarkis.

1.

Beberapa Jaringan Transportasi Dumai Pekanbaru

1. ALTERNATIF 1 : DUMAI DURI (VIA DURI 13) = 60.1 KM DURI KANDIS = 42 KM KANDIS MINAS (SIMP PERAWANG) = 45.5 KM MINAS (SIMP - PERAWANG) PEKANBARU (VIA YOS SUDARSO) = 32.2 KM - Kondisi lalu lintas : kondisi laulintas d jalur ini cuckup ramai jenis kendaraaan yang melewatinya pun bervariasi seperti bus, tanki cpo, kendaraan peribadi, truck fuso muatan kayu olahan dll, rambu2 yang ada memadai hanya lampu penerangan jalan yang sangat minim sehingga jika bekerkendara pada malam hari harus berhati2 - Ada beberapa permukaan jalan yang kondisi permukaan jalan perkerasan lentur dan kaku, kondisi jalan yang banyak tikungan sehingga harus lebih berhati-hati terutama di daerah kandis dan minas - Jarak keseluruhan : 222.2 km

2. ALTERNATIF 2 : DUMAI DURI (VIA BUKIT TIMAH) = 68.8 KM DURI KANDIS KOTA = 42 KM DURI MINAS (SIMP PERAWANG) = 87.9 KM MINAS (SIMP - PERAWANG) PEKANBARU (VIA YOS SUDARSO) =32.2 KM - Kondisi lalu lintas : kondisi laulintas d jalur ini cukup ramai jenis kendaraaan yang melewatinya pun bervariasi seperti bus, tanki cpo, kendaraan peribadi, truck fuso muatan kayu olahan dll, rambu2 yang ada memadai hanya lampu penerangan jalan yang sangat minim sehingga jika bekerkendara pada malam hari harus berhati2 - Ada beberapa permukaan jalan yang kondisi permukaan jalan

perkerasan lentur dan kaku, kondisi jalan yang banyak tikungan

sehingga harus lebih berhati-hati terutama di daerah kandis dan minas


- Jarak Keseluruhan : 188.5 km

3. ALTERNATIF 3 : DUMAI SEI PAKNING (PERTAMINA SEI PAKING) = 108 KM SEI PAKNING (PERTAMINA SEI PAKING) SIAK = 71.4 KM SIAK MINAS (SIMPANG PERAWANG VIA LINTAS PERAWANG) = 86.1 KM MINAS (VIA LINTAS PERAWANG) - PEKANBARU (VIA YOS SUDARSO) = 32.2 KM

- Kondisi lalu lintas : kondisi laulintas d jalur ini tidak ramai jenis
kendaraaan yang melewatinya pun kebanyakan kendaraan pribadi, rambu2 yang ada memadai hanya lampu penerangan jalan yang sangat minim sehingga jika bekerkendara pada malam hari harus berhati2 - Ada beberapa permukaan jalan yang kondisi permukaan jalan perkerasan lentur dan kaku, kondisi permukaan jalan termasuk bagus, lebar jalan

dari dumai ke siak yg kecil/sempit sehinggan tidak bias membawa


kendaraan dengan kecepaan tinggi. - Jarak Keseluruhan : 297.7 km

4. ALTERNATIF 4 : DUMAI SEI PAKNING (PERTAMINA SEI PAKING) = 108 KM SEI PAKNING (PERTAMINA SEI PAKING) SIAK = 71.4 KM SIAK PERAWANG = 59.4 KM PERAWANG - PEKANBARU (VIA JL. HANG TUAH) = 41 KM - Kondisi lalu lintas : kondisi laulintas d jalur ini tidak ramai jenis kendaraaan yang melewatinya pun kebanyakan kendaraan pribadi, rambu2 yang ada memadai hanya lampu penerangan jalan yang sangat minim sehingga jika bekerkendara pada malam hari harus berhati2 - Ada beberapa permukaan jalan yang kondisi permukaan jalan perkerasan lentur dan kaku, kondisi permukaan jalan termasuk bagus, lebar jalan dari dumai ke siak yg kecil/sempit sehinggan tidak bias membawa kendaraan dengan kecepaan tinggi. - Jarak Keseluruhan : 279.8 km

5. ALTERNATIF 5 : DUMAI DURI ( VIA DURI 13) = 60.1 KM DURI KANDIS KOTA = 42 KM KANDIS KOTA - BANGKINANG (JALUR LINTAS PETAPAHAN) =101 KM BANGKINANG (VIA PANAM) PEKANBARU = 58.9 KM
- Kondisi lalu lintas : kondisi laulintas d jalur ini cuckup ramai jenis kendaraaan yang

melewatinya pun bervariasi seperti bus, tanki cpo,


kendaraan peribadi, truck fuso muatan kayu olahan dll, rambu2 yang ada memadai hanya lampu penerangan jalan yang sangat minim sehingga jika bekerkendara pada malam hari harus berhati2 - Ada beberapa permukaan jalan yang kondisi permukaan jalan perkerasan lentur dan kaku, kondisi jalan yang banyak tikungan sehingga harus lebih berhati-hati terutama di daerah kandis menuju jalur lintas petapahan - Kondisi keamanan jalur lintas petapahan cukup rawan terhapat tindak kejahatan . - Jarak Keseluruhan : 262 km

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari jaringan transportasi adalah sebagai berikut : 1. Melihat kondisi jalan dari Dumai Pekanbaru yang sering mengalami kemacetan dan kecelakaan, maka akses jalan

Dumai Pekanbaru perlu adanya alternatif jalan lain seperti jalan bebas hambatan.
2. Dibandingkan dengan jalan alternatif yang lain, alternatif ke-2 memiliki jarak tempuh lebih dekat sehingga waktu tempuh lebih singkat. 3. Kondisi dari alternatif jalan ke-2 yaitu : -Kondisi lalu lintas : kondisi laulintas d jalur ini tidak ramai jenis kendaraaan yang melewatinya pun kebanyakan kendaraan pribadi, rambu2 yang ada memadai hanya lampu penerangan jalan yang sangat minim sehingga jika bekerkendara pada malam hari harus berhati-hati - Ada beberapa permukaan jalan yang kondisi permukaan jalan perkerasan lentur dan kaku, kondisi permukaan jalan termasuk bagus, lebar jalan dari dumai ke siak yg kecil/sempit sehinggan tidak bias membawa kendaraan dengan kecepaan tinggi. 4. Melihat kondisi jalan Dumai-Pekanbaru kami merencanakan dibangun jalan bebas hambatan pada alternatif jalan ke-2 yaitu melewati Dumai-Duri-Kandis-Minas-Pekanbaru dengan jarak tempuh 188.5 km.

Anda mungkin juga menyukai