Anda di halaman 1dari 22

Text Book Reading

Prosedur dan penilaian:


Pada Tes Inferior Apprehension ini, pemeriksa membantu tangan pasien melakukan abduksi 90o dengan satu tangan. Dengan tangan lain, pemeriksa mencoba untuk memprovokasi subluksasi inferior dengan memberikan tekanan dari atas ke proksimal lengan atas pasien.

Tes Reloksasi (Fulcrum Test atau Uji titik tumpu) Prosedur: Pasien terlentang diatas meja pemeriksaan dengan lengan dibuat eksorotasi 900 dan abduksi 900.

Penilaian: Saat tangan penderita melalukan eksorotasi terus menerus, penderita juga sambil menggeser kaput humerus anterior yang menimbulkan tahanan otot dari penderita, sering disamakan dengan nyeri menusuk yang khas. Dengan gerakan yang sama (eksorotasi) sementara penderita menggeser kaput humerus posterior tidak menimbulkan rasa sakit bagi pasien dan ditoleransi dengan baik. Uji ini telah terbukti sangat membantu pasien dengan Sindrom Supraspinatus dari pasien dengan Rotator Cuff Tendinitis karena hipermobilitas

Nyeri pada siku dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Pada efusi tulang sendi, penebalan sinovial, dan penyakit sendi degeneratif, posisi siku sedikit menekuk. Pada penebalan sinovial, efusi sendi, dan terutama Bursitis olecranon yang paling terlihat dan teraba di posterior sekitar olecranon. Osteoarthritis menyebabkan teraba dan terdengarnya krepitasi. Dimana adanya jaringan ikat longgar di intraartikular, pasien mengeluh adanya gejala yang menggangu pada sendi.

Pembengkakan, kontraktur, dan gerakan terbatas yang menyakitkan dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Osteochondritis, peradangan seperti rheumatoid arthritis dan gout, chondrocalcinosis, tumor, tendonitis, dan osteoarthritis merupakan penyakit yang paling sering. Namun, pada Sindrom Constriction seperti Cubital Tunnel Syndrome juga bisa berasal dari siku (karena penyempitan osteophytic dari saraf ulnaris). Salah satu penyebab yang paling sering dari keluhan pada siku adalah epicondylitis lateral atau tennis elbow.

Tes fungsi ini telah dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan struktur anatomi tertentu yang sedang diuji, diantaranya: 1. General orientation tests (Uji orientasi umum) 2. Stability tests (Uji stabilitas) 3. Epicondylitis tests (Uji epicondylitis) 4. Compression syndrome tests (Uji sindrom kompresi)

TES HIPERFLEKSI

Prosedur: Pasien duduk. Pemeriksa menggenggam pergelangan tangan pasien dan siku fleksi maksimal, hati-hati dalam mencatat setiap gerakan yang terbatas dan lokasi nyeri. Penilaian: Mobilitas yang meningkat atau terbatas pada sendi bersamaan dengan nyeri merupakan tanda dari kerusakan sendi, kontraktur otot, tendinitis atau keseleo.

Menunjukkan adanya gangguan pada siku.

TES SUPINATION STRESS

Prosedur: Pasien dalam posisi duduk. Pemeriksa menggenggam tangan pasien dengan satu tangan sambil memegang bagian medial dari siku dengan tangan lain. Dari posisi ini, pemeriksa dengan secara paksa mensupinasi lengan bagian bawah. Penilaian: Uji ini untuk mengevaluasi integritas dari siku termasuk struktur tulang dan ligamen. Nyeri atau gerakan yang terbatas menunjukkan disfungsi sendi yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk menentukan diagnosis dari kelainan pada siku.

TES VARUS STRESS

Prosedur: Pasien dalam posisi duduk dengan tangan ekstensi. Pemeriksa menstabilisasi bagian medial dari lengan atas dengan satu tangan sementara dengan tangan lain secara pasif mengadduksi lengan bawah pasien melewan bagian tangan atas pada siku, menyebabkan stress varus. Penilaian: Uji ini menilai stabilitas dari ligamentun collateral lateral pada siku. Pemeriksa mencatat adanya nyeri dan ROM (range of motion) yang tidak biasa dibandingkan dengan sisi kontalateral.

Untuk mengindikasi stabilitas ligamentum

UJI VALGUS STRESS

Prosedur: Pasien dalam posisi duduk dengan tangan ekstensi. Pemeriksa mengstabilisasi bagian lateral dari lengan atas dengan satu tangan sementara tangan lain secara pasif mengabduksi lengan bagian bawah pasien melawan tangan atas pada siku, menyebabkan valgus stress.
Penilaian: Uji ini menilai stabilitas dari ligamentum medial colateral pada siku. Pemeriksa mencatat adanya nyeri dan gerakan atau ROM yang tidak biasa dibandingkan sisi kontaraletal.

Untuk mengindikasi instabilitas ligamentum

UJI CHAIR
Prosedur: Pasien diminta untuk mengangkat kursi. Tangan harus ekstensi dengan lengan bawah pronasi. Penilaian: Kejadian dari peningkatan sensasi nyeri lebih pada epicondylus lateral dan pada tendon ekstensor berasal pada lengan bawah yang mengindikasi epicondylitis.

Untuk mengindikasi epicondylitis lateral

UJI BOWDEN Prosedur: Pasien diminta untuk memompa pompa alat pengukur tekanan darah sampai 30 mmHg (kira-kira 4.o kPa) dengan tangannya, atau dengan memencet pompa sampai tekanan yang ditentukan oleh pemeriksa. Penilaian: Kejadian dari peningkatan nyeri lebih pada epicondylus lateral dan tendon ekstensor yang berasal dari lengan bawah yang mengindikasi epicondylitis.

Mengindikasi epicondylitis lateral

UJI THOMSON
Prosedur: Pasien diminta untuk mengepalkan tangan dan mengekstensi siku dengan tangan pada posisi sedikit dorsofleksi. Pemeriksa mengimobilisasi pergelangan tangan bagian dorsal dengan satu tangan dan menggenggam kepalan tangan dengan tangan lain. Pasien kemudian diminta untuk mengekstensi kepalan tangan melawan tahanan tangan pemeriksa atau pemeriksa mencoba untuk menahan kepalan tangan dorsifleksi menjadi fleksi melawan kekuatan pasien. Penilaian: Nyeri yang berat lebih pada epicondylus lateral dan pada ekstensor lateral secara kuat menandakan epicondylitis lateral.

Mengindikasi tennis elbow (epicondylitis lateral)

UJI MILL

Prosedur: Pasien dalam posisi berdiri. Tangan dalam posisi sedikit pronasi dengan pergelangan tangan sedikit dorsofleksi dan siku fleksi. Dengan satu tangan, pemeriksa menggenggam siku pasien sementara tangan lain berada pada bagian lateral dari distal lengan bawah atau menggenggam lengan bawah. Pasien kemudian diminta untuk melakukan supinasi pada lengan bawah melawan tahanan dari tangan pemeriksa. Penilaian: Nyeri pada epicondylus lateral dan atau pada ekstensor lateral yang menandakan epicondylitis.

Mengindikasi epicondylitis lateral

TES MOTION STRESS

Prosedur: Pasien dalam posisi duduk. Pemeriksa mempalpasi bagian epicondylus lateral sementara pasien memfleksikan siku, pronasi lengan bawah dan kemudian mengekstensi siku lagi dalam gerakan yang berkelanjutan.

TES MOTION STRESS

Penilaian: Pronasi dan fleksi pada pergelangan tangan membebani tendon pada otot lengan bawah yang muncul dari epicondylus lateral. Kejadian dari nyeri pada epicondylus lateral dan atau ekstensorlateral dengan gerakan ini menandakan epicondylitis. Namun, nyeri dan parestesia juga dapat terjadi sebagai akibat dari kompresi dari saraf yang mempersarafi karena manuever ini merupakan tindakan pronasi yang dapat menekan saraf.

UJI CROZEN

Prosedur: Pasien dalam posisi duduk untuk. Pemeriksa mengimobilisasi siku dengan satu tangan sementara tangan lain terletak mendatar pada dorsum dari kepalan tangan pasien. Pasien kemudian diminta untuk dorsofleksi pergeralangan tangan melawan tahanan dari tangan pemeriksa. Pemeriksa boleh mencoba untuk menekan kepalan, yang pasien pegang dengan pergelangan tangan yang ekstensi dengan kuat, menjadi fleksi melawan tahanan pasien. Penilaian: Nyeri yang terlokalisir pada epicondylus lateral dari humerus atau nyeri pada ekstenor lateral yang menandakan epicondylitis.

Untuk mengindikasi epicondylitis lateral

UJI REVERSE CROZEN

Untuk mengindikasi epicondylitis medial.

Prosedur: Pasien dalam posisi duduk. Pemeriksan mempalpasi epicondlyus bagian medail dengan satu tangan dan tangan satunya pada pergelangan tangan pasien yang dalam posisi supinasi. Pasien mencoba untuk memfleksikan tangan yang ekstensi melawan tahanan dari tangan pemeriksa pada pergelangan tangan

UJI REVERSE CROZEN

Penilaian: Fleksor dari lengan bawah dan tangan dan pronator teres berasal dari epicondylus medial. Nyeri seperti menusuk pada epicondilus bagian medial menandakan epicondiltis medial. Dengan tes ini, merupakan hal yang penting untuk menstabilisasi siku. Selain itu, gerakan menghindar atau pronasi dapat memperberat sindrom kompresi pada otot pronator (Sindrom Kompartemen Pronator).

Anda mungkin juga menyukai