sebenernya si gak heran kenapa di Jakarta sangatlah banyak kendaraan baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi karena populasi penduduk di Jakarta pun sangatlah banyak. Banyaknya perantau-perantau dari luar kota maupun luar pulau sangatlah banyak sehingga terjadi penumpukan penduduk di Jakarta banyaknya perantauan di sebabkan karena rumor bahwa di Jakarta banyak sekali peluang pekerjaan baik sebagai wiraswasta, buruh, karyawan maupun pekerjaan-pekerjaan lainnya jadi tidak heran kenapa banyak sekali perantau yang datang ke Jakarta salah satunya ya karena ingin mencari pekerjaan dijakarta. Tapi kenyataanya banyak sekali pengangguran di Jakarta bahkan banyak pula tuna wisma di Jakarta kenyataan seperti ini menegaskan bahwa Jakarta itu kota yang kejam siapapun yang tidak memiliki kemampuan ataupun gelar tidak akan jadi apa-apa di Jakarta. Banyak pula pengemis-pengemis di Jakarta kadang saya suka risih kalau lihat pengemis di Jakarta karena banyak juga yang masih sehat sempurna bahkan masih muda tapi udah jadi pengemis padahal pekerjaan yang lain kan masih banyak kenapa dia gak jualan asongan aja atau enggak jadi pemulung walaupun dipandangnya sama setidaknya pekerjaan sebagai tukang asongan atau pun pemulung lebih mulia daripada hanya sekedar meminta-minta tanpa usaha dan kerja keras. Ya saya juga memaklumi sih mungkin karena itu imbas dari susahnya hidup di Jakarta sehingga dia putus asa dan mencari pekerjaan yang mudah namun menghasilkan. Kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di Jakarta tapi juga dikota-kota besar lainnya yang mempunyai populasi penduduk yang sangat padat dan banyak seperti di Bandung, Jogja, dll walaupun populasinya tidak separah Jakarta namun ya hampir sama lah gak jauh beda. Alhasil kota-kota kecil yang berada di daerah-daerah sangatlah sepi penduduk karena ditinggalkan warganya ke Ibu kota. Sebenarnya saya juga berasal dari perantauan lebih tepatnya kakek dan nenek buyut saya kalau saya sih lahir disini ibu saya pun lahir di Jakarta begitu juga ayah saya sama-sama kelahiran Jakarta. Dan alhamdulillahnya saya tidak harus mengalami susahnya kehidupan di Jakarta mungkin dulu kakek dan nenek buyut saya yang paling merasakan susahnya hidup di Jakarta untungnya sekarang sudah tidak lagi hehe... Itu sedikit pengalaman saya tentang kota-kota besar khususnya jakarta dengan kepadatan dan kemacetan yang ada.