Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS PENGELOLAAN POTENSI KONFLIK DI MASYARAKAT SEKITAR TAMBANG BERBASIS KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (Kasus Tambang Emas

di Jawa Barat dan Tambang Batubara di Kalimantan Selatan)

Potensi konflik sebagai bagian dari dinamika hidup kemasyarakatan, berpotensi menjadi pemicu perbaikan kualitas kehidupan apabila dapat dikelola secara efektif. Adanya sumber-sumber strategis seperti bahan tambang, cenderung berpotensi diperebutkan oleh perusahaan dengan masyarakat di sekitarnya. Persaingan akses terhadap sumber daya, alat-alat produksi dan kesempatan ekonomi (Access To Economic Resources and to means of production ) merupakan faktor pemicu konflik yang sangat mendasar. Dalam konflik ini hampir selalu dimenangkan oleh pihak-pihak yang mempunyai kemampuan yang lebih unggul (Sumber daya Manusia), kapital, dan manajemen yang lebih baik (Sumardjo et al, 2009). Konflik yang terjadi di kawasan pertambangan selama ini merepresentasikan ketidakadilan ekonomi dan akses sumber daya yang dialami oleh masyarakat sekitar. Masyarakat menganggap bahwa daerah eksplorasi itu adalah wilayah adat atau kampung halaman mereka. Di sisi lain, perusahaan menganggap bahwa otoritas yang diterimanya melalui hal izin pertambangan, merasa mempunyai hak untuk melakukan eksplorasi sebesar-besarnya untuk kepentingan ekonominya sendiri. Kepentingan yang asimetris ini sangat berpotensi menjadi konflik yang berdampak merugikan semua pihak. Hal seperti ini hampir selalu terjadi dan mewarnai dinamika pertambangan di negeri ini, makanya itulah pentingnya penelitian pengembangan model pengelolaan/manajemen konflik menjembatani setiap masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Pengelolaan potensi konflik yang terjadi di lingkungan pertambangan selama ini dipengaruhi oleh 3 aktor utama, yakni perusahaan, masyarakat sekitar tambang dan pemerintah (Sumardjo et al, 2009). Ketiga aktor utama ini juga menjadi pelaku pembangunan di daerah seiring dengan implementasi otonomi daerah. Konflik yang sering kali muncul berhubungan dengan lingkungan khususnya di sekitar tambang adalah antara masyarakat dan perusahaan. Pengelolaan potensi konflik di masyarakat sekitar pertambangan yang tidak tepat sangat berpotensi terjadinya dampak negatif terhadap kualitas sumberdaya dan lingkungan, maupun bagi produktivitas masyarakat dan perusahaan. Oleh karena itu diperlukan model pengelolaan potensi konflik yang tepat agar dapat memperkecil dampak negatif terjadinya kemiskinan masyarakat sekitar tambang, degradasi lingkungan dan keanekaan hayati (biodiversity ), disharmoni sosial dan disintegrasi bangsa. Mengingat keadilan dalam pengelolaan sumberdaya alam tambang menjadi tuntutan dalam kehidupan berbangsa maka agar konflik tidak berdampak negatif, perlu dipahami untuk

tipologi konflik di sekitar pertambangan agar dapat dirumuskan model pengelolaan, dan strategi pengelolaan konflik yang tepat. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan terkait hal-hal berikut: Bagaimana gambaran tipologi konflik yang terjadi di sekitar tambang, dilihat dari perspektif sumber, jenis dan dampak konflik yang terjadi?; Sejauhmana pengelolaan konflik di sekitar pertambangan telah tepat dan efektif, serta bagaimana model yang efektif? dan; Bagaimana seharusnya strategi dan kebijakan dalam pengelolaan konflik yang tepat agar terjadi harmoni dalam kehidupan masyarakat di sekitar kawasan penambangan?

Tim Peneliti CARE IPB Telp./Fax. 0251-8313384 Email: care@careipb.or.id

Anda mungkin juga menyukai