Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 CILAKU Oleh : Rudi Hadiwijaya L

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Suryakancana Cianjur

Abstrak Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah maupun melalaui pendidikan formal di sekolah. Dalam pendidikan formal di sekolah salah satu sarana yang menunjang pembelajaran adalah adanya perpustakaan. Namun demikian dalam kegiatan pembelajaran belum memanfaatkan perpustakaan secara efektif, di dalam pembelajaran perpustakaan sangat dibutuhkan karena perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang ada di sekolah sehingga dengan adanya perpustakaan prestasi belajar siswa akan meningkat. Penelitian ini berjudul pengaruh pemberdayaan perpustakaan terhadap minat siswa dalam pembelajaran PKn di SMA Negeri 1 Cilaku. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, hal ini dikarenakan penulis membutuhkan suatu hasil penelitian yang sistematis, faktual dan akurat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik angket, wawancara, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi positif perpustakaan terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn, jika siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sebaik-baiknya. Bentuk kontribusi perpustakaan terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran PKn di SMA Negeri 1 Cilaku membantu dalam meningkatkan wawasan dan informasi seputar materi pembelajaran PKn yang disampaikan, sehingga minat siswa untuk belajar PKn akan meningkat. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn cukup baik, hal tersebut ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya dalam pembelajaran PKn itu sendiri. Kondisi tersebut didukung dengan kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan melalui pembelajaran PKn, karena dengan mencari informasi di perpustakaan dapat membantu dalam meningkatkan minat belajar siswa mengenai materi pembelajaran, selain itu dengan mencari informasi di perpustakaan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Kata kunci: pemberdayaan perpustakaan, minat pembelajaran siswa

PENDAHULUAN Perpustakaan adalah sumber informasi yang menyediakan segala keperluan bagi masyarakat pemakainya. Fungsi perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai sumber kegiatan belajar mengajar, tapi juga pusat penelitian sederhana dan rekreasi. Perpustakaan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena perpustakaan adalah gudang ilmu di dalam lingkungan sekolah, perpustakaan merupakan jantung sekolah. Dimna setiap detakan dan kehidupan sekolah ditentukan dengan adanya perpustakaan. Perpustakaan merupakan sarana utama dalam menunjang kelengkapan sarana pendidikan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Eksistensi sebuah perpustakaan di sekolah merupakan hal yang wajib ada dalam sebuah lembaga atau lingkungan pendidikan. Lebih lanjut

dapat dikatakan bahwa perpustakaan mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan merupakan sarana utama di dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah maupun melalui pendidikan formal di sekolah. Tanpa adanya pendidikan formal dan informal akan sulit untuk mencetak kualitas sumber daya manusia yang baik yang dapat menentukan masa depan bangsa sendiri. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional. Dari hasil observasi, sebagian besar guru SMA dalam kegiatan pembelajarannya belum memanfaatkan perpustakaan sehingga siswa juga kurang termotivasi untuk berkunjung ke perpustakaan di dalam pembelajaran

perpustakaan sangat dibutuhkan karena perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang ada di sekolah sehingga dengan adanya perpustakaan prestasi belajar siswa akan meningkat. Di dalam masalah ini penulis ingin mencoba membuktikan seberapa besar pengaruh perpustakaan terhadap minat belajar siswa. Untuk penelitian ini penulis menggunakan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karena mata pelajaran ini banyak menggunakan sumber perpustakaan misalnya buku-buku hukum, KUHP dan lain-lainnya. Kontribusi Perpustakaan Perpustakaan adalah mencakup suatu ruangan, gedung/bangunan tersendiri yang berisi buku-buku koleksi, yang diatur dan disusun demikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca (Sutarno SN, 2006: 11). Secara lebih konkrit perpustakaan dapat dirumuskan sebagai suatu unit kerja dari sebuah lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi buku-buku pustaka untuk menunjang proses pendidikan. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk mengembangkan informasi dan pengetahuan yang dikelola oleh suatu lembaga pendidikan, sekaligus sebagai sarana edukatif untuk membantu memperlancar cakrawala pendidikan dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Sejalan dengan perkembangan zaman, pengertian perpustakaan berubah secara berangsur-angsur. Pada mulanya setiap ada kumpulan buku-buku koleksi yang dikelola secara rapi dan teratur disebut perpustkaan, tetapi karena adanya perkembangan teknologi modern dalam usaha pelestarian dan pengembangan informasi, maka koleksi

perpustakaan tidak hanya terbatas bukubuku saja tetapi juga beraneka ragam. Menurut Lasa (2007: 14), tujuan perpustakaan adalah sebagai berikut : a. Menumbuhkembangkan minat baca dan tulis b. Mengenal teknologi informasi c. Membiasakan akses informasi secara mandiri d. Memupuk bakat dan minat. Perpustakaan dan bahan bacaan merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan dan saling bertautan. Karena di perpustakaanlah bahan pustaka dikumpulkan, diproses dan disebarluaskan (di distribusikan) kepada para pembaca/pemakai perpustakaan. Koleksi perpustakaan di negara kita sebagian besar berupa buku atau book material dan masih jarang perpustakaan yang memiliki koleksi berupa non-book material seperti film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe dan sebagainya. Minat Pembelajaran Siswa Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988: 109). Menurut Crow and Crow, minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap orang. Menurut Drs. Dyimyati Mahmud (1982), minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu objek atau karena berpatisipasi dalam suatu aktifitas. Menurut H.C. Witherington yang dikutip Suharsimi Arikunto (1983: 100), minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya.

Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang menimbulkan minat yaitu faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor motif sosial dan faktor emosional yang ketiganya mendorong timbulnya minat (Johny Killis, 1988: 26). Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Sudarsono (1980: 12), faktor-faktor yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut: a. Faktor kebutuhan dari dalam Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. b. Faktor motif sosial Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada. c. Faktor emosional Faktor ini merupakan ukurn intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau objek tertentu. Jadi berdasarkan dua pendapat diatas, faktor yang menimbulkan minat ada tiga yaitu didorong dari diri individu, dorongan sosial dan motif dan dorongan emosional. Timbulnya minat pada diri individu berasal dari individu, selanjutnya individu mengadakan interaksi dengan lingkungannya yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Senada dengan pengertian pembelajaran di atas, E. Mulyasa (2002: 100) mengemukakan bahwa: pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih

baik. Sedangkan Daeng Sudirwo (2002: 31) juga berpendapat bahwa: pembelajaran merupakan interaksi belajar mengajar dalam suasana interaktif yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Berdasarkan ketiga konsep tentang pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Minat belajar adalah rasa suka atau ketertarikan siswa terhadap pelajaran sehingga mendorong siswa untuk menguasai pengetahuan dan pengalaman, hal tersebut dapat ditunjukkan melalui partisipasi dan keaktifan dalam mencari pengetahuan dan pengalaman tersebut. Minat memiliki manfaat sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi. Dengan memiliki minat belajar, siswa lebih memperkuat ingatan tentang pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Dengan ingatan yang kuat, siswa berhasil memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga tidak sulit bagi siswa dalam mengerjakan soal atau pertanyaan dari guru. Selain itu, minat belajar menciptakan dan menimbulkan konsentrasi dalam belajar. Siswa akan memiliki konsentrasi yang baik apabila dalam dirinya terdapat mint untuk memperlajari hal yang ingin mereka ketahui. Konsentrasi yang terbentuk inilah, yang mempermudah peserta didik memahami materi yang dipelajari. Minat merupakan pendorong bagi siswa dalam belajar. Guru harus memiliki perhatian khusus terhadap siswanya, sehingga guru dapat mengetahui siswa yang memiliki minat dalam belajar dan siswa yang harus dibantu dalam menciptakan minat belajar tersebut. Guru dapat memperhatikan hal-hal kecil yang

menunjukkan bahwa siswa memiliki minat yang cukup terhadap pelajaran, antra lain ialah : a. Melalui pekerjaan rumah Secara sekilas, guru dapat menilai minat siswa melalui pekerjaan rumah. Siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran tersebut akan mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan kepadanya dengan baik. b. Diskusi Diskusi yang diciptakan dalam ruang kelas dengan teman sebaya, dapat memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuat minat tersebut. Jadi, dalam berdiskusi siswa tersebut akan antusias dan berprestasi. c. Memberi pertanyaan Apabila proses belajar mengajar berlangsung dengan aktif, artinya siswa aktif bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang diterangkan oleh guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki minat terhadap pelajaran tersebut. Beberapa atau tidak siswa dalam belajar disebabkan beberapa faktorfaktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Faktor tersebut dapat berupa: a. Faktor internal Merupakan faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yang berasal dari siswa tersendiri. Yang termasuk faktor internal yaitu kesehatan, bakat dan intelegensi, serta perhatian. b. Faktor eksternal yang temasuk faktor eksternal yaitu keluarga, sekola dan masyarakat. Dengan demikian, maka minat belajar siswa ialah perlunya kerjasama guru dan orang tua dalam meningkatkan serta mengawasi minat belajar. Sehingga siswa sadar bahwa belajar merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan demikian siswa akan mengalami kemajuan dalam mencapai prestasi.

Minat Siswa Belajar PKn Menurut pandangan awam, belajar adalah kegiatan seseorang yang tampak dalam wujud duduk di dalam kelas mendengarkan guru yang sedang menerangkn, menghafalkan sesuatu atau mengerjakan kembali apa yang telah diperolehnya di sekolah. Pengertian belajar tersebut menurut Nasution, dipandang hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan (Roestiyah, 1986: 141). Pendapat tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, seperti yang dikemukakan oleh Tabrani Rusyan (1993: 6) bahwa (1) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, (2) belajar adalah perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman belajar. Perubahan tersebut ditimbulkan oleh perkembangan potensi diri, bergetarnya hati nurani dan terefleksinya dalam tingkah laku perbuatan. Sebagaimana diungkapkan oleh A. Kosasih Djahiri (1995: 4) bahwa belajar terjadi apabila potensi diri siswa berinteraksi, baik secara internal (antar potensi diri yang bersangkutan) maupun secara eksternal (dengan kekuatan di luar diri siswa, seperti dengan bahan ajar, guru siswa lain, lingkungan dll). Kadar belajar makin tinggi apabila kadar taksonomik potensi yang terlibat adalah taksonomi tinggi. Menurut Nana Sudjana (2000: 90), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan belajar banyak sekali, baik yang terletak pada diri siswa itu sendiri sebagai pelajaran, pada guru, alat-alat maupun dalam proses belajar mengajarnya. Sedangkan Winkel (1991: 24-42) mengetengahkan empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu : a) faktor siswa, b)

faktor guru, c) faktor sekolah dan d) faktor situasional. Menurut Winkel (1991: 31) ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa senang dalam belajar, yaitu: a. Membina hubungan akrab dengan siswa, namun tidak bertingkah seperti anak remaja; b. Menyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu sulit, namun tidak terlalu mudah; c. Menggunakan alat-alat pelajaran yang menunjang proses belajar; d. Bervariasi dalam cara mengajarnya, namun tidak berganti-ganti metode sehingga menjadi bingung. Di samping itu, Syaiful Bahri Djamarah (2002: 133) mengemukakan beberapa macam cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membangkitkan minat anak didik sebagai berikut: a. Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik sehinga dia rela belajar tanpa paksaan; b. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran; c. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif; d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individu anak didik. Minat merupakan suatu perasaan, oleh karena itu keberadaanya hanya dapat diduga. Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan minat, yaitu 1) minat yang diekspresikan misalnya seseorang mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu seperti mengatakan bahwa seseorang tertarik dalam menciptakan

sesuatu, 2) minat yang diwujudkan misalnya seseorang mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, seperti ikut serta menjadi anggota klub musik atau drama. 3) minat yang diinvestasikan misalnya seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihan untuk kelompok aktivitas tertentu. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang dipergunakan ini adalah metode deskriptif, mengingat apa yang diteliti berkenaan dengan peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Wina Sanjaya (2002: 34) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu. Dengan metode ini diharapkan dapat menghimpun data mengenai pengaruh pemberdayaan perpustakaan terhadap minat siswa dalam pembelajaran PKn di SMA Negeri 1 Cilaku. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, meliputi : a. Angket Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa pertanyaan secara tertulis yang diberikan kepada siswa. Angket yang digunakan dalam perolehan data penelitian ini adalah angket tertutup. b. Wawancara Dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan lisan secara langsung kepada objek yang dijadikan sampel penelitian dengan tujuan menyamakan dan memperkuat angket. Wawancara ini dilakukan dengan beberapa guru mata pelajaran PKn di SMA Negeri 1 Cilaku.

c. Observasi Melihat dan mengamati secara langsung subjek penelitian agar mendapat gambaran yang konkrit tentang masalah yang diteliti. d. Studi literatur Mengadakan pengkajian dan mempelajari tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Dalam pelaksanaan penelitian, objek yang dijadikan populasi sebanyak 121 orang siswa SMA Negeri 1 Cilaku dari 3 kelas yaitu kelas X-7, X-8 dan X9. Sedangkan yang dijadikan sampel adalah 40 orang jumlah seluruh populasi serta satu orang guru PKn yang ada di SMA Negeri 1 Cilaku. Tahapan-tahapan yang penulis lakukan dalam penelitian adalah persiapan penelitian, pelaksanana penelitian dan pengolahan data. Pengolahan data menggunakan prosentase, penghitungan dilakukan untuk setiap jawaban dari angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Hasil angket pada tabel III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX, XXI dan XXII menunjukan adanya peningkatan minat belajar siswa setelah memanfaatkan perpustakaan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa bahwa kontribusi perpustakaan sekolah terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran PKn adalah membantu dalam meningkatkan wawasan dan informasi seputar materi pembelajaran PKn yang disampaikan, sehingga pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan pun meningkat. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat kontribusi positif dari perpustakaan sekolah terhadap peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Oleh karena itu, jika perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa maka kecenderungan dapat meningkatkan minat belajar siswa di SMA Negeri 1 Cilaku dapat diterima. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis pada bahasan ini menarik beberapa kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Terdapat kontribusi positif dari perpustakaan terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn, jika siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sebaik-baiknya. 2. Bentuk kontribusi perpustakaan terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran PKn di SMA Negeri 1 Cilaku membantu dalam meningkatkan wawasan dan informasi seputar materi pembelajaran PKn yang disampaikan, sehingga minat siswa untuk belajar PKn akan meningkat. 3. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn cukup baik, hal

Keterangan : P = Prosentase F = Frequensi jawaban N = Jumlah responden (Sudjana, 2005: 47) Data yang telah terkumpul dari hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel. Setelah itu menyimpulkan sementara untuk menguji pertanyaan penelitian dan hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengolahan data dan penafsiran hasil angket, wawancara dan observasi maka dikemukakan pengujian hipotesis sebagai berikut : Pemanfaatan perpustakaan dapat meningkatkan minat belajar siswa di SMA Negeri 1 Cilaku.

tersebut ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya dalam pembelajaran PKn itu sendiri. Kondisi tersebut didukung dengan kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan melalui pembelajaran PKn, karena dengan mencari informasi di perpustakaan dapat membantu dax`x`lam meningkatkan minat belajar siswa mengenai materi pembelajaran, selain itu dengan mencari informasi di perpustakaan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Beranjak dari kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saransaran sebagai berikut : 1. Bagi Kepala Sekolah Perlu kiranya dilakukan peningkatan kualitas perpustakaan, dilihat dari kelengkapan buku dan literatur bacaan, serta luas dan letak perpustakaan yang strategis di lingkungan sekolah, agar siswa aktif dalam pemberdayaan perpustakaan dan memberikan kenyamanan pada siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. 2. Bagi Guru Perlu kiranya guru mengintruksikan siswa untuk aktif berkunjung ke perpustakaan, sehingga siswa dapat memanfaatkan fungsi perpustakaan sebagai bagian dari pembelajaran, agar dapat meningkatkan wawasan pengetahuan siswa. 3. Bagi Siswa Pembelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang penting untuk dikuasai, karena menyangkut pembentukan warga Negara yang baik. Untuk itu siswa harus aktif dalam pemberdayaan perpustakaan agar membantu dalam meningkatkan wawasan dan informasi seputar materi pembelajaran PKn.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta. Bafadal, Ibrahim. 2002. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara. Sutomo, NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto. Syamsudin, Abin. 1993. Minat Siswa. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai