Anda di halaman 1dari 26

BAB I LATAR BELAKANG Pendahuluan Definisi Tumor tulang merupakan kelainan pada sistem muskuloskeletal yang bersifat neoplastik.

Tumor tulang dalam arti yang sempit berarti benjolan, sedangkan setiap pertumbuhan baru dan abnormal disebut neoplasma. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas tulang bersifat primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri atau sekunder, dari metastasis tumor-tumor ganas organ lain ke dalam tulang. Insidens Dari seluruh tumor primer, 65,8% bersifat jinak dan 3 ,!% bersifat ganas. "erbandingan insidens tumor tulang pada pria dan #anita adalah sama. Tumor jinak primer yang paling sering ditemukan adalah osteoma $3%,3%&, osteokondroma $3!,5%&, kondroma $%,8%&, dan sisanya tumor jinak lain. 'steogenik sarkoma $ 8,8%&, merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering ditemukan, di ikuti dengan giant (ell tumor $)*,5%&, kondrosarkoma $)+%& dan sisanya adalah tumor ganas tulang yang lain. ,lasifikasi tumor tulang berdasarkan kriteria histologik tumor tulang menurut -.' tahun )%*! /sal sel 'steogenik 0inak 'steoma 'steoblastoma 'steoblastoma "arosteal 1anas 'steoid osteoma 'steosarkoma

osteosarkoma ,ondrogenik ,ondroma 'steokondroma ,ondrosarkoma ,ondrosarkoma juksta kortikal 2ibroma kondromiksoid 1iant (ell tumor 3ielogenik ,ondroblastoma 2ibroma kondromiksoid ,ondrosarkoma mesenkim 'steoklastoma 4arkoma 5#ing 4arkoma reti(ulum 6imfosarkoma 3yeloma 7askuler 8ntermediate9 .emangioendotelioma .emangio-perisitoma 0aringan lunak 2ibroma desmoplastik 6ipoma 2ibrosarkoma 6iposarkoma 3esenkimoma ganas 4arkoma berdiferensiasi Tumor lain :eurinoma :eurofibroma ,ordoma /damantinoma tak .emangioma 6imfangioma Tumor glomus /ngiosarkoma

Tumor klasifikasi

tanpa ,ista soliter ,ista aneurisma ,ista juksta-artikuler Defek metafisis 1ranuloma eosinofil Displasia fibrosa 3iositis osifikans Tumor bro#n hiperparatiroidisme

Grading dan staging tumor ganas tulang Grading Dikenal dua jenis grading pada tumor ganas tulang9 ). grading se(ara histologik9 berdasarkan tingkat anaplasia dari sel dan dibagi lagi dalam9 a. Tingkat )9 anaplasia sangat minimaldan sulit dibedakan dengan jaringan normal. .arus dibandingkan pemeriksaan kliniko-radiologis. b. Tingkat !9 anaplasia dengan tingkat sedang. Disini dapat diketahui tingkat anaplasia sebagai suatu tumor ganas hanya dengan melakukan pemeriksaan sitologi semata-mata (. Tingkat 39 anaplasia yang hebat dimana terlihat banyak perubahanperubahan sel dengan sel yang besar dengan nuklei yang besar pula serta mitosis yang banyak

!. grading se(ara biologik ;ntuk menentukan potensi letal atau ke(epatan metastasis dari tumor. a. Tingkat )9 pertumbuhan dan metastasis tumor lambat, kurang dari )+% dalam 5 tahun. 3isalnya pada tingkat ! dan 3 se(ara histologik dari osteogenik sarkoma periosteal. b. Tingkat !9 pertumbuhan tumor (epat dan metastasis antara ))-5+% dalam 5 tahun. 3isalnya pada osteosarkoma sklerosing tingkat ) se(ara hitologik (. Tingkat 39 pertumbuhan sangat (epat, dalam 5 tahun lebih 5+% sudah bermetastasis. 4ebagai (ontoh sarkoma 5#ing dan osteogenik sarkoma intrameduler tingkat ! dan 3 se(ara histologik. Staging ). 4taging klinis 3embantu memberikan informasi tentang adanya perluasan keganasan sebelum operasi dilakukan. "enentuan staging berdasarkan atas sifat alami tumor ganas, besarnya, pinggirnya, serta ada<tidaknya penyebaran regional pada kelenjar limfe atau metastasis jauh. Tujuan staging adalah sebagai berikut9 3embantu menge=aluasi prognosis 3engadakan kerangka peren(anaan pengobatan untuk

mengoptimalisasi keunggulan dari setiap metode yang berbeda, missalnya kemoterapi, radioterapi, operasi, embolisasi 3embuat metodologi standard untuk dibandingkan hasilnya dengan institusi lain !. 4taging operasi
4

,riteria ditentukan atas9 1rading operasi $1) dan 1!& 1) adalah lo# grade malignant 1! adalah high grade malignant

6okasi operasi 8ntrakompartemen $T)& 5kstrakompartemen $T!&

5kstensi >ila belum metastasis maka tumor dikelompokkan dalam 3+ >ila sudah terdapat metastasis tumor dikelompokkan dalam 3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STE SARK !A Definisi 'steosarkoma disebut juga osteogenik sarkoma adalah suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitif$poorly differentiated (ells& di daerah metafise tulang panjang pada anak-anak. Disebut osteogenik oleh karena perkembangannya berasal dari seri osteoblastik sel primitif.

. E"idemiologi 'steosarkoma merupakan neoplasma primer dari tulang yang tersering setelah multiple myeloma. 'steosarkoma biasanya terdapat pada metafisis tulang panjang di mana lempeng pertumbuhannya $epiphyseal gro#th plate& yang sangat aktif? yaitu pada distal femur $ !%&, proksimal tibia dan fibula $)%%&, proksimal humerus $)+%&, pel=is $8%& dan tulang rahang $5-8%&. 'steosar(oma menyumbang sekitar !+% dari keganasan primer tulang. ,ejadian ini sekitar )-3 per ) juta per tahun di /merika 4erikat. 'steosarkoma dapat terjadi pada usia berapa pun namun, osteosarkoma primer terjadi paling sering pada dekad kedua kehidupan. 'steosarkoma parosteal mempunyai insidensi pun(ak pada dekad ketiga dan keempat, dan osteosarkoma sekunder lebih kerap terjadi pada orang tua. 8nsiden ini sedikit lebih tinggi pada laki-laki $dengan penge(ualian yang
6

osteosarkoma parosteal lebih umum pada perempuan&. Tidak ada perbe@aan yang signifikan berdasarkan bangsa dan faktor genetik jarang berperan. 'steosarkoma adalah tumor tulang dengan angka kematian 8+% setelah 5 tahun di diagnosis.

Etiologi "enyebab terjadinya osteosarkoma se(ara keseluruhannya tidak diketahui dengan pasti. Tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya osteosarkoma antara lain ke(epatan pertumbuhan tulang yang mema(u timbulnya osteosarkoma selama masa kanak-kanak terutama di daerah metafise tulang panjang. Aadiasi ion dikatakan menjadi 3% penyebab langsung osteosarkoma, begitu pula alkyleting agent yang digunakan pada kemoterapi. >eberapa kasus juga disebabkan oleh kelainan D:/ pada tulang $faktor genetik& misalnya pada retinoblastoma $kelainan gen )3B) &, displasia tulang termasuk penyakit "aget dan6i-2raumeni syndrome $mutasi T"53&. 8nsiden osteosarkoma sangat berpotensi untuk meningkat bila ada kombinasi dari faktor resiko di atas. Patofisiologi 6okasi tumor dan usia penderita pada pertumbuhan pesat dari tulang memun(ulkan perkiraan adanya pengaruh dalam patogenesis osteosarkoma. 3ulai tumbuh bisa di dalam tulang atau pada permukaan tulang dan berlanjut sampai pada jaringan lunak sekitar tulang. 5pifisis dan tulang ra#an sendi bertindak sebagai barier pertumbuhan tumor ke dalam sendi.'steosarkoma mengadakan metastase se(ara hematogen, paling sering ke paru atau pada tulang lainnya dan didapatkan sekitar )5%-!+% telah mengalami metastase pada saat diagnosis ditegakkan. 3etastase se(ara limfogen hampir tidak terjadi.

Ge#ala Klinis 'steosarkoma lebih sering ditemukan pada laki-laki timbul pada dekade kedua, yaitu antara umur 5 sampai 3+ tahun, terbanyak pada umur )+ - !+ tahun./kan tetapi bisa juga pada akhir usia de#asa yang berhubungan dengan penyakit "aget. 4e(ara umum osteosarkoma timbul pada metafisis tulang panjang yang pertumbuhannya pesat, jarang pada tulang pipih. 1ejala klinis pada umumnya ditemukan adalah nyeri pada jaringan yang membengkak. :yeri yang pada a#alnya ringan dan tidak sering namun seiring dengan #aktu akan menjadi sangat nyeri dan menetap. :yeri ini ditemukan kerana peregangan pada periosteum karena pembesaran massa. 1ejala lain yang ditemukan adalah pembengkakan karena =olume massa yang membesar dengan (epat. 0uga ditemukan gejala penurunan berat badan, febris, anoreksia , #alaupun jarang. 4elain itu, tumor ini dapat menimbulkan gangguan pada sendi. ,adang-kadang ditemukan defi(it neurologi seperti parestesi. ,arena tumor ini banyak pembuluh darahnya, maka permukaannya hangat. "atah tulang di tempat tumbuhnya tumor disebut fraktur patologis dan seringkali terjadi setelah suatu gerakan rutin. 3etastasis umumnya jarang, tersering metastase ke paru-paru. Klasifi$asi >erdasarkan atas gradasi, lokasi, jumlah dari lesinya, penyebabnya, maka osteosarkoma dibagi atas beberapa klassifikasi atau =ariasi yaitu9 ). 'steosarkoma klasik. !. 'steosarkoma hemoragik atau telangektasis. 3. "arosteal osteosarkoma. . "eriosteal osteosarkoma.
8

5. 'steosarkoma sekunder. 6. 'steosarkoma intrameduler derajat rendah. *. 'steosarkoma akibat radiasi. 8. 3ultifokal osteosarkoma. steosar$oma Klasi$ 'steosarkoma klasik merupakan tipe yang paling sering dijumpai. Tipe ini disebut juga9 osteosarkoma intrameduler derajat tinggi $.igh-1rade 8ntramedullary 'steosar(oma&. Tipe ini sering terdapat di daerah lutut pada anak-anak dan de#asa muda, terbanyak pada distal dari femur. "enderita biasanya datang karena nyeri atau adanya benjolan. :yeri

semakin bertambah, dirasakan bahkan saat istirahat atau pada malam hari dan tidak berhubungan dengan akti=itas.Terdapat benjolan pada daerah dekat sendi yang sering kali sangat besar, nyeri tekan dan tampak pelebaran pembuluh darah pada kulit di permukaannya. Tidak jarang menimbulkan efusi pada sendi yang berdekatan. 4ering juga ditemukan adanya patah tulang patologis. "ada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan alkaline

phosphatase dan la(ti( dehydrogenase, yang mana ini dihubungkan dengan kepastian diagnosis dan prognosis dari osteosarkoma tersebut. 1ambaran klasik osteosarkoma pada plain foto menunjukkan lesi yang agresif pada daerah metafise tulang panjang. Tampak gambaran trabekula tulang dengan batas yang tidak tegas.Tampak juga (ampuran area radio-opak dan radio-lusen, oleh karena adanya proses destruksi tulang dan proses pembentukan tulang. "embentukan tulang baru pada periosteum, pengangkatan kortek tulang, dengan pembentukan9CodmanDs triangle, dan gambaran 4unburst dan disertai dengan gambaran massa

jaringan lunak. 2oto thoraks "/ perlu juga dibuat untuk menentukan adanya metastase pada paru.

CT $Computed Tomographi(& dan 3A8 $3agneti( Aesonan(e 8maging& dikerjakan untuk mengetahui adanya ekstensi dari tumor ke jaringan sekitarnya, termasuk juga pada jaringan neuro=askuler atau in=asinya pada jaringan otot. CT pada thoraks bias juga untuk men(ari adanya metastase pada paru.

10

/ngiografi merupakan pemeriksaan yang lebih in=asif. Dengan angiografi dapat ditentukan diagnose jenis suatu osteosarkoma, misalnya pada .ighgrade osteosar(oma akan ditemukan adanya neo=askularisasi yang sangat ekstensif. 4elain itu angiografi dilakukan untuk menge=aluasi keberhasilan pengobatan preoperati=e kemoterapi, yang mana apabila terjadi mengurang atau hilangnya =askularisasi tumor menandakan respon terapi kemoterapi preoperatif berhasil. >iopsi merupakan diagnosis pasti untuk menegakkan osteosarkoma. >iopsi yang dikerjakan tidak benar sering kali menyebabkan kesalahan diagnosis yang lebih lanjut akan berakibat fatal terhadap penentuan tindakan. /khir-akhir ini banyak dianjurkan dengan biopsi jarum perkutan dengan berbagai keuntungan seperti in=asi yang sangat minimal, tidak memerlukan #aktu penyembuhan luka operasi, resiko infeksi rendah dan bahkan tidak ada, dan terjadinya patah tulang post biopsi dapat di(egah. Parosteal steosar$oma

"arosteal osteosarkoma yang tipikal ditandai dengan lesi pada permukaan tulang, dengan terjadinya diferensiasi derajat rendah dari fibroblas dan membentuk #o=en bone atau lamellar bone. >iasanya terjadi pada umur lebih tua dari osteosarkoma klasik, yaitu pada umur !+ sampai + tahun. >agian posterior dari distal femur merupakan daerah predileksi yang paling sering, selain bisa juga mengenai tulang-tulang panjang lainnya. Tumor dimulai dari daerah korteks tulang dengan dasar yang lebar, yang makin lama lesi ini bisa in=asi kedalam korteks dan masuk ke endosteal. "engobatannya adalah dengan (ara operasi, melakukan eksisi dari tumor dan sur=i=al ratenya bisa men(apai 8+-%+%.

11

2oto lateral dari proEimal tibia pada pasien dengn parosteal ostesarkoma. Terlihat massa radioopak, lobulasi dan seperti a#an pada tumor, yang tidak bias dipisahkan dari permukaan posterior tibia. Periosteal steosar$oma

"eriosteal osteosarkoma merupakan osteosarkoma derajat sedang $moderate-grade& yang merupakan lesi pada permukaan tulang bersifat kondroblastik, dan sering terdapat pada daerah proksimal tibia. 4ering juga terdapat pada diafise tulang panjang seperti pada femur dan bahkan bisa pada tulang pipih seperti mandibula. Terjadi pada umur yang sama dengan pada klasik osteosarkoma. Derajat metastasenya lebih rendah dari osteosarkoma klasik yaitu !+%- 35% terutama ke paru-paru. "engobatannya adalah dilakukan operasi marginal-#ide eksisi dengan didahului preoperatif kemoterapi dan dilanjutkan sampai post-operasi.

12

Telangiektasis 'steosarkoma Telangiektasis osteosarkoma pada foto rontgen kelihatan gambaran lesi yang radiolusen dengan sedikit kalsifikasi atau pembentukan tulang. Terjadi pada umur yang sama dengan klasik osteosarkoma. Tumor ini mempunyai derajat keganasan yang sangat tinggi dan sangat agresif. Diagnosis dengan biopsi sangat sulit oleh karena tumor sedikit jaringan yang padat, dan sangat =askuler. "engobatannya sama dengan osteosarkoma klasik, dan sangat responsif terhadap adju=an kemoterapi.

2oto telangiektasis osteosarkoma

13

steosar$oma Se$under 'steosarkoma dapat terjadi dari lesi jinak pada tulang, yang mengalami mutasi sekunder dan biasanya terjadi pada umur lebih tua. 6okasi yang tersering adalah di humerus, kemudian di daerah pel=is dan femur. "erjalanan penyakit sampai mengalami degenerasi ganas memakan #aktu (ukup lama berkisar )5-!5 tahun dengan mengeluh nyeri pada daerah inflamasi. 4elanjutnya rasa nyeri bertambah dan disusul oleh terjadinya destruksi tulang.'leh karena terjadi pada orang tua, maka pengobatan dengan kemoterapi tidak merupakan pilihan karena toleransinya rendah. steosar$oma Intrameduler Dera#at Rendah Tipe ini sangat jarang dan merupakan =ariasi osseofibrous derajat rendah yang terletak intrameduler. 4e(ara mikroskopik gambarannya mirip parosteal osteosarkoma. 6okasinya pada daerah metafise tulang dan terbanyak pada daerah lutut. "enderita biasanya mempunyai umur yang lebih tua yaitu antara )5-65 tahun, mengenai laki-laki dan #anita hampir sama. "ada pemeriksaan radiografi, tampak gambaran sklerotik pada daerah intrameduler metafise tulang panjang. 4eperti pada parosteal osteosarkoma,'steosarkoma tipe ini mempunyai prognosis yang baik dengan hanya melakukan lokal eksisi saja. steosar$oma A$i%at Radiasi 'steosarkoma bisa terjadi setelah mendapatkan radiasi melebihi dari 3+1y. 'nsetnya biasanya sangat lama berkisar antara 3-35 tahun, dan derajat keganasannya sangat tinggi dengan prognosis jelek dengan angka metastasenya tinggi.

14

!ultisentri$

steosar$oma

Disebut juga 3ultifokal osteosarkoma. 7ariasi ini sangat jarang yaitu terdapatnya lesi tumor yang se(ara bersamaan pada lebih dari satu tempat. .al ini sangat sulit membedakan apakah sarkoma memang terjadi bersamaan pada lebih dari satu tempat atau lesi tersebut merupakan suatu metastase. /da dua tipe yaitu tipe 4yn(hronous dimana terdapatnya lesi se(ara bersamaan pada lebih dari satu tulang. Tipe ini sering terdapat pada anak-anak dan remaja dengan tingkat keganasannya sangat tinggi. Tipe lainnya adalah tipe 3eta(hronous yang terdapat pada orang de#asa, yaitu terdapat tumor pada tulang lain setelah beberapa #aktu atau setelah pengobatan tumor pertama. "ada tipe ini tingkat keganasannya lebih rendah.

Diagnosis %anding >eberapa kelainan yang menimbulkan bentukan massa pada tulang sering sulit dibedakan dengan osteosarkoma, baik se(ara klinis maupun dengan foto. /dapun kelainan-kelainan tersebut adalah9 ). 5#ingDs sar(oma !. 'steomyelitis 3. 'steoblastoma . /neurysmal bone (yst 5. 1iant (ell tumor Penatala$sanaan >elakangan ini osteosarkoma mempunyai prognosis yang lebih baik, disebabkan oleh prosedur penegakkan diagnosis dan staging dari tumor yang lebih baik, begitu juga dengan adanya pengobatan yang lebih

15

(anggih. Dalam penanganan osteosarkoma modalitas pengobatannya dapat dibagi atas dua bagian yaitu dengan kemoterapi dan dengan operasi. ). ,emoterapi ,emoterapi dapat merupakan pengobatan yang sangat operasi =ital pada

osteosarkoma, terbukti dalam 3+ tahun belakangan ini dengan kemoterapi mempermudah melakukan prosedur penyelamatan ekstremitas dari penderita.,emoterapi juga mengurangi metastase ke paru-paru dan sekalipun ada, mempermudah melakukan eksisi pada metastase tersebut. Aegimen standar kemoterapi yang dipergunakan dalam pengobatan osteosarkoma adalah kemoterapi preoperatif yang disebut juga dengan kemoterapi induksi atau neoadju=an kemoterapi dan kemoterapi postoperatif yang disebut juga dengan adju=an kemoterapi. ,emoterapi preoperatif merangsang terjadinya nekrosis pada tumor primernya, sehingga tumor akan menge(il. ,eadaan ini akan membantu mempermudah melakukan operasi reseksi se(ara luas dari tumor dan sekaligus masih dapat mempertahankan ekstremitasnya."emberian kemoterapi postoperatif paling baik dilakukan se(epat mungkin sebelum 3 minggu setelah operasi. 'bat-obat kemoterapi yang mempunyai hasil (ukup efektif untuk osteosarkoma adalah9 a. doEorubi(in $/driamy(in& b. (isplatin $"latinol& (. ifosfamide $8feE& d. methotreEate dosis tinggi $AheumatreE&
16

"rotokol standar yang digunakan adalah doEorubi(in dan (isplatin dengan atau tanpa methotreEate dosis tinggi, baik sebagai terapi induksi $neoadju=ant& atau terapi adju=ant. ,adang-kadang dapat ditambah dengan ifosfamide. Dengan menggunakan pengobatan multi-agent ini, dengan dosis yang intensif, terbukti memberikan perbaikan terhadap sur=i=al rate sampai 6+-8+%. !. 'perasi 4aat ini yang digunakan adalah prosedur 6imb 4al=age dalam operasi osteosarkoma. Dengan (ara melakukan reseksi tumor dan melakukan rekonstruksinya kembali dan mendapatkan fungsi yang memuaskan dari ekstremitas. Dengan memberikan kemoterapi preoperatif $indu(tion F neoadju=an kemoterapi& melakukan operasi mempertahankan ekstremitas $limb-sparing rese(tion& dan sekaligus melakukan rekonstruksi akan lebih aman dan mudah, sehingga amputasi tidak perlu dilakukan pada %+ sampai %5% dari penderita osteosarkoma. 4etelah melakukan reseksi tumor, terjadi kehilangan (ukup banyak dari tulang dan jaringan lunaknya, sehingga memerlukan ke(ekapan untuk merekonstruksi kembali dari ekstremitas tersebut. >iasanya untuk rekonstruksi digunakan endo-prostesis dari metal. "rostesis ini memberikan stabilitas fiksasi yang baik sehingga penderita dapat menginjak $#eight-bearing& dan mobilisasi se(ara (epat, memberikan stabilitas sendi yang baik, dan fungsi dari ekstremitas yang baik dan memuaskan. >egitu juga endoprostesis metal meminimalisasi komplikasi postoperasinya dibanding dengan menggunakan bone graft.

17

Prognosis Dengan pengobatan terkini, pasien osteosarkoma tanpa metastasis memiliki tingkat kelangsungan hidup mendekati *+%. 2aktor-faktor yang menyebabkan prognosis menjadi buruk adalah ukuran tumor yang besar, tidak responsif terhadap kemoterapi, dan adanya metastasis ke tempat lain $>iela(k !++!&. "asien dengan reseksi lesi di paru-paru mempunyai angka sur=i=al 3+-5+% $>a((i )%%*&.

18

BAB III ILUSTRASI KASUS Kasus "asien, laki-laki usia )* tahun masuk ke rumah sakit karena nyeri dan bengkak di tungkai atas kiri kira-kira sejak ! bulan yang lalu. ,ira-kira 3 tahun sebelum masuk rumah sakit $43A4& >enjolan di tungkai kiri pasien pada mulanya ke(il dan tidak menimbulkan keluhan pada pasien dan tiada perbatasan gerak yang terlihat. >eberapa bulan 43A4 benjolan semakin membesar dan pasien mula merasakan nyeri tumpul di sekitar lutut pasien. :yeri dirasakan semakin bertambah dan tidak hilang pada saat istirahat. ) bulan 43A4, pasien diba#a oleh ibunya ke Aumah 4akit ke bagian orthopedi, "asien disarankan untuk melakukan rontgen dan biopsi. .asil rontgen dan biopsi menunjukkan penyakit osteosarkoma. "asien disarankan untuk melakukan tatalaksana bedah. 4aat ini benjolan di tungkai pasien berukuran )!E) ,5 (m. "asien masih bisa berjalan dengan normal dan pergerakan tidak terbatas. "asien tidak ada ri#ayat asma, alergi, dan menyangkal pernah dimasukkan ke Aumah sakit. Ai#ayat penggunakan alkohol dan rokok disangkal oleh pasien. Pemeri$saan fisi$ "asien dalam keadaan (ompos mentis, keadaan umum tampak sakit sedang, dan kooperatif. Tanda =ital pasien, tekanan darah9 )!+<%+mm.g, nadi9 *8E<mnt, pernafasan9 !!E<mnt, suhu9 36.% (, berat9 5kg.

19

Status generalis ,epala9 normo(ephali 3ata9 konjunti=a anemis -<-, sklera ikterik -<6eher9 ,1> tidak teraba membesar ThoraE9 jantung9 bunyi jantung 8 dan 88 regular, 3urmur $-&, 1allop $-& "aru9 suara nafas =esikuler, -h -<-, Aonkhi -</bdomen9 supel, datar, >; $G& Status lo$alis9 region femur distal sinistra 6ook9 terlihat massa kira-kira berukuran )!E) ,5 (m di femur distal kiri 2eel9 teraba hangat dan keras di sendi lutut kiri. 3o=e9 gerak aktif kaki kiri tidak berbatas. CAT H!I

Pemeri$saan "enun#ang9 ). 2oto9 rontgen femur /"<lateral Deskripsi9 terlihat gambaran radioopak dan radiolusen pada femur )<3 distal. Terlihat sunburst appearan(e dan segitiga (odman.

20

!. 2oto9 thoraE "/ Deskripsi9 trakea dan mediastinum di tengah, jantung dan paru dalam batas normal.

3. 2:/> $fine needle aspiration biopsy& dilakukan dipaha kiri !(m diatas patella, didapat kan hasil tumor malignant yang pleomorphi(, hiper(hromati( dengan tumor osteoid.

21

Diagnosis9 osteosarkoma Diagnosis %anding ). osteomielitis kronis !. 1iant (ell tumor 3. Tumor 5#ing Tatala$sana ). 6okal 3A89 a. Tentukan penjalaran tumor b. mendeteksi lesi atau massa dijaringan lunak (. menentukan hubungan antara tumor dengan neuro=askularisasi sekitar CT Js(an pada eEtremitas yang terlibat $jika 3A8 tidak ada& tentukan staging lokal dan sistemik

22

a.

menentukan

penjalaran

tumor,

terutama

jika

ada

udem kontras

b. 3elihat pembuluh darah dengan menggunakan

Enne$ing Staging 3enentukan staging dan penjalaran tumor 8 6o#-grade tumor 8/ 8ntra(ompartmental 8> 5Etra(ompartmental 88 .igh-grade tumor 88/ 8ntra(ompartmental 88> 5Etra(ompartmental 888 apabila sudah terjadi metastase !. neo-adju=ant kemoterapi dan adju=ant kemoterapi :eo-adju=ant kemoterapi diberikan sebelum dilakukan operasi supaya prognosis /pa yang baik untuk pada limb-sparing neo-adju=ant surgery. kemoterapi9

diharapkan

a. ;ntuk mela#an mikrometastasis ke paru b. untuk menge(il kan ukuran tumor (. untuk sterilisasi @ona reaktif ,emoterapi juga diberikan sesudah operasi $adju=ant kemoterapi& ,emoterapi diberikan sebanyak 3 kali $)kali<bulan&. kombinasi kemoterapi yang digunakan disini adalah adriamisin dan (isplatin 3. limb-sparing surgery 3elakukan reseksi sampai batas bebas tumor kemudian bagian yang diambil direkonstruksi dengan tulang tiruan $prosthese& atau dengan
23

tulang manusia $allograft& untuk mengembalikan fungsi alat gerak. Tulang manusia diperoleh dari donor yang diambil maksimal empat jam setelah meninggal dan dia#etkan pada suhu -8+(. Prognosis Kuo ad =itam9 dubia ad bonam Kuo ad fungsionam9 dubia ad bonam Kuo ad sanationam9 dubia ad bonam

24

BAB I& KESI!PULAN 'steosarkoma merupakan tumor ganas ke dua dari tulang. Didapatkan pada umur antara 5-3+ tahun, dan terbanyak pada umur )+!+ tahun. Terdapat pada metafise tulang panjang yang pertumbuhannya (epat, terbanyak pada daerah lutut. Diagnosis ditegakkan dengan gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiografi seperti plain foto, CT s(an, 3A8, bone s(an, angiografi dan dengan pemeriksaan histopatologis melalui biopsi. "rognosis osteosarkoma tergantung pada staging dari tumor dan efektif-tidaknya penanganan. "enanganan osteosarkoma saat ini dilakukan dengan memberikan kemoterapi, baik pada preoperasi $indu(tionFneoadju=ant (hemotherapy, dan pas(aoperasi $adju=ant (hemotherapy&. "engobatan se(ara operasi, prosedur 6imb 4al=age merupakan tujuan yang diharapkan dalam operasi suatu osteosarkoma. /mputasi terpaksa dikerjakan apabila prosedur limbsal=age tidak dapat atau tidak memungkinkan lagi dikerjakan. 2ollo#-up post-operasi pada penderita osteosarkoma merupakan tindakan yang sangat penting. 2ollo# up dilakukan bulan sekali pada tahun pertama setelah operasi dengan dilakukan rontgen paru atau CT s(an paru untuk mendeteksi metastasis ke paru. Dan 6 bulan sekali pada tahun ke dua dan seterusnya disertai dengan rontgen<CT s(an paru.

25

26

Anda mungkin juga menyukai