Definisi ASI
Air Susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu
kepada bayi yang langsung berasal dari kelenjar payudara ibu (WHO Geneva, 1991). Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, yang berguna sebagai makanan yang utama bagi bayi. (Roesli, Utami. 2000)
ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa terjadwal dan tanpa memberikan makanan lain.
Rekomendasi terbaru UNICEF bersama World Health
Assembly (WHA) : sekarang pemberian ASI eksklusif dianjurkan selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun dengan bantuan Makanan Pendamping ASI/MP-ASI (WHO, 1999).
Anatomi Payudara
stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf, getah bening parenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus, lobus, lobulus, alveolus
b. Areola:
daerah yang hiperpigmentasi, di dalam daerah ini saluran susu melebar (sinus laktiferus)
1. sel asiner: sekresi susu 2. duktulus: sal. terkecil 3. myoepitel: otot polos
Pembentukan Payudara
1. Embryo: 18-19 minggu, calon duktus. 2. Pubertas:
premenses: estrogen dan growth hormon maturasi dan percabangan duktus
setelah mens: estrogen dan progesteron lobus, lobulus,duktulus, alveolus
3. Kehamilan: progesteron, prolaktin plasenta maturasi alveolus, mulai sekresi susu Akhir kehamilan: progestron menurun
Pembentukan Payudara
4. Laktasi: - hormon prolaktin: sekresi ASI - hormon oksitosin : ekskresi ASI 5. Involusi: penyapihan, tidak ada rangsangan prolaktin, produksi susu berhenti Apoptosis alveoli, diikuti dg pembentukan kembali seperti sebelum hamil (remodelling )
Siklus laktasi:
a. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan): penambahan & pembesaran lobulusalveolus b. Laktogenesis Stadium 2 (Akhir Kehamilan sampai Persalinan 2-3 hari): sekresi ASI c. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis): mempertahankan sekresi ASI dari 4-9 hari, dst d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae): mulai 40 hari setelah berhenti menyusui
Fisiologi Laktasi
- Laktasi: produksi dan pengeluaran ASI - Calon ibu: siap secara psikologis dan fisik. - Bayi: cukup sehat untuk menyusu - Produksi ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi - Volume ASI : 500 800 ml/hari.( 3000 ml/hr)
Refleks prolaktin
Refleks aliran
Komposisi ASI
Kolostrum
payudara dan keluar pada hari pertama sampai hari ke-empat-tujuh ASI Transisi/Peralihan ASI yang diproduksi pada hari ke-4 sampai 7 sampai hari ke-10 sampai 14 ASI Matang/Mature Merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke-14 dan seterusnya
Perawatan Payudara
sejak usia kehamilan 2 bulan, sebaiknya wanita hamil
mulai mengganti pakaian dalam (BH/bra) nya dengan ukuran yang lebih sesuai, dan dapat menopang perkembangan payudaranya. Biasanya diperlukan BH ukuran 2 nomor lebih besar dari ukuran yang biasa dipakai.
disabuni, untuk menghindari keadaan kering dan kaku akibat hilangnya lendir pelumas yang dihasilkan oleh kelenjar Montgomery. Selama kehamilan, papila harus disiapkan agar menjadi lentur, kuat dan tidak ada sumbatan. Caranya dengan kompres masing-masing papila mammae selama 2-3 menit dengan kapas yang dibasahi minyak, kemudian tarik dan putar putting kearah luar 20 kali, kearah dalam 20 kali. Pijat daerah areola untuk membuka saluran susu. Bila keluar cairan, oleskan ke papilla dan sekitarnya. Kemudian payudara dibersihkan dengan handuk yang lembut
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan Nutrisi / gizi ibu hamil menyusui Berdasarkan angka kecukupan gizi, kebutuhan tambahan kalori wanita hamil kurang lebih 285 kkal per hari. Istirahat Wanita hamil sebaiknya tidur minimal 8 jam sehari Tidak merokok, minum alkohol, kopi, soda. Minuman kopi dan minuman soda dapat mengurangi kemampuan usus untuk menyerap kalsium dan zat besi. Obat-obatan beberapa obat yang dapat mengurangi produksi ASI yaitu pil KB yang mengandung hormon estrogen.
Pilihlah pakaian yang longgar, ringan, mudah dipakai dan menyerap keringat. Mengenal petugas kesehatan yang menolong Sebaiknya selama tiga bulan terakhir kehamilan, seorang ibu telah menentukan seoran dokter yang akan mengawasi persalinan dan pertolongan anaknya kelak
minggu kenaikan berat badan dan tinggi badan sesuai dengan kurva pertumbuhan normal bayi banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari tiap menyusui, bayi menyusu dengan kuat tetapi kemudian melemah dan bayi tertidur payudara ibu terasa lunak setelah disusukan dibandingkan sebelum disusukan.
kempeng. Berikan ASI dengan sendok bila ibu tidak dapat menyusui bayinya.
Ibu bekerja
Jangan juga membiasakan bayi menyusu dengan botol bila masa cuti telah habis dan ibu harus kembali bekerja.
Pemberian
makanan
pendamping ASI
Makanan pendamping ASI hendaknya diberikan
mulai usia bayi 4-6 bulan. Bila ibu bekerja, sebaiknya makanan pendamping ASI diberikan pada jam kerja, sehingga ASI dapat tetap diberikan bila ibu berada di rumah.
Penyapihan Menghentikan pemberian ASI harus dilakukan secara bertahap dengan jalan meningkatkan frekuensi pemberian makanan anak dan menurunkan frekuensi pemberian ASI secara bertahap dalam kurun waktu 23 bulan.
Klinik
laktasi
memiliki pelayanan yang dapat meyakinkan setiap ibu dalam masa menyusui bahwa ia selalu dapat berkonsultasi untuk setiap masalah laktasi yang dialaminya
lingkungan masyarakat, yang dapat merupakan sarana untuk mendukung ibu-ibu di lingkungan tersebut agar berhasil menyusui bayinya, dibantu oleh tenaga kesehatan yang ada di lingkungan tersebut
Proses Laktasi
Refleks yang terjadi pada bayi ketika proses laktasi:
"Rooting reflex"
Bila bayi baru lahir disentuh pipinya, dia akan
menoleh ke arah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang atau disentuh, dia akan membuka mulut dan berusaha mencari putting untuk menyusu.
langit-langit dalam mulut bayi. Jika putting susu ibu menyentuh langit-langit belakang mulut bayi, terjadi refleks menghisap dan terjadi tekanan terhadap daerah areola oleh gusi, lidah bayi serta langit-langit, sehingga isi sinus laktiferus diperas keluar ke dalam rongga mulut bayi. Refleks menelan Bila ada cairan di dalam rongga mulut, terjadi refleks menelan
Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus
Lengan bayi yang dibawah merangkut ibu dan yang atas dipegang ibu
CEK PERLEKATAN
Dagu menempel ke payudara ibu Hanya terdengar bunyi menelan
Ibu tidak kesakitan
Bayi tenang
Posisi Menyusui
1. Cross-cradle hold
Posisi ini merupakan posisi yang ideal untuk masa awal
pemberian ASI: - Duduklah dengan tegak dan nyaman pada kursi yang mempunyai sandaran dan lengan. - Letakkan kepala bayi pada telapak tangan yang berlawanan dengan payudara yang akan menyusui. - Jaga kepala dan tubuh bayi dengan tangan yang satu lagi. - jangan menunduk atau mendekatkan payudara ke mulut bayi
2. Cradle hold
yang menjaga bayi adalah lengan yang searah dengan payudara yang menyusui. Letakkan kepala bayi pada lipat siku lengan tersebut. Untuk menambah kenyamanan, bisa juga diberi bantal untuk menopang bayi.
3. Football hold
4. Slide-lying hold
Posisi ini cocok untuk: - Hari-hari pertama menyusui
dimasukkan ke dalam freezer, ASIP didinginkan terlebih dahulu di dalam lemari es/kulkas Sebaiknya menyimpan ASIP sebanyak 60 120ml per botol/wadah untuk mengurangi sisa ASIP yang terbuang Apabila memungkinan, gunakan ASIP yang masih disimpan di dalam lemari es/kulkas daripada ASIP yang sudah dibekukan didalam freezer kandungan nutrisi dan zat-zat anti infeksinya lebih banyak Gabungan ASIP dari hasil beberapa kali perah/pompa dapat dilakukan dalam 1 botol/wadah.
kondisi: Neonatus sakit dan memerlukan asupan alternatif Tempat kerja tidak layak untuk meneteki Meningkat produksi ASI Mencegah dan melegakan pembengkakan payudara
(beling) dengan tutup yang rapat Botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras (jenis yang tembus pandang dan tidak buram) dan mempunyai tutup yang rapat Kantong plastik khusus untuk menyimpan ASI perah Kantong plastik makanan dengan label food grade
lainnya untuk mencuci puting susu. bayi dengan tali lidah (feenulum linguae) yang pendek menghentikan proses menyusu dengan kurang hatihati. Penatalaksanaan disusukan terlebih dahulu pada puting yang normal posisi menyusui harus sering diubah mengurangi frekuensi dan lamanya menyusui pada puting yang nyeri
harus yakin bahwa teknik menyusui bayi telah benar selesai menyusui, sisa ASI tidak perlu dibersihkan,
tetapi diangin-anginkan sebentar agar kering dengan sendirinya. Hindari menggunakan sabun, alkohol, atau zat iritan lain untuk membersihkan puting susu. puting susu dapat diolesi minyak Lanolin atau minyak kelapa yang telah dimasak terlebih dahulu. menyusui bayi lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam), Periksa apakah bayi menderita moniliasis yang dapat menyebabkan lecet pada puting susu ibu.
Pecegahan Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, krim, atau zat-zat iritan lain biarkan bayi melepaskan sendiri puting susu dari isapannya Posisi menyusui harus benar
Payudara Bengkak
Disebabkan : ASI tidak diisap oleh bayi secara adekuat, sehingga sisa
ASI terkumpul pada sistem duktus yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan Statis pada pembuluh darah dan limfe akan mengakibatkan meningkatnya tekanan intraduktal, yang memengaruhi berbagai segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat. Akibatnya, payudara sering terasa penuh, tegang dan nyeri. Selanjutnya, diikuti penurunan produksi ASI dan penurunan refleks let down Bra / kutang yang ketat
Gejala
payudara yang mengalami pembengkakan bentuk areola payudara yang lebih menonjol dan puting
yang lebih mendatar, sehingga membuat payudara sukar diisap oleh bayi kulit pada payudara tampak lebih mengilat, ibu mengalami demam, dan payudara terasa nyeri Penatalaksanaan kulit pada payudara tampak lebih mengilat, ibu mengalami demam, dan payudara terasa nyeri Kompres dingin untuk mengurangi stasis pembuluh darah vena dan untuk melancarkan aliran darah payudara. Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang bengkak
Pencegahan Bila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir. Susukan bayi tanpa dijadwal.
produksi ASI melebihi kebutuhan bayi. Lakukan perawatan payudara pascanatal secara teratur.
lebih duktus laktiferus Penyebab : tekanan jari ibu pada waktu menyusui, pemakaian bra / BH yang terlalu ketat, dan komplikasi payudara bengkak, yaitu susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Gejala gangguan ini lebih terlihat pada ibu yang kurus yang terlihat benjolan yang jelas dan lunak pada perabaan. Payudara pada daerah yang mengalami penyumbatan terasa bengkak yang terlokalisasi.
menghindari terjadinya radang pada payudara (mastitis). masase dan kompres panas-dingin secara bergantian. Bila payudara penuh, anjurkan untuk mengeluarkan ASI secara manual atau dengan pompa setiap kali setelah menyusui. Ubah posisi menyusui Pencegahan Perawatan payudara pascanatal Posisi menyusui yang diubah-ubah. Menggunakan bra / BH yang menyangga
Mastitis
radang pada payudara Penyebab : payudara bengkak yang tidak disusu secara
adekuat, puting lecet , bra/ BH yang terlalu ketat , Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, atau anemia akan mudah terkena infeksi. Gejala : bengkak, nyeri seluruh payudara / nyeri lokal, kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal, payudara keras dan berbenjol-benjol, panas badan Penatalaksanaan : Menyusui tetap dilanjutkan. Pertama, bayi disusukan pada payudara yang sakit selama dan sesering mungkin agar payudara kosong, kemudian lakukan hal yang sama pada payudara yang normal.
atau lap basah panas pada payudara yang terkena. Ubah posisi menyusui pada setiap kali menyusui Kenakan bra / BH yang longggar. Istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi. Banyak minum (sekitar 2 liter per hari).
Abses Payudara
merupakan kelanjutan / komplikasi dari masitis. meluasnya peradangan pada payudara Gejala : ibu tampak sakit lebih parah, payudara lebih
merah mengilat, benjolan lebih lunak karena berisi nanah. Penatalaksanaan : Abses bernanah perlu perlu diberi antibiotik dosis tinggi dan analgesik. susui bayi tanpa dijadwal hanya pada payudara yang sehat dan ASI dari payudara yang sakit diperas (tidak disusukan). Setelah sembuh, bayi dapat menyusu kembali.
keadaan di mana ibu merasa bahwa ASI-nya kurang. Bingung putting. Bingung putting ("nipple confusion") adalah suatu keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu formula dalam botol berganti-ganti dengan menyusu ibu. Tanda-tanda bayi bingung putting adalah : Bayi mengisap putting seperti mengisap dot, lemah, terputus-putus, sebentar Dapat juga bayi menolak menyusu
Bayi sering menangis. Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya. Karena itu bila bayi sering menangis, perlu dicari
sebabnya, yaitu dengaan perhatikan, mengapa bayi menangis, apakah karena laktasi belum berjalan dengan baik, atau karena sebab lain, seperti ngompol, sakit, merasa jemu, ingin digendong atau disayang ibu Bayi tidak cukup kenaikan berat badannya ASI adalah makanaUntuk memantau kecukupan ASI dengan memantau berat badan, dapat digunakan Kartu Menuju Sehat untuk anakn pokok bayi sampai usia 4-6 bulan.
untuk ibu yang bekerja, sebagai berikut : sebelum berangkat kerja, susuilah bayi. ASI yang berlebihan dapat diperas atau dipompa, kemudian disimpan di lemari pendingin untuk diberikan pada bayi saat ibu bekerja. selama ibu bekerja, ASI dapat diperas atau dipompa dan disimpan di lemari pendingin di tempat kerja, atau diantar pulang. beberapa kantor atau instansi ada yang menyediakan tempat penitipan bayi dan anak. Ibu dapat memanfaatkannya untuk kelestarian menyusui. setelah ibu di rumah, perbanyak menyusui, termasuk pada malam hari.
Ibu terinfeksi HIV dianjurkan menyusui eksklusif selama 6 bulan kecuali jika pengganti ASI memenuhi AFASS sebelumnya, Bila pengganti ASI mencapai AFASS, dianjurkan untuk tidak memberikan ASI yang mana hal ini menjadi Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dan ibu ke bayi. AFASS merupakan kepanjangan dari: A : ACCEPTABLE : mudah diterima F : FEASIBLE : mudah dilakukan A : AFFORDABLE : terjangkau S : SUSTAINABLE : berkelanjutan S : SAFE : aman penggunaannya
Non-steroidal anti-inflammatory analgesics (NSAIDs) [more] Azapropazone (apazone) Rheumox Dipyrone (banned in the US & UK) Flufenamic acid Ibuprofen Approved Approved L2 NR
Approved Approved
NR L1
Indomethacin
Indocin
Approved
B (1st, 2nd trim.) D (3rd trim.) B (1st, 2nd trim.) D (3rd trim.) B
L3
Ketorolac
Toradol, Acular
Approved
L2
Ponstan, Ponstel Anaprox, Naprosyn, Naproxen, Aleve Butazolidine Feldene Profenal Tolectin
Approved Approved
B C
Stadol
Approved
L3
Codeine
Fentanyl Meperidine
Tylenol #3, #4
Sublimaze Demerol
Approved
Approved Approved
C
B B
L3
L2 L2 L3 (if used early postpartum) L3 L3 L2
B B C
Anesthesia, Anesthetics [more] Halothane Lidocaine Methohexital Thiopental Antacids, GI meds Cimetidine (Antacid) Cisapride (GI tract stimulant) Domperidone (used for nausea & vomiting, stimulates lactation) [more] Antibiotics Amoxicillin Aztreonam Larotid, Amoxil Azactam Approved Approved B B Tagamet Propulsid Approved Approved B C Fluothane Xylocaine Brevital Pentothal Approved Approved Approved Approved C C B C
[contents] L2 L2 L3 L3 [contents] L2 L2
Motilum
Approved
L1
[contents] L1 L2
Cefadroxil
Cefazolin Cefotaxime
Ultracef, Duricef
Ancef, Kefzol Claforan
Approved
Approved Approved
B
B B
L1
L1 L2
Mefoxin Cefzil Ceftazidime, Fortaz, Taxidime Rocephin Cipro Cleocin E-Mycin, Ery-tab, ERYC, Ilosone Garamycin Kebecil, Kantrex Moxam Macrobid Floxin Streptomycin Gantrisin, Azo-Gantrisin Achromycin, Sumycin, Terramycin Ticarcillin, Ticar, Timentin
B C B
L1 L1 L1
B C B B
L2 L3 L3 L1 L3 early postnatal NR L2 L2 NR L2 L2 L1 L3 NR L2 L2
Fleroxacin Gentamicin Kanamycin Moxalactam Nitrofurantoin Ofloxacin Penicillin Streptomycin Sulbactam Sulfisoxazole Tetracycline
Approved Approved Approved Approved Approved Approved Approved Approved Approved Approved Approved
C D B C B D C D
Ticarcillin
Approved
L1
Anticoagulants Bishydroxycoumarin (dicumarol) Warfarin Anticonvulsants Carbamazepine Ethosuximide Magnesium sulfate Phenytoin Valproic acid Antifungals Fluconazole [more] Ketoconazole Diflucan Nizoral Shampoo, Nizoral Approved Approved C C Tegretol, Epitol Zarontin Epsom salt Dilantin Depakene, Depakote Approved Approved Approved Approved Approved C C B D D Approved -
[contents] NR
Coumadin, Panwarfin
Approved
L2 [contents] L2 L4 L1 L2 L2 [contents] L2 L2
Antihistamines [more]
[contents]
Dexbrompheniramine maleate with disoephedrine Fexofenadine Loratadine Terfenadine Triprolidine Antivirals Acyclovir [more] Interferon-alpha [more]
Approved
NR
C B C
L2 L1 NR L1 [contents]
Approved Approved
C C
L2 L2
Arthritis meds (see also: pain meds) Gold salts Ridaura, Myochrysine, Solganal Approved C
[contents] L5
[contents]
Dyphylline
Approved
L3
Terbutaline
Theophylline
Bricanyl, Brethine
Aminophylline, Quibron, Theo-Dur
Approved
Approved
B
C
L2
L3
Contraceptives, Hormones [more] Estradiol Estratab, Permarin, Menest Preven, Seasonale, Norinyl, Norlestin, Ortho-Novum, Ovral, Lunelle injection, OrthoEvra patch, etc. Norplant, Mirena, Plan B Provera, Depo-Provera, Cycrin Approved X
[contents] L3 (may interfere with milk production) NR L3 (may interfere with milk production)
Approved Approved
Levonorgestrel Medroxyprogesterone
Approved Approved
X D
Norethynodrel Progesterone
Approved Approved
X -
Cough meds [more] Codeine Noscapine Decongestants [more] Pseudoephedrine Sudafed, Halofed, Novafed, Actifed Approved C Tylenol #3, #4 Approved Approved C -
Diabetes meds Note: Insulin has not been reviewed by the AAP. Pregnancy risk category = B; Lactation risk category = L1. Tolbutamide Oramide, Orinase Approved D
L3
Diarrhea meds
Loperamide Imodium, Pepto Diarrhea Control, Maalox Antidiarrheal Caplets, Kaopectate II Caplets, Immodium Advanced Approved B
[contents]
L2
** Note: Pepto-Bismol &Kaopectate (bismuth subsalicylate is the active ingredient in both) are not recommended for routine use by nursing moms, due to the association of salicylates with Reyes syndrome in children. [more] Diuretics Acetazolamide Bendroflumethiazide Dazamide, Diamox Naturetin Approved Approved C D [contents] L2 L4 (may inhibit lactation)
D D D
L3 L3 L2
Spironolactone
Approved
L2 [contents]
L1
[contents]
L2 L3 L2 L3 L2
Diltiazem/Diltiazem HCL
Approved
Approved
L2
L2 L2 L2
Metoprolol
Minoxidil
Approved
Approved
B
C
L3
L2(topically) L3 (orally) L4 L2 NR
C C -
C B C C
L2 L3 L2 L2
Cardiac stimulants Digoxin Laxatives [more] Cascara/Cascara Sagrada Danthron Magnesium sulfate Senna Malaria meds Chloroquine Aralen, Novochloroquine Plaquenil Daraprim Quinamm Approved C Epsom salt Approved Approved Approved Approved C B Lanoxin, Lanoxicaps Approved C L2 [contents] L3 NR L1 L3 [contents] L3
C C D
L2 L4 L2
Medical Testing [more] Diatrizoate Fluorescein Gadopentetic (Gadolinium) Iohexol Iopanoic acid Metrizamide Metrizoate Approved Approved Approved C C
[contents] NR L3 L2
B D B B
L2 L2 L2 L2
[contents]
L3 [contents] L3 NR
Methyprylon (withdrawn from use in US & Canada) Bromide Secobarbital Sleep Aids Seconal
Approved Approved
D D
L5 L3 [contents]
Ambien
Approved
L3
Approved Approved
C C
L2 L2
Thyroid meds [more] Carbimazole Methimazole (active metabolite of carbimazole) Propylthiouracil Thiouracil Levothyroxine Tapazole Approved Approved D D
[contents] L3 L3
D A
L2 NR L1
[contents] L3 L2
Isoniazid Rifampin Vitamins [more] B-1 (thiamin) B-12 (Cyanocobalamin) B-6 (pyridoxine)
Approved Approved
C C
L3 L2 [contents]
A A
Calciferol, Delta-d -
Approved Approved
Approved
L1
Approved
L1 [contents]
Approved Approved
NR L3
Allopurinol Antimony Atropine (Anticholinergic, drying agent) Azapropazone/apazone (Antirheumatic) Baclofen (muscle relaxant) Barbiturate Caffeine [more] Carbetocin (Antihemorrhagic) Chloroform Cisplatin (Anti-cancer) Dapsone (Antileprosy) Hydroxychloroquine (Antirheumatic, lupus) Iodides
C C
L2 NR L3
Rheumox
Approved
L2
Lioresal, Atrofen
Approved
L2
B -
NR L2 NR
D C C
NR L4 L4 L2
Approved
NR
Iodine
Approved
NR
Iodine (povidoneiodine, eg, in a vaginal douche) Ivermectin (Antiparasitic) Nalidixic acid (Urinary Anti-infective) Norsteroids Pyridostigmine (Muscle stimulant) Scopolamine (Motion sickness) Sulfapyridine
Approved
NR
Mectizan
Approved
L3
NegGram
Approved
L4
Mestinon, Regonol
Approved Approved
NR L2
Transderm Scope
Approved
L3
Dagenan
Approved Approved
NR L3
A (controlled studies show no risk) B (no evidence of risk in humans) C (risk cannot be ruled out) D (positive evidence of risk) X (contraindicated in pregnancy)
NR: Not Reviewed. This drug has not yet been reviewed by Hale.
Daftar Pustaka
Dwi Sunar prasetyono. Buku Pintar Asi Eksklusif. Cetakan pertama. Jogjakarta : Diva Press (angoota IKAPI). 2009. Perinasia. Manajemen Laktasi: Menuju Persalinan Aman dan Bayi Baru Lahir Sehat. Cetakan ke dua. Jakarta. Perinasia. 2004 Departemen Kesehatan RI. Pelatihan Konseling Menyusui. Bakti Husada 2010 Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: PT. Niaga Swadaya Deperatemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta Puwanti HS. 2004. Konsep Penerapan ASI Ekslusif. Jakarta. EGC Suradi R, Roesli U. 2008. Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Anatomi payudara. 2013. News-Medical. Diunduh dari : http://www.newsmedical.net/health/anatomi-payudara.aspx Machfuddin E. 2004. Patofisiologi Laktasi. Palembang. FK Universitas Sriwijaya Depkes RI 2001 Childrens HIV Association. Perinatal Transmission of HIV in England :2006-2007. London : CHIVA ; 2007. Table 6: Maternal Medication Usually Compatible With Breast-Feeding, from the AAP Policy Statement The Transfer of Drugs and Other Chemicals Into Human Milk, revised September 2001. Hale, Thomas. Medications and Mothers Milk, 12th Edition. Hale Publishing, 2006. Dr. Hales website is located at http://neonatal.ttuhsc.edu/lact/index.html