Anda di halaman 1dari 44

MINI PROJECT

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU


HIDUP BERSIH TERHADAP PENYAKIT
SKABIES DI PESANTREN NURUL FALAH
DESA KAUNGCAANG KEC.CADASARI KAB.
PANDEGLANG, PROV. BANTEN

Puskesmas Cadasari
2016

LATAR BELAKANG
5,60-12,95 %
Urutan ke 3 dari
12 penyakit kulit
terbanyak
15,8-48,8 %
dari 14.798
pondok
pesantren
Masuk
dalam
10
besar
kunjungan
terbanyak
32 orang
(26,7%)
dalam
1 bulan
dari 120 peserta
pemeriksaan

PERNYATAAN
MASALAH

TUJUAN

MANFAAT MINI
PROJECT

TINJAUAN PUSTAKA

SCABIES
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan
oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau
Sarcoptes scabiei varietas hominis.

Kutu Sarcoptes Scabiei ukurannya sangat


kecil hanya 1/3 milimeter (panjang), dan
tertanam di bawah permukaan kulit, proses
tungau ini menggali terowongannya di

Yang menjadi penyebab utama gejala


gejala pada skabies ini ialah Sarcoptes
scabiei betina. Bila tungau betina telah
mengandung
(hamil),
ia
membuat
terowongan pada lapisan tanduk kulit
dimana ia meletakkan telurnya.

Tungau biasanya memakan jaringan dan kelenjar


limfe yang disekresi dibawah kulit. Selama
makan, mereka menggali terowongan pada

PATOFISIOLOGI

penularan

gejala

predileksi

Diagnosa
Diagnosis klinis ditetapkan berdasarkan
anamnesis yaitu adanya pruritus nokturna dan
erupsi kulit berupa papul, vesikel, dan pustule
di tempat predileksi, distribusi lesi yang khas,
terowongan lesi, adanya penyakit yang sama
pada orang-orang sekitar
Diagnosa definitif dengan cara : Kerokan kulit,
Epidermal shave biopsy, Kuretase terowongan,
Tes tinta Burowi, Tetrasiklin topikal, Biopsi
plong (punch biopsy), Apusan kulit.

tatalaksana

Perilaku hidup bersih dan sehat


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan dapat berperan aktif
dalam kegiatan kegiatan kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatankegiatan
kesehatan di masyarakat

A. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih


B. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih
C. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih
D. Memakai Sepatu Bersih dan Rapih
E. Berolahraga Teratur dan Terukur
F. Tidak Merokok di Sekolah
G. Tidak Menggunakan NAPZA
H. Memberantas Jentik Nyamuk
I.Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat
J.Menggunakan Air Bersih
L.Membuang Sampah ke Tempat Sampah yang
Terpilah
M.Mengkonsumsi Jajanan Sehat dari Kantin Sekolah
K.Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan
Memakai Sabun
N.Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi
Badan Setiap Bulan

Metode mini project

Kasih foto pas


pemeriksaan di
pesantren

Metode mini project


Penentuan Instrumen Pengumpulan Data
Digunakan teknik wawancara mendalam lalu
skrining dengan cara pemeriksaan fisik
terhadap suspek penderita skabies

Sumber Data
Data Primer: langsung dari hasil wawancara
dan skrining terhadap santri di Pesantren
Nurul Falah
Data Sekunder : data dari PKM Cadasari
Data Tersier : data dari jurnal dan internet

Lokasi dan waktu mini


project

Pengumpulan data
No.

Tanggal

Kegiatan

1.

Selasa, 15 Desember 2015

Mengumpulkan data penyakit Skabies di kecamatan Cadasari

2.

Senin, 21 Desember 2015

Kunjungan

ke

Pondok

Pesantren

Nurul

Falah

Desa

Nurul

Falah

Desa

Nurul

Falah

Desa

Kaungcaang dan melakukan wawancara


3.

Selasa, 12 Januari 2016

Kunjungan

ke

Pondok

Pesantren

Kaungcaang dan melakukan wawancara


4.

Rabu, 13 Januari 2016

Kunjungan

ke

Pondok

Pesantren

Kaungcaang dan melakukan wawancara


5.

Rabu, 20 Januari 2016

Pengolahan hasil skrining dari masing-masing Santri.

6.

Senin, 28 Januari 2016

Menentukan rumusan masalah

7.

Senin, 15 Februari 2016

Intervensi

8.

Jumat, 19 Februari 2016

Intervensi

9.

Jumat, 26 februari 2016

Evaluasi

Pernyataan masalah

Akar penyebab masalah


Kurangnya pengetahuan Santri di Pondok
Pesantren Nurul Falah mengenai penyakit
Skabies, berserta penularan dan
penanganannya
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran santri
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri
Faktor ekonomi dan keterbatasan dana yang
mempengaruhi pengobatan
Kurangnya optimalisasi kader di Desa
Kaungcaang
Kurangnya optimalisasi Puskesmas Cadasari
dalam mengatasi penyakit Skabies di Pondok
Pesantren

Alternatif pemecahan
masalah
Kriteria dalam penetapan alternatif
masalah yang terbaik adalah :
Dapat memecahkan masalah dengan
sempurna.
Mudah dilaksanakan.
Murah biayanya.
Waktu penerapan sampai masalah
terpecahkan tidak lama.

Rencana intervensi

Gak bisa buat


begituaaaaan

Hasil dan pembahasan

Kasih foto
apaaa gitu
baaang

Hasil dan pembahasan


Profil Komunitas Umum

Nama
Pesantren :
Pesantren
Nurul Falah
Nama
Desa
:
Desa
Kaungcaang
Kabupaten
: Pandeglang
Kepala Pesantren : Drs. H. Yayan
Muzayan

Data Geografis
Keadaan Wilayah
1.
2.
3.
4.

Luas Pesantren
: 2500 m22
Jumlah Ruang Kelas
: 15
: 20
Jumlah Kamar
Jumlah Kamar Mandi : 8

Letak Geografis:
: Desa Cadasari
Utara
Selatan : Desa Setrajaya /
Pagadungan
Barat
: Desa Ciinjuk
Timur
: Desa Cikentrung
Keadaan Jalan
Kondisi Jalan
: Rusak
: Motor dan
Sarana Transportasi
Mobil
masyarakat

Hasil dan pembahasan


Data Demografi Pesantren Nurul
falah
Jumlah Penduduk
*Penduduk Pesantren : 515 jiwa
*Santri Total
: 100 jiwa
*Santri Laki-laki
: 45 jiwa
*Santri Perempuan
: 55 jiwa
*Pengajar
: 24 jiwa
Sumber Daya Kesehatan dan
Sarana Pelayanan Kesehatan
Pesantren Nurul Falah
- Usaha Kesehatan Sekolah

Foto pesantren
ada gak????

Daftar pertanyaan
Apa yang anda ketahui mengenai penyakit skabies ?
Bagaimana penyakit scabies dapat di tularkan ?
Apa saja tanda-tanda penyakit skabies yang anda
ketahui?
Bagaimana cara penyakit scabies dapat di
sembuhkan ?
Bagaimana cara mencegah penyakit scabies?
Apa saja yang termasuk upaya menjaga kebersihan
diri ?
Menurut anda seperti apa pola hidup bersih ?
Apa kendala yang dihadapi untuk menjaga
kebersihan diri ?
Apa solusi untuk tetap menjaga kebersihan diri ?

Hasil Wawancara Sebelum


Intervensi

Hasil Wawancara Setelah Intervensi

diskusi

Poto kita bolehlaaaaaaaaa

Hambatan
pelaksanaan
Hambatandalam
Dalam
Masalah
intervensi

Intervensi

Kurangnya pengetahuan santri mengenai penyakit


skabies mulai dari faktor penyebab hingga
pencegahannya.
Kurangnya kesadaran santri untuk mengobati
skabies dan menjaga kebersihan diri serta
lingkungan sekitar.
Kesulitan ekonomi yang mempengaruhi pasien
dalam melakukan pengobatan.
Kurang optimalnya kader dalam melakukan
pemeriksaan berkala dalam penanganan penyakit
skabies.
Kurangnya peran orangtua atau wali santri dalam
memeriksakan anaknya ke puskesmas maupun
balai pengobatan.

Sarandalam
dalam pelaksanaan
Saran
Pelaksanaan
intervensi
Intervensi
Memberikan penyuluhan secara berkala oleh tenaga
kesehatan kepada santri tentang penyakit skabies,
penularan dan penanganan yang benar.
Memberikan penyuluhan tentang pengelolaan uang yang
lebih baik kepada orang tua.
Memotivasi santri untuk senantiasa menjaga kesehatan
dan kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Kader dan petugas puskesmas diharapkan lebih aktif
dalam menyelidiki kasus skabies di lingkungan pesantren
dalam wilayah kerjanya.
Diperlukan kerja sama lintas sektoral antara program
kesehatan lingkungan dan program pemberantasan
penyakit menular berbasis binatang untuk memberantas
penyakit skabies secara menyeluruh.
Puskesmas diharapkan bisa melakukan pemeriksaan yang
lebih mendalam terhadap pasien, dan apabila memang
perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, puskesmas
diharapkan dapat memberikan rujukan yang terarah.

kesimpulan

saran

saran

saran

Daftar pustaka

TERIMA KASIH
kasih foto kita pas di
pesantren

Anda mungkin juga menyukai