Oleh:
KELOMPOK 3
DEWA KADEK ADI SURYA ANTARA
131141044
ERNA MELASTUTI
131141037
FARIDA JUANITA
131141040
131141050
RONI SUSANTO
131141053
TERESIA ELFI
131141004
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan
spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses
keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh
pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Perlu diyakini bahwa
penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan
keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung
oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan
diimplementasikan di dalam praktek keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam
menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang
dilakukan tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah
dan terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat
beberapa tahap yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan,
implimentasi tindakan, dan evaluasi.
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari
meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teoriteori tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai
dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai
yang lebih konkrit. Level ke empat dari teori tersebut (metatheory) adalah
teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix meta, yang berarti
perubahan pada posisi, diluar, pada level tertinggi, atau melebihi dan
merujuk pada body of knowledge tentang body of knowledge atau tentang
suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam
Sell dan Kalofissudis, 2004). Model konseptual keperawatan dikembangkan
oleh para ahli keperawatan dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir
Pengelompokan Teori
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Middle Range Theories
Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/
gagasan yang saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas
yaitu pada realitas keperawatan (Smith dan Liehr, 2008).
Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan
dan dapat digambarkan dalam suatu model. Middle range theories dapat
dikembangakan pada tatanan praktek dan riset untuk menyediakan pedoman
dalam praktik dan riset/penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu
keperawatan.
2.2 Perbandingan dengan Level Teori yang lain
Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup
spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada
populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset
dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand
theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan
penelitian dan praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut
Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam
disiplin praktik, selain itu Walker and Avant (1995) mempertahankan bahwa
mid-range theories menyeimbangkan kespesifikannya dengan konsep secara
normal yang nampak dalam grand teori.
Mid-range
teori
memberikan
manfaat
bagi
perawat,
mudah
dengan
Merton,
beberapa
penulis
keperawatan
pengelompokkannya
Middle
Range
Theory
2.
3.
4.
5.
6.
Inklusif
7.
8.
9.
teori
keperawatan
yang
sudah
berkembang,
telah
dikombinasikan dengan teori dari disiplin ilmu lain untuk membentuk middle
range theory. Sebagian besar Middle range theory bersumber pada penemuan
dari penelitian yang telah terpublikasi.
2.6 Penggunaan middle range theory
Middle range theory telah digunakan dalam bidang praktik dan
penelitian. Teori ini mampu menstimulasi dan mengembangkan pemikiran
rasional dari penelitian.serta membimbing dalam pemilihan variable dan
pertanyaan penelitian.(Lenz,1998.p.26) Middle range Teori dapat membantu
praktik dengan memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku klien dan
memungknkan untuk menjelaskan beberapa efektifitas dari intervensi.
Review
terhadap
beberapa
penelitian
yang
dipublikasikan
dengan Grand
Manusia
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep
manusia namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri
sebagai bagian dari peran yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat
berperan menjadi orang tua jika telah melalui mother-infant dyad. Inti dari
manusia tersusun dari konteks budaya dan dapat mendefinisikan dan
membentuk situasi. Konsep kepercayaan diri dan harga diri sebagai manusia
terpisah dari interaksi dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau orang lain
yang berarti saling mempengaruhi.
Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai
persepsi kesehatan mereka yang lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang
kesehatan, resiko terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang
kesehatan, orientasi pada penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan
bayi baru lahir dengan tingkat kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi
oleh orang tua pada kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan dipandang
sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk bayi. Mercer mengemukakan
bahwa stress suatu proses yang memerlukan perhatian penting selama
perawatan persalinan dan proses kelahiran.
Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari
definisi Bronfenbrenners tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori
awalnya. Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat menjadi
bagian dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara perkembangan
individu dan perubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan sosial
dalam lingkungan mempengaruhi untuk mencapai peran maternal dan
paternal serta perkembangan anak.
oleh
Mercer
sejalan
pengertian
yang
dikemukakan
Bronfenbrenners, yaitu :
a.
2.
Formal : tahapan ini dimuai dari kelahiran bayi yang mencakup proses
pembelajaran dan pengambilan peran menjadi ibu. Peran perilaku menjadi
petunjuk formal, harapan konseptual yang lain dalam sistem sosial ibu.
3.
Tahapan pencapaian peran ibu ini berkaitan dan sejalan dengan pertumbuhan
dan perkembangan bayi baru lahir Respon perkembangan bayi sebagai respon
terhadap perkembangan peran ibu adalah:
a. Kontak mata dengan ibu saat ibu bicara, refleks menggenggam
b. Refleks tersenyum dan tenang dalam perawatan ibu
c. Perilaku interaksi tang konsisten dengan ibu
d. Becoming a Mother Menimbulkan respon dari ibu; meningkatkan aktifitas.
c. Model Revisi pada tahun 2003, Mercer merevisi model maternal role
attainment menjadi a becoming mother.
Pada model ini ditempatkan interaksi antara ibu, bayi dan ayah
sebagai sentral interaksi yang tinggal dalam satu lingkungan (dapat dilihat
dalam gambar di bawah).
Dalam model ini dijelaskan variabel lingkungan keluarga dan teman meliputi
dukungan sosial, nilai dari keluarga, budaya, fungsi keluarga dan stressor.
Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari-hari, tempat kerja, sekolah,
rumah sakit, fasilitas rekreasi dan pusat kebudayaan. Lingkungan yang lebih
besar dipengaruhi oleh hukum yang berhubungan dengan perempuan dan
anak-anak, termasuk ilmu tentang bayi baru lahir, kesehatan reproduksi,
budaya terapan dan program perawatan kesehatan nasional.
d. Kelemahan Teori
Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi
yang berkaitan dengan pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif
dalam menggali data yang berhubungan dengan kebutuhan dasar terutama
pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep Mercer perlu
dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.
2.
Katharine Kolcaba
Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran
logis antara lain :
1. Induksi
Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang
diamati secara spesifik. Di mana perawat dengan sungguh-sungguh
melakukan
praktek
dan
dengan
sungguh-sungguh
menerapkan
kesehatan yang stressful, yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support
system tradisional. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual,
sosial dan lingkungan, yang kesemuanya membutuhkan monitoring, laporan
verbal maupun non verbal, serta kebutuhan yang berhubungan dengan
parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan dukungan serta
kebutuhan akan konseling financial dan intervensi.
2.
Comfort
Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat
dalam keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami
oleh penerima yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang
immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui
kebutuhan
akan
Comfort Measures
Tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keperawatan yang
didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan
oleh penerima jasa, seperti fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual,
lingkungan, dan intervensi fisik.
4.
Enhanced Comfort
Sebuah outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan keperawatan,
mengacu pada teori comfort ini.
5. Intervening variables
Didefinisikan sebagai kekuatan yang berinteraksi sehingga mempengaruhi
persepsi resipien dari comfort secara keseluruhan. Variable ini meliputi
pengalaman masa lalu, usia, sikap, status emosional, support system,
prognosis, financial, dan keseluruhan elemen dalam pengalaman si resipien.
6. Health Seeking Behavior (HSBs)
Merupakan sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya yang
berhubungan dengan pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh resipien
saat konsultasi dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal
(aktivitas yang terkait dengan kesehatan), internal (penyembuhan, fungsi
imun,dll.)
7. Institusional integrity
Didefinisikan sebagai nilai nilai, stabilitas financial, dan keseluruhan dari
organisasi pelayanan kesehatan pada area local, regional, dan nasional. Pada
Best
practices
Health
Care
Need
Nursing
interventions
over time
+ Intervening
variables
Enhanced
comfort
Over time
Health
Seeking
behavior
Institutional
integrity
Best
policies
Internal
behaviors
Peaceful
Death
External
behaviors
Vulnerability
Kesadaran
Konsep
vulnerable
Self-Transcendence
Transendensi diri berarti suatu gerak melampaui apa yang telah dicapai,
suatu gerak dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik
menjadi lebih baik.
Outwardly
lingkungannya.
2) Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) melalui
proses interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya dengan
membutuhkan keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan
kesejahteraan (well-being).
3) Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam
berinteraksi dengan orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks
yang dapat berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan dan
keadaan baik.
4) Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan
yang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan dimana perawat
mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang terapeutik antara individu
dan aktivitas keperawatan.
Pernyataan Teoritis
Model teori self transcendence mengusulkan tiga macam hubungan :
1) Peningkatan
vulnerability
dihubungkan
dengan
peningkatan
self
transcendence.
2) Self transcendence berhubungan secara positif dengan kesejahteraan (wellbeing).
3) Faktor-faktor personal dan eksternal bisa mempengaruhi hubungan antara
vulnerability dengan self transcendence dan antara self transcendence dan
well- being.
Vulnerability
Self-transcendence
Well-Being
+ +
+
Point intervensi
+ -
seseorang,
sedang
pengaruh
negative
seperti
Carolyn L Wiener
a.
Temporality
Body
karena
itu
berlanjut.Domain
kondisi
sakit
adalah
pengalaman
yang
masih
berhubungan dengan
2.
kemampuan
kerja,
hubungan
yang
Biografikal work
dalam
tipe
kerja
adalah
responsive
dan
tubuh,perubahan
penanganannya,kapasitas
tubuh
untuk
melalui
perjalanan
membentuk
penyakit
kepastian
tipe
dan
kerja
DOMAIN
Uncertain tempotaly
SUMBER KETIDAKPASTIAN
DIMENSI
KETIDAKPASTIAN
-Hidup adalah penerimaan untuk -Kehilangan dari temporality
Durasi:berapa lama
pengobatannya
Frekuensi:
(jalan
untuk
mencapainya)
berapa
sering
pengalaman
waktu
yang
terdistorsi(berbaring,
terpaksa,dibatasi)
meningkat
: -Guncangan
Body
Perubahan
jiwa
depan
(kegagalan
pembentukan
penggunaannya)
dan
respon
dari
terhadap
sekeliling:
terjadi
resistensi
dan
resiko
pengaturan
Perhatian
pengobatan
Identity
gagal
-Keberhasilan
terhadap pengobatan
yang
dalam
penampilan,fungsi
Interpretasi
Ambigu
biasa,melibatkan
Uncertain
Berhubungan tubuh)
fisiologis
dimasa
untuk -Skewed
temporality
ditafsirkan
dalam
kerangka
pemahaman biasa
kejadian
berkesinambungan
(temporality)yang berubah
karena
pengobatan.
sakit
dan
meskipun
kemampuan
dengan
supermedikalisasi
-Membandingkan diri dengan orang lain yang
kondisinya lebih buruk untuk meyakinkan diri
gejala
atau
untuk
kondisi
dalam organisasi.
-Melihat jauh kedepan untuk membangkitkan
Menutupi/covering up
gairah hidup
-Menutupi kondisi sakit atau emosi
-Bucking up untuk mencegah stigma atau
menjalankan
pengobatan
Asersi Teori/Pernyataan Teori
Fokus dalam konteks sosial untuk bekerja dan hubungan sosial
mempengaruhi kehidupan seseorang dalam teori Illness Trajectori
berdasarkan seminal kerja dari Corbin dan Strauss(1988).Sebagai pekerj
sentral,aksi diambil oleh seseorang yang mengatur dampak dari seorang
yang sakit,termasuk Biografi(Concept of self) dan sosiologi ( interaksi
dengan orang lain).Dari perspektif ini mengatur gangguan yang muncul
Understanding (pemahaman)
Spirituality (spiritualitas)
Exercise (latihan)
Masing-masing
aspek
didiskusikan
secara
terpisah
dan
6.
Phil Barker
Tidal Model of Mental Health Recovery Oleh Phil Barker
Tidal model adalah sebuah model pemulihan untuk promosi
kesehatan mental yang dikembangkan oleh Profesor Phil Barker, Poppy
Buchanan-Barker dan rekan-rekan mereka. Tidal model berfokus pada
proses perubahan yang ada pada semua orang. Model ini berusaha untuk
mengungkapkan arti dari pengalaman seseorang, menekankan pentingnya
suara mereka sendiri dan kebijaksanaan melalui kekuatan metafora. Ini
bertujuan untuk memberdayakan seseorang untuk memimpin pemulihannya
sendiri bukannya diarahkan oleh para profesional.
Filosofi yang mendasari model ini awalnya terinspirasi oleh
penelitian selama lima tahun tentang apa yang dibutuhkan untuk perawatan
kesehatan jiwa yang dilakukan oleh Prof. Dr. Chris Barker dan Stevenson di
Universitas Newcastle , Inggris. Sejak tahun 2000, model ini telah
dipraktekkan di Inggris dan luar negeri.
Karena karyanya di bidang ini, Phil Barker sering disebut sebagai
teoris kontemporer yang menonjol dalam keperawatan kesehatan jiwa.
Tidal model diaplikasikan melalui enam kunci asumsi filosofis yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
mungkin terjadi
b.bahwa perubahan
c. bahwa pada
d.bahwa
memulai
perjalanan pemulihan
e. bahwa
muridnya
f. bahwa
b.
menggali
sumber
daya
yang
ada,
dan
untuk
Kekuatan metafora
Tidal model menggunakan metafora atau filosofi
air dan
2.
3.
4.
5.
tersebut
yang
akan
membantu
dalam
proses
pemulihannya.
6.
7.
8.
9.
10.
3.
4.
Perawat dan klien adalah satu, tidak dapat dipisahkan seperti penari
dalam sebuah tarian.
8.
Kristen Swanson
Theory Of Caring Oleh Kristen Swanson
Asal teori Swanson dapat ditemukan dalam wawancara yang
dilakukannya pada wanita yang mengalami keguguran, orangtua yang
memiliki anak di unit perawatan intensif, dan ibu yang secara sosial berisiko
dan telah melalui system untuk menerima berbagai macam bentuk
perawatan kesehatan (Potter et al. 2005).
Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang lingkup
caring secara keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan dimensi
spesifik dari apa yang diperlukan seorang perawat untuk merawat pasien.
Salah satu hal paling penting yang memberikan kontribusi pada teori
keperawatan dalam hal ini, yaitu argumen bahwa pasien seharusnya tidak
hanya dilihat sebagai individu yang terpisah, melainkan sebagai manusia
seutuhnya, yang saat ia menulis "berada di tengah-tengah dan yang menjadi
menghadapi penyakit yang mengancam nyawa seperti kanker, atau peristiwa yang
sangat traumatis seperti keguguran (Swanson & Wojnar, 2004).
Sebagai pelengkap dan langkah berikutnya dalam proses untuk
mempertahankan keyakinan, adalah "knowing". Dalam proses knowing,
perawat berusaha untuk memahami apa arti situasi yang terjadi saat ini bagi
pasien, hal ini muncul dalam bentuk latihan sebagai seorang perawat, yang
menciptakan seseorang dengan rasa tertentu bagaimana kondisi fisik dan
psikologis
dapat
mempengaruhi
seseorang
secara
keseluruhan.
Dengan
mengetahui apa yang dialami pasien, perawat kemudian dapat melanjutkan proses
"do for", ada untuk memberikan tindakan terapi dan intervensi bagi pasien. Proses
do for, diikuti dengan proses "enabling" yang memungkinkan pasien untuk
mencapai kesehatan dan kesejahteraannya.
9.
SHIRLY M. MOORE
Teori Hidup damai di akhir
Sumber Teoritis
Akhir Hidup Damai (EOL). Teori ini adalah informasi oleh sejumlah
kerangka teoritis. Hal ini didasarkan terutama pada model klasik Donabedians
struktur, proses dan hasil (Ruland & Moore, 1998) yang sebagian,
dikembangkan dari teori besar pengaruh systems. Dalam teori EOL,
pengaturan struktur adalah sistem keluarga (pasien sakit parah dan semua
orang lain yang signifikan) yang menerima perawatan dari profesional pada
unit rumah sakit perawatan akut.
Proses didefinisikan sebagai tindakan-tindakan (intervensi keperawatan) yang
dirancang untuk mempromosikan positif hasil dari berikut:
(1) bebas dari rasa sakit,
(2) mendapatkan penghiburan,
(3) mendapatkan martabat dan rasa hormat,
(4) Berada dalam kedamaian dan
(5) mengalami kedekatan kepada orang lain yang signifikan dan mereka yang
peduli.
Penggunaan Bukti Empiris
Teori EOL damai didasarkan pada bukti empiris yang berasal dari
kedua pengalaman langsung dari perawat ahli dan mengkaji secara
menyeluruh literatur menangani beberapa komponen teori. Para standart
perawatan terdiri dari praktek terbaik berdasarkan bukti penelitian yang
diturunkan di bidang nyeri, kenyamanan gizi manajemen, dan teori preskriptif
relaxation.
Ruland dan Moore (1998) mengidentifikasi enam pernyataan teoritis
untuk teori mereka sebagai berikut:
1.
2.
3.
menyatakan
kebutuhan,
keinginan,
dan
preferensi
dalam
masalah-masalah praktis
dan memberikan
6.
2.
3.
4.
kondisi
kronis
yang
berbeda
dari
ideal
itu.
Pemicu Kejadian
Situasi pemicu kejadian , keadaan dan kondisi yang menonjolkan perbedaan
atau kehilangan berulang dan memulai atau memperburuk perasaan berduka.
Metode manajemen
Metode manajemen sarana yang berhubungan dengan individu kesedihan
kronis. Ini mungkin internal (strategi koping pribadi) atau eksternal (praktisi
perawatan
kesehatan
atau
orang
lain
yang
intervensi)
BAB III
ANALISA KELOMPOK
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range
teori adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret daripada
Grand Teori,karena pada Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari
range
teori
adalah
bagian
dari
struktur
disiplin
ilmu
salah satu dari diidentifi kasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah diuji
dalam penelitian dan digunakan untuk memandu praktik keperawatan. Dengan
ekspansi Middle Range Teori memperkaya disiplin ilmu keperawatan.
Dari beberapa ciri yang dimiliki Middle Range Teori ada beberapa aspek
yang menjadi catatan penting yaitu posisi Middle Range Teori berada pada
lingkaran tengah, semi konsep semi praktis. Dapat dilakukan ditarik keatas
mendekati tatanan konsep dapat pula ditarik kebawah lebih mendekati praktik
klinik, tergantungan penggunaan konsep-konsep dan aplikasinya. Hal ini dapat
kita lihat pada beberapa cirri yang diungkapkan oleh beberapa ahli yang
menyatakan Middle Range Teori dipengaruhi oleh penggunaannya yang mampu
diaplikasikan dalam berbagai situasi, masih memiliki suatu unsur abstrak ,namun
lebih mudah diaplikasikan ke dalam praktik dibandingkan dengan Grand Teori.
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Cheryl Tatano.2006. Postpartum mood and anxiety disorders : a clinicians
guide. Sudbury: Jones and Bartlett Publishers
Kim, Hesook Suzie & Kollak, Ingrid. 2006. Nursing Theories, Conceptual &
Philosophical Foundations. Second edition. New York: Springer Publishing
Company.
Kolcaba. 1997. Comfort Theory and Practice. www.thecomfortline.com. Diunduh
tanggal 30 September 2011, jam 21.10
McKenna, Hugh.1997. Nursing Theories and Models. New York: Routledge.
Meleis, Afaf Ibrahim. 2010.Transitionstheory: middle-range and situation
specific theories in nursing research and practice. New York:
SpringerPublishingCompany.
Parker,Marilyn E. & Smith, Marlaine Cappelli. 2010. Nursing theories and
nursing practice. 3rd ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Peterson,Sandra J. & Bredow, Timothy S.2009. Middle Range Theories,
Application to Nursing Research. Second edition. Philadelphia: Lippincott
William & Wilkins.
Sieloff, Christina Leibold and Frey, Maureen A. 2007. Middle Range Theory
Development Using Kings Conceptual System. New York: Springer
Publishing Company .
Smith,Mary Jane & Liehr, Patricia R. 2008. Middle range theory for nursing. 2nd
ed. New York: Springer Publishing Company.
Tomey, Alligood. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Sixth edition. Toronto:
The CV Mosby Company St. Louis