SAMOSIR RUMONDANG ANNA MARBUN 080100252 STEFANI ARMIN WIJAYA 080100219 PARTHIBAN ARUMUGAM SYARIFAH EMIRLIA
DIARE
080100178 080100230
080100067
080100263 080100279
DEFINISI
Diare berasal dari kata diarroia (bahasa Yunani) yang berarti mengalir terus. Menurut WHO, diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari.
KLASIFIKASI
Klasifikasi diare menurut WHO 2005 : Diare secara umum dibagi menjadi, yaitu : Diare akut : diare yang berlangsung secara tibatiba selama kurang dari 14 hari Diare persisten : diare yang berlangsung lebih dari 14 hari Disentri : diare disertai darah yang dapat dilihat dari fesesnya. Diare yang disertai dengan malnutrisi berat.
DIAGNOSIS
Anamnesis Diare karena penyakit usus halus: jumlah banyak, diare air, dan sering berhubungan dengan malabsorpsi dan dehidrasi sering terjadi. Diare karena kelainan kolon: jumlah kecil tetapi sering, bercampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang. Pasien dengan diare akut infektif datang dengan keluhan khas, yaitu mual, muntah, nyeri abdomen, demam, dan tinja yang sering, malabsorptif, atau berdarah tergantung bakteri patogen yang spesifik. Muntah yang mulai beberapa jam dari masuknya makanan mengarahkan kita pada keracunan makanan karena toksin yang dihasilkan.
Pemeriksaan Fisik Status volume dinilai dengan memperhatikan perubahan ortostatik pada tekanan darah dan nadi. Adapun yang perlu diobservasi yaitu: Tanda-tanda dehidrasi Gagal tumbuh dan malnutrisi Nyeri abdominal Borborygmi Eritema perianal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan feses Berat feses > 300 gram/24 jam mengkonfirmasi adanya diare. Perhatikan bentuk tinja, apakah setengah cair, cair, berlemak atau bercampur darah. Contoh tinja harus segera diperiksa untuk melihat adaya leukosit, eritrosit, parasit. Leukosit dalam tinja menunjukkan kemungkinan infeksi atau inflamasi usus. Eritrosit dalam tinja menunjukkan ada luka, colitis ulserativa, infeksi, polip atau keganasan.
Pemeriksaan darah Dapat dilakukan pemeriksaan darah tepi lengkap (Hb, Ht, Leukosit, diftel), kadar elektrolit serum, analisa gas darah (apabila terdapat tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa), fungsi kelenjar tiroid. Diare yang disebabkan virus memiliki jumlah dan hitung jenis leukosit normal. Apabila diare disebabkan infeksi bakteri yang invasif ke mukosa memiliki leukositosis. Eosinofil meningkat pada alergi makanan atau infeksi parasit.
Pemeriksaan lanjutan Barium enema kontras ganda dan BNO: pemeriksaan barium enema kontras ganda dilakukan untuk melihat kelainan di kolon dan ileum terminal Kolonoskopi dan ileoskopi: membantu dalam menegakkan diagnosis terutama dalam mendapatkan diagnosis patologi anatomi dengan biopsy mukosa usus. Barium follow through: pemeriksaan roentgen ini dilakukan bila ada kecurigaan gangguan pada ileum dan jejunum
PENATALAKSANAAN
1.
2.
3.
PROGNOSIS
Kematian
Penanganan Medis
KOMPLIKASI
Aeromonas caviae intusepsi, sepsis gram negatif, hemolytic-uremic syndrome (HUS) Campylobacter sp bakteremia, meningitis, kolesistitis, infeksi saluran kemih, pankreatitis, Reiter syndrome (RS) C. difficile - Diare kronis C. perfringens serotipe C Enteritis necrotikans Enterohemorrhagi E coli kolitis hemoragik Plesiomonas sp - Septikemia
Salmonella sp - Kejang, HUS, perforasi, RS Vibrio sp - dehidrasi cepat Y. enterocolitica - Apendisitis, perforasi, intusepsi, peritonitis, megakolon toksik, kolangitis, bakteremia, RS Rotavirus - dehidrasi isotonik, intoleransi karbohidrat Giardia sp - kronis malabsorpsi lemak Cryptosporidium sp - Diare kronis Entamoeba sp - perforasi kolon, abses hati