Anda di halaman 1dari 22

DISUSUN OLEH :

1.Rowly yuni artha 2.Santy sagala 3.Siti fauziah lubis 4.Siti khadijah 5.Sri ulina

Zat besi (Fe) merupakan mineral esensial yang diperlukan tubuh karena dapat membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh,yang merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan yaitu sebanyak 3 5 gram di dalam tubuh manusia dewasa.

Zat besi adalah nutrisi penting untuk tubuh manusia. Kebutuhan zat besi pada tubuh pria dewasa ialah 40 - 50 mg zat besi/kg berat badan. Bagi tubuh wanita dewasa adalah 35 - 50 mg/kg berat badan.Zat besi mengambil peran penting dalam proses distribusi oksigen dalam darah tubuh manusia. Zat besi juga berfungsi dalam proses produksi haemoglobin. Zat besi juga berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh.

Zat besi adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil. Bayi akan menyerap dan mengunakan zat besi dengan cepat, sehingga jika ibu kekurangan masukan zat besi selama hamil, bayi akan mengambil kebutuhanya dari tubuh ibu sehingga menyebabkan ibu mengalami anemia dan merasa lelah.

Kebutuhan zat besi pada wanita meningkat saat hamil dan melahirkan. Ketika hamil, seorang ibu tidak saja dituntut memenuhi kebutuhan zat besi untuk dirinya, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janinnya. Selain itu, perdarahan saat melahirkan juga dapat menyebabkan seorang ibu kehilangan lebih banyak lagi zat besi. Wanita memerlukan banyak zat besi yang hilang selama terjadinya menstruasi (haid), selama kehamilan, dan menyusui.

Tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, zat yang ada dalam sel darah merah yang berperan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, termasuk ke otak. Zat besi juga penting dan berperang dalam system imun dan metabolisme vitamin B. Aktivitas otak, bernafas, dan respirasi sel dan setiap proses dalam tubuh kita amat bergantung pada keberadaan zat besi dalam darah.

Faktanya, sekitar 12% wanita usia 12-49 tahun mengalami defisiensi (kekurangan) zat besi. Dan sekitar 50% wanita hamil ternyata mengalami defisiensi (kekurangan) zat besi, yang bisa berdampak cukup fatal bagi kehamilannya.Defisiensi (kekurangan) zat besi dapat mengakibatkan timbulnya kelelahan, masalah konsentrasi, hilangnya memori, kuku mudah retak.

Ternyata tak hanya itu, masalah kerontokan rambut rupanya tekait erat dengan masalah kekurangan zat besi. Melihat fakta ini, tentunya sangat penting bagi wanita untuk memerhatikan kecukupan nutrisi penting ini bagi tubuhnya.

Kecukupan yang dianjurkan untuk ; Anak 2-6 tahun 4,7 mg/hari, Usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari, Laki-laki 12-16 tahun 12,1 mg/hari, Gadis 12-16 tahun 21,4 mg/hari, Laki-laki dewasa 8,5 mg/hari, Wanita dewasa usia subur 18,9 mg/hari, Menopause 6,7 mg/hari, Menyusui 8,7 mg/hari.

Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada setiap umur kehamilannya, pada trimester I naik dari 0,8 mg/hari, menjadi 6,3 mg/hari pada trimester III. Kebutuhan akan zat besi sangat menyolok kenaikannya. Dengan demikian kebutuhan zat besi pada trimester II dan III tidak dapat dipenuhi dari makanan saja. namun zat besi juga harus disuplai dari sumber lain agar dapat cukup memenuhi kebutuhan tubuhnya Penambahan zat besi selama kehamilan kira-kira 1000 mg, karena mutlak dibutuhkan untuk janin, plasenta dan penambahan volume darah ibu.

Perdarahan yang mengakibatkan hilangnya zat besi dari tubuh menyebabkan kekurangan zat besi yang harus diobati dengan pemberian zat besi tambahan.Kekurangan zat besi juga bisa merupakan akibat dari asupan makanan yang tidak mencukupi.Kekurangan seperti ini sering terjadi selama kehamilan karena sejumlah besar zat besi harus disediakan ibu untuk pertumbuhan janin.Anemia karena kekurangan zat besi juga bisa terjadi pada remaja putri yang sedang tumbuh dan mulai mengalami siklus menstruasi, jika mereka mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung daging. Bila cadangan besi dalam tubuh berkurang, dapat terjadi anemia.

Gejalanya berupa:

- pucat - kuku sendok (spoon nails, suatu kelainan bentuk dimana kuku-kuku tampak tipis dan berbentuk cekung/berlekuk) - kelemahan yang disertai dengan berkurangnya kekuatan otot - perubahan dalam tingkah laku kognitif.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan darah yang bisa menunjukkan adanya anemia dan kadar zat besi, feritin yang rendah (feritin adalah suatu protein yang mengandung/menyimpan zat besi).Diberikan zat besi dosis tinggi 1 kali / hari selama beberapa minggu.Pengobatan harus dilanjutkan sampai sel-sel darah merah dan si cadangan zat besi kembali normal.

Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan/hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak pada janin yang dikandungnya, sehingga pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), perdarahan sebelum dan pada waktu melahirkan serta pada anemia berat dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi.

Anemia gizi besi banyak diderita oleh ibu hamil, menyusui, dan perempuan usia subur. Perempuan usia subur mempunyai siklus tubuh yang berbeda dengan lelaki, anak, dan balita sebab mereka harus mengalami haid, hamil, melahirkan, dan menyusui. Oleh karena itu kebutuhan zat besi (Fe) relatif lebih tinggi. Anak balita, anak usia sekolah, dan buruh serta tenaga kerja berpenghasilan rendah ditengarai sering menderita anemia gizi besi. Tanda-tanda anemia gizi besi antara lain pucat, lemah, lesu, pusing, dan penglihatan sering berkunang-kunang. Jika dilakukan pemeriksaan kadar Hb dalam darah maka angka Hb kurang dari normal. Anemia gizi besi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dari tingkat ringan sampai berat. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi yang berat badannya rendah, risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi jika ibu hamil menderita anemia berat.

Anemia sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, lelah, pusing, pucat, dan penglihatan sering berkunang-kunang. Bila terjadi pada anak sekolah, anemia gizi akan mengurangi kemampuan belajar. Sedangkan pada orang dewasa akan menurunkan produktivitas kerja. Selain itu, penderita anemia lebih mudah terserang infeksi. Anemia gizi besi dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada ibu hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. Penyerapan besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup zat besi dengan memakai air minum yang sudah dimasak. Setelah minum tablet atau sirup zat besi, biasanya kotoran (feses) akan berwarna hitam. Dengan meminum tablet Fe maka tanda-tanda kurang darah akan menghilang. Namun, jika tidak menghilang berarti menderita anemia gizi besi jenis lain.

*Lemah,lesu,tidak bergairah *Mudah pusing dan mata berkunang kunang *Gelisah dan mudah pingsan *Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa *Nafsu makan menurun *Badan tidak bugar dan mudah lemah

Kelebihan zat besi bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus.Zat besi dapat terkumpul di dalam tubuh jika seseorang: * Mendapatkan terapi zat besi dalam jumlah berlebihan atau dalam waktu yang terlalu lama. *Menerima beberapa tranfusi darah. * Menderita alkoholisme menahun. Hemokromatosis merupakan penyakit kelebihan zat besi yang diturunkan, yang bisa berakibat fatal tetapi mudah diobati, dimana terlalu banyak zat besi yang diserap, menyerang lebih dari 1 juta orang di AS.

Biasanya gejalagejalanya tidak timbul sampai usia pertengahan dan berkembang secara tersembunyi, berupa: - kulit menjadi berwarna merah tembaga - sirosis - kanker hati - diabetes - gagal jantung, yang bisa berkembang menyebabkan kematian mendadak.

Gejala-gejala lainnya adalah: - artritis - impotensi - kemandulan - hipotiroid - kelelahan menahun. Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya kelebihan zat besi.Seluruh keluarga dari penderita juga harus diperiksa, karena penyakit ini merupakan penyakit keturunan.

Dapat dijumpai di hati, daging merah, sayurn hijau, wijen, buahbuahan kering, kuning telur, serealia, dan sarden. Zat besi banyak terkandung dalam sayuran hijau, seperti kangkung, bayam, daun papaya, dan daun singkong, serta daging dan hati.

Fe terdapat dalam bahan makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua. Pemenuhan Fe oleh tubuh memang sering dialami sebab rendahnya tingkat penyerapan Fe di dalam tubuh, terutama dari sumber Fe nabati yang hanya diserap 1-2%. Penyerapan Fe asal bahan makanan hewani dapat mencapai 10-20%. Sumber terbaik zat besi bisa didapat dari hati, tiram, kerang, buah pinggang, daging tanpa lemak, unggas dan ikan. Kacang dan sayur yang dikeringkan juga merupakan sumber zat besi yang baik dari protein nabati.

Zat besi banyak ditemukan dalam daging merah, telur, dan unggas, sereal, beberapa sayuan hijau seperti bayam dikenal sebagai sayuran yang dapat memperkuat tulang dan otot.Cara yang paling efektif meningkatkan penyerapan zat besi adalah mengonsumsi protein yang berasal dari hewan dan makanan yang mengandung vitamin C dalam makanan yang sama, misalnya daging panggang dengan salad bayam, kombinasi anggur dengan sereal gandum, serta stroberi dengan sereal gandum. Beberapa sumber makanan yang kaya akan zat besi misalnya, daging, salmon, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan lain-lain

Zat besi punya peran vital bagi tubuh kita. Salah satu fungsi utamanya adalah transportasi utama dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Jadi fungsinya betul betul sangat penting. Selain itu zat besi berperan dalam produksi hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh. Jadi jika kekurangan zat besi, resiko terserang penyakit jadi besar, atau anemia . Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga keseimbangan proses ovulasi.Pada wanita hamil, kasus ini harus dihindari agar tak mengganggu kesehatan janin dan ibu yang mangandung.

Anda mungkin juga menyukai