Anda di halaman 1dari 6

BAB II ISI

KASUS Skenario : Seorang laki-laki, 45 tahun, ke IGD RS. Pasien tampak kesakitan. Dari anamnesis diketahui pasien sedang mengalami kolik, yang dirasakan pasien sejak dua jam yang lalu dan sempat menghilang. Dua bulan sebelumnya ada keluhan sering kencing disertai rasa kurang nyaman dan sedikit demam, karena pengobatan yang tidak tuntas keluhan ini masih sering muncul hingga sekarang. Buang air besar normal. Saat diperiksa dokter didapatkan nyeri tekan perut kanan tidak jelas. Didapatkan nyeri ketok di costovetebral angel kanan. Pada pemeriksaan sedimen urine didapatkan eritrosit urine lebih dari 30 plp, leukosit urine 10-15 plp. Pemeriksaan kimia darah, ureum 55 mg/dl, serum kreatinin 2,5 mg/dl.

A. Identifikasi Kata Sulit 1. Costovertebra dextra Antara costa dan vertebra sebelah kanan. 2. Sedimen Urin Endapan yang berasal dari material di urin yang meliputi eritrosit, leukosit, kristal dan epitel. 3. Ureum Suatu hasil akhir dari katabolisme protein.

B. Identifikasi Masalah 1. Apa yang menyebabkan saat diperiksa dokter didapatkan nyeri tekan perut kanan tidak jelas dan nyeri ketok di costovetebral angel kanan? 2. 3. Organ apa sajakah yang terdapat di regio costovertebra dextra ? Apa hubungan nya dengan dua bulan sebelumnya ada keluhan sering kencing disertai rasa kurang nyaman dan sedikit demam, karena pengobatan yang tidak tuntas keluhan ini masih sering muncul hingga sekarang ?

4.

Apakah ada hubungannya gejala yang dialami pak kosim dengan usia dan jenis kelamin ?

5.

Apakah intepretasi dari hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan sedimen urin pak Kosim ?

6. 7.

Apakah kemungkinan Differential Diagnosis (DD) ? Pemeriksaan apa saja kah yang harus di lakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit pak kosim?

8.

Bagaimana penatalaksanaan awal untuk pak Kosim ?

C. Brainstorming

1. Nyeri terbagi menjadi 2 : Nyeri visceral (nyeri yang berasal dari organ itu sendiri) Nyeri somatic (nyeri yang menjalar yang berasal dari tempat lain)

Nyeri pada tiap-tiap organ tersebut bisa disebabkan oleh karena terangsangnya saraf nyeri pada keadaan-keadaan sebagai berikut : Inflamasi yang disebabkan karena infeksi Inflamasi yang disebabkan karena trauma Peregangan yang berlebihan Spasme pada bagian uterus Spasme otot polos berongga oleh karena inflamasi atau sumbatan (kolik)

2. Regio costovertebra dextra Ginjal dextra Ureter dextra Ovarium dextra Tuba fallopi dextra Kandung empedu Lobus hepar dextra Colon ascenden

Appendix Illeum Uterus ( kalau ada pembesaran ) Vesica urinaria ( kalau ada pembesaran)

3. Sedangkan buang air kecil yang sering disertai rasa tak nyaman pada saat buang air kecil bisa disebabkan karena adanya infeksi di saluran kemih yang merangsang mekanisme untuk berkemih dan disertai nyeri pada saat buang air kecil, selain itu nyeri pada saat buang air kecil bisa juga disebabkan karena adanya obstruksi di saluran kemih yang mengakibatkan peningkatan peristaltic di tempat tersebut yang menimbulkan rasa tak nyaman ataupun dapat nyeri sehingga ketika obstruksi tersebut terdorong oleh karena peristaltic yang meningkat dapat menimbulkan gesekkan yang juga akan menimbulkan nyeri pada saat buang air kecil. Demam juga ditimbulkan oleh adanya kemungkinan infeksi saluran kemih (ISK). Hal ini didukung karena adanya tanda dan gejala yang sesuai dengan lokasinya. Pengaruh pengobatan adalah karena tidak diketahui obat apa yang digunakan dan sesuai atau tidak dengan diagnosa yang di tegakkan. Selain itu juga, pengobatan pada pasien juga tidak tuntas selesai.

4. Gejala yang dialami pak kosim berhubungan dengan jenis kelamin dan usia, karena kita tahu kedua hal tersebut merupakan faktor risiko terjadinya keadaan seperti yang pak kosim alami seperti pada jenis kelamin laki-laki lebih cenderung berisiko tinggi untuk mengalami keadaan tersebut daripada wanita karena pada laki-laki memiliki kelenjar prostat yang dapat mengalami pembesaran yang akan menimbulkan masalah pada sistem urinarianya dan kalau dilihat dari usia, kita tahu bahwa semakin tua usia maka fungsi dari tubuh kita semakin menurun, dan kalau disambungkan dengan gejala yang dialami pak kosim tersebut, bisa karena fungsi dari otot polos yang menurun yang menyebabkan terganggunya peristaltik yang akan menimbulkan nyeri.

5. Interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan sedimen urin adalah sebagai berikut Tekanan darah : hipertensi stage 1

Berdasarkan JNC normalnya sistolik <120 dan diastolik < 80 RR : meningkat HR : Normal Pemeriksaan darah lengkap : normal Pemeriksaan sedimen urin : Eritrosit : meningkat Normalnya : 0-2/lpb Leukosit : meningkat Normalnya : 0-4/lpb Kristal (+) : abnormal Normal tidak ada Kreatinin : meningkat Normalnya : 0,6-1,1 mg/dl Ureum : meningkat Normalnya : 20-40 mg/dl

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pak kosim tersebut mengalami penurunan fungsi ginjal, dan kalau dilihat dari adanya eritrosit yang meningkat dan leukosit yang meningkat bisa disebabkan karena adanya infeksi ataupun keganasan. 6. Kemungkinan Differential Diagnosis (DD) ISK BSK Sistisis akut Prostatitis Pielonefritis akut

7. Pemeriksaan penunjangnya Pemeriksaan radiografi (untuk menetukan jenis kristal dan bisa dilakukan dengan menggunakan kontras untuk melihat korteks tampak menipis atau tidak yang bisa dicurigai adanya infeksi) Pemeriksaan mikroskopis

Untuk melihat eritrosit, dimana eritrosit itu sendiri terbagi menjadi dua bentuk yaitu dismorfik yang disebabkan karena adanya gangguan pada glomerulusnya dan isomorfik yang disebabkan karena gangguan setelah glomelurus. Pemeriksaan USG ( untuk melihat ada tidaknya hidronefrosis dan bisa digunakan kalau pasien alergi terhadap zat kontras) Pemeriksaan PH urin ( PH < 5 itu menandakan adanya peningkatan asam urat) Urinalisis

8. Penatalaksanaan awal adalah sebagai berikut Pemberian analgetik seperti asam mefenamat Pemberian antibiotik seperti ampisilin 500 mg ditambah dengan asam klavulanat (untuk mencegah resistensi) Edukasi ( disuruh minum air yang banyak setidaknya 2 liter dalam sehari)

D. Kerangka Konsep

Kolik

Disuria

G.I.T Muskuloske letal Vaskular

Genitourinaria

ISK Urolitiasis Prostatitis

E. Learning Objectif Definisi, Etiologi, Gejala Klinis, Patogenesis, Diagnosis, Penatalaksanaan dari ISK ( pielonefritis, cystitis, uretritis), Urolitiasis, Prostatitis, Kolik dan Disuria.

F. Belajar Mandiri Pada tahap ini masing-masing anggota diskusi kelompok kecil melakukan belajar secara mandiri sesuai dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan sebelumnya untuk mengetahui lebih dalam terhadap materi yang akan dibahas pada diskusi kelompok kecil 2.

Anda mungkin juga menyukai