Anda di halaman 1dari 0

31

31

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian
eksperimen jenis quasi experiment. Eksperimen semu (quasi experiment)
merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design),
yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
3.1.2. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-
Equivalent Control Group Design, karena setelah dilakukan uji kesetaraan pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kedua kelompok tidak setara. Dalam
penelitian ini, menggunakan model eksperimen dengan subjek penelitian terpisah.
Pada kelompok eksperimen diperlakukan metodeinvestigasi kelompok, sedangkan
pada kelompok kontrol diperlakukanmetode demonstrasi. Sebelum diberikan
perlakuan,pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest.
Pretest digunakan untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan dilakukan.
Setelah diberikan pretest maka kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diberikan perlakuan, kemudian diberi posttest. Posttest untuk mengukur variabel
terikat setelah diberikan perlakuan. Dari hasil pretest dan posttest dapat diketahui
perubahan hasil belajar IPA pada siswa yang terjadi pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol setelah mendapat perlakuan dengan yang belum mendapat
perlakuan.
Desain penelitian eksperimen semu Non-Equivalent Control Group
Design, dapat digambarkan sebagai berikut:
O
1
X
1
O
2

O
3
X
2
O
4

Gambar 3.1. Desain penelitian eksperimen semu Non-Equivalent Control
Group Design
32


Keterangan:
O
1
: Hasil belajar IPA pada siswa sebelum mendapat perlakuan (pretest) pada
kelompok eksperimen.
O
2
: Hasil belajar IPA pada siswa setelah mendapat perlakuan(postest) pada
kelompok eksperimen.
O
3
: Hasil belajar IPA pada siswa sebelum mendapat perlakuan(pretest) pada
kelompok kontrol.

O
4
: Hasil belajar IPA pada siswa setelah mendapat perlakuan(postest) pada
kelompok kontrol.

X
1
: Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok.
X
2
: Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode demonstrasi.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Variabel bebas sering juga disebut variabel independen,
dimana variabel ini mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel terikat. Variabel terikat juga sering juga disebut variabel
dependen, dimana variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
3.2.2. Definisi Operasional
Pada penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas adalah metode
investigasi kelompok (X
1
) dan metode demonstrasi (X
2
). Hal ini dikarenakan
metode investigasi kelompok dan metode demonstrasi memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar IPA pada siswa. Sedangkan yang bertindak sebagai variabel
terikat (Y) adalah efektivitas pembelajaran. Hal ini dikarenakan, efektivitas
pembelajaran mendapat pengaruh dari variabel bebas yaitu metode investigasi
kelompok dan metode demonstrasi. Efektivitas pembelajaran diukur melalui hasil
belajar IPApada siswa melalui pretest dan posttest yang berbentuk pilihan
ganda.Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
kognitif IPA pada siswa dengan KD 6.1. Mendeskripsikan sifat-sifatcahaya.

33


3.3. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V pada dua sekolahan berbeda yang
berada pada satu Gugus Imam Bonjol, yaitu SD Negeri Sidorejo Lor 02 sebagai
kelompok eksperimen dan SD Negeri Sidorejo Lor 06 sebagai kelompok kontrol.
Pada kelas eksperimen diterapkan metode investigasi kelompok, sedangkan pada
kelompok kontrol diterapkan metode demonstrasi. Jumlah siswa yang menjadi
subjek penelitian adalah 46 siswa, rincian dari subjek penelitian dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Subjek Penelitian
Subjek Penelitian
Jenis Kelamin Jumlah
Siswa Laki-laki Perempuan
Kelompok Eksperimen 12 9 21
Kelompok Kontrol 17 8 25
Jumlah 46

Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih maka sebelum dilakukan
penelitian, dilakukan uji kesetaraan antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol. Uji kesetaraan dilakukan untuk mengetahui apakah pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setara atau tidak. Uji kesetaraan juga
digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Data yang digunakan untuk menguji kesetaraan adalah hasil belajar
pada siswa dengan materi pelajaran yang sebelumnya telah diajarkan. Pada
penelitian ini uji kesetaraan menggunakan 15 soal tes hasil belajar dengan KD
sebelumnya yang telah diajarkan guru. Tes hasil belajar tersebut tentunya telah
diuji validitas dan reliabilitasnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
Untuk mengetahui kesetaraan tersebut maka dilakukan analisis uji beda
menggunakan uji t. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji prasyarat
terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Normalitas sebuah data dapat diketahui dengan pengujian normalitas. Uji
normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data dari variabel
penelitian. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan one-
sample-kolmogrov test pada SPSS 16.00. Sig (2-tailed) pada output data tersebut
34


digunakan sebagai acuan untuk mengetahui normal tidaknya sebuah data. Jika sig
(2-tailed) > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika sig. (2tailed)
< 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat
pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Hasil Uji Normalitas Instrumen Pra Eksperimen
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa analisis uji Kolmogorov-Smirnov
tingkat signifikasi pada kelompok eksperimen 0,200 dan pada kelompok kontrol
nilai signifikasinya 0,148, berarti signifikasi lebih besar dari 0,05 maka kedua
kelompok berdistribusi normal. Berikut ini disajikan gambar plot yang
menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi
normal.

Gambar 3.2. Grafik Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Instrumen Pra
Penelitian Kelompok Eksperimen
35


Pada gambar dapat dilihat sebaran data yang menunjukkan bahwa
kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelompok kontrol
dapat dilihat sebaran datanya pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Grafik Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Instrumen Pra
Penelitian Kelompok Kontrol
Setelah diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal, maka
dilakukan uji homogenitas. Untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat dari Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Hasil Uji Homogenitas Pra Eksperimen
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabeldiketahui bahwa signifikasi sebesar 0,503. Karena
signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama. Angka Levene Statistic
menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya. df1=
36


jumlah kelompok data 1 atau 2-1=1, sedangkan df2= jumlah data jumlah
kelompok atau 25-3=22.
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas maka dilakukan uji t
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada
Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Hasil Uji t Pra Eksperimen
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar -2,537. Oleh karena
t hitung < t tabel (-2,537 <2,015) dan signifikasi 0,015 <0,05 , maka ada
perbedaan antara hasil belajar pada siswa kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol. Nilai t hitung negatif, berarti rata-rata kelompok kontrol lebih tinggi dari
pada kelompok eksperimen.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data berupa hasil belajar IPA pada siswa maka
ditentukan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu
observasi dan tes.
Observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai keterlaksanaan
perlakuan (treatment) di dalam kegiatan pembelajaran. Pada kelas eksperimen
dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode investigasi kelompok,
sedangkan pada kelompok kontrol dilaksanakan pembelajaran menggunakan
37


metode demonstrasi. Instrumen yang digunakan untuk observasi adalah lembar
observasi. Lembar observasi dibuat sesuai dengan syntak.
Tesdigunakan untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar IPA pada
siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Instrumen yang digunakan untuk
tes adalah tes hasil belajar IPA pada siswa dengan aspek kognitif. Tes yang
diberikan yaitu pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum dilakukan
perlakuan (treatment), sedangkan posttest diberikan setelah dilakukanperlakuan
(treatment).
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
3.4.2.1. Instrumen Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui bahwa perlakuan
(treatment) yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sesuai dengan sintak metode yang digunakan dalam penelitian atau tidak. Kisi-kisi
observasi pelaksanaan metode investigasi kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.5.
38


Tabel 3.5
Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Metode Investigasi Kelompok
Sintak Kegiatan Pembelajaran
1. Mengidentifikasikan
topik dan mengatur
murid ke dalam
kelompok.
a. Guru menginformasikan tentang topik yang akan
dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya.
b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang sifat-
sifat cahaya dengan mermberikan peta konsep
kepada siswa.
c. Guru menjelaskan bahwa siswa akan bekerja
bersama-sama dalam kelompok kecil untuk
menyusun penelitian melalui pertanyaaan yang
diajukan masing-masing kelompok..
d. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil secara
heterogen.
e. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan tentang
topik sifat-sifat cahaya.
f. Masing-masing kelompok memilih satu
pertanyaan di papan tulis.
2. Merencanakan tugas
yang akan
dipelajari.
a. Siswa menyusun rencana penelitian untuk
menemukan jawaban tersebut dan menuliskannya
di kertas serta guru membimbing siswa jika
diperlukan.
3. Melaksanakan
investigasi.
a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk
mengumpulkan data, melakukan penelitian, dan
menyelesaikan tugas yang mereka rancang sendiri.
b. Guru membimbing penelitian masing-masing
kelompok.
4. Menyiapkan laporan
akhir.
a. Siswa berdiskusi membahas hasil penelitian.
b. Siswa menyusun laporan penelitiannya.
c. Guru membimbing siswa dalam penyusunan dan
pembuatan laporan.
d. Siswa membagi tugas untuk melaporkan hasil
penelitiannya.
5. Mempresentasikan
laporan akhir.
a. Setiap kelompok melaporkan hasil penelitiannya.
b. Siswa melakukan tanya jawab dari hasil laporan
masing-masing kelompok.
6. Evaluasi
Penilaian proses
kerja dan hasil
proyek siswa.
a. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dengan
menggabungkan semua penelitian yang dilakukan
masing-masing kelompok.
b. Guru memberikan evaluasi.
Sedangkan kisi-kisi observasi pelaksanaan metode demonstrasi dapat
dilihat pada Tabel 3.6.
39


Tabel 3.6
Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Metode Demonstrasi
Sintak Kegiatan Pembelajaran
A. Persiapan
1. Guru mengkaji kesesuaian
metode dengan tujuan yang
akan dicapai.
a. Guru mengkaji kesesuaian metode
dengan tujuan yang akan dicapai.
2. Memilih, memilah
peralatan yang akan
dipakai.
a. Memilih, memilah peralatan yang akan
dipakai.
3. Memperkirakan waktu
yang akan diperlukan.
a. Memperkirakan waktu yang akan
diperlukan.
4. Mencoba peralatan terlebih
dahulu.
a. Mencoba peralatan terlebih dahulu.
B. Pelaksanaan
1. Guru menjelaskan tujuan
yang akan dicapai dengan
demonstrasi tersebut.
a. Guru menginformasikan tentang topik
yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat
cahaya. (eksplorasi)
b. Guru menjelaskan tujuan yang akan
dicapai. (eksplorasi)
2. Mempersiapkan siswa
untuk mengikuti
demonstrasi dengan
menjelaskan prosedur atau
cara kerja peralatan yang
dipakainya.
a. Guru menjelaskan prosedur peralatan
yang digunakan. (eksplorasi)
3. Memperagakan suatu
proses atau prosedur yang
disertai penjelasan,
ilustrasi, pertanyaan-
pertanyaan yang diikuti
oleh seluruh siswa secara
seksama.
a. Guru memberikan penjelasan tentang sifat
cahaya dapat merambat lurus. (elaborasi)
b. Guru mendemonstrasikan percobaan yang
membuktikankan bahwa cahaya
merambat lurus. (elaborasi)
c. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
percobaan yang sudah dilakukan.
(konfirmasi)
d. Siswa menyebutkan contoh peristiwa
yang menunjukkan bahwa sifat cahaya
merambat lurus. (elaborasi)
e. Guru memberikan penjelasan tentang sifat
cahaya dapat menembus benda bening.
(eksplorasi)
f. Guru mendemonstrasikan percobaan yang
membuktikankan bahwa cahaya
menembus benda bening. (elaborasi)
g. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
percobaan yang sudah dilakukan.
(konfirmasi)
40


h. Siswa menyebutkan contoh peristiwa
yang menunjukkan bahwa sifat cahaya
menembus benda bening. (elaborasi)
i. Guru memberikan penjelasan tentang sifat
cahaya dapat dibiaskan. (eksplorasi)
j. Guru mendemonstrasikan percobaan yang
membuktikankan bahwa cahaya dapat
dibiaskan. (elaborasi)
k. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
percobaan yang sudah dilakukan.
(konfirmasi)
l. Siswa menyebutkan contoh peristiwa
yang menunjukkan bahwa sifat cahaya
dapat dibiaskan. (elaborasi)
m. Guru memberikan penjelasan tentang sifat
cahaya dapat dipantulkan. (eksplorasi)
n. Guru mendemonstrasikan percobaan yang
membuktikankan bahwa cahaya dapat
dipantulkan. (elaborasi)
o. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
percobaan yang sudah dilakukan.
(konfirmasi)
p. Siswa menyebutkan contoh peristiwa
yang menunjukkan bahwa sifat cahaya
dapat dipantulkan. (elaborasi)
q. Guru memberikan penjelasan tentang sifat
cahaya dapat diuraikan. (eksplorasi)
r. Guru mendemonstrasikan percobaan yang
membuktikankan bahwa cahaya dapat
diuraikan. (elaborasi)
s. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
percobaan yang sudah dilakukan.
(konfirmasi)
t. Siswa menyebutkan contoh peristiwa
yang menunjukkan bahwa sifat cahaya
dapat diuraikan. (elaborasi)
C. Tindak Lanjut
1. Siswa diberi kesempatan
untuk mendiskusikan,
menanyakan terhadap suatu
proses atau urutan langkah-
langkah yang baru saja
selesai didemonstrasikan.
a. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku
dan menayakan hal yang belum
dimengerti kepada guru. (elaborasi)

2. Siswa diberi kesempatan
untuk mendemonstrasikan
ulang, bila belum tepat atau
a. Siswa diberi kesempatan untuk
mendemonstrasikan ulang dan guru
membimbingnya. (elaborasi)
41


soalah guru dapat
memperagakan ulang.
3. Guru memberikan tugas-
tugas kepada siswa untuk
lebih memperjelas terhadap
bahan yang baru saja
didemonstrasikan.
a. Siswa menuliskan hasil analisisnya
tentang sifat-sifat cahaya yang telah
didemonstrasikan. (elaborasi)
4. Guru mengadakan evaluasi. a. Guru memberikan evaluasi. (konfirmasi)
3.4.2.2. Tes Hasil Belajar
Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar IPA pada siswa
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Untuk menjamin bahwa instrumen tes
formatif yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun
mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah: 1)
penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas.
Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan, yaitu dengan
SK menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau
model dan KD mendeskripsi-kan sifat-sifat cahaya. Kisi-kisi untuk mengukur
hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7.
42


Tabel 3.7
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
SK KD Indikator
Butir
Soal
6. Menerap-
kan sifat-
sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu
karya atau
model.
6.1.Mendeskripsi
kan sifat-
sifat cahaya.
1. Menyebutkan sifat-sifat
cahaya.
1, 2
2. Membuktikan bahwa
cahaya merambat lurus.
3
3. Menyebutkan contoh
bahwa cahaya dapat
merambat lurus.
4, 5
4. Membuktikan bahwa
cahaya menembus
benda bening.
6, 7, 8
5. Menyebutkan contoh
bahwa cahaya dapat
menembus benda
bening.
9, 10
6. Membuktikan bahwa
cahaya dapat
dipantulkan.
11
7. Menyebutkan sifat
cermin datar.
12
8. Menyebutkan sifat
cermin cembung.
13, 14,
15
9. Menyebutkan sifat
cermin cekung.
16
10. Membuktikan bahwa
cahaya dapat dibiaskan.
17
11. Menyebutkan contoh
bahwa cahaya dapat
dibiaskan.
18, 19,
20, 21,
22
12. Membuktikan bahwa
cahaya dapat diuraikan.
23, 24
13. Menyebutkan contoh
bahwa cahaya dapat
diuraikan.
25, 26
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu harus
valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas penting digunakan untuk membuat
hasil penelitian lebih akurat (valid dan reliabel). Untuk melakukan uji validitas
dan reliabilitas maka instrument yang telah disusun diujicobakan di sekolah yang
tidak menjadi subjek penelitian. Uji coba dilakukan di kelas V SD Dukuh 01
43


Salatiga dengan jumlah siswa 38.Berdasarkan hasil uji coba instrument tersebut
dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS windows version 16.
Penetapan butir soal yang valid digunakan ketentuan sebagaimana
dikemukakan oleh Azwar dalam Priyatno (2010:90) semua item yang mencapai
koefisien minimal 0,30 daya pembedanya dianggap sangat memuaskan. Tetapi
azwar mengatakan apabila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan
sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25. Oleh karena itu, pada penelitan ini
menggunakan batas minimal koefisien korelsinya 0,30 untuk menyatakan
bahwa item intrumen valid. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan
apakah soal valid atau tidak, maka diperoleh 17 soal yang valid dan 9 soal tidak
valid, rincian dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V SD
No. Indikator
Butir
Soal
Hasil Uji
Validitas
Valid
Tidak
Valid
1. Menyebutkan sifat-sifat cahaya. 1, 2 2 1
2. Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. 3 3 -
3. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat
merambat lurus.
4, 5 4 5
4. Membuktikan bahwa cahaya menembus
benda bening.
6, 7, 8 6, 8 7
5. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat
menembus benda bening.
9, 10 9 10
6. Membuktikan bahwa cahaya dapat
dipantulkan.
11 11 -
7. Menyebutkan sifat cermin datar.
12 12 -
8. Menyebutkan sifat cermin cembung. 13, 14,
15
13 14, 15
9. Menyebutkan sifat cermin cekung. 16 16 -
10 Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan. 17 17 -
11. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat
dibiaskan.
18, 19,
20, 21,
22
19, 20,
21
18, 22
12. Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan. 23, 24 23, 24 -
13. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat
diuraikan.
25, 26 25 26
44


Berdasarkan hasil uji validitas di atas dari 26 soal terdapat 17 soal yang
valid. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari 17 soal
yang valid diambil 15 soal yang digunakan sebagai instrument penelitian. Dalam
penentuan pemilihan soal mengacu pada setiap indikator harus ada minimal 1 soal
untuk mewakilinya, untuk indikator yang terdapat beberapa soal yang valid dipilih
semua atau beberapa soal sesuai tingkat validitasnya yang paling tinggi.
Setelah dilakukan uji validitas maka dilakukan uji reliabilitas untuk
mengetahui konsistensi alat ukur. Ketentuan reliabilitas pada penelitian ini
mengacu pada pendapat Azwar dalam Priyatno (2010:98) menyatakan bahwa
reliabiliti kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di
atas 0,8 adalah baik. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh melalui SPSS windows
version 16 dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V SD
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.809 17
3.5. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari hasil
pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data
tersebut dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan
dengan bantuan SPSS windows version 16. Teknik ini digunakan untuk menguji
perbedaan mean hitung dari kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol (untuk
mencari efektivitas). Teknik uji t yang dipilih yaitu uji Independent Samples Test.
Sebelum data diuji t, dilakukan analisis diskripsi dan uji prasyarat terlebih dahulu
yaitu uji normalitas dan homogenitas. Dari nilai t hitung selanjutnya dilihat
dengan signifikasi atau probabilitas.
H
0
: Tidak terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara
penggunaan metode investigasi kelompok dengan metode demonstrasi
45


dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Imbas Gugus Imam Bonjol Salatiga
semester II tahun ajaran 2011/2012.
H
1
: Ada perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penggunaan
metode investigasi kelompok dengan metode demonstrasi dalam
pembelajaran IPA di kelas V SD Imbas Gugus Imam Bonjol Salatiga
semester II tahun ajaran 2011/2012.
Jika diperoleh signifikasi > 0,05 maka H
0
diterima dan H
1
ditolak. Akan tetapi,
apabila signifikasi < 0,05 maka H
1
diterima dan H
0
ditolak.

Anda mungkin juga menyukai