Anda di halaman 1dari 54

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.

0093)

BAB I PENDAHULUAN
Osteoarthritis (OA) berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari arthron yang berarti sendi dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan.1 Osteoartritis yang juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau artritis degeneratif atau artritis hipertrofi atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerap kali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). Osteoartitis (OA) dapat didiagnosis secara berlebihan atau dianggap remeh; penyakit ini sering diobati secara berlebihan (overtreatment) atau kurang ditangani sebagaimana mestinya (undertreatment). dipedulikan.!," Oleh karena alasan tersebut, maka mengetahui cara mendiagnosa osteoartritis adalah penting agar penderita dapat memperoleh penatalaksanaan yang tepat dan sesuai. Maksud dan Tujuan #aksud dari penulisan tinjauan pustaka ini adalah melengkapi persyaratan dalam kepaniteraan klinik $lmu %enyakit alam &' (%) di *umah +akit +iloam 'ebon ,eruk. %enulis berharap tinjauan kepustakaan ini akan menjadi suatu referensi yang berguna dalam masalah osteoartritis atau penyakit sendi degeneratif, terutama dalam hal diagnosis dan penatalaksanaan osteoartritis. +ehingga diagnosis osteoartritis makin terarah dan penatalaksanaan yang diberikan sesuai dengan diagnosis. ampak fungsional OA terhadap kualitas hidup penderitanya, khususnya yang berusia lanjut, kerapkali tidak

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

BAB II TIN"AUAN PU TAKA


II)&) DE$INI I Osteoartritis (OA) ialah suatu penyakit kerusakan tulang ra-an sendi yang berkembang lambat yang tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang berperan. 'eadaan ini berkaitan dengan usia lanjut, terutama pada sendi.sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban dan secara klinis ditandai oleh nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak.1.1/ +ering kali berhubungan dengan trauma atau mikrotrauma yang berulang.ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh, chronic inflammatory arthritis, malformasi kongenital, dan penyakit.penyakit sendi lainnya.",0

II)')

EPIDEMI!L!*I OA merupakan penyakit rematik sendi yang paling banyak dijumpai terutama

pada orang.orang di atas 1/ tahun di seluruh penjuru dunia. 2anyak orang tua tidak dapat berjalan sendiri dari tempat tidur ke kamar mandi karena OA.1 i Amerika, OA menyerang 1/ juta -arga Amerika dan "/.3/4 berusia 35 tahun.6 %ada suatu sur7ei radiografi pada -anita di ba-ah 1/ tahun hanya !4 mempunyai OA; akan tetapi pada usia 15.3/ tahun angka kejadiannya "/4 sementara pada orang.orang di atas 31 tahun angka kejadiannya lebih dari 354. %ada laki.laki nilai ini sedikit lebih rendah (grafik 8 1). OA jarang sekali dijumpai pada anak.anak.1,9 +ekitar 9/4 -arga Amerika akan memperlihatkan beberapa gejala OA pada sendi.sendi yang menahan beban tubuh di usia sekitar 1/ tahun. %ria cenderung akan memperlihatkan gejala OA lebih dini daripada -anita.1/ i ba-ah usia 55 tahun, distribusi sendi OA pada laki.laki dan perempuan sama. %ada yang berusia lebih tua, OA panggul lebih sering pada laki.laki, sedangkan OA sendi
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

antarfalang dan pangkal jempol lebih sering pada perempuan. perempuan daripada laki.laki.!

emikian juga bukti

radiografik OA lutut, terutama OA lutut simptomatik, tampaknya lebih sering pada %re7alensi OA lumbal adalah sekitar ".34 pada populasi 'aukasia dan tidak berubah dalam 1 dekade terakhir ini. +ebaliknya, penelitian pada populasi Asia, kulit hitam, dan $ndian timur memiliki pre7alensi yang sangat rendah terkena OA lumbal.11 2aru.baru ini berhasil diketahui adanya mutasi titik ( point mutation) di c :A yang mengkode kolagen tipe $$ pada beberapa generasi sebuah keluarga dengan kondroplasia dan OA sekunder poliartikularis.! *rafik # & Pre+alensi !A ,ada usia -. / 0 1. ta2un 1!

II)3)

ETI!L!*I DAN $AKT!R RE IK! ;tiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. (ntuk penyakit dengan

penyebab yang tidak jelas, istilah faktor resiko (faktor yang meningkatkan resiko penyakit) adalah lebih tepat. +ecara garis besar, faktor resiko untuk timbulnya OA (primer) adalah seperti di ba-ah ini. )arus diingat bah-a masing.masing sendi mempunyai biomekanik, cedera, dan persentase gangguan yang berbeda, sehingga peran faktor.faktor resiko tersebut untuk masing.masing OA tertentu berbeda. engan melihat "

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

faktor.faktor resiko ini, maka sebenarnya semua OA adalah sekunder. &aktor.faktor resiko OA indi7idu dapat dipandang sebagai < 1. faktor yang mempengaruhi predisposisi generalisata !. faktor.faktor yang menyebabkan beban biomekanis tidak normal pada sendi.sendi tertentu. 'egemukan, faktor genetik dan jenis kelamin adalah faktor resiko umum yang penting.".3 2eberapa faktor resiko akan dibahas lebih di ba-ah ini, antara lain < U ur !,1,5,1" ari semua faktor resiko untuk timbulnya OA, faktor penuaan adalah yang terkuat. %re7alensi dan beratnya OA semakin meningkat dengan bertambahnya umur. OA hampir tidak pernah ada pada anak.anak, jarang pada umur di ba-ah 1/ tahun dan sering pada umur di atas 3/ tahun. Akan tetapi harus diingat bah-a OA bukan akibat penuaan saja. %erubahan tulang ra-an sendi pada penuaan berbeda dengan perubahan pada OA. !enis "ela in !,1,5,1" =anita lebih sering terkena OA lutut dan OA banyak sendi, dan lelaki lebih sering terkena OA paha, pergelangan tangan, dan leher. +ecara keseluruhan, di ba-ah 15 tahun frekuensi OA kurang lebih sama pada laki dan -anita, tetapi di atas 5/ tahun (setelah menopause) frekuensi OA lebih banyak pada -anita daripada laki. )al ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis OA. +elain itu, predominasi -anita pada OA dipengaruhi oleh kebiasaan -anita dalam menggunakan sepatu ber.hak tinggi. 2erdasarkan penelitian, pemakaian sepatu ber.hak tinggi menunjukkan peningkatan tekanan terhadap sendi pallatofemoral dan kompartemen medial lutut. )al ini merupakan predisposisi perubahan degeneratif pada sendi, dalam hal ini OA.11 #u"u ban$sa !,1,5,1" 1

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

%re7alensi dan pola terkenanya sendi pada OA nampaknya terdapat perbedaan di antara masing.masing suku bangsa. #isalnya, OA paha lebih jarang di antara orang. orang kulit hitam dan Asia daripada 'aukasia. OA lebih sering dijumpai pada orang. orang Amerika asli ($ndian) daripada orang.orang kulit putih. )al ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan. %eneti" !,1,5,1" &aktor herediter juga berperan pada timbulnya OA misalnya, pada ibu dari seorang -anita dengan OA pada sendi.sendi interfalang distal (nodus )eberden) terdapat dua kali lebih sering OA pada sendi.sendi tersebut, dan anak.anaknya perempuan cenderung mempunyai " kali lebih sering, daripada ibu dan anak perempuan.perempuan dari -anita tanpa OA tersebut. Adanya mutasi dalam gen prokolagen $$ atau gen.gen struktural lain untuk unsur.unsur tulang ra-an sendi seperti kolagen tipe $> dan >$$, protein pengikat atau proteoglikan dikatakan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada OA tertentu (terutama OA banyak sendi). &e$e u"an dan 'enya"it etaboli" !,1,5, 15

2erat badan yang berlebih nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya OA baik pada -anita maupun pada pria. 'egemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan OA pada sendi yang menanggung beban, tetapi juga dengan OA sendi lailn (tangan atau sternokla7ikula). Oleh karena itu di samping faktor mekanis yang berperan (karena meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut. %eran faktor metabolik dan hormonal pada kaitan antara OA dan kegemukan juga disokong oleh adanya kaitan antara OA dengan penyakit jantung koroner, diabetes melitus, dan hipertensi. %asien.pasien OA ternyata mempunyai resiko penyakit jantung koroner dan hipertensi yang lebih tinggi daripada orang.orang tanpa OA. (edera sendi) 'e"er*aan) dan olah ra$a !,1,5,1"
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

%ekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus (misalnya tukang pahat, pemetik kapas) berkaitan dengan peningkatan resiko OA tertentu. emikian juga cedera sendi dan olah raga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan dengan OA yang lebih tinggi. %eran beban benturan yang berulang pada timbulnya OA masih menjadi pertentangan. Akti7itas.akti7itas tertentu dapat menjadi predisposisi OA cedera traumatik (misalnya, robek meniskus, ketidakstabilan ligamen) yang dapat mengenai sendi. Akan tetapi selain cedera sendi yang nyata, hasil.hasil penelitian tidak menyokong pemakaian yang berlebihan sebagai suatu faktor untuk timbulnya OA. #eskipun demikian, beban benturan yang berulang dapat menjadi suatu faktor penentu lokasi pada orang.orang yang mempunyai predisposisi OA dan dapat berkaitan dengan perkembangan dan beratnya OA. &elainan 'ertu buhan !,1,5,1" 'elainan kongenital dan pertumbuhan paha (misalnya penyakit %erthes dan dislokasi kongenital paha) telah dikaitkan dengan timbulnya OA paha pada usia muda. #ekanisme ini juga diduga berperan pada lebih banyaknya OA paha pada laki.laki dan ras tertentu. +a"tor,-a"tor lain 1,5 ?ingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya OA. )al ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang ra-an sendi. Akibatnya tulang ra-an sendi menjadi lebih mudah robek. &aktor ini diduga berperan pada lebih tingginya OA pada orang gemuk dan pelari (yang umumnya mempunyai tulang yang lebih padat) dan kaitan negatif antara osteoporosis dan OA. #erokok dilaporkan menjadi faktor yang melindungi untuk timbulnya OA, meskipun mekanismenya belum jelas. +a"tor,-a"tor untu" ti bulnya "eluhan 1 3

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

2agaimana timbul rasa nyeri pada OA sampai saat ini masih belum jelas. emikian juga faktor.faktor apa yang membedakan OA radiografik saja (asimptomatik) dan OA simptomatik masih belum diketahui. 2eberapa penelitian menunjukkan bah-a -anita dan orang yang gemuk cenderung lebih sering mempunyai keluhan daripada orang.orang dengan perubahan yang lebih ringan saja. &aktor.faktor lain yang diduga meningkatkan timbulnya keluhan ialah hipertensi, merokok, kulit putih, dan psikologis yang tidak baik.

II)-)

KLA I$IKA I Osteoartritis dibagi menjadi ! berdasarkan etiologi yang mendasari terjadinya OA

(tabel 8 1), yaitu < 1. Osteoartritis %rimer !. Osteoartritis +ekunder Osteoartritis primer disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada sendi yang menahan berat tubuh atau tekanan yang normal pada sendi yang lemah. OA primer sering menyerang sendi jari.jari, panggul dan lutut, tulang belakang ser7ikal dan lumbal, serta ibu jari. Obesitas juga meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan berat badan. OA primer sering dicetuskan kerusakan en@im, penyakit tulang, dan gangguan fungsi hati. !,1/ Osteoartritis sekunder disebabkan oleh trauma kronik atau tiba.tiba pada sendi. OA sekunder dapat terjadi pada beberapa sendi. OA sekunder berhubungan dengan beberapa faktor, antara lain<!,1/,13

?rauma, termasuk trauma olah raga +tress yang berulang berhubungan dengan pekerjaan ;pisode artritis gout atau artritis septik yang berulang %ostur tubuh yang kurang baik atau kelainan tulang yang disebabkan oleh perkembangan yang tidak normal 'elainan metabolik dan endokrin 0

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

Ta4el # & Klasifikasi !ste5artritis !


Primary Lokal Tangan< :odus )eberden dan 2ouchard (nodal), karpal metacarpal $ Kaki < halluks 7algus, halluks rigids, jempol terkontraksi (jempol paluAcock up), talona7ikularis Secondary: Common causes

?rauma Akut 'ronik (pekerjaan, O*) 'ongenital atau perkembangan Penyakit lokal < Begg.Cal7e.%erthes, dislokasi panggul kongenital, epifisis selip Faktor mekanis < panjang ektremitas ba-ah tidak sama, deformitas 7algusA7arus, hipermobilitas Displasia tulang < displasia epifisis,displasia spondiloapofisis, osteonikondistrofi #etabolik Okronosis (alkaptonuria) )emokromatosis %enyakit =ilson %enyakit Daucher ;ndokrin Akromegali )iperparatiroidisme iabetes #ellitus 'egemukan )ipotiroidisme %enyakit endapan kalsium ;ndapan kalsium pirofosfat dihidrat Atropati apatit

Lutut < 'ompartemen medial 'ompartemen lateral 'ompartemen patelofemoralis Panggul < ;ksentrik (superior) 'onsentrik (aksial, medial) ifus (koksa senilis)

Tulang belakang < +endi apofiseal Antar7ertebra (discus) +pondilosis (osteofit) Bigamentosa (hyperostosis, penyakit &orestier, )iperostosis rangka idiopatik difus) Tempat tunggal lainnya, misalnya

%enyakit tulang dan sendi lain

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)


glenohumeralis, akromiokla7ikularis, tibiotalar, sakroiliaka, temporomandibularis Lokal < fraktur, necrosis a7askular, infeksi, Difus < arthritis rheumatoid (peradangan), penyakit %aget, osteopetrosis, osteokondritis :europatik (sendi Charcot)

Generalisata (OAD) #encakup tiga atau lebih daerah yang tercantum di atas ('ellgren.#oore) ;ndemik 'ashin 8 2eck #seleni Bain.lain Frostbite %enyakit Casson )emoglobinopati

II).)

PAT!L!*I %erubahan yang paling mencolok pada OA biasanya dijumpai di daerah tulang

ra-an sendi yang mendapat beban. %ada stadium a-al, tulang ra-an lebih tebal daripada normal, tetapi seiring dengan perkembangan OA permukaan sendi menipis, tulang ra-an melunak, integritas permukaan terputus, dan terbentuk celah 7ertikal (fibrilasi). terbentuk ulkus kartilago dalam yang meluas ke tulang. apat apat timbul daerah perbaikan

fibrokartilaginosa, tetapi mutu jaringan perbaikan ini lebih rendah daripada kartilago sendi hialin asli, dalam kemampuannya menahan stress mekanis. +emua kartilago secara metabolis aktif, dan kondrosit melakukan replikasi, membentuk kelompok (klon). :amun, kemudian kartilago menjadi hiposeluler (gambar 8 1). !

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

*am4ar # & Peru4a2an el ,ada !ste5artritis !

+el :ormal

OA < )iposeluler

II)6)

PAT!*ENE I 'artilago sendi yang merupakan sasaran utama OA, memiliki dua fungsi mekanis

utama. %ertama, kartilago membentuk permukaan yang sangat halus sehingga pada pergerakan sendi satu tulang menggelincir tanpa hambatan terhadap tulang yang lain (dengan cairan sino7ium sebagai pelumas). 'edua, kartilago sendi merupakan penyerap beban (shock absorber) dan mencegah pengumpulan tekanan pada tulang sehingga tulang tidak patah se-aktu sendi mendapat beban. ! 'artilago terdiri dari sel kondrosit (!4) dan matriks ekstraseluler (964). 'ondrosit berperan dalam sintesis kolagen dan proteoglikan, sedangkan matriks ekstraseluler sebagian besar terdiri dari air (35.6/4), kolagen tipe $$ (15.!54), proteoglikan (1/4), dan sisanya kolagen tipe E$, $>, >$, dan >$E. %roteoglikan terdiri dari inti protein dengan cabang.cabang glikosaminoglikan, terutama krondoitin sulfat dan keratin sulfat. %roteoglikan membentuk kesatuan dengan asam hialuronat, dan keduanya berperan dalam menyokong stabilitas dan kekuatan kartilago. +elain itu, proteoglikan juga berperan dalam menahan beban tekanan (tensile strength), sedangkan kolagen berperan dalam menahan beban regangan dan beban gesekan (shear strength). !
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

1/

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

OA dapat terjadi pada dua keadaan, yaitu (1) sifat biomaterial kartilago sendi dan tulang subkondral normal, tetapi terjadi beban berlebihan terhadap sendi sehingga jaringan rusak; atau (!) beban yang ada secara fisiologis normal, tetapi sifat bahan kartilago atau tulang kurang baik. ! ?erdapat dua perubahan morfologi utama yang me-arnai OA, yaitu "erusa"an -o"al "artila$o sendi yan$ 'ro$resi- dan 'e bentu"an tulan$ baru (osteo-it) pada dasar lesi kartilago dan tepi sendi. %erubahan mana yang lebih dahulu timbul, korelasi, dan patogenesisnya sampai sekarang belum dipahami dengan baik. 1 +ampai saat ini, sebagian besar peneliti berpendapat bah-a perubahan a-al pada OA dimulai dari kerusakan kartilago sendi.! i samping peranan faktor pemakaian (wear), terdapat bukti kuat akan adanya perubahan metabolisme. %ada keadaan normal, pada kartilago sendi terdapat keseimbangan antara en@im degradatif dan regeneratif. +ebagai en@im degradatif terdapat lisosomal protease (cathepsin), plasmin, dan matri metalloproteinases ! ""Ps (stromelysin# collagenase# dan gelatinase) yang merusak makromolekul matriks kartilago (proteoglikan dan kolagen). +edangkan sebagai faktor regeneratif terdapat en@im tissue inhibitor of metalloproteinases (T$"P) dan plasminogen activator inhibitor%& (P'$%&) yang disintesis oleh kondrosit, serta faktor.faktor pertumbuhan, seperti insulin%like growth factor%& ($(F%&)# transforming growth factor% ) (T(F%))# dan basic fibroblast growth factor yang berfungsi merangsang sintesis proteoglikan. %ada OA terjadi peningkatan akti7itas en@im.en@im degradatif. %eningkatan sintesis dan sekresi en@im degradatif tersebut dapat distimulasi oleh interleukin%& ($L%&) atau faktor stimulasi mekanik. $B.1 sendiri diproduksi oleh sel fagosit mononuklear, sel sino7ial, dan kondrosit. $B.1 bersifat katabolik terhadap kartilago dan menekan sintesi proteoglikan, sehingga ikut menghambat proses perbaikan matriks kartilago secara langsung. )al ini menyebabkan terjadinya penurunan proteoglikan, perubahan sifat.sifat kolagen, dan berkurangnya kadar air kartilago, sehingga terjadi kerusakan fokal kartilago secara progresif. !,1,5 Akhir.akhir ini diduga adanya peranan nitric o ide (*+) dalam kerusakan kartilago sendi karena :O merangsang sintesis ##%s. +intesis :O dirangsang oleh $B.1,
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

11

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

tumor necrosis factor (T*F), dan beban gesekan pada jaringan. %ada he-an percobaan, pengobatan dengan inhibitor inducible *+ synthetase (i*+,) dapat mengurangi derajat kerusakan kartilago sendi.! 2erdasarkan penelitian, beban mekanik statik dan siklik yang berlangsung lama dapat menghambat sintesis proteoglikan dan protein, sedangkan beban yang relatif singkat dapat merangsang biosintesis matriks.! %andangan mengenai patogenesis OA semakin banyak berkembang pada -aktu belakangan ini. +ekarang penyakit ini tidak dipandang lagi sebagai proses penuaan saja, tetapi merupakan suatu penyakit dengan proses aktif. engan adanya perubahan. perubahan pada makromolekul tersebut, sifat.sifat biomekanis kartilago sendi akan berubah. )al ini akan menyebabkan kartilago sendi rentan terhadap beban yang biasa. %ermukaan kartilago sendi menjadi tidak homogen, terbelah pecah dengan robekan. robekan dan timbul ulserasi. engan berkembangnya penyakit, kartilago sendi dapat seluruhnya sehingga tulang di ba-ahnya menjadi terbuka. 1 %embentukan tulang baru (osteofit) dipandang oleh beberapa ahli sebagai suatu perbaikan untuk membentuk kembali persendian, sehingga dipandang sebagai kegagalan sendi yang progresif. engan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit mungkin dapat mempengaruhi perubahan.perubahan a-al kartilago sendi pada OA, akan tetapi kaitan yang sebenanya antara osteofit dengan kerusakan kartilago sendi masih belum jelas, karena osteofit dapat timbul pada saat kartilago sendi masih tampak normal. 1 #elihat adanya proses kerusakan dan proses perbaikan yang sekaligus terjadi, adalah lebih tepat kalau OA dipandang sebagai kegagalan sendi yang progresif. +ama seperti proses kegagalan organ yang lain (misalnya jantung dan ginjal), dalam proses OA juga terdapat usaha.usaha tertentu untuk mengatasinya sebelum kegagalan tak dapat diatasi. 1

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

1!

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

kema # & K5nse, Pat57enesis !ste5art2ritis

10

Genetic predisposition

Multiple etiological factors

Changed chondrocyte function / Release of destructive enzymes

Mechanical stress

Alteration of proteoglikan matrix

Alteration of collagen matrix

Mineralization

Cartilage changes

Synovial inflamation

Cartilage destruction

Symptomatic Osteoarthritis

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

1"

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

ENDI/ ENDI YAN* TERKENA Adanya sekali.


1.3

predileksi

OA

pada

sendi.sendi

tertentu

(carpometacarpal

$,

metatarsophalangeal $, sendi apofiseal tulang belakang, lutut, dan paha) adalah nyata +ebagai perbandingan, OA siku, pergelangan tangan, glenohumeral atau istribusi yang pergelangan kaki jarang sekali dan terutama terbatas pada orang tua. selektif seperti itu sampai sekarang masih sulit dijelaskan (gambar 8 !). 1 *am4ar # ' Distri4usi sendi ,ada !ste5artritis 16

i tangan, sendi yang paling sering terkena adalah interfalang distal ( $%) (gambar 8 ") yang terbentuk nodul )eberden ()eberdenFs nodes), interfalang proksimal yang terbentuk nodul 2ouchard (2ouchardFs nodes), dan sendi metacarpal $ memberikan gambaran s-uare.s hand.
3

Osteoartritis pada jari.jari tangan adalah salah satu OA yang

tampaknya merupakan kelainan herediter yang diturunkan dalam keluarga. Bebih banyak -anita yang menderita daripada pria, dan berkembang terutama setelah menopause.19

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

11

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

*am4ar # 3 L5kasi !ste5artritis di Tan7an !

Butut merupakan titik tumpuan tubuh yang utama sehingga sendi lutut paling sering terkena OA. ,ika tidak ditangani, maka OA lutut dapat menyebabkan disabilitas. 19 OA lutut dapat mengenai kompartemen femorotibialis medial atau lateral danAatau kompartemen ptelofemoralis. OA di kompartemen medial dapat menimbulkan deformitas 7arus (bow%legged), dan di kompartemen lateral dapat menimbulkan deformitas 7algus (knock%knee). ! Osteoartritis lumbal atau OA panggul dapat terasa nyeri yang dirasakan di daerah panggul, atau di inguinal, dapat menjalar ke paha bagian dalam atau ke bokong.!,19 Osteoartritis pada tulang belakang dapat mengarah pada stenosis spinalis (neurogenic claudication) pada keadaan yang lebih lanjut, yang terasa nyeri atau sakit pada kaki atau bokong jika berdiri atau berjalan. 0 +alah satu teori mengatakan bah-a sendi.sendi yang sering terkena OA adalah sendi.sendi yang paling akhir mengalami perubahan.perubahan e7olusi, khususnya dalam kaitan dengan gerakan mencengkram dan berdiri dua kaki. +endi.sendi tersebut mungkin mempunyai rancang bangun yang suboptimal untuk gerakan.gerakan yang mereka lakukan, mempunyai cadangan mekanis yang tidak mencukupi, dan dengan demikian lebih sering gagal daripada sendi.sendi yang sudah mengalami adaptasi lebih lama. 1 15

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

RI8AYAT PENYAKIT %ada umumnya pasien OA mengatakan bah-a keluhan.keluhannya sudah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan.lahan. .yeri sendi 'eluhan ini merupakan keluhan utama yang seringkali memba-a pasien ke dokter (meskipun mungkin sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya). :yeri sendi pada OA sering dikeluhkan sebagai nyeri dalam, terlokalisasi di sendi yang terkena, biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. 2eberapa gerakan tertentu kadang.kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibanding gerakan yang lain. !,1,5 :yeri malam hari, yang mengganggu tidur, sering timbul pada OA panggul lanjut dan mungkin melemahkan pasien. ! :yeri pada OA juga dapat berupa penjalaran atau akibat radikulopati, misalnya pada OA ser7ikal dan lumbal. OA lumbal yang menimbulkan stenosis spinal mungkin menimbulkan keluhan nyeri di betis, yang biasa disebut dengan claudicatio intermitten.0 ?anda shrug yang positif (nyeri bila patella ditekan secara manual ke arah femur -aktu kontraksi kuadriseps) mungkin merupakan tanda OA di sendi patellofemoralis.! 'arena kartilago tidak memiliki persarafan, nyeri sendi pada OA berasal dari struktur lain (tabel 8 !), yaitu < Ta4el / ' Penye4a4 nyeri sendi ,ada ,asien !A !,!!
#u ber in5+ium Tulan7 su4k5ndral !ste5fit Li7amentum Ka,sul !t5t Entesis /e"anis e %eradangan )ipertensi medularis, mikrofraktur %eregangan ujung saraf periosteum %eregangan %eradangan, distensi 'ejang $nflamasi

Ha batan $era"an sendi 13

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

Dangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan.pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri. 1,5,!" &a"u 'a$i %ada beberapa pasien, nyeri atau kaku sendi timbul setelah imobilitas atau periode inakti7itas, seperti duduk di kursi atau mobil dalam -aktu yang cukup lama atau bahkan setelah bangun tidur mungkin menonjol tetapi biasanya menetap kurang dari !/ menit.!,1 &re'itasi *asa gemertak (kadang.kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit. #uncul pada keadaan yang lebih lanjut dari OA. !,1.3 0e besaran sendi %asien mungkin menunjukkan bah-a salah satu sendinya (seringkali terlihat di lutut atau tangan) secara pelan.pelan membesar. 1,5 0erubahan $aya ber*alan Dejala ini juga merupakan gejala yang menyusahkan pasien. )ampir semua pasien OA pergelangan kaki, tumit, lutut, atau panggul berkembang menjadi pincang. Dangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien OA yang umumnya khas. 1,5 &elainan siste i" ?idak seperti /heumatoid arthritis (*A), pada OA tidak ditemukan kelainan sistemik atau kelainan ekstra artikular yang menyertai. !,3

II)1)

PEMERIK AAN $I IK 10

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

&re'itasi Dejala ini merupakan khas untuk OA, lebih berarti untuk pemeriksaan klinis OA lutut. 'repitus merupakan sensasi tulang bergesekan dengan tulang lain. %ada a-alnya, hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. engan bertambah beratnya penyakit, krepitasi dapat terdengar sampai jarak tertentu. Dejala ini mungkin timbul karena gesekan kedua permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau secara pasif dimanipulasi. !,1.3,!1 Ha batan $era" %erubahan ini seringkali sudah ada meskipun pada OA yang masih dini (secara radologis). 2iasanya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit, sampai sendi hanya bisa digoyangkan dan menjadi kontraktur. )ambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerakan saja). 1,5 0e ben$"a"an sendi yan$ serin$"ali asi etri %embengkakan sendi pada OA dapat timbul karena efusi pada sendi yang biasanya tidak banyak (G 1// cc). +ebab lain ialah karena adanya osteofit, yang dapat mengubah permukaan sendi. 1,3,!1 1anda,tanda 'eradan$an ?anda.tanda adanya peradangan paa sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, adanya rasa hangat yang merata dan -arna kemerahan) mungkin dijumpai pada OA karena adanya sino7itis.
1.3,!1

2iasanya tanda.tanda ini tidak menonjol dan timbul belakangan,

seringkali dijumpai di lutut, pergelangan kaki, dan sendi.sendi kecil tangan dan kaki. 1 0erubahan bentu" (de-or itas) sendi yan$ 'er anen %erubahan ini dapat timbul karena kontraktur sendi yang lama, perubahan permukaan sendi, berbagai kecadangan dan gaya berdiri dan perubahan pada tulang dan permukaan sendi. 1,3,!1 16

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

0erubahan $aya ber*alan 'eadaan ini hampir selalu berhubungan dengan nyeri karena karena menjadi tumpuan berat badan. ?erutama dijumpai pada OA lutut, sendi paha, dan OA tulang belakang dengan stenosis spinal. %ada sendi.sendi lain, seperti tangan, bahu, siku, dan pergelangan tangan, OA juga menimbulkan gangguan fungsi. 1,!1

II)9)

PEMERIK AAN DIA*N! TIK iagnosis OA biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis. !,1.9

Radio$ra-i sendi yan$ ter"ena %ada sebagian besar kasus, radiografi pada sendi yang terkena OA sudah cukup memberikan gambaran diagnostik. ,arang sekali dibutuhkan peralatan diagnostik yang lebih canggih. Dambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA ialah !,1,10 < a. penyempitan celah A rongga sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian yang menganggung beban) b. peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral c. kista tulang d. osteofit pada pinggir sendi (marginal osteophytes) e. perubahan struktur anatomi sendi 2erdasarkan perubahan.perubahan radiografi di atas, secara radiografi OA dapat digradasi menjadi ringan sampai berat menurut kriteria 'ellgren H Ba-rence (tabel ."). )arus diingat bah-a pada a-al penyakit, radiografi sendi masih tampak normal. Ta4el # 3 Kriteria ,eru4a2an radi5l57i menurut Kell7ren : La;ren<e 10
&riteria 1 2 3 0erubahan %embentukan osteofit pada sisi sendi atau pada perlekatan ligamentum %eriarticular ossicles (kista), ditemukan terutama pada sendi $% dan %$% %enyempitan rongga sendi disebabkan karena sklerosis tulang subkondral

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

19

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093) 4 2 aerah kista dengan dinding sklerotik pada tulang subkondral %erubahan bentuk ujung tulang, sebagian besar pada kaput femoralis

2erdasarkan kriteria radiologi di atas maka digunakan sistem grading, yaitu < erajat / erajat 1 erajat ! erajat " erajat 1 < ?idak ada Osteoartritis < Osteoartritis #eragukan < Osteoartritis #inimal < Osteoartritis #oderat (+edang) < Osteoartritis 2erat

erajat radiografi menurut 'ellgren dan Ba-rence sejauh ini merupakan prediktor terkuat untuk menilai progresifitas OA lumbal, terutama pada pasien dengan nyeri lumbal atau pinggang. %ada pasien dengan nyeri pinggang, radiologi merupakan penunjang yang memiliki nilai yang kuat dalam mengidentifikaasi resiko tinggi dari perkembangan OA lumbal. !5 %emeriksaan penginderaan dan radiografi sendi lain 1,1/ < a. %emeriksaan radiografi sendi lain atau penginderaan magnetik mungkin diperlukan pada beberapa keadaan tertentu. 2ila OA pada pasien dicurigai berkaitan dengan penyakit metabolik atau genetik, seperti alkaptonuria, oochronosis, displasia epifisis, hiperparatiroidisme, penyakit %aget, atau hemokromatosis (terutama pemeriksaan radiografi pada tengkorak dan tulang belakang). b. *adiografi sendi lain perlu dipertimbangkan juga pada pasien yang mempunyai keluhan banyak sendi ( OA generalisata). c. %asien.pasien yang dicurigai mempunyai penyakit.penyakit yang meskipun jarang tetapi berat (osteonekrosis, neuropati Charcot, pigmented sinovitis) perlu pemeriksaan yang lebih mendalam. (ntuk diagnosis pasti penyakit.penyakit tersebut seringkali diperlukan pemeriksaan lain yang lebih canggih, seperti sidikan tulang, penginderaan dengan resonansi magnetik (#*$), atroskopi dan atrografi.
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

!/

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

d. %emeriksaan lebih lanjut (khususnya #*$) dan mielografi mungkin juga diperlukan pada pasien dengan OA tulang belakang untuk menetapkan sebab. sebab gejala dan keluhan.keluhan kompresi radikular atau medula spinalis. *am4ar # - *am4aran Radi5l57i ,ada !ste5artritis !3.!9

Dambar 8 a

Dambar 8 b

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

!1

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

Dambar 8 c

Dambar 8 d

Dambar 8 e

Dambar . f

Dambar 8 g 'eterangan gambar < Dambar 8 a Dambar 8 b Dambar 8 c Dambar 8 d < Dambaran sendi tungkai normal

Dambar 8 h

< Adanya pembentukan osteofit dan penyempitan celah sendi pada sendi tungkai < Dambaran sendi panggul normal < Adanya pembentukan osteofit pada sendi panggul !!

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

Dambar 8 e Dambar 8 f Dambar 8 g Dambar 8 h

< Osteofit pada sendi jari tangan ( $% 1) < %embentukan sklerosis subkondral < Osteoartritis erosif (pada tahap lanjut) < eformitas tungkai

0e eri"saan laboratoriu )asil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya tidak banyak berguna. arah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam batas.batas normal, kecuali OA generalisata yang harus dibedakan dengan artritis peradangan. %emeriksaan imunologi (A:A, faktor reumatoid, dan komplemen) juga normal. Cairan sendi seringkali juga normal. %ada OA yang disertai peradangan, mungkin didapatkan penurunan 7iskositas, pleiositosis ringan sampai sedang, peningkatan ringan sel peradangan (G 6///Am) dan peningkatan protein. 1,5 %ada pemeriksaan urin, akan ditmukan tanda yang khas bila penyebab OA adalah alkaptonuria (homogentisic acid). 10 0etanda ( ar"er) Oleh karena perubahan radiografi pada OA merupakan manifestasi yang relatif lanjut, beberapa penelitian biokimia-i telah dilakukan untuk dapat mendeteksi perubahan.perubahan a-al OA. %etanda.petanda biokimia-i tersebut termasuk kadar keratin sulfat dalam darah, fragmen kolagen $$, fibronektin, antibodi untuk kolagen tipe $ dan $$, cairan sino7ial, kadar interleukin 1 dan ! dan ekskresi piridinolin urin. %enggunaan klinis pemeriksaan.pemeriksaan tersebut masih diteliti. 1 3rthros4o'y Arthroscopy merupakan metode langsung untuk melihat sino7ium dan mengklasifikasikan tingkat keparahan berdasarkan gambaran kartilago (tabel 8 1). 10,"/ Ta4el # - Art2r5s<5,i< <lassifi<ati5n 5f se+erity 5f !A "/
Drade escription

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

!"

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093) 1 ! " 1 +-elling and softening of cartilage. ;dema and cellular infiltrate +uperficial fibrillation eeper and large cartilage fibrillation Eisualisation of underlying subchondral bone

II)()

DIA*N! I #eskipun OA mungkin didiagnosis dengan sensiti7itas dan spesifitas yang cukup

tinggi pada pasien.pasien dengan nyeri sendi menahun yang sudah memenuhi kriteria klinis tanpa pemeriksaan radiografi, pada umumnya diagnosis OA berdasarkan pada gabungan gejala klinis dan perubahan radiografi. sendi. 1
!,1.9

Dejala klinis perlu diperhatikan,

oleh karena tidak semua pasien dengan perubahan radiografi OA mempunyai keluhan

II)&%)

DIA*N! I BANDIN* 2eberapa kelainan yang menyerupai osteoartritis, antara lain 1 <

1. %enyakit.penyakit metabolik dan herediter yang dapat menimbulkan gambaran radiografi OA (misalnya hiperparatirodisme, oochronosis, alkaptonuria, dll). !. %enyakit sendi lain yang cukup berat (tetapi jarang) < osteonekrosis, neuropati Charcot, sino7itis 7ilonodular, dan kondromatosis sino7ial. ". %enyakit sendi peradangan atau kristal < gout, pseudogout, atritis bakterial atau *A. )al ini terutama pada pasien.pasien dengan tanda.tanda peradangan yang nyata, meskipun terdapat gambaran radiografi untuk OA. 1. %enyakit reumatik jaringan ikat (misalnya bursitis anserin, periartritis bahu,sindrom carpal tunnel, dan tenosino7itis). %enyakit.penyakit ini perlu dipertimbangkan meskipun gambaran klinis dan radiografi menyokong OA. )arus selalu dipertanyakan apakah nyeri sendi pada pasien timbul karena OA atau ada penyakit.penyakit tersebut.
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

!1

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

II)&&)

PENATALAK ANAAN %enatalaksanaan pada OA bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah

ketidakmampuan.0 2eberapa cara dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala OA serta mencegah kerusakan tulang ra-an sendi lebih luas, antara lain < &) $armak5l57i /edi"a entosa +ampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk OA, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas. Obat.obat yang diberikan bertujuan mengurangi rasa sakit (simptomatis), meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidakmampuan. Obat.obat anti inflamasi non steroid (A$:+) bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sino7itis, meskipun tidak dapat memperbaiki atau menghentikan proses patologis OA. 2eberapa A$:+ malahan dikatakan dapat mempercepat proses kerusakan tulang ra-an sendi pada OA. 1 %engobatan untuk OA de-asa ini adalah simptomatik. 2anyak pasien OA hanya mempunyai gejala yang minimal, mungkin cukup diterapi dengan latihan fisis tanpa obat. #eskipun pengobatan OA hanyalah untuk mengurangi nyeri, tetapi merupakan hal yang penting karena dapat memperbaiki kualitas hidup pasien. 1 :yeri sendi pada OA dapat timbul karena berbagai faktor, seperti mikro fraktur pada trabekula subkondral, iritasi ujung saraf periosteal, tekanan pada ligamen karena deformitas tulang atau efusi, kongesti 7ena karena remodelling tulang subkondral, regangan otot, dan reumatisme jaringan lunak. %ada OA yang lebih lanjut, nyeri sendi.sendi dapat timbul karena sino7itis. 1 %ada dasarnya terapi farmakologi pada OA dapat dikelompokkan ke dalam " kelompok, yaitu < 1. #edikamentosa sistemik !. #edikamentosa topikal
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

!5

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

". #edikamentosa intraartikular Medikament5sa istemik a). 3nal$esi" %arasetamol (asetamonifen) dosis !,3 8 1 gAhari atau propoksifen )Cl berguna sebagai analgetik sederhana.1.0 Asetaminofen merupakan obat pilihan untuk artritis ringan dan sedang."1 ?etapi pada pemakaian asetaminofen yang lama dapat menyebabkan kerusakan hati atau peradangan pada ginjal (nefritis)."1 'odein atau narkotik lain jarang dipakai atau dipakai hanya dalam -aktu singkat. Asam salisilat juga merupakan analgetik yang efektif, meskipun harus diperhatikan efek samping pada saluran pencernaan dan ginjal. 'eracunan salisilat juga dapat menimbulkan gejala.gejala yang tidak khas pada orang tua, seperti kebingungan, gelisah, agitasi, hiperakti7itas, bicara ngelantur, atau kadang.kadang kejang.1 b). 3nti,in-la asi non steroid (3I.#) ,ika nyeri sendi nyata atau tidak berkurang dengan analgesik atau jika terdapat tanda.tanda peradangan (panas, merah, efusi, nyeri tekan) dipakai A$:+ seperti fenoprofin, diklofenak, ketoprofen, naproksen, ibuprofen, piroksikam, dan lain.lainnya. osis untuk OA biasanya 1A! 8 1A" dosis penuh untuk *A. 1.3 2anyak penelitian menunjukkan bah-a efek analgetik A$:+ pada pasien OA tanpa peradangan lebih baik dari obat analgesik sederhana. 2eberapa A$:+ (misalnya indometasin) dalam jangka panjang dilaporkan dapat memperberat kerusakan tulang ra-an sendi pada OA. 'arena pemakaian obat.obat A$:+ pada OA (yang biasanya pasien tua) seringkali berlangsung lama, efek samping yang utama ialah gangguan mukosa lambung (perdarahan, ulkus) dan gangguan faal ginjal. Oleh karena cara kerja obat.obat A$:+ hampir sama (penekanan produksi prostaglandin) maka efek sampingnya juga sama. %emakaian kombinasi obat ini hanya akan menambah resiko efek sampingnya. 1,5 !3

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

$buprofen and napro en adalah dua preparat yang sering dipakai. 'edua obat ini lebih efektif dalam mengurangi gejala dan memperbaiki pergerakan sendi dan kurang menimbulkan iritasi lambung daripada aspirin. $buprofen dan :aproksen dapat menimbulkan iritasi lambung biola digunakan dalam jangka -aktu lama."/ 'spirin juga merupakan preparat :+A$ s yang sering digunakan. %enggunaan jangka lama dapat menyebabkan ulkus lambung."! 0yclo%o ygenase (CO>), en@im yang terlibat dalam kon7ersi asam arakidonat menjadi prostaglandin, berada dalam dua isoform< (1) CO>.1, terdapat terutama di lambung dan menghasilkan prostaglandin yang bersifat sitoprotektif, dan (!) CO>.!, terlibat terutama dalam kaskade inflamasi dan berperan dalam manifestasi nyeri sendi, pembengkakan , dan kekakuan. inhibitors), seperti rofecoIib, celecoIib. "" #eskipun data tentang obat.obat ini masih minimal, namun penelitian telah menunjukkan bah-a CO>.! inhibitors memiliki efekti7itas yang sama dengan A$:+ dalam terapi osteoartritis, tapi dengan efek samping gastrointestinal yang minimal. +uatu studi meta.analisis terhadap rofecoIib menunjukkan resiko relatif /,51 terhadap terjadinya efek samping gastrointestinal yang serius bila dibandingkan dengan A$:+ kon7ensional. 'eterbatasan obat golongan ini adalah harganya yang relatif mahal, sehingga pemakaian A$:+ dengan atau A tanpa obat sitoprotektif saluran cerna masih lebih banyak digunakan. "" kema / ' Mekanisme Kerja ter5id= AIN = dan AIN selektif >!?/' in2i4it5r ! alam penelitian telah dikembangkan obat yang bekerja sebagai inhibitor spesifik dari CO>.! (CO>.!

Membrane phospholipids

P25s,5li,ase A'
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

!0

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

ter5id

Arachidonic acid

Stomach idney Platelets !ndothelium

COX " #n$lammation

Macrophages %eucocytes &ibroblasts !ndothelium

AIN selektif >!?/' in2i4it5r

AIN n5n selektif


'XA"( P)#1( P)!" COX 1 )astrointestinal mucosal integrity Housekeeping Platelet aggregation *enal $unction P)#"( P)!" #n$lammation Mitogenesis +one $ormation Other

4). Obat,obat 'en$ha bat 'ro$resivitas 'enya"it 2eberapa penelitian in 7itro menunjukkan bah-a A$:+ tertentu mempengaruhi metabolisme proteoglikan, kolagen, degenerasi matriks karena sitokin, penglepasan, atau akti7asi en@im.en@im perusak kolagen, atau akti7asi
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

!6

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

metabolit oksidan toksik. $ni berarti bah-a beberapa A$:+ menghambat metabolisme tulang ra-an sendi sehingga dapat mempercepat kerusakan jaringan tersebut. 1 %ada binatang percobaaan, A$:+ terlihat memperburuk perubahan. perubahan degeneratif pada OA dan degenerasi tulang ra-an sendi in 7i7o. engan demikian pemberian jangka panjang A$:+ harus dipertimbangkan pengaruh buruknya pada tulang ra-an sendi yang sakit. 2eberapa peneliti menunjukkan bah-a piroksikam tidak menimbulkan gangguan pada metabolisme tulang ra-an sendi. 1 2eberapa usaha sedang dilakukan untuk membuat bahan farmakologis yang dapat memperbaiki atau mencegah proses patologis pada OA. 1 a. Arteparon (asam glycosaminoglycan polysulfinic ester) pada binatang percobaan telah terbukti mengurangi kerusakan histologis OA. #asih perlu penelitian klinis jangka panjang untuk melihat hasil yang sebenarnya. b. *umalon (kompleks peptida glikosaminoglikan) yang diperoleh dari tulang ra-an sendi sapi dan ekstrak sumsum tulang. $n 7itro, obat ini dapat merangsang pembentukan proteoglikan. c. Artofen (sodium pentosan polysulfate) adalah suatu heparinoid yang menghambat hialuronidase, elastase, dan en@im lain yang merusak proteoglikan. %erkembangan obat.obat di atas masih dalam taraf permulaan, tetapi menjanjikan suatu usaha tambahan yang positif. 1 %engobatan lain yang dikembangkan pada OA adalah +A#e (,%adenosyl methyonin) yang mrupakan senya-a endogen yang memberikan gugus metil pada berbagai senya-a yang meliputi neurotransmiter, asam lemak, asam nukleat, protein, dan fosfolipid membran. +ejak pertama kali ditemukan pada tahun 195/, obat ini telah digunakan untuk terapi depresi, OA, fibrisitis, alcoholic liver disease, dan migren. alam terapi OA, +A#e diduga memiliki efek analgesik dan antiinflamasi. #ekanisme kerjanya belum jelas, tetapi diduga +A#e membantu produksi proteoglikan. +uatu studi multi center placebo control trial menunjukkan
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

!9

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

bah-a +A#e sama efektifnya dengan naproksen dan superior terhadap plasebo. +elain itu, +A#e lebih dapat ditoleransi dibandingkan A$:+ meskipun membutuhkan -aktu terapi yang lebih lama dan biaya yang relatif mahal.9 Medikament5sa T5,ikal ?erapi topikal adalah alternatif pada pasien OA yang memiliki gejala rasa sakit yang refrakter terhadap terapi analgesik atau pasien tidak dapat mentoleransi efek dari terapi sistemik. A$:+, dan Capsaicin."" +uatu studi meta.analisis menunjukkan bah-a 354 pasien yang mendapatkan terapi A$:+ topikal memiliki respon yang baik terhadap terapi. #eskipun jumlah penelitian dan sampel yang digunakan masih minimal, namun cukup beralasan untuk menyimpulkan bah-a terapi A$:+ topikal efektif dan aman pada pasien OA dalam ! minggu pertama pengobatan. +etelah ! minggu, tidak diketahui efekti7itas A$:+ lebih baik dari placebo."","1 Capsaicin dapat mengurangi gejala dengan toksisitas yang rendah. $ni merupakan obat baru yang belum terlalu banyak dipasarkan.0 Capsaicin adalah senya-a alami yang mendeplesi deposit +ubstance % secara dari ujung saraf sensorik, sehingga mengurangni transmisi rangsang nyeri dari saraf tepi ke susunan saraf pusat. +uatu studi meta.analisis menunjukkan bah-a Capsaicin dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki efek yang signifikan bila dibandingkan dengan plasebo."","5 +elain A$:+ dan capsaicin, agen yang juga digunakan sebagai obat topikal adalah Bidocaine topikal. Bidocaine relatif cukup efektif dalam mengurangi rasa nyeri."5 Medikament5sa Intraartikular a. &orti"osteroid 'ortikosteroid sistemik bukan merupakan indikasi dalam pengobatan OA. 2eberapa penelitian melaporkan steroid intra.artikular mungkin berguna untuk
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

ua agen yang biasa diberikan secara topikal adalah

"/

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

menghilangkan nyeri pada OA. 2agaimana pengaruh steroid pada kerusakan tulang ra-an sendi pada OA masih menjadi perdebatan. 2eberapa penelitian melaporkan steroid mengurangi kerusakan tulang ra-an sendi, tetapi penelitian yang lain melaporkan sebaliknya. 1 +untikan kortikosteroid pada epidural dapat mengurangi gejala.gejala nyeri radicular. 0 b. 5is4osu''le entation 2eberapa preparat hialuronan tersedia dalam suntikan intraartikular. 2erkurangnya rasa nyeri diketahui berasal peningkatan 7iskositas cairan sino7ial, sehingga pengobatan pada kondisi demikan disebut viscosupplementation. )asil penelitian terakhir menyebutkan bah-a suntikan hialuronat tidak lebih baik dari A$:+ dalam mengurangi gejala, memperbaiki fungsi fisik, dan kekakuan. "5,"3 ') N5n $armak5l57ik a. 0erlindun$an sendi OA mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang baik. 'oreksi terhadap postur yang buruk dan penyangga (korset) untuk lordosis lumbal yang berlebihan mungkin membantu. %erlu dihindari akti7itas yang berlebihan pada sendi yang sakit (misalnya modifikasi tempat duduk dan mengurangi kebutuhan jongkok dan berlutut untuk OA sendi lutut). $stirahat yang periodik akan membantu mengurangi nyeri.1 %emakaian tongkat, sepatu khusus, alat.alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. 1,3,0 2eban pada lutut berlebihan karena kaki yang tertekuk (pronatio). b. 6iet iet untuk menurunkan berat badan pasien OA yang gemuk harus menjadi program utama pengobatan OA. %enurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan. 1,5
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

"1

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

2eberapa hal yang berkaitan dengan diet pada OA, antara lain "0 <

Obesitas meningkatkan faktor resiko perkembangan osteoartritis. Eitamin C penting dalam perkembangan normal kartilago. dari buah.buahan, atau suplemen. efisiensi 7itamin C akan memicu perkembangan kartilago menjadi lemah. Eitamin C dapat diperoleh

+eseorang dengan densitas tulang yang rendah, missal pada osteoporosis, kemungkinan memiliki resiko yang tinggi terkena OA. Olah raga dan asupan calcium yang adekuat dapat mengontrol densitas tulang.

efisiensi Eitamin 1// $( per hari.

meningkatkan resiko terjadinya penyempitan celah sendi yang direkomendasikan adalah

dan perkembangan OA. +uplementasi 7itamin

%ada tahun.tahun ini, suplemen glucosamine dan kondroitin dapat mengurangi gejala, termasuk nyeri dan kekakuan.

4. 6u"un$an 'si"o,sosial ukungan (pengertian) psiko.sosial diperlukan oleh pasien OA oleh karena sifatnya yang menahun dan ketidakmampuan yang ditimbulkannya. i satu pihak, pasien ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, di pihak lain ia ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya. %asien OA seringkali keberatan untuk memakai alat. alat pembantu karena faktor.faktor psikologis. 1,5 d. &onselin$ asalah se"sual

Dangguan seksual dapat dijumpai pada pasien OA terutama pada tulang belakang, paha, dan lutut. +eringkali diskusi mengenai hal ini harus dimulai dari dokter, karena biasanya pasien enggan mengutarakannya. 1,5 e. +isiotera'i &isioterapi berperan penting pada penatalaksanaan OA, yang meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat. %emakaian panas yang ssedang diberikan sebelum latihan untuk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. %ada "! KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin, dan obat.obat gosok jangan dipakai sebelum pemanasan. 2erbagai sumber panas dapat dipakai, seperti hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonik, inframerah, diatermi, mandi parafin, dan mandi dari pancuran panas. 1 %rogram latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi OA. Batihan isometrik lebih baik daripada isotonik karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi ra-an sendi dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh, timbul karena berkurangnya beban ke sendi oleh karena otot.otot periartikular memegang peranan penting terhadap perlindungan ra-an sendi dari beban, maka penguatan otot.otot tersebut adalah penting. 1 *am4ar # . "enis/jenis Lati2an untuk !A "6

-.

3"u'un"tur

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

""

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

Akupunktur merupakan pengobatan tradisional dari Cina berupa penusukan jarum pada tempat.tempat tertentu yang merupakan jalur saraf, bertujuan untuk memperbaiki kesehatan. "1 #enurut ?he :ational Center for Complementary and Alternati7e #edicine di the :ational $nstitutes of )ealth, akupunktur berguna sebagai terapi tambahan atau terapi alternatif untuk nyeri arthritis. "1 )asil penelitian menunjukkan bah-a akupunktur bila digunakan bersama terapi kon7ensional dapat memperbaiki fungsi dan mengurangi nyeri pada OA. "1,"9 *am4ar # 6 Titik/titik Aku,unktur Pada !A "9

$. 0rolothera'y %rolotherapy adalah terapi medikal alami untuk memperbaiki tendon, ligamen, dan kerusakan kartilago. %rolotherapy merangsang tubuh untuk mengubah daerah dengan menginduksi reaksi inflamasi ringan pada ligament dan kartilago yang lemah. ?erjadinya inflamasi menyebabkan sirkulasi ke ligamen meningkat. 1/ *am4ar # 1 Peran Pr5l5t2era,y Pada !A 1/
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

"1

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

h. O'erasi Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien OA dengan kerusakan sendi yang nyata, dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi. ?indakan yang dapat dilakukan adalah osteotomi (untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidaksesuaian), debridemen sendi (menghilangkan fragmen tulang ra-an sendi), pembersihan osteofit, atroplasti total atau parsial, dan atrodesis. 'ondroplasti (atroplasti abrasi) telah mempeoleh perhatian untuk pengobatan OA. Akan tetapi belum ada penelitian terkontrol untuk menilai efekti7itasnya, dan jaringan fibrokartilago yang terbentuk di atas tulang yang gundul tidak sebaik ra-an normal dalam kemampuannya menghadapi beban. +ekarang sedang diteliti usaha untuk menggunakan teknik operasi cangkok sel.sel kondrosit untuk membangun kembali permukaan tulang ra-an sendi.1,5 Operasi penggantian sendi biasanya dilakukan pada pasien OA lutut di mana pengobatan yang cukup agresif tidak dapat mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi sendi. Atroplasti dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas. Osteotomi dapat merupakan metode operasi yang lebih konser7atif, dapat mengurangi nyeri, terutama pada pasien OA lutut atas dan paha yang belum lanjut. 1,5
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

"5

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

Baminektomi dan spinal fusion dapat dipikirkan pada pasien dengan keadaan yang sudah parah dan terjadi nyeri yang berulang.ulang yang sudah tidak dapat diatasi dengan obat.obatan, atau adanya komplikasi neurologik. %ada stenosis lumbalis mengkin membutuhkan e tensive decompressive laminectomy untuk mengurangi gejala. 0

II)&')

K!MPLIKA I 'omplikasi yang utama pada OA adalah nyeri. ?ingkat nyeri berbeda.beda, dari

ringan menjadi berat.11

II)&3)

PEN>E*AHAN %encegahan primer dan sekunder sebaiknya dipikirkan dalam pengobatan OA.

#engatur berat badan ideal merupakan faktor utama untuk mencegah OA pada sendi. sendi yang menahan tubuh.13 Asupan 7itamin juga mempengaruhi osteoarthritis. Asupan yang kurang berhubungan dengan peningkatan progresifitas OA.13

II)&-)

PR!*N! I %rognosis OA umumnya baik. engan obat.obat konser7atif, sebagian besar nyeri

pasien dapat teratasi. )anya kasus.kasus yang berat memerlukan operasi. Akan tetapi harus diingat pasien.pasien OA dilaporkan mempunyai resiko hipertensi dan penykit jantung yang lebih tinggi. 1,5

BAB III
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

"3

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

KE IMPULAN

Osteoartritis (OA) ialah suatu penyakit kerusakan tulang ra-an sendi yang berkembang lambat yang tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang berperan. ari semua faktor resiko untuk timbulnya OA, faktor ketuaan adalah yang terkuat. i samping itu, diduga terdapat peran hormonal pada patogenesis OA, sehingga -anita lebih banyak mengalami OA daripada laki.laki. :amun, berdasarkan hasil penelitian, adanya predominasi -anita terhadap pria tersebut juga dipicu oleh pemakaian sepatu ber.hak tinggi dalam jangka -aktu lama, sehingga terjadi peningkatan tekanan terhadap sendi pallatofemoral dan kompartemen medial lutut. %redileksi OA pada sendi.sendi tertentu, terutama sendi.sendi besar dan sendi penyangga beban tubuh. Oleh sebab itu, obesitas merupakan faktor resiko timbulnya OA dan perlu untuk mendapatkan penatalaksanaan. :yeri sendi merupakan keluhan utama yang seringkali memba-a pasien ke dokter dan pada pemeriksaan fisik, yang khas adalah adanya krepitasi. iagnosis OA ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan radiologi. %enilaian radiologi berdasarkan kriteria 'ellgren H Ba-rence masih digunakan hingga saat ini. %enatalaksanaan OA secara umum terbagi atas farmakologi dan non farmakologi. +aat ini sudah mulai dikembangkan terapi.terapi baru untuk OA, terutama terapi untuk mencegah perkembangan lebih lanjut dari OA. ?erapi alternatif pun mulai berkembang, misalnya akupunktur. Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang dapat dicegah. #engatur berat badan ideal merupakan faktor utama untuk mencegah OA pada sendi.sendi yang menahan tubuh. +edangkan prognosis untuk OA umumnya baik dengan penatalaksanaan yang tepat dan adekuat.

DA$TAR PU TAKA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

"0

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

1. Osteoartritis.

alam Kamus Kedokteran Dorland. ,akarta < %enerbit 2uku alam 1arrison.s Principles of $nternal alam 4uku '5ar Keperawatan "edikal% alam 4uku '5ar $lmu Penyakit Dalam 5ilid $ alam Kapita ,elekta Kedokteran 5ilid & edisi alam "osby.s 0rash 0ourse $nternal

'edokteran ;DC. 1993 < 1"10 !. 2randt, 'enneth. Osteoarthritis. ". 2runerr and +uddarth. Osteoartritis. 1. ?arigan, %angarapan. Osteoartritis. 5. #ansjoer, Arif., dkk. Osteoartritis. "edicine &2th edition volume 3. (+A < ?he #cDra- 8 )ill Companies. !//5 < 4edah edisi 6 volume 7. ,akarta < %enerbit 2uku 'edokteran ;DC. !//! < 16/0.9 edisi ketiga. ,akarta < 2alai %enerbit &'($. 1993 < ketiga. ,akarta < #edia Aesculapius &'($. 1999 < 5"5.3 3. )ough, *achel., (l )aJ, $. Osteoarthritis. "edicine. 2ritish < #osby. !//! < "1".1 0. Dreen, Dopa., et al. Osteoarthritis. 5!!." 6. ?okano, ,., =yman, ,., +alisbury, +. Osteoarthritis. 10/.1 9. ?ierney, B., et al. 6"1.3 1/. Osteoarthritis. alam ---.families.com. !//5 11. )oaglund, &ranklin. %rimary Osteoarthritis of the )ip< ;tiology and ;pidemiology. alam ,ournal of the American of Orthopaedic +urgeons Eolume alam 9, :omor 5, +eptemberAOctober !//1. "!/."!0 1!. Age.related %re7alence of Osteoarthritis in #en and =omen. ---.drugde7elopment.technology.com. !//5
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

alam The 8ashington "anual of "edical

Theurapeutics 7&st edition. =ashington < Bippincott =illiams and =ilkins. !//1 < alam 0linical (erontology

*ursing 9 ' guide to 'dvanced Practice 3 nd edition. (+A < =.2 +aunders. 1999 < egenerati7e ,oint isease (Osteoarthritis). alam 0urrent

"edical Diagnosis and Teratment 3::3 ;&st edition. (+A < #cDra- )ill. !//! <

"6

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

1". Osteoarthritis< :e- $nsights. %art 1< ?he

isease and $ts *isk &actors.

alam

Annals of $nternal #edicine 10 Oktober Eolume 1"" $ssue 6. 3"5.13 11. 'errigen, Casey., et al. 'nee Osteoarthritis and )igh.)eeled +hoes. Bancet, Eolume "51, :omor 911". 9 #ei1996 15. Obesity< a pre7entable risk factor for large joint osteoarthritis -hich may act through biomechanical factors. "9 < 1.5 13. Osteoarthritis < iagnosis and ?herapeutic Considerations. alam ,ournal of the American Academy of &amily %hysician, 1 #aret !//! ; 35 < 611.6 10. #oll, ,. Osteoarthritis. 16. Ostheoarthritis. !//5 19. )andout on )ealth< Osteoarthritis. alam ,ournals of :ational $nstitute of Arthritis and #usculoskeletal and +kin iseases, ,uli !//! !/. Osteoarthritis pictureFs. alam (= #edicine 8 +chool of #edicine. !//5 !1. 2ickley. Bynn. Osteoasthritis. alam Duide to %hysical ;Iamination and )istory ?aking 6th edition. (+A < Bippincot =illiams H =alkins. !//" < 5!1.5 !!. 'asjmir, Yoga. %enatalaksanaan Osteoartritis yang *efrakter ?erhadap :+A$ s. alam %enyakit 'ronik dan egeneratif 8 %enatalaksanaan dalam %raktek +ehari. hari. ,akarta < 2agian $lmu %enyakit alam &'($. !//" < 50.3" !". Osteoarthritis. alam $nformation of American Academy of Orthopaedic alam %anduan %raktis $lmu %enyakit alam . +urgeons, ,uli !//! !1. #ubin, )alim. Osteoartritis. iagnosis dan ?erapi. ,akarta < %enerbit 2uku 'edokteran ;DC. !//1 < 5!".1 !5. *eijman, #aI., )a@es, ,., 2ernsen, *., dkk. *ole of *adiography in %redicting %rogression of Osteoarthritis of the )ip< %rospecti7e Cohort +tudy. #edical ,ournals 1" #ei !//5. ""/ <116" alam 2ritish alam *heumatology in Clinical %ractice. Bondon < 2lack-ell +cientific %ublications. ""1.15 alam O7er7ie- of (ni7ersity of %ittsburgh #edical Center. alam 2ritish ,ournals of +ports #edicine. !//5. alam ?he

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

"9

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

!3. %aper < *ole of radiography in predicting progression of osteoarthritis of the hip< prospecti7e cohort study. 116" !0. Osteoarthritis. alam ---.emedicine.com. 1 :o7ember !//5 !6. )erring, =illiam. !//5 !9. Osteoarthritis. alam ---.-ebmd.com "/. Osteoarthritis < A *e7ie- &or the %rimary %hysician . ?he Osteoarthritis. alam ---.arthritis.co.@a. #aret !//" "1. Osteoarthritis < ?reatment. $nc. (:=)*C). !//5 "!. ?reatment of Osteoarthritis. alam ---.faueIpress.com "". =alker, 'aren. Clinical *e7ie- < #edical #anagement of Osteoarhtritis. 2ritish ,ournal of #edicine 11 Oktober !///. "!1 < 9"3.1/ "1. %rimary care < ;fficacy of ?opical :on +teroidal 8 Anti $nflamattory rugs in the ?reatment of Osteoarhtritis < #etanalyses of *andomised Contralled ?rials. alam 2ritish #edical ,ournal 0 Agustus !//1. "!9 < "!1 "5. *ubin, 2ernard. #anagement of Osteoarthritic 'nee %ain. 1/5. 1 +eptember !//5. !".!6 "3. Clinical re7ie- < ?he Orthopaedic Approach to #anaging Osteoarthritis of the knee. alam 2ritish #edical ,ournals !/ :o7ember !//1. "!9 < 1!!/ 8!1 "0. iet and Osteoarhtritis. alam ---.healthyahoo.com "6. Osteoarthritis. alam ---.nims.nih.go7 "9. Eas, ,orge., et al. Acupuncture as a Complementary ?herapy to the %harmacological ?reatment of Oste5art2ritis of the 'nee< *andomised Controlled ?rial. alam 2ritish #edical ,ournals. !/ :o7ember !//1. "!9 < 1!13 1/. ?reatment of Osteoarthritis < ?he *esponse of #odern #edicine. ---.caringmedical.com . !//5 11. Osteoarthritis. alam ---.mayoclinic.com 1!. Osteoartritis. alam ---.c7technologies.com
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

alam 2ritish #edical ,ournals !1 #ei !//5. ""/ <

egeneratif ,oint

isease.

alam ---.learningradiology.com.

iagnosis of

alam :ational =omenKs )ealth *esource Centers,

alam

alam ,AOA 7olume

alam

1/

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

LAMPIRAN

TRUKTUR KARTILA*! ENDI N!RMAL

iambil dari < Osteoartritis. alam ---.c7technologies.com

! TE!ARTRITI DAN $AKT!R/$AKT!R YAN* MEMPEN*ARUHI 1"

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

11

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)


iambil dari < Osteoarthritis< :e- $nsights. %art 1< ?he isease and $ts *isk &actors. alam Annals of $nternal #edicine 10 Oktober Eolume 1"" $ssue 6. 3"5.13

*AMBARAN KERU AKAN

ENDI PADA ! TE!ARTRITI

iambil dari < Osteoartritis. alam ---.c7technologies.com

DI TRIBU I ! TE!ARTRITI MENURUT ANAT!MI TUBUH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

1!

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)


iambil dari < Osteoarthritis < A *e7ie- &or the %rimary %hysician . ?he iagnosis of Osteoarthritis. alam ---.arthritis.co.@a. #aret !//"

Def5rmitas Tun7kai He4erden@s N5des : B5u<2ard@s N5des


iambil dari < Osteoarthritis < A *e7ie- &or the %rimary %hysician . ?he iagnosis of Osteoarthritis. alam ---.arthritis.co.@a. #aret !//"

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

1"

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

PERBANDIN*AN *AMBARAN ENDI PADA KEADAAN N!RMAL= !A= DAN RA

iambil dari < Osteoartritis. alam ---.c7technologies.com

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

11

Referat Ilmu Penyakit Dalam Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

Osteoarthritis

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

15

Referat Ilmu Penyakit Dalam Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

Osteoarthritis

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

13

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

BEBERAPA MEDIKAMENT! A

I TEMIK
!0

DALAM TERAPI ! TE!ARTRITI

a) Dru7 >ate75ry< 'nalgesic agents .. %ain control is essential in the care of the patient -ith OA. ?he goals of treatment are pain alle7iation and impro7ement of functional status. :o pro7en diseaseAstructure.modifying inter7ention presently eIists.

Acetaminophen (Tylenol, Panadol, Aspirin-Free Anacin) -Initial trial warranted in patients with mild-to-moderate Drug Name symptoms from OA who fail to get sufficient relief with nonpharmacologic measures. O! for patients with

documented hypersensiti"ity to aspirin or #$AI s, history of upper %I disease, or on anticoagulants. Adult Dose Pediatric Dose Contraindications &''' mg PO tid()id* not to e+ceed , g(d isease state not seen in pediatrics ocumented hypersensiti"ity -ifampin may reduce analgesic effects* coadministration Interactions with .ar.iturates, car.ama/epine, hydantoins, and isonia/id may increase hepatoto+icity Pregnancy 0 - 1sually safe .ut .enefits must outweigh the ris2s. 3epatoto+icity can occur with "arious dose le"els in persons with chronic alcoholism* se"ere or recurrent pain Precautions or high or continued fe"er may indicate a serious illness* contained in many OT! products,, and com.ined use with these products may result in cumulati"e doses e+ceeding recommended ma+imum dose(d

4) Dru7 >ate75ry< *,'$Ds .. )a7e analgesic, anti.inflammatory, and antipyretic acti7ities. (sed for the relief of OA pain -hen clinical response is unsatisfactory to acetaminophen. #echanism of action is nonselecti7e inhibition of
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

10

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

cyclooIygenases 1 and !, resulting in reduced synthesis of prostaglandins and thromboIanes. Other mechanisms may eIist as -ell, such as inhibition of leukotriene synthesis, lysosomal en@yme release, lipoIygenase acti7ity, neutrophil aggregation, and 7arious cell.membrane functions. &) I4u,r5fen
Ibuprofen (Ibuprin, Advil, Motrin) -- -elie"es pain and Drug Name inflammation. 4idely a"aila.le. -elati"ely ine+pensi"e as a generic drug. Adult Dose Pediatric Dose ,'' mg PO tid* not to e+ceed 5,'' mg(d isease state not seen in pediatrics ocumented hypersensiti"ity to i.uprofen, other Contraindications #$AI s, or aspirin* a"oid in peptic ulcer disease, recent %I .leeding or perforation, renal insufficiency, and high ris2 of .leeding 6ay decrease effects of loop diuretics* coadministration of anticoagulants may increase PT Interactions (monitor and watch for signs of .leeding)* may increase serum lithium le"els and ris2 of methotre+ate to+icity* pro.enecid may increase to+icity of #$AI s Pregnancy 0 - 1sually safe .ut .enefits must outweigh the ris2s. !ategory in third trimester of pregnancy* caution in

congesti"e heart failure, hypertension, decreased renal Precautions and hepatic function, anticoagulation a.normalities, or during anticoagulant therapy* ad7ust dose in renal insufficiency

') Mel5Ai<am

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

16

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)


Melo icam (Mobic) -- To some e+tent, more selecti"e for !O8-5 receptors, compared to traditional #$AI s. Drug Name ecreases acti"ity of cycloo+ygenase, which in turn inhi.its prostaglandin synthesis. These effects decrease formation of inflammatory mediators. Adult Dose Pediatric Dose Contraindications 9.: mg PO )d* may increase to &: mg PO )d #ot esta.lished ocumented hypersensiti"ity* acti"e %I .leeding !oadministration with aspirin increases ris2 of inducing serious #$AI -related ad"erse effects* pro.enecid may increase concentrations and, possi.ly, to+icity of #$AI s* may decrease effect of hydrala/ine, captopril, Interactions and .eta-.loc2ers* may decrease diuretic effects of furosemide and thia/ides* may increase PT when ta2ing anticoagulants (instruct patients to watch for signs of .leeding)* may increase ris2 of methotre+ate to+icity* phenytoin le"els may .e increased when administered concurrently Pregnancy ! - $afety for use during pregnancy has not .een esta.lished. !ategory in third trimester of pregnancy* acute renal

insufficiency, hyper2alemia, hyponatremia, interstitial nephritis, and renal papillary necrosis may occur* Precautions increases ris2 of acute renal failure in patients with pree+isting renal disease or compromised renal perfusion* re"ersi.le leu2openia may occur, (discontinue if there is persistent leu2openia, granulocytopenia, or throm.ocytopenia)

<) Dru7 >ate75ry< 0+<%3 inhibitors .. Although increased cost can be a negati7e factor, the incidence of costly and potentially fatal D$ bleeds is clearly less -ith CO>.! inhibitors than -ith traditional :+A$ s. 19

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)

&) R5fe<5Ai4

!ofeco ib ("io

) -- !O8-5;specific inhi.itor. At

therapeutic concentrations, !O8-5 (induci.le .y cyto2ines at sites of inflammation such as the 7oints) is inhi.ited and !O8-& isoen/yme (present in platelets and Drug Name %I tract) is spared* therefore, incidence of %I to+icity, such as endoscopic peptic ulcers, .leeding ulcers, perforations and o.structions is decreased, when compared to nonselecti"e #$AI s. !O8-5 is e+pressed in the 2idney* howe"er, the renal safety profile is not significantly superior to that of #$AI s

!hronic pain< &5.:-5: mg PO )d Acute pain< :' mg PO )d* not to e+ceed : d* ta. may .e Adult Dose ta2en with or without food $uspension< &5.: mg(: m= or 5: mg(: m=* may .e su.stituted for &5.: or 5: mg ta., respecti"ely Pediatric Dose Contraindications isease state not seen in pediatrics ocumented hypersensiti"ity to rofeco+i., #$AI s, or aspirin !oadministration with flucona/ole may cause increase in rofeco+i. plasma concentrations .ecause of inhi.ition Interactions of rofeco+i. meta.olism* coadministration of rofeco+i. with rifampin may decrease rofeco+i. plasma concentrations Pregnancy ! - $afety for use during pregnancy has not .een esta.lished.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

5/

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)


A"oid in late pregnancy to a"oid closure of ductus arteriosus* may cause fluid retention and peripheral edema* caution in patients with compromised cardiac Precautions function, hypertension, conditions predisposing to fluid retention, presence of e+isting controlled infections, se"ere heart failure and hyponatremia .ecause may deteriorate circulatory hemodynamics.

') >ele<5Ai4
Celeco ib (Celebre ) -- !O8-5;specific inhi.itor. At therapeutic concentrations, !O8-5 (induci.le .y cyto2ines at sites of inflammation such as the 7oints) is inhi.ited and !O8-& isoen/yme (present in platelets and Drug Name %I tract) is spared* therefore, incidence of %I to+icity, such as endoscopic peptic ulcers, .leeding ulcers, perforations, and o.structions, is decreased when compared to nonselecti"e #$AI s. !O8-5 is e+pressed in the 2idney* howe"er, the renal safety profile is not significantly superior to that of #$AI s. Adult Dose Pediatric Dose Contraindications &'' mg PO .id or 5'' mg PO )d isease state not seen in pediatrics ocumented hypersensiti"ity to celeco+i., sulfonamides, #$AI s or aspirin !oadministration with flucona/ole may cause increase in Interactions celeco+i. plasma concentrations .ecause of inhi.ition of celeco+i. meta.olism* coadministration of celeco+i. with rifampin may decrease celeco+i. plasma concentrations ! - $afety for use during pregnancy has not .een esta.lished.

Pregnancy

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

51

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)


A"oid in late pregnancy to a"oid closure of ductus arteriosus* may cause fluid retention and peripheral edema* caution in compromised cardiac function, hypertension, conditions predisposing to fluid retention, Precautions presence of e+isting controlled infections, se"ere heart failure and hyponatremia .ecause may deteriorate circulatory hemodynamics* #$AI s may mas2 usual signs of infection* e"aluate symptoms suggesting li"er dysfunction or in a.normal li"er la. results* ad7ust dose in renal insufficiency

3) Balde<5Ai4
"aldeco ib (#e tra) -- $econd-generation !O8-5 inhi.itor that offers a "ery rapid onset and prolonged efficacy. Inhi.its primarily !O8-5. !O8-5 is considered Drug Name an induci.le isoen/yme, induced during pain and inflammatory stimuli. Inhi.ition of !O8-& may contri.ute to #$AI %I to+icity. At therapeutic concentrations,

"aldeco+i. does not inhi.it !O8-& isoen/yme, decreasing %I to+icity. Adult Dose Pediatric Dose Contraindications &' mg PO )d #ot esta.lished ocumented hypersensiti"ity !oadministration with flucona/ole may cause increase in Interactions "aldeco+i. plasma concentrations* coadministration of "aldeco+i. with rifampin may decrease "aldeco+i. plasma concentrations Pregnancy ! - $afety for use during pregnancy has not .een esta.lished.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

5!

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)


Precautions !ategory in third trimester of pregnancy* a.dominal

pain, nausea, and diarrhea may occur* caution in compromised cardiac function, hypertension, conditions predisposing to fluid retention* se"ere heart failure and hyponatremia, .ecause may deteriorate circulatory hemodynamics* #$AI s may mas2 usual signs of infection* caution in the presence of e+isting controlled infections* e"aluate symptoms and signs suggesting li"er dysfunction, or in a.normal li"er la. results Alert$ %n April &, '((), valdeco ib (#e tra, by Pfi*er, Inc) +as voluntarily +ithdra+n from the ,mar.et, pending further discussion +ith the ,- /ood and Drug Administration (/DA)0 1he association of valdeco ib +ith potentially life2threatening ris.s, including myocardial infarction, stro.e, and serious s.in reactions, initiated an investigation to determine +hether the benefits of the drug out+eighed the ris.s0 $erious, potentially fatal s2in reactions, including $te"ens->ohnson syndrome and to+ic epidermal necrolysis, may occur. These reactions are most li2ely to happen in the first 5 wee2s of treatment, .ut they can occur any time during therapy. ?aldeco+i. should .e discontinued at the first sign of rash, mouth sores, and(or allergic reaction (eg, swelling, itching, shortness of .reath). Other !O8-5 inhi.itors (eg, rofeco+i. @?io++A, celeco+i. @!ele.re+A) and traditional #$AI s (eg, napro+en @Ale"e, #aprosynA, i.uprofen @6otrinA) also ha"e a ris2 for these rare, serious s2in reactions, .ut the reported rate of the reactions appears to .e greater for "aldeco+i..

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

5"

Referat Ilmu Penyakit Dalam Osteoarthritis Ivanlibrian Rubens Husandy (171.2004.0093)


#ew data regarding cardio"ascular ris2s are also highlighted, including data from more than &:'' patients treated after !A0%. The patients treated with "aldeco+i. showed an increased cardio"ascular ris2 compared to those treated with place.os. O.ser"ed cardio"ascular e"ents included myocardial infarction, cere.ro"ascular accident, deep "ein throm.osis, and pulmonary em.olism. Pfi/er su.mitted the final report of the new !A0% study to the F A on #o"em.er :, 5'',. The report confirms the ris2 of the intra"enous form (B5C of patients e+perienced ad"erse cardio"ascular e"ents) and also shows that oral "aldeco+i. is associated with a lower ris2 (B&C of patients) immediately following !A0% surgery. In the place.o group, a.out '.:C of patients had an ad"erse cardio"ascular e"ent.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM IL!AM H! PITAL KEB!N "ERUK # $K UPH PERI!DE %& MARET '%&% # %( MEI '%&%

51

Anda mungkin juga menyukai