Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK V ANDI FITRI EGAWANTI

UKURAN TENDENSI SENTRAL

Ukuran tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk melihat seberapa besar kecenderungan data memusat pada nilai tertentu.

Hubungan ukuran pemusatan dan skala pengukuran

Skala

Modus

Median

Mean

Nominal

Ordinal
interval

Modus (mode)
Nilai data yang mempunyai frekuensi terbesar dalam suatu data, atau teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut.

Menentukan Nilai Modus Pada Data Tunggal Untuk menentukan modus


pada data tunggal kita cukup mencari data yang mempunyai frekuensi terbanyak.

Tingkat Tidak tamat SD Tamat SD SMP SMA/SMK Diploma Sarjana Jumlah

Frekuensi 102 320 452 369 299 93 1635

Persentase 6,24 19,57 27,64 22,57 18,29 5,69 100

Modus data pada tabel tersebut adalah SMP dengan

jumlah 452 orang (27,64%), sehingga dapat dikatakan


bahwa sebagian besar penduduk Desa Sukaidah adalah berpendidikan SMP

Menentukan nilai modus pada data berkelompok


Rumus :
Mo = b + p

Dengan: b : batas bawah nyata kelas interval yang memiliki data terbanyak p : panjang kelas interval b1 : frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval terbanyak b2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya.

Contoh tabel
Tabel nilai ujian stastistik sosial jurusan Sosiologi

Nilai

Frekuensi

50-55 56-61 62-6 68-73 p = (73-68) + 1 74-79 80-85 86-91 Jumlah

4 5 10 b1 : 13 -10 Kelas modus 13 b2 : 13-6 6 12 5 55

Modus data tersebut dapat ditentukan sebagai berikut: Kelas modus adalah ke -4 (68-73) karena mempunyai frekuensi terbanyak yaitu (13). Nilai modus berada diantara 67,5 sampai 73,4.
p :6 b : 68-0,5 = 67,5 b1 : 13-10 = 3 b2 : 13-6 = 7

Mo = 67,5 + 6

= 69,3

Jadi, modus data tersebut adalah 69,3

Median

Median merupakan nilai yang terletak di tengah bila nilai pengamatan disusun secara teratur (urut) menurut besarnya, dari kecil ke besar atau sebaliknya
50% Nilai maks

50% Nilai min

median Posisi median dalam sebuah distribusi

Menentukan Media Pada Data Tunggal

Rumus : Md =

+ (n+1)

n= jumlah data

Contoh: berikut ini adalah data usia 16 mahasiswa Jurusan Sosiologi

19 20 19 21 22 22 21 19 18 19 21 20 19 19 20 19 setelah diurutkan, data tersebut menjadi: 18 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 21 21 21 22 22


Posisi median data

Median =

+ (16+1) = 8,5

Posisi median berdasarkan hasil penghitungan tersebut, terletak pada pada data ke 8,5.
18 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 21 21 21 22 22 Nilai median selanjutnya dapat ditemukan dengan cara :

Md = data ke-8 + 0,5 (data ke-9 data ke-8)

Md = 19 + 0,5 (20-19) Md = 19,5 Jadi median dari data di atas adalah 19,5.

Menentukan nilai median pada data berkelompok


Untuk menentukan nilai median pada data berkelompok kita harus menyusun tabel frekuensi kumulatif untuk mempermudah menentukan posisi kelas yang mengandung median. Rumus :

Md = b + p

b : batas-bawah-nyata kelas yang mengandung median (kelas median) n : jumlah frekuensi total (banyak data) p : panjang kelas interval fb : jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

Contoh tabel

b n p fb f

: 68-0,5 =67,5 : 55 :6 : 19 : 13

Nilai 50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91 Jumlah

Frekuensi 4 5 10 13 6 12 5 55

Frekuensi 4 9 19 32 38 50 55

Tentukan kelas median

Md =

+ (n+1)

Md = b + p

Md =

(55 + 1 ) = 28

Median pada data tsb berada pada posisi data ke-28. kelas ke-4. sehingga kelas median adalah kelas ke-4. median terletak antara 67,5-73,4.

Median = 67,5+6 = 71,42

Mean (rata-rata)

Menentukan nilai mean pada data tunggal Rumus:

Dengan : x1 : nilai x ke-1 sampai ke n


n
: jumlah data

Me =

Nilai

Frekuensi

Nilai

Frekuensi

75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85

1 5 5 4 3 5 3 4 2 3 5

Nilai x frekuensi

75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 Mean =

1 5 5 4 3 5 3 4 2 3 5 = 80,8

75 380 385 312 237 400 243 328 166 252 425

Me =

Menentukan Nilai Mean Data Berkelompok


Cara I : menggunakan nilai tengah
f1 x1 = jumlah data x1 f1 = nilai tengah setiap interval = frekuensi tiap kelas unterval

Nilai

50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91


Jumlah

52,5 58,5 64,5 70,5 76,5 82,5 88,5

4 5 10 13 6 12 5
f1 = 55

210 292,5 645 916,5 459 990 442,5


f1 x1 = 3955,5

Mean dari data tersebut

= 71,92

Cara 2 :menggunakan AM Dengan Rumus :

AM=

(b + a)

X = AM + p AM : rata-rata pendugaan p : panjang kelas interval f : frekuensi setiap kelas d : bilangan penanda posisi AM b : batas bawah semu kelas yang mengandung d = 0 a : batas atas semu kelas yang mengandung d = 0 n : jumlah total = f1

Nilai 50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91 Jumlah

x1 52,5 58,5 64,5 70,5 76,5 82,5 88,5

f 4 5 10 13 6 12 5 fi= 55

d -2 -1 0 1 2 3 4

f.d -8 -5 0 13 12 36 20 f.d = 68

Masukkan kerumus: x = AM + p AM= = (b + a) = 64,5 + 6 ( 62+67) = 64,5 = 71,92

Hubungan Modus, Median, Dan Mean

Tempat dan kedudukan modus, median, dan mean dalam suatu distribusi sanngat bergantung pada bentuk distribusinya. Pada distribusi normal, ketiga ukuran tendensi sentralnya (modus, media, dan mean) bersekutu (berdekatan) satu sama lain. Hal ini dikarenakan, pada distribusi normal, median membagi dua data sama banyak pada frekuensi di atas dan dibawahnya, sehingga fungsi median=mean. Kemudian karena modus dalam distribusi normal adalah nilai yang berada pada mean (dekat dengan mean), maka dengan sendirinya modus itu bersekutu dengan mean.

Kapan Menggunakan Rumus Modus, Median, Mean


Mean digunakan sebagai pengkuran tendensi sentral, terutama bila distribusi mendekati normal, sebab mean mempunyai stabilitas yang terbesar dan dapat digunakan sebagai dasar perhitungan statistik Median merupakan nilai variabel yang berada di tengah-tengah dan biasanya dipandang paling teoat untuk menggambarkan tendensi sentral bila distribusinya menunjukkan keistimeaan atau tidak normal Modus menjadi alat yang paling sederhana untuk menaksirtendensi sentral dalam aktu yang singkat.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai