Anda di halaman 1dari 36

KONSEP DIARE

Ns. Suraya Putri, S. Kep

Apakah yang disebut Diare ?


a. Gastroentritis adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan / tanpa darah dan /atau lendir dalam tinja (Suhariyono, 2003). b. Gastroentiris akut adalah defekasi yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Mansyoer Arief, et al., 1999, hal. 470). c. Diare adalah perubahan tiba-tiba dalam frekuensi dan kualitas defekasi (Sandra M.Nettina, 2001, hal 123).

Apakah yang disebut Diare ?


d. Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali/hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 gram/hari) dan konsistensi feses cair (Smeltzer dan Bare, 2001, hal 1093) e. Gastroenteritis adalah radang dari lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (muntah berak) (capita selekta.edisi 3.1999) f. Diare adalah defekasi yang tidak normal, baik frekuensi maupun konsiistensinya.frekuensi diare lebih dari 4X/hr (capita selekta,edisi 3.1999).

Apakah yang disebut Diare ?


g. Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus

Apakah yang disebut Diare ?


Buang air besar (defikasi) -dengan tinja berbentuk -cair atau setengah cair, sehingga kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal, yaitu 100 - 200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999) Defekasi encer lebih dari 3 kali sehari tanpa/ dengan darah/ sendiri di dalam tinja (WHO, 1980) Keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi faeces encer, dapat berwama hijau atau bercampur lendir dan darah (Ngastiah, 1999)

Jenis-Jenis Diare ?
Diare akut : diare yang berlangsung < 7 hari. Disentri : diare yang disertai darah dan lendir dalam tinjanya. Diare persisten : diare yang berlangsung > 14 hari. Diare karena alergi makanan : biasanya susu, telur, ayam, unggas, ikan, snack kering, buah, dan sayuran.

Epidemiologi Diare

Agent

Host

Enviroment PHBS sangat berpengaruh

Agent ( Kuman Diare )


Prilaku Yg dapat meningkatkan penyebaran kuman Tidak memberi ASI secara penuh 4-6 bulan pertama kehidupan Menggunakan botol susu Menyimpan makanan masak pada suhu kamar Menggunakan air minum yang tercemar Tidak mencuci tangan sesudah kontak dengan BAB Tidak membuang tinja dengan benar

Host ( Manusia )
Tidak memberi ASI sampai 2 tahun sehingga antibodi jadi berkurang Kurang Gizi ( meningkatkan resiko ) Penyakit Campak Imunodefisiensi / Imunosupresi Usia ( lebih Banyak menyerang Balita )

Environment ( Lingkungan )
Sarana air bersih Pembuangan tinja
Lingkungan yang tidak sehat + Prilaku yang tidak sehat

DIARE

DIARE

ETIOLOGI
Diare dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu (penggantian hormon tiroid, pelunak feses dan laksatif, antibiotik, kemoterapi, dan antasida), selain itu semua diare dapat juga disebabkan oleh:

ETIOLOGI..
a. Faktor infeksi 1. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut: i. Infeksi bakteri: vibria, E.Coli, salmonella, shigella, compylobacter, yersiria, aeromonas dan sebagainya. ii. Infeksi virus: Enterovirus, (virus Echo, Coxsackie, Poliomielitis) Adenovirus, Rofavirus, Astrovirus, Trichuris, Oxyuris, strongy loides, Protozoa, (Entomoeba histolyfica, giardia, lamblia, Trichomonas hominis), jamur (candida albicans). 2. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA), Tonsillitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, pemberian makanan perselang, gangguan metabolic dan endokrin (Diabetes, Addison, Tirotoksikosis) serta proses infeksi virus/bakteri (disentri, shigellosis, keracunan makanan).

ETIOLOGI..
b. Faktor Malabsorbsi Mal absrobsi karbohidrat: disakarida, (Intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa): monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang tersering intoleransi laktosa) Mal absorbsi lemak Mal absorbsi protein. Faktor makanan Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. faktor psikologis rasa takut dan cemas (Ngastriyah, 1997, hal 144). Malnutrisi Gangguan imunologi

b. c. d. e.

Cara Penularan
Penyebaran agen: rute oral-fekal Perilaku khusus yang meningkatkan risiko diare:
- Tidak memberikan ASI secara eksklusif pada bayi 4-6 bulan - Pemberian susu botol - Menyimpan makanan matang pada suhu ruang - Penggunaan air minum yang terkontaminasi feses - Tidak mencuci tangan sesudah BAB atau sebelum makan atau mengolah makanan - Tidak mengelola feses secara higiene

Cara Penularan (contd)


Faktor host yang meningkatkan kerentanan terhadap diare: - Tidak memberi ASI pada bayi sampai usia 2 tahun - Malnutrisi - Measles - Defisiensi imun atau supresi imun Dapat disimpulkan 1. Melalui air merupakan media penularan utama. 2. Melalui tinja terinfeksi.

Gejala & Tanda


1. Gejala umum a. Berak cair atau lembek b. Muntah c. Demam d. Dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kuilt menurun, apatis, gelisah. Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan : 1. Dehidrasi ( kekurangan cairan) 2. Gangguan sirkulasi 3. Kadar gula rendah 4. Gangguan gizi

Gejala & Tanda


Menurut Mansyoer Arief (2000), tanda dan gejala gastroenteritis atau diare pada anak adalah 1. Mula-mula bayi atau anak cengeng, gelisah. 2. Suhu badan mungkin meningkat. 3. Nafsu makan berkurang atau tidak ada. 4. Feses cair dengan darah atau lendir. 5. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. 6. Anus dan sekitarnya lecet karena tinja menjadi asam. 7. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. 8. Dehidrasi, bila banyak cairan keluar mempunyai tanda-tanda ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit menurun, selaput lendir mulut dan bibir kering. 9. Berat badan turun.

Pengobatan Diare
Prinsip Tatalaksana Diare
Mencegah terjadinya Dehidrasi Dengan memberi minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan Mengobati Dehidrasi Dengan pemberian oralit dan RL ( pada yg berat ) Memberi makanan dan gizi yang cukup Mengobati masalah lain

MENILAI DERAJAT DEHIDRASI


Penilaian
KU Mata Air mata Lidah Rasa haus
Turgor Kulit Derajat

A
Baik Normal Ada Basah Biasa
Kembali Cepat Tanpa dehidrasi

B
Gelisah* Cekung Tdk ada Kering Haus*

C
Lesu* Sgt cekung Tdk ada Sgt kering T.bs minum*

Kembali lambat* Kembali sgt lambat* Dehidrasi Ringan Dehidrasi berat

CARA PEMBERIAN ORALIT


Umur < 1 tahun 1-4 tahun > 5 tahun Dewasa
Jumlah oralit tiap BAB
Jumlah oralit yang disediakan di rumah

50-100 ml 100-200 ml 200-300 ml 300-400 ml

2 bungkus 3-4 bungkus 4-5 bungkus 6-14 bungkus

Pencegahan
Penyediaan air bersih dan fasilitas untuk BAB. Nutrisi yang baik. Perhatian terhadap penyiapan dan penyimpanan makanan di RT. Imunisasi

Pencegahan
Adekuat sanitasi Eradikasi pembawa kista (asimptomatis karier bisa menghasilkan 15 juta kista/hari). Pengolahan makanan yang baik, penggunaan air kemasan. Desinfeksi dengan iodinasi (kista tahan terhadap klorin)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan tinja
makroskopik dan mikroskopik pH, dan kadar gula dalam tinja dg kertas lakmus dan tablet clinitest, bila diduga terdapat intoleransi laktosa bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi (culture dan sensitivity test)

2. Pemeriksaan analisa gas darah 3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal 4. Pemeriksaan serum elektrolit terutama kadar Na, K, Ca & P (terutama pada penderita diare yang disertai kejang) 5. Pemeriksaan kadar glukosa darah bila terdapat tanda-tanda hipoglikemia
mariapoppyherlianty-2008

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian 1. Identitas pasien 2. Identitas Penanggung Jawab 3. Pola Fungsi a. Aktivitas/istirahat: b. Sirkulasi: c. Integritas ego:

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

d. Eliminasi: e. Makanan dan cairan: f. Hygiene: g. Nyeri dan Kenyamanan: h. Keamanan: i. Seksualitas j. Interaksi sosial (Doenges dkk. 2000)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien gelisah, mudah marah, lemah, kesadaran Tandatanda vital BB Status hidrasi CRT, kecekungan ubun-ubun, Urin Output, Mukosa membran,Turgor kulit, Kecekungan kelopak mata, Air mata Tanda2 hipokalemi Bising usus, distensi usus, Menurunnya kemampuan kontraksi otot Pola pernafasan Pernafasan Kussmaul

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan tinja Makroskopis dan mikroskopis Ph dan kadar gula dalam tinja Kultur dan uji resistensi Pemeriksaan keseimbangan asam basa AGD Urinalisis : Bj, endapan Pemeriksaan kadar ureum kreatinin faal ginjal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan keseimbangan cairan & elektrolit Hb-Ht, Na, K, Ca dan F Pemeriksaan intubasi duodenum EKG menilai deplesi elektrolit (biasanya kalium)

MASALAH KEPERAWATAN
Defisit volume cairan Resiko tinggi/ gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Resiko tinggi/ gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan Resiko tinggi/ gangguan integritas kulit Resiko tinggi injuri : kejang SESUAIKAN DENGAN KONDISI KLIEN

INTERVENSI KEPERAWATAN Berikan cairan sesuai indikasi Jumlah Syok 20-30 cc/kgBB (guyur dan boleh diulang s.d 3X sampai teratasi), jika teratasi Untuk 1st 24 jam hitung cairan sesuai kebutuhan, 50% diberikan 8 jam dikurangi waktu pemberian inisial, 50% diberikan pada waktu sisa Dehidrasi Berat 20-30 cc/kgBB (2-4 jam) 70-80 cc/kgBB (20-22 jam)

INTERVENSI KEPERAWATAN
Dehidrasi Sedang 50 -100 cc/kgBB (2-4 jam) Setiap BAB 50-100 cc (< 24 bulan), 100-200 cc (> 24 bulan) Dehidrasi Ringan 25-50 cc/kgBB (2-4 jam) Setiap BAB 50-100 cc (< 24 bulan), 100-200 cc (> 24 bulan)

Pilihan Cairan Beri Rl (utama) atau NaCl Jika pasiennya tidak dapat makan diberi Dekstros dan RL Jika muntah2 maka berikan Dekstros dan NaCl, tetapi jika pasien muntah + diare utamakan RL Oralit Cara Pemberian IV Untuk dehidrasi berat Enteral Untuk dehidrasi ringan, sedang tetapi anak tidak mau/ tidak dapat minum atau jika kesadaran menurun Oral Bila kesadaran anak baik, anak mau minum, biasanya diberikan untuk dehidrasi ringan dan sedang

Observasi kondisi fisik klien terutama status hidrasi Kolaborasi Pemeriksaan labolaturium Medikasi : antibiotik, antiparasitik Penkes Pemberian Cairan Berikan ASI eksklusif 4-6 bulan Menjaga kebersihan payudara

Terus menyusui bayi ketika sedang sakit maupun ketika sehat Jenis dan jumlah cairan yang dapat diberikan kepada anak jika anak diare, DLL
Diet

Berikan makanan tambahan sesuai dengan usia anak Berikan diet secara bervariasi Cara memasak dan menyajian makanan yang sehat (misal: menggunakan cangkir daripada botol, wadah harus bersih, makanan hangat, DLL)
Penggunaan air

Air yang digunakan untuk makan/ minum harus direbus matang Sumber air dan jamban yang layak
Perilaku sehat

Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai