Konsep Diare
Konsep Diare
Jenis-Jenis Diare ?
Diare akut : diare yang berlangsung < 7 hari. Disentri : diare yang disertai darah dan lendir dalam tinjanya. Diare persisten : diare yang berlangsung > 14 hari. Diare karena alergi makanan : biasanya susu, telur, ayam, unggas, ikan, snack kering, buah, dan sayuran.
Epidemiologi Diare
Agent
Host
Host ( Manusia )
Tidak memberi ASI sampai 2 tahun sehingga antibodi jadi berkurang Kurang Gizi ( meningkatkan resiko ) Penyakit Campak Imunodefisiensi / Imunosupresi Usia ( lebih Banyak menyerang Balita )
Environment ( Lingkungan )
Sarana air bersih Pembuangan tinja
Lingkungan yang tidak sehat + Prilaku yang tidak sehat
DIARE
DIARE
ETIOLOGI
Diare dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu (penggantian hormon tiroid, pelunak feses dan laksatif, antibiotik, kemoterapi, dan antasida), selain itu semua diare dapat juga disebabkan oleh:
ETIOLOGI..
a. Faktor infeksi 1. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut: i. Infeksi bakteri: vibria, E.Coli, salmonella, shigella, compylobacter, yersiria, aeromonas dan sebagainya. ii. Infeksi virus: Enterovirus, (virus Echo, Coxsackie, Poliomielitis) Adenovirus, Rofavirus, Astrovirus, Trichuris, Oxyuris, strongy loides, Protozoa, (Entomoeba histolyfica, giardia, lamblia, Trichomonas hominis), jamur (candida albicans). 2. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA), Tonsillitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, pemberian makanan perselang, gangguan metabolic dan endokrin (Diabetes, Addison, Tirotoksikosis) serta proses infeksi virus/bakteri (disentri, shigellosis, keracunan makanan).
ETIOLOGI..
b. Faktor Malabsorbsi Mal absrobsi karbohidrat: disakarida, (Intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa): monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang tersering intoleransi laktosa) Mal absorbsi lemak Mal absorbsi protein. Faktor makanan Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. faktor psikologis rasa takut dan cemas (Ngastriyah, 1997, hal 144). Malnutrisi Gangguan imunologi
b. c. d. e.
Cara Penularan
Penyebaran agen: rute oral-fekal Perilaku khusus yang meningkatkan risiko diare:
- Tidak memberikan ASI secara eksklusif pada bayi 4-6 bulan - Pemberian susu botol - Menyimpan makanan matang pada suhu ruang - Penggunaan air minum yang terkontaminasi feses - Tidak mencuci tangan sesudah BAB atau sebelum makan atau mengolah makanan - Tidak mengelola feses secara higiene
Pengobatan Diare
Prinsip Tatalaksana Diare
Mencegah terjadinya Dehidrasi Dengan memberi minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan Mengobati Dehidrasi Dengan pemberian oralit dan RL ( pada yg berat ) Memberi makanan dan gizi yang cukup Mengobati masalah lain
A
Baik Normal Ada Basah Biasa
Kembali Cepat Tanpa dehidrasi
B
Gelisah* Cekung Tdk ada Kering Haus*
C
Lesu* Sgt cekung Tdk ada Sgt kering T.bs minum*
Pencegahan
Penyediaan air bersih dan fasilitas untuk BAB. Nutrisi yang baik. Perhatian terhadap penyiapan dan penyimpanan makanan di RT. Imunisasi
Pencegahan
Adekuat sanitasi Eradikasi pembawa kista (asimptomatis karier bisa menghasilkan 15 juta kista/hari). Pengolahan makanan yang baik, penggunaan air kemasan. Desinfeksi dengan iodinasi (kista tahan terhadap klorin)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan tinja
makroskopik dan mikroskopik pH, dan kadar gula dalam tinja dg kertas lakmus dan tablet clinitest, bila diduga terdapat intoleransi laktosa bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi (culture dan sensitivity test)
2. Pemeriksaan analisa gas darah 3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal 4. Pemeriksaan serum elektrolit terutama kadar Na, K, Ca & P (terutama pada penderita diare yang disertai kejang) 5. Pemeriksaan kadar glukosa darah bila terdapat tanda-tanda hipoglikemia
mariapoppyherlianty-2008
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian 1. Identitas pasien 2. Identitas Penanggung Jawab 3. Pola Fungsi a. Aktivitas/istirahat: b. Sirkulasi: c. Integritas ego:
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
d. Eliminasi: e. Makanan dan cairan: f. Hygiene: g. Nyeri dan Kenyamanan: h. Keamanan: i. Seksualitas j. Interaksi sosial (Doenges dkk. 2000)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien gelisah, mudah marah, lemah, kesadaran Tandatanda vital BB Status hidrasi CRT, kecekungan ubun-ubun, Urin Output, Mukosa membran,Turgor kulit, Kecekungan kelopak mata, Air mata Tanda2 hipokalemi Bising usus, distensi usus, Menurunnya kemampuan kontraksi otot Pola pernafasan Pernafasan Kussmaul
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan tinja Makroskopis dan mikroskopis Ph dan kadar gula dalam tinja Kultur dan uji resistensi Pemeriksaan keseimbangan asam basa AGD Urinalisis : Bj, endapan Pemeriksaan kadar ureum kreatinin faal ginjal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan keseimbangan cairan & elektrolit Hb-Ht, Na, K, Ca dan F Pemeriksaan intubasi duodenum EKG menilai deplesi elektrolit (biasanya kalium)
MASALAH KEPERAWATAN
Defisit volume cairan Resiko tinggi/ gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Resiko tinggi/ gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan Resiko tinggi/ gangguan integritas kulit Resiko tinggi injuri : kejang SESUAIKAN DENGAN KONDISI KLIEN
INTERVENSI KEPERAWATAN Berikan cairan sesuai indikasi Jumlah Syok 20-30 cc/kgBB (guyur dan boleh diulang s.d 3X sampai teratasi), jika teratasi Untuk 1st 24 jam hitung cairan sesuai kebutuhan, 50% diberikan 8 jam dikurangi waktu pemberian inisial, 50% diberikan pada waktu sisa Dehidrasi Berat 20-30 cc/kgBB (2-4 jam) 70-80 cc/kgBB (20-22 jam)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dehidrasi Sedang 50 -100 cc/kgBB (2-4 jam) Setiap BAB 50-100 cc (< 24 bulan), 100-200 cc (> 24 bulan) Dehidrasi Ringan 25-50 cc/kgBB (2-4 jam) Setiap BAB 50-100 cc (< 24 bulan), 100-200 cc (> 24 bulan)
Pilihan Cairan Beri Rl (utama) atau NaCl Jika pasiennya tidak dapat makan diberi Dekstros dan RL Jika muntah2 maka berikan Dekstros dan NaCl, tetapi jika pasien muntah + diare utamakan RL Oralit Cara Pemberian IV Untuk dehidrasi berat Enteral Untuk dehidrasi ringan, sedang tetapi anak tidak mau/ tidak dapat minum atau jika kesadaran menurun Oral Bila kesadaran anak baik, anak mau minum, biasanya diberikan untuk dehidrasi ringan dan sedang
Observasi kondisi fisik klien terutama status hidrasi Kolaborasi Pemeriksaan labolaturium Medikasi : antibiotik, antiparasitik Penkes Pemberian Cairan Berikan ASI eksklusif 4-6 bulan Menjaga kebersihan payudara
Terus menyusui bayi ketika sedang sakit maupun ketika sehat Jenis dan jumlah cairan yang dapat diberikan kepada anak jika anak diare, DLL
Diet
Berikan makanan tambahan sesuai dengan usia anak Berikan diet secara bervariasi Cara memasak dan menyajian makanan yang sehat (misal: menggunakan cangkir daripada botol, wadah harus bersih, makanan hangat, DLL)
Penggunaan air
Air yang digunakan untuk makan/ minum harus direbus matang Sumber air dan jamban yang layak
Perilaku sehat
Cuci tangan